RIZAL POINT OF VIEW:
🎈🎈🎈
Malam ini ketika aku sibuk mengerjakan lesson planku, tiba tiba saja ada suara mobil di depan kontrakanku yang kecil ini. Kemudian disusul dengan ketukan pintu, tidak ada salam dan hanya ketukan pintu saja. Dengan cepat ku buka pintu nya dan ku lihat kekasihku yang sangat cantik itu sudah berdiri di depanku. Tanpa ucapan apapun dia langsung nyelonong masuk.
“Lama banget sih bukain pintu nya, gerimis tau. Aku kan dingin di luar,” kata nya cemberut seraya mengusap usap lengan nya yang mulus tanpa cacat itu.
Entahlah berapa uang yang dia keluarkan untuk perawatan kulit nya, apa bisa aku membiayai perawatan kulit nya setelah kami menikah nanti. Aku menelan ludah membayangkan gajiku yang hanya seperempat dari gaji nya yang dokter itu. Meskipun sekolahku membayarku mahal, tapi tak sebesar gaji dokter.
“Jangan kesini malam malam, Val,” kataku lirih.
“Kenapa nggak boleh? Apa kamu punya selingkuhan? Iya?” cebik nya.
“Bukan, bukan begitu. Nggak enak sama tetangga, ntar ngomongin kita yang enggak enggak,” kataku lembut.
“Bagus donk, biar kita cepet dinikahin aja kalo kepergok begituan,” kata nya seraya menutup pintunya membuatku menelan ludah.
🐰🐰🐰
Hal ini berawal dari beberapa hari yang lalu. Entahlah aku harus bersyukur atau istighfar memiliki kekasih yang cantik nya di atas rata rata ini. Bukan hanya cantik nya yang di atas rata rata, pekerjaan nya juga membuatku beringsut tak percaya diri.
Tapi setelah menjalani hubungan dengan nya dalam beberapa bulan, aku menyadari jika dia benar benar serius denganku. Dia berbeda dengan perempuan lain nya, dia tidak ingin mempermainkanku meskipun aku bukan orang sekaya dia. Dia tidak pernah memandang rendah pekerjaanku, bahkan dia mau nyamperin aku ke kontrakan yang ala kadar nya ini.
Kami menjalani hubungan normal seperti pasangan lain nya, pergi makan, nganter dia ngemall atau nonton di bioskop. Tapi pacaran kita masih bisa dibilang pacaran sehat, kami hanya sekedar berpegangan tangan ketika jalan. Tidak ada pelukan ataupun ciuman, itu karena aku sangat menghormati nya. Sampai suatu hari ketika aku mengantar nya pulang, rumah nya terlihat sepi karena mama dan papa nya sedang ke luar negeri.
Aku nggak tau seberapa kaya kekasihku ini, liburan orangtua nya aja ke luar negeri. Rumah nya gede banget, halaman nya aja pake rumput halus mirip lapangan golf. Aku duduk di sofa seraya memperhatikan setiap sudut ruangan yang ada.
“Mau minum apa?” Tanya nya yang barusan keluar kamar dan menuruni tangga menggunakan pakaian sexy selutut nya berwarna merah.
“Astaghfirullah,” gumamku seraya mengusap dadaku, ini benar benar godaan terbesar.
Siapa juga yang tidak akan tergoda dengan lekuk tubuh nya yang terlihat nyata di depanku. Dengan santai nya dia duduk di sampingku seraya mengusap usap lenganku membuatku berkeringat dingin saja. Dengan cepat ku usap dahiku yang penuh dengan peluh.
“Tatap aku,” kata vallery seraya menangkup kedua pipiku untuk menghadap kearah nya.
Dia sudah memejamkan mata nya seraya mendekatkan bibir nya kearah bibirku tapi dengan cepat telapak tanganku nemplok di bibir sexy nya itu. Detik itu juga dia sangat kesal padaku hingga mengusirku dari rumah nya. Berbagai kata makian keluar dari mulut nya.
“Kamu itu beneran suka ama aku atau gimana sih? Kita pacaran uda lama, masak sejauh ini kita Cuma pegangan tangan doank? Peluk dikit donk, atau seenggak nya cium kening aku. Aku beneran kesel sama kamu, Zal! Kamu ngingetin aku sama mantan tunangan aku, kamu tau Jonathan kan? Dia juga nggak pernah mau aku sentuh,” kata nya dengan nada meninggi.
“Tapi Val,”
“Uda deh, mendingan kamu pulang aja daripada bikin aku emosi,” kata terakhir nya malam itu.
🎈🎈🎈
Untuk hari berikut nya dia marah padaku, tidak ada satupun pesan yang masuk ke dalam ponselku. Tidak ada satupun panggilan yang masuk ke ponselku juga.
Aku benar benar merasa stress berat, pasal nya hubungan kami saat ini nggantung banget dan nggak jelas. Dibilang putus juga enggak dan dibilang pacaran tapi tidak ada komunikasi sama sekali. Dia bahkan tidak pernah membalas pesanku dan tidak menerima panggilan dariku. Dari situ aku sempat merasa putus asa, apa aku memang bukan jodoh nya.
Biarlah, lagipula kita berbeda agama, pikirku.
🎈🎈🎈
Malam itu aku sengaja ingin menjemput nya ke rumah sakit karena ingin meminta kejelasan tentang hubungan kami yang bener bener bagaikan telur di ujung tanduk, bener bener genting dan kritis.
