Bab 4 Dipingit

.......

.......

.......

"Kemarin lo ke mana?"

"Di rumah aja."

Daria mencibir, "Ngapain aja lo bolos kuliah sampe dua hari pake alesan di rumah aja?"

"Ada acara keluarga."

"Acara keluarga sampe dua hari?"

"Ho'oh."

"Terus kenapa harus bolos?"

"Gue gak bolos, gue izin kok."

"Masa sih?"

"Gue masih sadar kali, bentar lagi lulus, dan gue gak mau nyari perkara."

"Terus kenapa tadi lo minta izin lagi?" tanya Rakhma, "gue liat lo masuk ke ruang Bu Nani."

Vara menyipitkan matanya, selagi dia bertanya, "Emang lo tau gue ngapain aja di ruangan Bu Nani? Kok lo bilang kalau gue minta izin lagi?"

"Karena setelah lo keluar ruangan, gue masuk ke situ sama Bu Andar. Bu Nani cerita ke Bu Andar kalo lo mau izin beberapa hari."

"Gue heran deh, kok dosen sukanya gosip ya?"

"Bukan gitu, Var. Lo tau kan kalau Bu Andar itu wakil kaprodi yang mana kalau urusan mahasiswa dia yang pegang. Nanti absen mahasiswa dia juga yang pegang."

"Tapi kesannya mereka kayak gosip gitu lho."

"Ya kagaklah."

"Jadi kenapa lo izin lagi?" tanya Daria penasaran, "jangan ngibul. Karena gue penasaran."

Daria memang tipe perempuan yang mudah penasaran, selain itu dia akan sangat cerewet untuk menuntaskan rasa penasarannya. Vara lebih memilih bungkam, bukan apa-apa, hanya saja ceritanya akan panjang kalau Daria masih belum puas.

"Ada acara."

"Alah, lo mah gitu. Acara apa sih sampai lo harus izin selama itu?"

"Kalo lo penasaran, datang aja."

"Seriusan gue boleh datang?"

"Lah iya."

"Acara formal atau gak?"

"Mm, formal kayaknya."

"Lah gimana sih, yang bener dong. Nanti kalo gue jadi ke sana pake acara salah kostum gimana? Malu beratlah."

Vara tertawa terbahak-bahak. "Lagian lo maksa banget dah."

"Serius napa ah!"

"Pake baju sopan aja udah cukup. Tinggal datang apa susahnya?"

"Yang punya acara sama nih?"

"Gue."

"Lo mau nikah ya?" tanya Rakhma, "tapi emang ada yang mau nikah sama lo?"

"Eh, maksudnya apa'an coba? Menurut lo gue gak laku?"

"Gue gak bilang gitu."

"Ya maksud lo gimana? Gini-gini gue cakep, banyak laki-laki yang mau nikah sama gue."

"Mungkin sih. Cuma gue gak yakin lo mau diajak nikah."

"Kenapa lo mikir gitu?" tanya Daria, "tapi iya juga sih."

Vara memberengut kesal melihat ketidakkonsistenan Daria.

"Kita kan tau banget lo gimana. Nih ya, lo kan paling gak suka dideketin cowok, apalagi diajak berkomitmen. Jadi, menurut gue gak mungkinlah lo mau diajak nikah muda."

"Ini mah jelas beda."

"Kok gue malah mikir jauh ya?" tanya Rakhma, "mending kita ngobrol yang ringan-ringan aja deh. Pusing duluan kalo bahas nikah."

"Lagian kalian kayak gak percaya gitu kalau gue laku."

"Ya, maaf deh. Lo juga sih gak mau ngasih tau besok ada acara apa di rumah lo. Kan kita penasaran jadinya."

"Kalo penasaran kalian bisa datang kok. Acaranya mulai dari pagi sampai siang. Terserah deh kalian mau datang jam berapa. Gue stay di rumah kok."

"Masalahnya besok itu kita kuliah pagi sampai siang. Gue gak mau bolos."

Daria mengangguk setuju. "Besok juga gue udah dikontrak sama nyokap buat nganterin kondangan."

"Kondangannya siang?"

"Ho-oh, tempat tante gue. Berhubung kerabat dekat mau gak mau gue kudu datang. Masih untung nih gue gak disuruh datang dari pagi."

"Halah, kalian memang gak ada akhlak," sungut Vara, "dari tadi maksa gue ngasih tau besok ada acara apa, giliran udah gue jelasin kalian malah gak datang kan? Sok yes sih kalian mah."

