Clara mengambil hpnya mengirimkan pesan WA kepada William.
"Willi aku pulang, kunci rumahmu aku simpan ditempat biasa." Clara menunggu jawaban sekitar beberapa menit dan belum ada jawaban dari William. Akhirnya dia memutuskan pulang ke rumahnya.
Clara sudah berdiri di depan rumahnya terdengar suara barang berjatuhan dari dalam rumah sehingga dia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah.Terdengar suara orang yang sedang beradu mulut dengan suara yang sangat keras dan itu adalah kedua orang tuanya.
"Apa jadi aku yang salah? Kamu pikir aku bahagia selama ini bersamamu. Apa yang bisa aku dapatkan dari wanita sepertimu!"
"Pergilah dengan wanita ****** itu, aku lebih bahagia kamu tidak berada disini."
"Ohhh... aku tau maksudmu agar kamu bisa bersama laki-laki tua itu kan? kamu memang wanita yang gila dengan harta. Tiap hari kamu tidak pernah berada di rumah dan kamu terlalu egois untuk mendapatkan keinginanmu."
"Karena kamu sudah tahu mengapa aku harus bersandiwara. Kamu juga pergi dengan wanita itu dan menghabiskan waktu dengannya bukan? jadi kita sama-sama bahagia sekarang. Dan satu lagi aku akan mengurus perceraian kita secepatnya!"
Clara membuka pintu, orang tuanya jadi terdiam secara bersamaan.
"Clara, sejak kapan kamu berada di sini nak." Ibunya menghampirinya dan memegang bahunya tapi dia menepisnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Clara dengar dulu penjelasan Ibu nak." Clara menutup pintu dengan keras sedangkan ibunya masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Clara sayang tolong buka pintunya nak, ibu akan menjelaskan semuanya padamu."
Ayahnya sudah duduk di kursi sedang memegang rambutnya dan mengacak-acaknya.
"Lihat kan anak itu? semua karena ulahmu yang tidak pernah mengajarkan sopan santun kepada anakmu. Lihat kelakuannya persis seperti dirimu." Ayahnya mulai berdiri dan menunjuk ibunya yang masih berdiri di depan pintu kamar Clara.
"Kamu memang Ayah yang tidak punya perasaan seharusnya dari dulu aku cerai denganmu. Mana tanggung jawabmu sebagai Ayah? Setiap malam kamu pulang mabuk-mabukan dan tidak pernah membawa uang..!" Mereka kembali beradu mulut. Clara menutup telinganya dan memejamkan matanya. Terlihat air matanya mengalir jatuh di kedua pipinya.
Triinggg...triinggg.. bunyi panggilan telponnya.
"Haloo Han.. ada apa?" Suara wanita sedang berbicara dengannya.
"Clara apa kau sudah gila? Mengapa kamu tidak masuk kampus.? Hari ini ada pembekalan dari dosen pembimbing. Minggu depan kita akan magang di perusahaan.
"Besok aku akan ke kampus, hari ini aku kurang sehat dan ingin beristirahat dulu." Suara Clara begitu sendu terdengar ditelingga Hana.
"Baiklah semoga kamu lekas sembuh." Hana menutup telponnya.
Hana adalah sahabatnya dan sekaligus saudara baginya, terkadang Hana juga menjadi tempat bersandar bagi Clara saat dia sedang banyak masalah. Tidak ada rahasia di antara mereka semuanya saling terbuka. Hana adalah anak orang kaya tapi sifatnya begitu baik dan tidak sombong membuat Clara menjadi nyaman bersahabat dengannya.
Triiingg...Triiiiingg.. Hpnya kembali berbunyi dia melihat ke layar ponselnya ternyata panggilan dari William.
"Hallo.., Clara maaf baru menelponmu, aku sangat sibuk hari ini. Bagaimana keadaanmu, apa sudah lebih baik?"
"Heemm.... lebih baik dari kemarin." Clara menjawab dengan tidak bersemangat. Pikirannya masih kacau saat ini.
"Baiklah, nanti malam aku akan menelponmu lagi. Jaga kesehatanmu sayang." William langsung mematikan telpon.
Clara menyimpan kembali Hpnya di samping tempat tidur, dia berusaha memejamkan matanya tapi tidak bisa. Suara dari ruang tamu sudah hening entah kemana orang tuanya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi
orang tua ribut melulu, pasti rumah bagai neraka bagi Clara
2023-09-29
1
Lisa Sasmiati
ternyata orang tua Clara sering bertengkar gara " perselingkuhan....kasihannya Clara....😢😢😢😢
2021-07-12
0
Koni Dwi N
kshn clara, psti bbn mental bgt ya punya orangtua yg nggak harmonis
2021-03-28
0