Saat didalam mobil Clara hanya diam dan masih terdengar isak tangisnya. Cakra yang fokus mengedarai mobilnya sesekali melihat wajah Clara. Cakra belum mau bersuara ataupun bertanya karena melihat raut muka Clara yang masih bersedih. Setelah 30 menit menempuh perjalanan akhirnya mobil Cakra memasuki parkiran apartemennya. Cakra dan Clara sudah turun dari mobil. Cakra yang sudah melangkah agak jauh dari jarak Clara tiba-tiba menghentikan langkahnya setelah melihat Clara yang masih berdiri disamping mobilnya.
Cakra akhirnya kembali mendekati Clara yang masih termenung.
"Mengapa kamu masih disini? Apa kamu tidak mau masuk." Ucap Cakra kepada Clara yang menatapnya dengan tatapan kosong.
"Gendong." Clara menggeser tubuhnya mendekati Cakra.
"Apa? Gendong? Clara please kamu jangan minta yang aneh-aneh" Cakra sudah membayangkan menggendong Clara untuk kedua kalinya. Saat pertama kali menggendong Clara sampai di apartemennya kakinya terasa mau patah walaupun tubuh Clara tidak terlalu besar tetapi itu cukup membuatnya lelah.
"Yah udah Clara tidur disini saja. Sana mas Cakra pergilah..!" Clara memalingkan wajahnya dari Cakra.
Ya ampun bagaimana aku tidak jatuh cinta kalau kamu seimut ini Clara.
"Naiklah." Cakra sudah berjongkok didepannya.
Clara yang cemberut akhirnya tersenyum lebar melihat Cakra sudah berjongkok didepannya.
"Clara nggak beratkan mas..?"
"Heemm." Cakra hanya menjawab singkat.
Tiba diapartemen Cakra langsung menjatuhkan tubuh Clara di atas sofa yang ada diruang tamu. Cakra juga ikut duduk disamping Clara terdengar nafasnya masih terengah-engah.
"Pergilah tidur..! Mas juga akan istirahat." Cakra berdiri dari sofa.
"Mas.." Clara menarik tangan Cakra yang hendak melangkah.
"Ada apa lagi Clara? Mas sangat lelah hari ini jadi biarkan mas istirahat yah." Clara melihat Cakra dengan wajahnya yang manja.
"Clara mau tidur dikamarnya mas Cakra., bolehkan? Clara memasang wajah manjanya didepan Cakra.
"Tidak boleh Clara..! kita belum menikah mana mungkin kita bisa tidur bersama." Cakra melepaskan tangannya dari tangan Clara.
"Please mas, Clara hanya ingin ada teman malam ini, kitakan sudah berjanji tidak akan melakukan wik..wik. Mas Cakra juga akan kembali dengan Mba Felysha jadi aku mohon anggaplah aku hanya sahabat mas."
"Clara, pokoknya mas nggak mau..! mas takut khilaf melihatmu di atas tem..." Belum selesai Cakra berbicara Clara langsung berlari menuju kamar Cakra. Clara yang sudah merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur yang begitu besar akhirnya tersenyum puas.
"Dasar anak itu, kelakuannya sama menyebalkan seperti Hana.." Cakra mengikuti Clara masuk kedalam kamarnya.
Cakra akhirnya melepaskan pakaiannya didepan Clara yang sedang berbaring diatas tempat tidur.
"Hei, hei tunggu..Mas Cakra mau apa? Mengapa mas melepaskan pakaian didepanku?" Clara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Cakra hanya tersenyum melihat Clara yang bersifat begitu polos baginya.
"Bukalah..!" Ucap Cakra kepada Clara yang masih menutup wajahnya.
"Apa yang dibuka mas? Mas Cakra jangan main-main deh, Clara nggak mau melakukannya. Bukannya mas Cakra janji ngak akan menyentuh Clara." Clara terlihat ketakutan dan dia masih membayangkan saat William memaksanya melakukan wik..wik.
Cakra memegang lembut tangannya dan melepaskan dari wajahnya. "Buka matamu Clara, mas sudah selesai ganti baju." Akhirnya Clara memberanikan diri membuka matanya dan melihat Cakra yang sudah tidur disampingnya.
"Maaf mas, Clara akan tidur dikamar sebelah." Clara akhirnya menggeser tubuhnya menjauhi Cakra. Clara yang berniat berdiri tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh Cakra hingga tubuhnya jatuh kedalam pelukan Cakra.
"Jangan pergi..!" Ucap Cakra singkat dan mengelus kepala Clara dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
aku jad8 deg " Aan thor
2021-07-12
0
Rienandha Fuji
lanjut thor
2021-04-24
0
Susi Mardiana
msak cwe nya ke gatelan sih blm nikah udh ngjak tidur sekamar, kyaknya gk pas deh thor
2021-01-18
2