"Ayo duduk dulu, aku sudah memesan meja,” ajak vallery pada delisha.
Mereka duduk bersama di sebuah meja, suasana menjadi agak canggung. Tidak ada yang bersuara, hanya suara music disko yang terdengar riuh di sana. Rizal mulai melepas jaket nya dan menutupi baju vallery yang menurut nya masih terlihat sexy.
“Brianna,” kata Brianna mengenalkan diri nya pada Rizal dan delisha.
“Adik nya pak jonathan kan?” Tanya Rizal.
“Ya, begitulah,” sahut Brianna ramah.
“Aku teman baik nya Rizal,” sahut delisha.
“Teman baik? Tahu semua tentang Rizal donk?” Tanya Brianna.
“Bisa jadi,” jawab delisha tersenyum yang membuat vallery meneguk segelas minuman bening yang ada di depan nya. Rizal hanya melihat nya dan tidak berani melarang nya minum.
“Wah, aku jadi penasaran siapa mantan Rizal?” Tanya Brianna seraya melirik vallery.
“Rizal tidak pernah berpacaran, dia tidak punya mantan.Tapi aku kurang tahu selama dia berada di kota dingin ini, kalau di desa sih nggak ada mantan,” jawab delisha canggung.
“Apa tujuanmu menikahi kak valle?” Tanya Brianna seraya menatap Rizal langsung.
“Apa yang kamu tanyakan, Bri? Menikah ya menikah saja, memang nya ada tujuan nya,” kata vallery cepat seraya menuangkan minuman dan meneguk nya lagi.
“Emm… Aku rasa hidupku akan lebih baik jika menikahi vallery,” sahut Rizal sesekali melihat vallery.
“Hanya itu?” Tanya Brianna tak percaya.
“Apapun yang terjadi, kami berdua akan selalu bahagia,” sahut rizal lagi.
“Tidak karena cinta? Kenapa kamu tidak romantis sekali jadi laki laki? Jangan jangan kamu tidak memiliki perasaan pada kak valle,” celetuk Brianna membuat vallery meneguk minuman nya untuk yang kesekian kali nya.
Suasana menjadi cukup canggung hingga membuat mereka memutuskan untuk pulang. Vallery berjalan begitu saja meninggalkan Rizal dan delisha.
“Aku antar kamu pulang,” kata Rizal menahan lengan vallery.
“Tidak perlu, aku akan pulang dengan Brianna,”
“Kamu minum terlalu banyak,”
“Dan kamu lihat aku tidak mabuk, kamu tahu kenapa? Karena aku sudah sering minum,” sahut vallery tegas.
“Aku antar kamu pulang,”
“Aku tidak mau merepotkan orang lain,”
“Oranglain bagaimana? Aku tunanganmu, kita akan segera menikah,”
“Kamu antar saja delisha, sepertinya kalian sering bersama. Kamu datang kesini jam berapa? Selarut itu kalian datang bersama? Selarut itu juga kalian bertemu? Sedangkan kita berdua tidak pernah bertemu selarut itu, bukan nya kamu sibuk membuat lesson plan jika larut malam?” kata vallery seraya melepaskan jaket rizal yang ada di tubuh nya.
“Apa yang kamu lakukan?”
“Pinjamkan ini pada delisha, dia akan kedinginan jika naik motormu,” kata vallery seraya meninggalkan Rizal yang masih mematung di tempat nya.
Vallery berjalan menghampiri mobil nya dan memberikan kunci mobil nya pada Brianna. Mereka memasuki mobil bersamaan, Brianna yang akan mengemudikan mobil Vallery.
Vallery terlihat malas seraya menatap ke luar jendela mobil dengan suasana malam yang temaram menambah kesedihan hati nya saja.
“Kamu yakin akan menikah dengan nya kak?” Tanya Brianna.
“Memang nya mau menikah dengan siapa lagi? Jonathan?” gerutu vallery.
“Bukan bermaksud menyinggungmu, tapi sepertinya dia tidak mencintaimu,”
“Kamu dengar sendiri tadi kan alasan nya menikah denganku? Dia akan merasa lebih baik jika bersamaku, berarti sekarang dia tidak baik baik saja,” kata vallery tersenyum hambar seraya meraih sepucuk undangan yang ada di depan nya.
“Undangan saja sudah kami sebar, mau gimana lagi,” kata vallery pasrah.
“Kenapa kamu tidak pulang dengan Rizal tadi? Aku kan bisa membawa mobilmu dulu,” kata Brianna.
“Aku tidak mau melihat nya dulu untuk sementara,” kata nya lirih.
🦋🦋🦋
Keesokan hari nya, Vallery sengaja datang ke tempat Delisha dengan menghubungi delisha terlebih dahulu. Hanya butuh beberapa menit untuk mencapai rumah kontrakan kecil sederhana yang di tempati delisha.
Vallery turun dari mobil nya dan melihat delisha sedang menata beberapa bunga berwarna putih di meja ruang tamu. Tidak sengaja delisha yang menoleh kearah pintu melihat vallery yang sedang memperhatikan nya.
“Masuklah,” kata delisha tersenyum.
“Terimakasih, apa aku mengganggu agendamu hari ini?” kata vallery tersenyum.
“Agendaku hari ini? Aku harus mencari sesuatu yang cocok denganku,”
“Sesuatu?”
“Seperti baju dan lain lain, karena tunanganku mau datang dari Malaysia besok pagi. Aku harus memberikan kesan yang baik kan?” kata delisha tersenyum.
“Jadi itu tujuanmu datang ke kota ini?”
“Tentu saja, memang nya apalagi,” kata delisha tersenyum.