Tapi saat aku akan keluar rumah, tiba tiba saja sebuah mobil mewah yang ku kenal berhenti di depan kontrakan. Ku lihat vallery dengan anggun nya turun dari mobil tersebut dan berjalan ke arahku. Bukan baju sexy merah selutut lagi yang dia kenakan, tapi sudah di atas lutut. Celana jeans sexy nya yang diatas lutut berpadu dengan kemeja putih tipis bersih yang sangat ketat melekat di tubuh nya.
“Aku mau bicara,” kata nya masih dengan nada kesal.
“Ya, bicaralah,” kataku lirih.
“Di dalam, kamu nggak nyuruh aku masuk?” Tanya nya masih dengan wajah cemberut.
“Masuklah,” kataku seraya masuk ke dalam ruang tamu dan diikuti oleh nya.
Dengan segera dia menutup pintu kontrakanku.
“Kenapa harus di tutup?” protesku.
“Aku nggak mau ada yang dengar,” kata nya santai.
“Kita bisa bicara pelan saja,” kataku lembut.
“Aku nggak bisa,” kata nya seraya duduk di sampingku tanpa jarak.
Dengan cepat dia meraih tengkukku dan mencium bibirku penuh nafsu, dia mulai naik ke pangkuanku dan menghadap ke arahku. Aku masih melihat nya penuh dengan keterkejutan saat dia menciumku dengan liar seraya memejamkan mata nya.
Ini pertama kali nya untukku, benar benar pertama. Ada sebuah aliran yang ku rasakan dalam tubuhku, dan aliran ini juga baru ku rasakan seumur hidup. Dia satu satu nya wanita yang berani melakukan ini padaku.
Aku hanya bisa mematung memandang nya yang menciumku cukup lama, tidak ada yang bisa ku lakukan saat ini. Perlahan dia melepaskan ciuman nya dengan napas yang menderu.
“Kamu normal nggak sih, zal?” Tanya nya dengan tatapan nanar.
“Kamu sama sekali nggak tertarik sama aku?” Tanya nya lagi mulai terisak.
“Kamu Cuma mainin aku kan?” imbuh nya.
“Kamu nggak bener bener cinta sama aku,” kata nya kesal seraya beralih dari pangkuanku dan hendak pergi begitu saja.
“Kita putus aja deh,” seru nya yang membuatku menahan lengan nya.
“Aku cinta sama kamu, Val. Aku nggak main main, aku serius sama kamu,” kataku yang membuat nya terdiam.
“Kalo gitu kamu nggak normal!” seru nya.
“Nggak normal gimana?” tanyaku mulai putus asa.
“Adikmu nggak tegak saat aku naik di pangkuanmu,” kata nya seraya meremas juniorku yang sedang memakai celana kain, memang aku jarang memakai celana jeans semenjak menjadi guru. Siapa bilang tidak tegak? Aku bener bener menahan hasratku saat ini.
“Aku sedang menjaga kehormatanmu,” kataku lembut seraya merapikan rambut nya yang mulai berantakan.
“Itu hanya alasanmu saja supaya bisa ninggalin aku, Akhirnya kamu bakalan ninggalin aku kayak jonathan kan?” kata nya seraya menarik tengkukku lagi untuk dicium nya. Mengarahkan tanganku untuk meremas dada nya yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata kata. Lama sekali dia memancing nafsuku.
“Kamu pikir aku tidak normal, Val? Aku normal,” kataku serak seraya mengangkat tubuh nya ke dalam kamar kontrakanku yang kecil dan tidak layak itu.
Kali ini aku tidak bisa menahan hasratku karena dia terus aktif memancingku. Ku letakkan tubuh nya di kasurku tapi dengan cepat dia membuka seluruh pakaian nya. Dia benar benar wanita gila yang pernah ku temui dan mampu membuatku tergila gila pada nya setelah tingkah gila nya saat ini.
Ku pikir perempuan segila dia pernah melakukan nya dengan oranglain, dengan berani nya dia naik ke atas tubuhku dan menindihku penuh percaya diri sampai akhirnya tubuh kami menyatu.
Tapi ternyata yang membuatku terkejut, dia masih perawan. Aku adalah orang pertama yang melakukan itu dengan nya. Dia hanya berdesis menahan rasa sakit, dengan cepat ku ubah posisi kami dan ku lanjutkan permainan ini dengan lembut supaya dia tidak kesakitan.
Ada rasa penyesalan yang teramat besar di hatiku saat ini, aku sudah melakukan dosa besar bersama gadis yang sekarang sedang tersenyum menatapku seraya memeluk tubuhku yang masih polos tanpa sehelai benangpun.
“Kamu puas?” kataku penuh kecewa, dia tersenyum mengusap pipiku.
“Jangan minta melakukan ini lagi padaku, tunggulah sampai kita menikah nanti,” kataku lagi.
"Hem, aku tadi minum obat penyubur sebelum datang ke sini,” kata nya dengan senyuman yang mengembang sempurna.
“Lalu?”
“Kita tunggu kecebong di dalam perutku ini tumbuh,” ucap nya bahagia.
“Ya Tuhan,” gumamku frustasi.
“Kamu harus segera menikahiku sebelum perutku membuncit,” kata nya menatapku tajam.
Jangan lupa like, comment and vote 🙏😊
mohon maaf jika di luar keinginan anda anda semua 🙏🙏🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
guru agama juga ga bisa nahan nafsu. hilaf
2022-10-06
0
Riska Wulandari
Vallery somplak gegara ngebet kawin..😁
2022-03-21
0
Lina Susanto
val gilaaaaaa abis🤣🤣🤣🤣🤣🤦🏻♀️
2021-12-20
0