Nafas mereka terdengar sangat tergesa-gesa. Suasana yang begitu gaduh dan saling berdempetan terlihat beberapa pria mengambil kesempatan untuk mendekati Clara. Hana yang melihat mereka langsung menarik tangan sahabatnya itu keluar dari kerumunan orang.
"Hana, kamu kenapa sih? mana bisa kita melihat kalau berada di belakang." Clara melihat sahabatnya itu dengan pandangan bingung.
"Tuh lihat mereka pria-pria itu, sepertinya kamu suka mereka mengapit buah dadamu yang besar itu!"
"Hahaha... apa kamu sudah gila, mana mungkin itu.. Eh iya, sial, mengapa aku tidak menyadari mereka mendekatiku karena ada sesuatu."
Hana hanya tersenyum melihat sahabatnya itu baru menyadarinya." Jangan-jangan William sudah.." Hana meledek temannya itu.
"Hei mana mungkin kamu berpikir sejorok itu. Willi...? kita sudah berjanji tidak akan melakukannya sebelum kita resmi menjadi pasangan suami istri." Clara menutup dadanya menggunakan tas karena Hana menatap curiga kepadanya.
"Hahaha pikiranmu itu yang jorok, aku belum selesai bicara. Maksudku jangan-jangan Willi sedang merindukanmu sekarang."
"Eh sial, dasar kau." Clara melempar kertas yang ada di tangannya.
"Hahahaha begitu saja sudah panik." Hana terlihat sangat puas melihat sahabatnya itu dengan wajah yang begitu panik.
"Jadi bagaimana, apa kita harus menunggu mereka bubar? kakiku sudah sangat lelah berdiri dan cacing di perutku sudah mulai berteriak." Clara memegang kakinya terlihat kulit mulusnya karena dia menggunakan rok setengah lutut.
Hana yang sedang membalas chat tidak terlalu mendengarkan sahabatnya itu berbicara.
"Hana?" Clara memanggilnya dengan sedikit berteriak.
"Eh iya, apa yang kamu katakan?"
"Tidak ada siaran ulang, ayo kita ke kantin." Clara sudah menarik tangan sahabatnya itu yang terlihat sangat asik dengan Hpnya. Hana sama cantiknya dengan dengan Clara tetapi pria sangat segan dengannya karena Hana agak sedikit pendiam berbeda dengan Clara yang sangat gaul dan suka berteman dengan siapa saja.
Setibanya di kantin Hana sudah memilih tempat duduk paling sudut berharap bisa menjauh dari keramaian. Clara pergi memesan makanan dan menghampiri sahabatnya itu. Hana sangat terganggu dengan mata-mata yang selalu memandang mereka walaupun Hana sangat ramah kepada semua orang tapi dia tidak terlalu suka orang mengganggu privasinya.
"Bagaimana mau dapat pacar kalau kamunya terus menyendiri." Clara sudah duduk di depannya dengan makanan pesanan mereka.
Hana hanya menatap santai sahabatnya itu. "Lebih baik jomblo dari pada pacaran udah lama tapi nggak di lamar-lamar. Alasannya tunggu sukseslah, tunggu mapanlah dan tunggu pacarnya dilamar orang baru tahu rasa." Hana menjulurkan lidahnya kepada Clara, terlihat Clara sedang menghitung jarinya dengan serius dan seperti orang yang sedang berpikir keras.
"Tenang aja bebs, baru juga 7 tahun pacaran. Nanti kalau sudah waktunya aku menikah, kamu pasti akan duduk paling depan melihatku di atas pelaminan bersamanya dan kamu masih jomblo hahaha."
"Genapkan aja 10 tahun tahun, huuuu..! Cantik-cantik kok ****." Hana meledek Clara yang sudah menyantap makanannya.
Clara hanya santai menanggapi perkataan sahabatnya itu. Terkadang mereka sangat akur dan terkadang juga mereka beradu mulut karena berbeda pendapat tapi di situlah indahnya persahabatan.. Hana sangat selektif memilih cowok banyak pria yang mendekatinya tapi belum ada yang masuk dalam kriterianya.
"Bagaimana dengan orang tuamu?" Hana melontarkan pertanyaan membuat Clara menjadi cemberut.
"Yah.. begitulah mereka setiap hari. Rumah itu terasa neraka bagiku." Clara menghentikan makannya dan terlihat matanya berkaca-kaca sedang menahan air matanya jatuh.
"Menangislah, aku bersamamu bebs." Bebs adalah panggilan kesayangan mereka berdua.
"Mana mungkin aku menangis di tempat ini, apa yang akan orang katakan bila seorang Clara yang cantik sedang menangis di tempat umum."
Hana hanya mengelengkan kepalanya melihat Clara. "Kepedean elo."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
rumahku adalah surgaku tapi sebaliknya bagi Clara rumahku adalah neraka ku....yg sabar ya Ra pasti kebahagian itu akan datang pada waktunya percayalah Tuhan itu maha Adil..
2021-07-12
0
Rini P
prinsip itu bagus
pacaran boleh tapi ingat batSan
halalin dulu baru bebas
2021-02-28
0
Erina Situmeang
lanjut
2021-01-21
0