"Kan kalo lo ngasih tau dengan jelas gue bisa usahain datang, nah masalahnya jawaban lo juga ngambang."

"Ho-oh, gue males sama sesuatu yang gak pasti kayak gini," sahut Rakhma.

"Udah ah, gue balik sekarang."

***

Kamu ke kampus?

^^^Iya, Mas. Kenapa?^^^

Aku juga ke kampus.

^^^Masa? Kok gak lihat?^^^

Baru sampai nih

kamu di mana?

^^^Yahh,^^^

^^^aku udah sampai di rumah^^^

Memangnya kamu boleh keluar rumah?

^^^Boleh,^^^

^^^kan mau izin gak ngampus.^^^

^^^Mas gimana?^^^

Kelupaan bagi undangan buat Bima.

^^^Lah,^^^

^^^Emang Mas bagi undangan^^^

^^^buat sapa aja? ^^^

Hanya Bima,

Pak Andi dan Bu Lasmi

^^^Ingat perjanjian kita kan?^^^

Ingat. 

Bagaimana pun juga mereka teman dan orang penting di kampus.

^^^Ya udah,^^^

^^^tapi tetap penuhi persyaratan aku ya^^^

Hn

Vara. Boleh aku video call kamu?

^^^Gak boleh.^^^

^^^Kita jangan bertemu sebelum akad^^^

Yah...

^^^Sabar ah, tinggal tiga hari kok. ^^^

^^^Udah ya, ^^^

^^^kalo kelamaan chat nanti kamu gak kuat^^^

Aku sabar

Vara tersenyum, rasanya menyenangkan karena harus bersabar hati sampai menunggu hari di mana keduanya menjadi sah secara hukum dan agama. Dan inilah salah ujian mereka sebelum benar-benar berumah tangga. Ujian kecil yang hanya memerlukan kesabaran.

"Vara!"

"Iya, Ma."

Vara bergegas membuka pintu kamarnya begitu suara Inge memanggilnya. Rupanya Inge datang bersama Sasa.

"Mama bawa apa?" tanya Vara kala melihat beberapa paper bag.

"Masuk dulu."

Akhirnya Vara membawa Inge ke dalam kamarnya. Dia juga sempat membantu mamanya dengan membagi bawaan paper bag yang sebenarnya tidak berat.

"Sasa kok gak tidur siang?"

"Makan es krim," jawab anak kecil tersebut.

"Kak Vara boleh minta gak?"

Sasa menggelengkan kepalanya. "Jorok ih."

Vara berdecak sebal saat Sasa malah menjawab seperti itu. Dia juga tidak mungkin meminta jatah es krim dari anak kecil itu. Vara hanya basa-basi saja.

"Koper kamu mana?"

Inge sudah mengeluarkan banyak barang dari dalam paper bag yang dibawa tadi. Dan isinya beberapa potong pakaian, dalaman, alat kecantikan dan keperluan mandi.

"Buat apa, Ma? Lho kok, Mama beli dalaman sih? Ini buat aku?"

Inge mengangguk.

"Ya ampun, Ma. Malu dong, Ma."

"Malu kenapa sih? Mana, koper kamu?"

 "Buat apa?"

"Mana?"

Vara menuju lemari besar yang letaknya dekat dengan kamar mandi. Lemari itu jarang sekali dipakai, karena memang di kamar Vara terdapat dua lemari besar. Satu lemari berisi pakaiannya, lemari yang satunya dia gunakan untuk tempat buku, juga tempat kopernya.

"Cuma satu ya?"

"Kan aku memang cuma punya satu."

Inge memilih beberapa pakaian baru kemudian memasukkannya ke dalam koper. Ia juga memasukkan alat kecantikan, keperluan mandi, dan juga dalaman ke dalam koper. Tak cukup itu saja, Inge membuka lemari berisi pakaian Vara, memilih beberapa pakaian lalu memasukkannya ke dalam koper.

"Mama ngusir aku?" tanya Vara dengan ekspresi tak percaya.

Sontak saja Inge melotot. "Daripada omong kosong, lebih baik bantu Mama susun ini."

"Maksudnya apa coba?"

"Kemarin Mama sempat tanya Agam, katanya kalian mau bulan madu. Tapi Mama gak tau kalian bulan madu ke mana, jadi bisa gak kamu tanya dia dulu?"

"Lah, kenapa, Ma?"

"Takutnya kamu kekurangan bawa baju."

"Gaklah, Ma. Jangan bawa banyak baju, repot."

