VALLERY POINT OF VIEW:
🏵️🏵️🏵️
Aku membawa ponselku masuk ke dalam rumah, melewati adik iparku Sabrina yang sedang mengaduk minuman berwarna merah dengan isian mirip jelly di dalam nya. Aku mendekati nya dan duduk di depan nya.
“Ada yang bisa kak valley bantu?” tanyaku.
“Tidak perlu kak, ini mudah banget kok,” sahut nya.
“Kamu lagi buat apa? Red velvet boba?”tanyaku yang memperhatikan minuman nya hampir sama dengan produk R-Story yang berjudul red velvet boba.
Ah, aku jadi merindukan saat lembur di rumah sakit bersama Brianna, dia selalu membawa makanan produk R-Story yang mahal abis itu.
“Red velvet boba? Kak Valley ini ngomong apa sih,” kata Sabrinna sedikit terkekeh.
“Ya sejenis minuman warna merah gitu, aku nggak tau nama selain itu. Yang sering ku minum sih judul nya itu,”
“Ini nama nya es janggelan, kak,”
“Janggelan?” tanyaku heran.
“Kalau nggak tau janggelan apa ya nyebut nya?” sabrinna mulai memikirkan nama lain janggelan.
“Cincau, Val,” sahut Rizal yang mendekati kami.
“Cincau? Bukan nya cincau warna hijau?” tanyaku.
“Ya, itu sejenis cincau hitam,”
“Wah, ku pikir itu Red Velvet Boba,” sahutku terkekeh.
“Iya kalo produk nya R-Story,” sahut Rizal.
“Kok kamu tau R-Story?” tanyaku pada Rizal.
“Mantan tunanganmu sering bawa buat temen temen di ruang guru pas pedekate sama seseorang dulu,”
“Jonathan maksudmu,”
“Mantan tunangan kak valley kenal sama mas Rizal?” Tanya sabrinna kepo.
“Apa sih anak kecil,” kata Rizal mengusap wajah adik nya cepat.
“Aku uda gede kali, mas,” cebik sabrinna.
“Kamu pernah lihat aku datang ke sekolah?” tanyaku antusias.
“Sering,” jawab Rizal.
“Trus… kamu nggak kagum lihat aku?” tanyaku tersenyum.
“Mana berani kagum sama milik atasan,”
“Tapi pernah mbatin kalo aku cantik nggak?” tanyaku mendesak Rizal.
“Harus dijawab ya?”
“Harus,” kataku cemberut menunggu jawaban nya.
“Kak valley dilihat dari jauhpun uda cantik,” kata sabrinna cepat.
“Kalian kenapa bisa putus?” Tanya Rizal.
“Kalau ku jawab dia yang selingkuh gimana? Kamu percaya?” tanyaku.
“Jangan ngaco, kamu mau bilang jika bu zea selingkuhan nya? Nggak mungkin. Dia baik banget, val,” kata Rizal seraya menuangkan es berwarna merah itu di gelas milik nya.
“Aku yakin tidak ada yang mempercayaiku,” gumamku malas.
“Sabrinna tinggal dulu ya?” ijin sabrinna yang tidak enak hati seraya berjalan menuju dapur.
“Atau jangan jangan kamu yang selingkuh? Kalau dilihat dari kelakuanmu—“
“Sepertinya topiknya lagi seru, tentang perselingkuhan. Jadi kamu pernah selingkuh? Awas loh, biasanya selingkuh itu penyakit. Susah untuk dihilangkan,” sahut Delisha yang ikutan nimbrung dan memotong perkataan Rizal.
“Diam diam menyukai oranglain di saat sudah bersama seseorang apa bisa disebut selingkuh?” tanyaku pada Rizal.
“Siapa? Kamu yang diam diam sedang menyukai oranglain saat ini?” Tanya delisha.
“Kamu selalu menyudutkanku,” kataku tersenyum hambar.
“Lalu siapa yang sedang menyukai oranglain jika bukan kamu?” Tanya Delisha.
“Mantan tunanganku,” kataku penuh rasa kecewa mengingat kejadian yang sudah berlalu itu.
“Sepertinya—“
“Sepertinya tidak mungkin karena dia baik, berwibawa, tegas, sempurna? Sempurna untukmu,” kataku dengan hati yang bergemuruh memotong perkataan Rizal.
“Memandangku saja dia jijik, apalagi untuk menyentuhku,” imbuhku seraya meneguk minuman red velvet tadi.
“Maaf,” kata Rizal lirih.
“Maka dari itu aku tidak mau jika kamu diam diam menyukai oranglain di belakangku, aku tidak akan memaafkanmu,” kataku menatap dalam mata Rizal.
“Mau nambah minuman nya, val?” tawar Delisha gugup.
“No, perutku uda penuh,” sahutku.
