"Clara, apa kamu sangat mencintainya...?" Cakra terdengar menarik nafas panjang setelah mengeluarkan pertanyaannya.
"Willi?" Clara balik bertanya kepada Cakra.
"Hemm...iya." Jawab Cakra singkat.
"Sekarang aku bingung dengan perasaanku mas, aku juga tidak tahu ini rasa cinta atau hanya perasaan sakit hati yang terpendam." Clara masih berada dipelukan Cakra.
"Apa mas sangat mencintai mba Felysha?"
Cukup lama Cakra hanya terdiam mendengar perkataan Clara.
"Aku tidak bisa menjawabnya. Sudahlah aku mau tidur..!" Cakra melepaskan pelukannya dan mengeser tubuhnya menjauhi Clara.
Hei, dia ini kenapa sih.. Sifatnya ini susah ditebak. Hari ini dia bisa menjadi romantis besok lagi mungkin dia akan berubah menjadi galak. Clara melihat kesal kepada Cakra yang sudah membelakanginya.
*******************************************
Pagi hari matahari sudah bersinar, Clara melihat jam yang ada di dinding kamar Cakra ternyata sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
"Ha.. mengapa mas Cakra memelukku. Mas Cakra, mass.. , bangun ini sudah pagi." Clara berusaha menyingkirkan tangan Cakra dari badannya.
Cakra yang masih terlelap tidak mendengarkan perkataan Clara. Clara akhirnya pergi ke kamarnya untuk mandi dan bersiap ke kantor. Clara yang hendak berangkat ke kantor berhenti di depan kamar Cakra. Clara kembali masuk dan membangunkan Cakra yang masih tertidur dengan mulut terbuka.
"Duh mas Cakra kelihatan sangat lelah sampai tertidur sangat lelap. Mas Cakra aku berangkat kerja yah..!" Clara berbisik ditelinga Cakra.
"Clara..?" Cakra berusaha membuka matanya setelah mendengar perkataan Clara.
"Akhirnya mas bangun juga. Mas, Clara minta uang jajan." Clara menyodorkan tangannya kepada Cakra yang masih berada ditempat tidur.
"Kamu tidak perlu masuk kerja hari ini..!"
"Kenapa mas?" Clara menatap Cakra dengan wajah bingung.
"Kita akan fitting baju pengantin hari ini..sekarang duduklah disampingku." Cakra menarik tangan Clara dan duduk disampingnya.
"Secepat itu mas?"
"Hemm...Aku akan menjawab pertanyaanmu semalam. Jujur aku masih mencintai Felysha saat ini tapi aku juga tidak bisa menjamin rasa itu akan bertahan lama. Karena ada seseorang yang patut aku perjuangkan sekarang." Cakra menatap Clara dengan dengan serius.
"Ohh..." Clara seakan tidak peduli dengan perkataan Cakra.
"Mengapa kamu tidak menanyakan perasaanku padamu?" Cakra kembali bertanya kepada Clara.
"Untuk apa aku bertanya mas, kan aku sudah tahu kalau kita menikah hanya untuk sementara. Kira-kira kapan Mba Felysha akan siap menikah dengan mas Cakra?"
"Sana pergi ganti bajumu..!" Cakra mendorong tubuh Clara dan terlihat raut wajahnya menjadi kesal mendengar jawaban dari Clara.
"Ih.. mas Cakra itu aneh, tiba-tiba baik dan tiba-tiba lagi jahat." Clara meninggalkan Cakra dan menutup pintu dengan keras.
"Clara, Clara.. mengapa kamu begitu bodoh sampai tidak bisa menyadarinya." Cakra melempar bantal ke lantai karena kesal.
Cakra dan Clara sudah berada didalam mobil dan menuju butik yang akan menjadi tempat fiiting baju pengantin mereka. Tiba disebuah butik yang sangat besar dan ternyata itu adalah milik Nyonya Anita.
"Mami..? Cakra memeluk Nyonya Anita yang sudah menunggunya.
"Clara? Mami sangat rindu denganmu sayang. Jadi apakah Cakra sudah mengatakannya?" Nyonya Anita memeluk Clara yang berdiri didepannya.
"Mengatakan apa Mi?
"Cintanya?" Nyonya Anita terlihat penasaran dengan jawaban Clara.
"Sudah mi, Mas Cakra masih mencintai Mba Felysha." Ucap Clara dengan sangat polos.
"Sudahlah ma, nggak usah dibahas. Bocah mana paham." Cakra sudah duduk disofa panjang.
Mas Cakra ini dari pagi kerjanya marah-marah mulu. Kalau nggak suka sama aku yah bilang toh. kan gampang aku tinggal pergi.
#Mohon tinggalkan like dan komennya yah 🙏.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
like like
2021-07-12
1
Siti Ambarwati
Bocil Bocil
2021-04-28
0
Rienandha Fuji
pliss peka sedikit clara... jgan terllu polos
2021-04-24
0