Clara menarik nafas panjang setelah seharian duduk di meja kerjanya. Clara dan Hana tidak seruangan jadi mereka hanya bisa bertemu jika jam istrahat kantor. Nada pesan Clara tiba-tiba berbunyi beberapa kali. Clara yang bersiap untuk pulang mengambil kembali hp yang ada didalam tasnya.
"Ping."
"Ping."
"Clara."
"Clara bisa kita bertemu ditaman******. Aku menunggumu sekarang dan aku tidak akan pulang sampai kamu datang..!"
Pesan dari William membuat Clara mempercepat langkah kakinya keluar dari area kantor. Clara masih sibuk dengan hpnya untuk memesan ojek online dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya Ojol datang dan Clara bergegas naik.
"Mas, bisa cepat dikit nggak..! " Ucap Clara kepada mas Ojol.
"Iya mba, bisa.." Dan benar saja mas Ojol melajukan motornya.
Tiba ditempat yang dituju Clara mencari William ditengah ramainya orang. Setelah beberapa lama berkeliling akhirnya Clara melihat William sedang duduk bersama wanita yang sedang mengelus-ngelus perutnya yang sudah kelihatan membuncit.
"Kiran..?" Clara sangat terkejut dengan kehadiran Kiran datang bersama William. Sebenarnya ingin sekali dia menampar Kiran tapi dia mengurungkan niatnya setelah melihat kondisi Kiran yang sangat lemah seperti orang yang sedang sakit.
"Clara bisa kamu duduk dulu." William duduk samping Kiran dan terlihat William melingkarkan tangannya dipinggang Kiran.
"Bicaralah..!" Clara berusaha terlihat tegar dihadapan mereka akan tetapi hatinya sebenarnya sedang menangis melihat kekasihnya yang telah bersamanya selama 7 tahun sedang memeluk orang lain didepan matanya.
"Clara, maafkan aku.., aku dan William akan menikah..! Aku sedang mengandung anak dari William. Aku tidak ingin kamu dendam kepadaku tapi aku mohon kamu harus mengikhlaskan William bersamaku." Kiran terlihat sangat memohon kepada Clara.
William hanya terdiam melihat kedua wanita yang memperebutkannya itu.
"Apa? Memaafkan? Apa kamu kira dengan kedatanganmu ini aku bisa memaafkan kelakuan kalian yang bejat itu, hah..!" Clara berteriak kepada Kiran dan terlihat beberapa orang yang ada disampingnya menoleh ke arahnya.
"Clara...! Aku tidak bisa bersamamu lagi jadi aku mohon hubungan kita sampai disini." William langsung beranjak dari tempat duduknya kemudian menarik tangan Kiran.
Clara yang berdiri dihadapan mereka hanya bisa tercengang dengan kata-kata William. Kakinya lesu bagai tak berpijak diatas tanah. Dia berusaha duduk menenangkan pikirannya tapi air matanya kembali jatuh membasahi pipinya.
Dering ponselnya berbunyi beberapa kali tapi Clara tidak menghiraukannya. Matahari sudah hampir tenggelam dan dia masih duduk diam diposisi yang sama. Ponselnya kembali berbunyi akhirnya Clara mengangkat telpon dari Hana.
"Clara kamu dimana..? Aku mencarimu saat pulang kantor." Suara Hana belum bisa menghilangkan gundah dihatinya.
"Maaf Han, Aku tidak pulang malam ini. Aku akan pergi ke apartemen mas Cakra." Clara berusaha menyembunyikan tangisannya saat berbicara dengan Hana.
"Oh syukurlah, kamu bersama mas Cakra." Suara Hana terdengar lega mendengar jawaban sahabatnya itu dan akhirnya Hana menutup telpon setelah mendengar Clara baik-baik saja.
"Hana, maafkan aku sudah sangat merepotkanmu."
Selang beberapa menit hpnya berbunyi, Clara melihat layar ponselnya tertera nomor yang tidak dikenal. Clara mengangkat telpon berharap orang tuanya menghubunginya.
"Halo Clara kamu dimana?" Terdengar suara pria dalam panggilan itu.
"Ini siapa?"
"Ini mas Cakra, kamu ada dimana? Tadi Mami menelpon mas katanya kamu nggak pulang dan akan menginap di apartemennya mas. tapi sekarang mas masih dijalan pulang nggak apa-apakan kamu nunggu mas disitu.?"
Clara hanya diam mendengar perkataan Cakra. "Clara..?" Cakra kembali memanggil namanya.
"Mas maaf, aku nggak lagi apartemennya mas Cakra." Clara yang berniat berbohong mengurungkan niatnya setelah mendengar Nyonya Anita sedang mengkhawatirkannya.
"Jadi sekarang kamu dimana? Mas akan menjemputmu sekarang..! Kamu jangan kemana-mana Clara, tunggu mas disitu.." suara Cakra terdengar sangat kuatir.
"Aku ada ditaman kota*****" Clara menyebutkan keberadaannya.
Setelah 30 menit menunggu akhirnya Cakra sudah berdiri di depannya. Clara yang melihat Cakra langsung memeluk tubuh Cakra dengan erat.
"Aku ingin pulang bersamamu mas.. hiks.. hiks..hiks.." Tangisan Clara akhirnya pecah dipelukan Cakra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
tris tanto
lha ngapain jg nemuin claraaa,,jd dipermalukan kan
2023-09-22
0
Yus Gerin
masih nyimak blum ngerti alurnya
2021-08-24
0
Dea Fitri Yana
masih mencoba memahami
2021-04-28
0