“Baiklah, aku akan menemanimu berbelanja,” kata vallery tersenyum.
🦋🦋🦋
Hari ini mereka berdua menuju salah satu mall yang ada di kota itu. Mereka dengan senyuman bahagia menuju butik yang ada di mall tersebut.
“Bagaimana selera kekasihmu?” Tanya vallery tersenyum.
“Sepertinya semua yang ada di dirimu,” sahut delisha tersenyum.
“Kamu bisa saja,”
“Aku sedang tidak bercanda, kami berdua sangat berbeda. Tipe nya seperti dirimu,” sahut delisha tersenyum.
“Cobalah ini,” kata vallery seraya memilihkan baju yang terlihat lumayan glamour.
“Apa aku cocok dengan baju model begini, ini terlalu sexy. Ini lebih cocok denganmu,”
“Kamu juga cocok sekali menggunakan ini, tingkatkan rasa percaya dirimu,” kata vallery menyuruh delisha masuk ke ruang ganti.
Sesaat kemudian delisha keluar mengenakan baju yang di pilihkan vallery. Dia melihat dirinya di cermin dengan takjub, benar benar cocok untuk nya.
“Wow, kamu terlihat cantik dan elegant, cocok sekali denganmu,” kata vallery tersenyum bahagia.
“Benarkah?”
“Hem, sekarang kita tinggal mencari sepatu yang cocok untukmu,”
“Sepertinya dress itu memang takdirmu,” kata vallery.
“Baiklah, kita cari takdirku yang lain,” kata delisha tersenyum takjub.
“Kamu tidak perlu mengganti bajumu, keluar pakai baju itu saja. Aku akan bertanggungjawab mencarikan sepatu untukmu,” kata vallery seraya memilih sepasang sepatu cantik untuk delisha.
Tangan nya berhenti di sepasang sepatu berwarna pink dengan model tali.
“Apa itu takdirku juga?” Tanya delisha menatap sepatu yang dipegang vallery.
“Sepertinya begitu,”
“Baiklah, berikan itu padaku,” kata delisha tersenyum seraya memakai sepatu pink tersebut. Dia mulai melihat diri nya di cermin.
“Kamu terlihat cantik sekali seperti memakai jasa seorang jasa fashion designer,” kata vallery tersenyum.
“Terimakasih sudah menjadi fashion designerku hari ini,” sahut delisha.
“Oia, apa ada yang ingin kamu katakan padaku? Kenapa kamu ingin bertemu denganku pagi ini? Tidak mungkin hanya untuk menemaniku berbelanja kan?” Tanya delisha mulai menatap vallery.
“Bisakah kita istirahat di caffe dulu,” pinta vallery dengan senyuman khas nya.
“Tentu saja aku akan mentraktirmu karena jasa fashionmu ini,” kata delisha terkekeh.
🦋🦋🦋
Mereka berdua duduk di salah satu caffe yang ada di mall tersebut, memesan dua jus dan mulai menyesap nya dengan sedotan.
“Oia valle, maafkan aku,” kata delisha tiba tiba.
“Maaf?” Tanya vallery.
“Siang itu, aku takut kamu berpikir terlalu jauh setelah mendengar ucapan Rizal. Aku takut kamu salah paham, maafkan aku,” kata delisha.
“Minta maaf untuk apa? Sebelum hari itu aku memang sudah tidak terlalu yakin dengan perasaan Rizal,”
“Apa kamu mencintai Rizal?” Tanya delisha.
“Awal nya aku sangat mencintai nya, tapi setelah mendengar semua perkataan nya yang tanpa sengaja itu, rasa di hatiku menguap begitu saja,” kata vallery tersenyum hambar.
“Lalu?”
“Sepertinya aku tidak bisa menikah dengan nya, mana mungkin aku menikah dengan seseorang yang tidak pernah mencintaiku. Aku benar benar kehilangan rasa percaya diriku. Awal nya aku sangat percaya diri dengan segala hal yang ku punya. Tapi setelah aku mengenal nya, rasa percaya diriku hilang begitu saja,” kata vallery tersenyum hambar.
“Apa kamu sudah mencoba untuk berkomunikasi dengan nya?”
“Tidak, tidak untuk saat ini. Aku masih belum ingin melihat nya, maka nya aku ingin menemui seseorang yang ku rasa sangat dekat dengan nya, yaitu kamu. Terimakasih untuk hari ini,” kata vallery tersenyum.
“Val, sepertinya Rizal sudah berubah sedikit sejak bertemu denganmu,” kata delisha.
Vallery hanya tersenyum menatap delisha seraya menyeruput jus yang ada di depan nya.
“Dia adalah tipe seseorang yang selalu berpikir dahulu sebelum memutuskan sesuatu , dia selalu berpikir tentang apapun resikonya nanti. Tapi ketika dia menentukan untuk menikah denganmu, dia tidak pernah berpikir dua kali. Apa itu tidak cukup untuk meyakinkan hatimu supaya tetap menikah dengan Rizal? Ku mohon jangan kecewakan dia,” kata delisha menatap dalam vallery.
Jangan lupa like, comment and vote ya 🙏😊
Selamat hari kamis manis 🍓🍓🍓
ku tunggu comment nya guys 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
Rizal itu ga bisa menjaga perasaan tunangan nya. klw memang ingin menikah am Veli, tapi jangan terus2 an dekat am Delisha
2022-10-06
0
Riska Wulandari
lah elu yg tiba2 nongol gangguin mereka...
tinggalin aja Vall..gedeg ama Rizal..
2022-03-21
0
Aruna Zahrani
smua jg awalnya gara2 elu nongol kamvret....
2021-08-11
0