“Lalu kenapa sekarang kalian sangat dekat?” Tanya Rizal tiba tiba.
“Heh? Siapa maksudmu?” tanyaku bingung.
“Kamu dan jonathan? Apa kalian masih ada rasa? Kenapa bu zea memperbolehkan nya mengantarmu jika dari rumah nya?” Tanya Rizal.
“Kamu tidak sedang cemburu kan?” tanyaku tersenyum sempurna.
“Hanya merasa aneh saja,” kata Rizal seraya menggaruk tengkuk nya.
“Kenapa tidak langsung bertanya pada mereka saja?” kataku cepat.
“Val, jangan dekat dengan pria lain jika sudah menikah,” sahut delisha.
“Aku tahu batasanku, dan jelas jelas mantan tunanganku tidak menikahiku. Dia terlalu cinta dengan istri nya saat ini," jawabku cepat.
“Tapi—“
“Seharusnya kamu yang hati hati, apa tunanganmu tidak cemburu melihatmu dekat dengan keluarga suamiku daripada keluarga nya?” kataku santai seraya bangkit dari tempat duduk.
“Jangan mudah tersinggung dengan nasihatku, aku hanya tidak ingin kalian berpisah karena salah paham,” kata delisha pelan.
“Berpisah? Kamu tidak berharap kami segera berpisah kan?” tanyaku.
“Tentu saja tidak,” jawab Delisha cepat.
“Mempertahankan mantan tunanganku saja aku segigih itu, apalagi mempertahankan yang benar benar sudah menjadi suamiku. Kamu tidak perlu meragukannya lagi,” kataku tersenyum menatap dalam mata delisha.
🏵️🏵️🏵️
Aku membaringkan tubuhku di kasur seraya melihat langit langit yang terbuat dari anyaman bambu. Rizal menyusulku ke kamar dan duduk di ujnng kasur serta memperhatikanku yang sedang mengotak atik ponsel meskipun tidak ada signal.
“Jangan terlalu berlebihan jika bicara dengan delisha,” kata Rizal lembut.
“Aku tidak suka perhatian nya padamu, berlebihan sekali,” kataku masih sibuk dengan ponselku.
“Dia hanya ingin yang terbaik buat kita,”
“Buat kita? Ku rasa hanya yang terbaik untukmu saja,” sahutku.
“Val—“
“Jangan berbicara lagi jika untuk membela nya,” sahutku cepat.
“Apa kamu cemburu dengan nya?”
“Kalau aku jawab iya apa kamu akan menjauhi nya? Tidak kan?”
“Sudah berapa kali aku menjelaskan jika dia sudah ku anggap keluarga,”
“Sudahlah, aku malas berdebat, zal. Aku yakin tunangan nya juga tidak akan suka melihat kedekatan keluargamu dengan nya,” sahutku.
“Felix? Aku bahkan sudah mengenal nya dan hubungan kami baik,”
“Itu kan jika di depanmu, bagaimana jika di belakangmu dia juga sedang berada pada posisiku? Sedang berbicara pada pasangan nya yang terlalu dekat dengan oranglain?”
“Jangan terlalu mendramatisir, felix bahkan sudah pindah ke Indonesia. Dia akan ada di kota dingin, dia juga membelikan florist untuk delisha bekerja di kota dingin,”
“jadi kamu tahu sedetail itu tentang delisha?”
“Berhentilah cemburu tanpa alasan, ku mohon,” kata rizal pelan.
“Mereka bahkan berada di satu kota dengan kita nanti nya, kalian juga akan sering bertemu? Begitu kan maksudmu memberitahuku? Supaya jika kalian sering bertemu aku bisa memahami?” kataku cepat.
“Val—“
“Terserah kalian saja. Jangan sering sering membawa felix ke tempat tinggal kita. Itu saja pintaku,” kataku cepat.
“Tapi—“
“Aku ingin punya privacy, aku tidak suka dengan tunangan delisha. Aku berhak melarang nya masuk ke tempat tinggal kita. Termasuk yang kamu anggap keluargamu itu, aku tidak mau delisha asal masuk kontrakanmu,” kataku memotong perkataan Rizal.
"Val--"
"Ini permintaan istrimu, istrimu ini juga keluargamu kan?"
Jangan lupa like, comment and vote guys 🙏☺️
hepi monday 🏵️🏵️🏵️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
kasian bgd Veli. sabar ya
2022-10-06
0
Riska Wulandari
knp cowok2 dsn g asa yg peka sama perasaan perempuan..
Delisha harusnya menjaga batasannya..
2022-03-21
0
Fitria Dafina
Ku rasa delisha sebenarnya memendam rasa untuk Rizal.. sebagai sesama perempuan tentu Vallery bisa merasakannya 🤔🤔🤔
2021-09-08
0