Suara ponsel berulang kali berbunyi tapi Clara tidak mendengarnya. Cakra yang berusaha membuka matanya berjalan menuju tempat tidur dan mengambil hp dari dalam tas Clara.
"Clara sayang.. Aku benar-benar minta maaf, bisakah kita bertemu sebentar? Aku akan menjemputmu dan menyelesaikan masalah ini."
"Oh, jadi namanya Clara?" Cakra menjawab telfon dari William.
"Siapa kau? Mana Clara? Kenapa bisa Hpnya ada di tanganmu." William terdengar sangat marah mendengar laki-laki yang mengangkat telpon darinya.
"Clara? Oh gadis itu... dia sedang tertidur pulas. Maaf, aku tidak bisa membangunkanya karena dia sangat kelelahan semalam."
"Apa..? Hei..." Tut.. tut... tut... Suara panggilan telpon terputus. William mencoba menelpon kembali nomor Clara tapi sekarang sudah tidak aktif.
*******
Dilain tempat William terlihat sangat marah dan melempar hpnya di atas kasur." Jangan bilang Clara sedang di culik? Yah ampun ini semua salahku. Mengapa aku membiarkannya berjalan sendiri dimalam hari." William memegang kepalanya dan merasa sangat frustasi. "Hana..? iya Hana mengapa aku melupakannya." William mengganti pakaiannya dan bergegas naik ke atas motornya berharap bisa bertemu Hana secepatnya.
William sudah berada didepan gerbang kampus. Dia memperhatikan setiap orang masuk ke dalam kampus, tapi Hana belum juga menunjukkan batang hidungnya. Setelah sekitar 1 jam dia menunggu akhirnya Hana turun dari mobil dengan mengunakan pakaian hitam putih.
"Hana.?" Suara William terdengar begitu nyaring.
"William.. Clara dimana? Apa dia lupa hari ini kita akan ada acara pelepasan mahasiswa untuk magang perusahaan Central Pratama.
"Aku sebenarnya datang kesini untuk menanyakan Clara padamu." William terdengar sangat putus asa.
"Bukannya kemarin dia seharian bersamamu?" Clara balik bertanya kepada William.
William hanya terdiam. "Tidak mungkin aku menjelaskan pada Hana bahwa kami bertengkar karena masalah ****."
"William..?"
"Eh.. Hana aku pamit pulang kalau kamu bertemu Clara bisa hubungi nomorku." William memberikannya nomor telponnya kepada Hana.
"Baiklah.. byee.., mereka itu memang aneh, dari pada repot pacaran mengapa mereka tidak menikah saja.." Hana masih berdiri di tempatnya melihat William yang sudah hilang dari depan matanya.
*****
Hana dan teman-temannya sudah berangkat menggunakan bis kampus menuju kantor tempat mereka akan magang selama 6 bulan kedepan.
"Hana, dimana clara? Ibu Wirda berdiri di depannya melihat kursi yang ada di sampingnya kosong. Semua orang di kampus mengetahui mereka sangat dekat dan dimana ada Hana maka disitu juga ada Clara.
Hana hanya menggelengkan kepalanya. "Belum ada kabar bu, pesanku belum di baca dan nomornya tidak aktif."
"Beri tahu dia besok langsung menghadap kepada direktur perusahaan untuk menjelaskan alasannya karena tidak bisa hadir dihari pertamanya magang."
"Iya bu, Clara.. Clara.. Apa hidupmu serumit ini." Hana terkadang kasian melihat sahabatnya itu tapi dia tidak mau terlalu jauh mencampuri urusan pribadi Clara.
Di apartemen. Clara yang sudah bangun melihat langit-langit kamar. Matanya langsung melotot dan memutar kedua bola matanya melihat sekeliling tempatnya berada.
"Di mana aku? Pria itu...apa dia.. semalam apa yang telah kami lakukan..? oh astaga jangan-jangan dia sudah mencabuliku."
Clara memeriksa bajunya dan badannya ternyata pakaiannya masih lengkap. "Oh syukurlah." Ucapnya sambil mengelus dadanya.
"Hpku, astaga ini lowbat. Bagaimana aku bisa keluar dari sini? Dia mengunci pintunya. Tapi kemana dia? Sepertinya dia benar-benar sangat kaya dalam kamar ini penuh dengan barang-barang antik dan sangat berkelas."
Clara yang merasa gerah akhirnya mandi dan merendam badannya ke dalam bathup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
mmenurutku Cakra orang yg baik kok, moga aj penilaian ku benar ya Thor...
2021-07-12
0
Ciripah Mei
Clara gadis yg sngt ceroboh
2021-05-06
1
Rini P
clara takut ama cakra
tpi mandinya santai
anehhhh
2021-02-28
0