"Daripada beli di sana, lebih baik bawa dari rumah."

"Masalahnya Mama bekalin banyak barang seakan-akan aku mau diusir."

Inge menatap Vara. "Kan sebentar lagi kamu pindah tempat tinggal," ucapnya pelan.

Vara berkedip-kedip, ucapan mamanya terbilang biasa saja. Namun, Vara merasakan ada perasaan tak rela dari kalimat mamanya. Vara sadar, sebentar lagi dia menikah, secara tidak langsung dia berkewajiban untuk mengikuti suaminya nanti. Salah satunya pergi meninggalkan rumah, dan tinggal bersama suaminya. 

Entah mengapa kini Vara merasa ingin kembali menjadi anak kecil. Tinggal bersama mama dan papanya. Tidur bersama mama dan papanya. Makan bersama mama dan papanya. Segala sesuatunya bersama mama dan papanya.

Vara mengalihkan pandangannya ketika air matanya menetes. Dia tidak ingin dilihat ketika matanya mengeluarkan cairan bening.

...⚡...

...⚡...

...⚡...

...🚲Bersambung 🚲...

...Jangan lupa vote dan komen....

...Terima kasih....

...Sorry for typo. ...

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

terharu

2021-05-03

0

Suwartik

Suwartik

Alhamdulillah..suamiku yg mengalah bersamaku

2021-02-01

3

kang komen:(:

kang komen:(:

