Anton berjalan menghampiri meja Steven dan Nova
"Hai, lama tidak berjumpa. Boleh saya bergabung disini" sapa Anton
"Boleh, silahkan. Saya sudah selesai makan malamnya. Silahkan lanjutkan reuni kalian" jawab Steven
Dengan perasaan marah Steven meninggalkan Nova dan Anton, Steven semakin marah ketika Nova tidak menolak Anton bergabung dan malah memberikan senyuman pada nya.
"Stev... tunggu" teriak Nova, seraya berlari mengejar Steven tetapi Steven tidak perduli dan tetap berjalan cepat menuju mobilnya dan mengendarai dengan kecepatan penuh
Apartemen
Steven lebih dulu sampai dua puluh menit sebelum kedatangan Nova. Nova menekan bel pintu, tetapi tidak kunjung terbuka. Nova tidak bisa masuk karena akses kode sudah di ganti. Akhirnya Nova memutuskan untuk pulang.
Steven tidak mampu menahan emosinya, dia membanting semua barang yang ada di dalam apartemen nya. Dan memecahkan gelas yang dia pakai untuk meminum alkohol..
Lalu pecahannya dia gores kan ke tangan dekat nadinya, dia benar benar frustasi. Mengapa orang yang dicintainya melukainya berulang kali, baru saja dia mencoba menerima Nova kembali. Tapi dia melukainya lagi.
Steven memecahkan semua foto kebersamaannya dengan Nova,
darah mulai mengalir.
Pintu terbuka, dan Diki memasuki apartemen. Diki terkejut melihat kondisi apartemen Steven berantakan dan dia mengeluarkan darah.
Segera Diki menelepon orang tua Steven, dan mengobati luka Steven di tangan kiri nya.
Tak lama kemudian Orang Tua Steven tiba, Diki memberi salam kepada keduanya.
Setelah diperban tangan Steven, lalu dia di papah masuk ke kamar untuk istirahat.
"Diki, ada apa dengan Steven" tanya Pak Lucas Wijaya
"Saya kurang paham Pak, setelah saya antar pulang dari kantor tadi sore. Pak Steven minta saya pulang" jawab Diki
"Hemmm" jawab Pak Lucas.
Akhirnya Pak Lucas dan Ibu Silvia tidur di Apartemen Steven
Pagi hari Diki sudah berada di depan kos Kirana
"Pak Diki, nggak perlu jemput saya. Saya jadi sungkan. Saya bisa naik kendaraan umum" ucap Kirana
"Ini perintah, Nona " jawab Diki
"Hah, Nona? Saya nggak salah dengar" gumam Kirana dalam hati dan berjalan dalam diam menuju mobil
Apartemen
Sesampainya di apartemen, Diki mengantar Kirana ke lantai atas dimana Steven tinggal.
Ketika dibukanya pintu, Kirana melihat benda berserakan dan ada darah.
"Tidak perlu terkejut, bereskan dan bersihkan saja. Jangan bertanya ada apa, lakukan saja tugasmu" ucap Diki
"Baik, Pak" jawab Kirana
Setelah itu Diki berlalu pergi, kembali ke kantor. Mewakili Steven yang hari ini tidak masuk kerja karena masalah semalam
Kirana dengan cepat membereskan semuanya, dan memasak bubur. Karena Diki berpesan untuk masak yang ringan saja.
Pintu kamar Steven terbuka, mata Kirana terbelalak seraya menyiapkan makanan di atas meja makan.
Tampak keluar wanita cantik seumuran Ibu nya, tapi ini sangat cantik sekali seperti wanita bule..
"Oh dia juga suka tante-tante import ternyata" dalam hati Kirana berkata seraya tertawa kecil
"Good morning, siapa kamu" tanya Silvia
Silvia melihat Kirana kagum, cantik sekali, mungil , pandai memasak, mengurus rumah.
"Maaf, saya pembantu disini" jawab Kirana
Silvia kaget mendengar jawaban Kirana, dia tidak percaya atas ucapan Kirana
"Oh, saya mama nya Steven. Perkenalkan saya Silvia" ucap Silvia
"Oh baik,Bu. Perkenalkan,Saya Kirana " lalu mereka bersalaman
Tiba tiba Steven keluar dari kamar dengan pergelangan tangannya di perban.
"Kenapa dia, apa dia nggak waras sampai coba bunuh diri" bertanya Kirana dalam hati
Steven melihat Kirana dan tersenyum..
Silvia yang melihat senyuman anaknya pada Kirana, sedikit mengerti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sweet Girl
mama Silvia baik kayaknya
2021-09-26
1
Mala Mala Sdj
ceo lempai ..kan jd males lanjut
2021-06-13
1
fhaika
Steven ksn udah tertarik dengan Kirana, udah tahu diselingkuhi Nova, berkali, sudah bisa bersikap cuek pada Nova...ehh kok masih bisa frustasi...hadech...
2021-05-07
2