Kirana selesai melakukan ritual mandinya. Setelah selesai mandi, dia mengenakan baju yang ada di lemari. Tanpa bertanya kepada Steven, Kirana asal pakai saja. Dia mengenakan piyama tidur lengan pendek dan celana panjang. Lalu dia keluar untuk meneruskan pekerjaannya, karena dia masih perlu mencuci baju dan menyetrika.
"Ada yang kamu butuhkan lagi" tanya Kirana
"Sudah nggak pengen" jawab Steven
"Okay, aku akan melanjutkan tugasku" ucap Kirana
"Eh, tunggu. Tolong ambilkan minyak urut di kotak obat" ucap Steven, Kirana mengambil dan memberikannya ke Steve
"Tolong usapkan minyak nya ke bagian punggung ku" ucap Steven
"Hah. Nggak mau" jawab Kirana
"Yang berhak berkata Tidak hanya aku, kamu hanya berhak melaksanakan. Apa perjanjian nya kurang jelas untuk mu" ucap Steven
"Bisa nya dia berkata seperti itu, memanfaatkan situasi. Dasar" gerutu Kirana
Dengan perlahan Kirana mengusap punggungnya dengan minyak, membawa tangan kanan nya menari di atas kulit punggung putih Steven
"Wah keren sekali punggungnya, kulitnya putih bersih, galus. Sebenarnya ini kulit laki laki apa perempuan" tanpa sadar Kirana berteriak demikian
"Haha, kamu berfikir apa? jorok ya" tanya Steven membuat Kirana tersipu malu
Tangan halus Kirana membuat Steven merasakan getaran, semakin Kirana mengusapnya lembut semakin berdebar jantung Steven... dan tanpa sadar Steven berbalik dan terbelalak mata Kirana melihat dada bidang Steven
Seketika bibir Steven menempel ke bibir Kirana, dan hampir saja Kirana ikut menikmatinya. Tetapi Kirana berhasil menghentikannya, menarik mundur wajah nya ke belakang
"A.. apa yang kamu lakukan, ini kecupan pertamaku" sambil berkata Kirana bangkit dari duduk nya dan berlari masuk ke kamar
"Ah benarkah ini pertama untuknya" tanya Steven dalam hati dan terdiam.
Merasa canggung, kemudian Steven berjalan ke kamar menutup pintu dan tidak keluar kamar sampai sore. Di dalam kamar Steven terus terusan tersenyum mengingat kejadian hari ini.
Kirana bingung harus mengetuk pintu kamar Steven atau tidak.
Waktu sudah pukul enam sore, makan malam sudah siap di meja makan. Akhirnya Kirana mengetuk memutuskan mengetuk pintu kamar Steven.
Dan Steven membuka pintu lalu melewati Kirana yang masih berdiri di depan pintu kamar dan membawa langkahnya menuju meja makan lalu Kirana mengikuti langkah nya
"Temani aku makan" pinta Steven seraya membawa tubuh nya duduk di sebelah kiri meja makan
"Aku sudah kenyang" jawab Kirana
"Kalau begitu kamu suapi aku" ucap Steven
"Heran, sama mama nya nggak mau di suapin. Sekarang mau aku suapin" gumam Kirana dalam hati
"Iya Steven yang manja" ucap Kirana seraya membawa sendok berisi makanan ke dalam mulut Steven. Steven nampak senang dan menerima setiap suapan yang di berikan Kirana
Tak lama makanan di piring mulai habis, waktu menunjukan pukul setengah delapan malam... Steven lalu minta dibuatkan teh, dan Kirana membuatkannya lalu meletakkannya di meja depan tv
"Kemari, temani aku nonton tv" ucap Steven
Setelah melihat Kirana meyelesaikan pekerjaannya, Steven meminta Kirana menemaninya nonton tv. Setiap teringat kejadian tadi siang hati Kirana merasa ada yang berbeda dan jantungnya berdegup kencang.
Mereka duduk disamping Steven, dan berjarak dengan bantal sofa. Lalu tangan kiri Steven memindahkan bantal itu ke sofa. Karena kali ini Steven duduk dibawah beralaskan karpet. Mereka menonton film kartun mr.B
Mereka tertawa berdua setiap menonton adegan lucu dan lama kelamaan mulai Steven melakukan hal konyol lagi. Membuat Kirana kebingungan. Steven menyenderkan kepalanya di bahu kiri Kirana dan tanpa sadar melingkarkan tangan kiri Steven ke perut Kirana.
Kirana terkejut dan sedikit menarik tubuh nya menjauh, tetapi dengan cepat Steven meraihnya kembali
"Jangan menjauh" ucap Steven dan Steven kembali mulai mendekatkan kembali bibir nya ke bibir Kirana, dan tanpa sadar Kirana mulai menikmatinya
Steven melakukannya dengan lembut dan semakin dalam, membuat Kirana tidak mampu menolaknya. Ini seperti hal pertama untuknya. Tetapi dia menyukainya.
Dia membiarkan Steven memainkannya lebih dalam, tapi Kirana hanya diam karena ini hal pertama baginya dan tidak tahu cara membalasnya...
Ketika semakin dalam, Steven mulai menurunkan bibir nya menjelajah ke bagain leher... Seketika Kirana mengerang kecil dan tersadar... Steven meninggalkan kecupan merah disekitar lehernya Kirana belum menyadarinya... Seketika Kirana tersadar dari gerakan Steven yang membuat pikirannya melayang, lalu menarik tubuh nya dan bangkit dari duduk nya kemudian berlari memasuki kamar
Membuka dan menutup kembali pintu kamar nya dengan cepat, berdiri di balik pintu dengan nafas yang masih terengah
"Apa ini" tanya nya dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sweet Girl
wah Steven main langsingan wes...
2021-09-26
1
Mawar berduri
emang ada CEO terpikat ama pembantu.. seberapa cantiknya sih.. jd penasaran
2021-06-13
1
Beci Luna
nikah saja dr pada setan yg mengoda...kasihan Kirana rupax gadis perawan..
2021-04-22
1