seketika bagian terakhir aku pun ikut terharu

2021-02-01

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejelekan Agam
2 Bab 2 Syarat
3 Bab 3 Makan Bersama
4 Bab 4 Dipingit
5 Bab 5 Mama Nangis
6 Bab 6 Kado Sasa
7 Bab 7 Foto Sakura
8 Bab 8 Kerja dan Bulan Madu
9 Bab 9 Geger
10 Bab 10 Canggung
11 Bab 11 Suami Gue
12 Bab 12 Publikasi
13 Bab 13 Shock!
14 Bab 14 Ngeri
15 Bab 15 Berat Ini Mah
16 Bab 16 Undangan
17 Bab 17 Shoping
18 Bab 18 Jumpa Mama
19 Bab 19 Ribut
20 Bab 20 Pasar Malam Dulu
21 Bab 21 Mas Agam...
22 Bab 22 Pacar Pak Agam
23 Bab 23 Rencana Pak Gandhi
24 Bab 24 Sabar, Vara
25 Bab 25 Kebaikan Kita Berdua
26 Bab 26 Istri Kedua Agam
27 Bab 27 Menurut Agam
28 Bab 28 Jujur, Mas
29 Bab 29 Gak Pernah
30 Bab 30 Akibat Kesiangan
31 Bab 31 Alasan Ngawur
32 Bab 32 Tercyduk
33 Bab 33 Menantu Papa
34 Bab 34 Belanja Dulu
35 Bab 35 Badai
36 Bab 36 Siapa Gue
37 Bab 37 Masalah dan Bobot Tubuh
38 Bab 38 Perceraian
39 Bab 39 Istri Agam
40 Bab 40 Genderuwo
41 Bab 41 Gugup
42 Bab 42 Modusnya Agam
43 Bab 43 Aku Pulang Sekarang
44 Bab 44 Sakit
45 Bab 45 Halim ya?
46 Bab 46 Telat Datang Bulan
47 Bab 47 Dear, Para Suami
48 Bab 48 Ultah Papa
49 Bab 49 Maunya Vara
50 Bab 50 On The Way
51 Bab 51 Vara Cucu Nenek
52 Bab 52 Pernikahan Vara
53 Bab 53 Reza Emosi!
54 Bab 54 Suami Ganteng
55 Bab 55 Suami Unik Suami Istimewa
56 Bab 56 Status
57 Bab 57 Insiden
58 Bab 58 Berdarah-darah
59 Bab 59 Kabar buruk
60 Bab 60 Tasyila
61 Bab 61 Tamu
62 Bab 62 Gangguan Jiwa
63 Bab 63 Perpustakaan Ajang Tinju
64 Bab 64 Insiden Lagi
65 Bab 65 Kesedihan Mendalam
66 Bab 66 Sesak di Dada
67 Bab 67 Mak Comblang
68 Bab 68 Si Kerdil
69 Bab 69 Cantik Siapa?!
70 Bab 70 Cemburu Boleh?
71 Bab 71 Agam Hilang
72 Bab 72 Cerita di Toko Pakaian
73 Bab 73 Dikuasai Emosi
74 Bab 74 Aksi Diam-diaman
75 Bab 75 Bukan Kamu!
76 Bab 76 Telepon
77 Bab 77 Agam Masak Dulu Ya
78 Bab 78 Taman Kuy
79 Bab 79 Dipanggil
80 Bab 80 Diadili
81 Bab 81 Bertubi-tubi
82 Bab 82 Gak Boleh Tau
83 Bab 83 Hasilnya
84 Bab 84 Tolong Saya
85 Bab Tak Sabar Rapat
86 Bab 86 Abiyan Klarifikasi
87 Bab 87 Drama Kampus
88 Bab 88 Menyayangi
89 Bab 89 Kelulusan
90 Bab 90 Happy
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Kejelekan Agam
2
Bab 2 Syarat
3
Bab 3 Makan Bersama
4
Bab 4 Dipingit
5
Bab 5 Mama Nangis
6
Bab 6 Kado Sasa
7
Bab 7 Foto Sakura
8
Bab 8 Kerja dan Bulan Madu
9
Bab 9 Geger
10
Bab 10 Canggung
11
Bab 11 Suami Gue
12
Bab 12 Publikasi
13
Bab 13 Shock!
14
Bab 14 Ngeri
15
Bab 15 Berat Ini Mah
16
Bab 16 Undangan
17
Bab 17 Shoping
18
Bab 18 Jumpa Mama
19
Bab 19 Ribut
20
Bab 20 Pasar Malam Dulu
21
Bab 21 Mas Agam...
22
Bab 22 Pacar Pak Agam
23
Bab 23 Rencana Pak Gandhi
24
Bab 24 Sabar, Vara
25
Bab 25 Kebaikan Kita Berdua
26
Bab 26 Istri Kedua Agam
27
Bab 27 Menurut Agam
28
Bab 28 Jujur, Mas
29
Bab 29 Gak Pernah
30
Bab 30 Akibat Kesiangan
31
Bab 31 Alasan Ngawur
32
Bab 32 Tercyduk
33
Bab 33 Menantu Papa
34
Bab 34 Belanja Dulu
35
Bab 35 Badai
36
Bab 36 Siapa Gue
37
Bab 37 Masalah dan Bobot Tubuh
38
Bab 38 Perceraian
39
Bab 39 Istri Agam
40
Bab 40 Genderuwo
41
Bab 41 Gugup
42
Bab 42 Modusnya Agam
43
Bab 43 Aku Pulang Sekarang
44
Bab 44 Sakit
45
Bab 45 Halim ya?
46
Bab 46 Telat Datang Bulan
47
Bab 47 Dear, Para Suami
48
Bab 48 Ultah Papa
49
Bab 49 Maunya Vara
50
Bab 50 On The Way
51
Bab 51 Vara Cucu Nenek
52
Bab 52 Pernikahan Vara
53
Bab 53 Reza Emosi!
54
Bab 54 Suami Ganteng
55
Bab 55 Suami Unik Suami Istimewa
56
Bab 56 Status
57
Bab 57 Insiden
58
Bab 58 Berdarah-darah
59
Bab 59 Kabar buruk
60
Bab 60 Tasyila
61
Bab 61 Tamu
62
Bab 62 Gangguan Jiwa
63
Bab 63 Perpustakaan Ajang Tinju
64
Bab 64 Insiden Lagi
65
Bab 65 Kesedihan Mendalam
66
Bab 66 Sesak di Dada
67
Bab 67 Mak Comblang
68
Bab 68 Si Kerdil
69
Bab 69 Cantik Siapa?!
70
Bab 70 Cemburu Boleh?
71
Bab 71 Agam Hilang
72
Bab 72 Cerita di Toko Pakaian
73
Bab 73 Dikuasai Emosi
74
Bab 74 Aksi Diam-diaman
75
Bab 75 Bukan Kamu!
76
Bab 76 Telepon
77
Bab 77 Agam Masak Dulu Ya
78
Bab 78 Taman Kuy
79
Bab 79 Dipanggil
80
Bab 80 Diadili
81
Bab 81 Bertubi-tubi
82
Bab 82 Gak Boleh Tau
83
Bab 83 Hasilnya
84
Bab 84 Tolong Saya
85
Bab Tak Sabar Rapat
86
Bab 86 Abiyan Klarifikasi
87
Bab 87 Drama Kampus
88
Bab 88 Menyayangi
89
Bab 89 Kelulusan
90
Bab 90 Happy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!