Setelah rapat selesai, waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Kali ini Tita dan Kirana nggak pulang bareng lagi karena Kirana belum selesai dengan pekerjaannya.
"Diki jemput Nova di bandara, aku masih harus cek dokumen yang belum aku tanda tangani" ucap Steven
"Baik Pak" jawab Diki lalu keluar dari ruangan Steven dan bergegas menuju bandara
Nova adalah pacar Steven yang lama tinggal di Jerman, dia memilih melanjutkan kuliah. Steven tidak mampu menahan keinginannya padahal dia tidak suka pacaran jarak jauh. Hubungannya kini sudah berjalan dua tahun.
Tok... Tok.. Tok.. Kirana mengetuk pintu dengan perasaan gugup karena ini pertama kalinya dia menemui secara langsung CEO nya.
"Masuk" ucap Steven
"Permisi Pak, saya membawakan pesanan teh nya" ucap Kirana sambil membuka pintu
Sebelum ke bandara, Diki memesan teh untuk Steven lewat telepon paralel kantor dan hanya tinggal Kirana yang belum pulang jadi mau tidak mau Kirana lah yang mengantarnya
Kemudian meletak kan segelas teh hangat di meja Steven. Lagi lagi dia memperhatikan Kirana dan tersenyum.
"Ada yang bisa saya bantu lagi, Pak" tanya Kirana
"Tidak, terimakasih" jawab Steven datar tanpa menatap nya
Steven terdiam ketika Kirana melangkah pergi keluar ruangan, dengan hati hati Kirana menutup pintu tetapi tubuh mungil nyak tak sanggup menahan beratnya pintu dan..
Brak... !!
"Hey, kamu gila membuat saya jantungan ?!!" bentak Steven
"Ma... Maaf Pak.." ucap Kirana dengan ter bata
Melihat wajah bersalah Kirana , Steven tersenyum licik
"Jadi, kamu harus tunggu saya di sini sampai saya selesai mengerjakan ini semua" ucap Steven sedikit dengan nada tinggi seraya menatap ke arah Kirana
"Ba... Baik,Pak" jawab Kirana ter bata
Kirana hanya berdiri dan menunduk,
"Sial, kenapa hal bodoh ini terjadi padaku dan dia langsung menghukum ku seperti anak sekolah" ucap kesal Kirana dalam hati
Steven tampak mulai senang dan menikmati mengerjai Kirana, membuatnya punya banyak waktu menatap paras cantiknya
"Memang dia bukan tipe ku, tapi mengapa aku selalu ingi menatapnya" gumam Steven dalam hati.
dia akui Kirana sangat cantik dan menarik. Ditambah kulit bersihnya, riasan yang sederhana membuatnya semakin cantik.
Steven mengambil ponsel dan mengambil foto Kirana yang masih berdiri di dekat pintu ruangan secara diam diam.
Sesekali Kirana mengangkat satu kaki nya, merasa kelelahan sudah lima belas menit berdiri.
"Dasar CEO kejam, tega-tega nya dia menghukum ku hanya karena menutup pintu terlalu keras. Huh" gerutu Kirana yang mulai tampak penat dan semakin kesal
"Keluar dari ruangan saya" ucap Steven dengan puas karena bisa memandangnya, dan memberi hukuman karena dia meng acuh kan nya tadi pagu.
"Ba..Baik Pak. Terimakasih" jawab Kirana
Sambil kesal Kirana berjalan menuju lift dan membereskan tas nya lalu pulang.
Saat sampai di pintu keluar gedung, Kirana melihat mobil CEO terparkir di depan pintu keluar.
"Huh, ingin sekali aku bocorin ban mobil nya biar dia nggak bisa pulang" gerutu Kirana
Ketika akan melangkahkan kaki nya, dari belakang terdengar suara yang mulai dia kenal
"Ehem... jadi kamu mau kerjain saya" tanya Steven
"Eh, anu... eng... enggak Pak.. Maaf saya hanya bicara sendiri" jawab Kirana ter bata
Sambil berjalan Steven menuju kemudi mobilnya, dan mulai melajukan mobilnya. Dia melihat spion dalam mobil dan tertawa puas bisa mengerjain Kirana
Bandara
"Loh, kok kamu yang jemput. Mana Steven" tanya Nova pada Diki
"Pak Steven sedang banyak kerjaan nona, jadi saya yang menjemput Nona" jawab Diki
"Kebiasaan, lebih penting pekerjaan nya dari pada aku " gerutu Nova
Diki melajukan mobilnya, membawa Nova ke apartemen Steven
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sweet Girl
jahil juga kayaknya si Kirana
2021-07-21
1
fhaika
kisah klasik CEO dan gadis miskin..
2021-05-07
1
Linda yani
semangat thor
2021-01-05
1