"Vallery,” kata Delisha lirih menatap gadis yang status nya adalah tunangan Rizal.
“Hai,” kata Vallery tersenyum seperti tidak mendengar apa apa.
“Sepertinya aku harus pamit pulang,” kata Delisha.
“Kenapa tergesa gesa sekali? Di sini dulu nggak papa, apa aku mengganggu kalian?” Tanya vallery.
“Tidak sama sekali, aku hanya mengantar makanan untuk Rizal,” sahut delisha merasa bersalah.
“Ya, terimakasih sudah perhatian pada nya,” kata vallery tersenyum sekali lagi.
“Jangan salah paham, itu hanya perhatianku sebagai seorang sahabat,” kata delisha cepat.
“Hem, aku bisa melihat nya,” kata vallery seraya duduk di sofa kontrakan Rizal.
“Aku pamit dulu,” kata delisha yang kemudian pergi dari kontrakan Rizal.
Vallery hanya diam saja sibuk melihat layar ponsel nya. Tak sengaja dia mendengar Rizal menyebutkan jika dia hanya akan jatuh cinta sekali dalam hidup nya dan itu membuat hati nya sakit.
Jatuh cinta sekali? Jatuh cinta pada siapa? Tidak mungkin pada nya karena mereka baru saja mengenal beberapa bulan saja.
“Sayang, mau makan ini?” Tanya Rizal gugup ingin mencairkan suasana.
“Tidak, makanlah jika kamu lapar,” kata vallery tersenyum hambar.
“Aku tidak sedang lapar,” sahut Rizal cepat seraya menutup beberapa kotak makanan yang ada di depan nya.
“Makanlah jika memang lapar, aku tidak ingin kamu sakit,” kata vallery malas dengan wajah lelah nya sepulang kerja langsung pergi ke kontrakan kekasih nya.
“Apa kamu lelah?” Tanya Rizal lembut.
“Sedikit,”
“Mana kata nya mau memilih model gaun?” Tanya Rizal seraya membuka ponsel nya dan membuka salah satu situs wedding organizer yang sudah mereka sewa.
“Hem,”
“Kamu mau pilih yang mana?”
“Ini,” kata vallery asal seraya menunjuk satu gaun dengan wajah datar nya.
“Untuk makanan, souvenir dan lain sebagai nya biar mamaku yang mengurus nya. Apalagi tentang honeymoon kita, biarkan mamaku yang mengurus nya,” kata vallery dengan wajah lelah nya yang kurang bersemangat seperti biasa nya.
Biasanya dia terlihat agresif dan tersenyum sempurna. Tapi kali ini seperti ada rasa kecewa bercampur sedih di mata nya.
“Tapi maaf, sepertinya aku tidak bisa ijin bekerja terlalu lama,”
“Kalau begitu kita tunda honeymoon nya,” kata vallery menyetujui pendapat kekasih nya tanpa merengek dan memaksa seperti biasanya.
“Tapi nanti mungkin akan ada study wisata ke jepang di sekolahku, apa kamu mau ikut?”
“Baiklah, anggap saja kita akan honeymoon ke jepang,” sahut vallery seraya mencatat sesuatu di note kecil nya yang baru saja dia ambil di tas jinjing nya.
“Banyak sekali yang kamu handle? Aku harus membantu dalam segi apa?” Tanya Rizal seraya mengambil note dari tangan kekasih nya dan melihat begitu panjang nya list persiapan pernikahan di sana.
“Biarkan aku saja yang mengurus nya, sepertinya kamu tidak tertarik sama sekali dengan pernikahan ini,” sahut vallery datar.
“Tapi ini pernikahanku,” kata Rizal seraya meletakkan note milik vallery di meja.
“Ku mohon jangan mendiamkanku seperti ini,” kata Rizal lagi.
“Diam? Aku selalu menjawab semua pertanyaanmu daritadi,” sahut vallery cepat.
“Aku akan menjelaskan tentang apa yang kamu dengar tadi,”
“Sudahlah, itu masalalu. Kita akan tetap menikah meskipun kamu tidak pernah mencintaiku. Aku tahu jika ada oranglain di hatimu, tapi aku sudah terbiasa mengalami yang seperti ini,” kata vallery tersenyum hambar.
“Apa kamu kecewa padaku?”
“Tidak,”
“Maaf,”
“Tidak ada yang perlu dimaafkan,” jawab vallery cepat seraya berdiri memasukkan note nya ke dalam tas jinjing nya dan menuju pintu tapi Rizal menahan tangan nya.
Rizal memeluk tubuh vallery dan menutup pintu nya dengan satu kaki nya. Dengan cepat dia mengunci pintu kontrakan nya.
“Apa yang kamu lakukan?” cicit vallery saat tubuh nya mulai di himpit di balik pintu.
“Jangan abaikan aku seperti ini,” kata Rizal seraya mencium bibir kekasih nya dengan cepat dan mulai menikmati bibir atas dan bawah dokter cantik itu.
Tas jinjing yang dibawa vallery mulai terjatuh karena ciuman mereka, vallery membalas ciuman Rizal yang tiba tiba itu dengan sedikit meremas rambut lelaki nya saat tangan Rizal mulai menyentuh setiap inchi tubuh nya.
Ciuman yang awal nya hanya di bibir, sekarang mulai turun ke leher dan meninggalkan beberapa kissmark di sana.
Ponsel di dalam tas jinjing nya berdering ketika nafsu mereka benar benar berada di puncak. Mereka mulai berpandangan dan menghentikan kegiatan panas mereka.
Vallery memilih untuk melihat siapa yang menelpon nya, dia segera menerima panggilan itu ketika mengetahui yang menghubungi nya adalah Brianna.
“Halo,”
“Cepat ke rumah sakit, ada sesuatu yang terjadi dengan kak zea,” kata Brianna di ujung sana.
“Kamu dimana?”
“Rumah sakit om Fero,”
“Rumah sakit? Zea kenapa?”
“Sudahlah, lebih baik kamu datang kesini dulu,” kata Brianna.
“Baiklah,” kata vallery seraya menutup panggilan nya.
“Ada apa?” Tanya Rizal cepat.
“Aku harus ke rumah sakit sekarang,” sahut vallery.
“Apa ada operasi mendadak?”
“Mungkin,” jawab vallery singkat.
“Maaf,” kata rizal cepat dengan tatapan bersalah nya.
“Jangan ucapkan kata itu lagi,”
“Rapikan dulu bajumu,” kata Rizal seraya membantu vallery membetulkan baju nya yang sudah berantakan.
Rizal mulai membuka kunci dan membukakan pintu untuk kekasih nya, mengantar vallery sampai mobil nya dan membukakan pintu mobil untuk kekasih nya itu.
“Hati hati,” kata Rizal pelan.
“Hem,” sahut vallery seraya tersenyum singkat.
🦋🦋🦋
Dokter cantik itu melajukan mobil nya menuju rumah sakit dengan cepat dalam waktu singkat dia sudah memarkirkan mobil nya di halaman rumah sakit. Dia berjalan lumayan cepat dan menanyakan pada bagian rumah sakit dengan pasien bernama Mazea.
Dengan cepat pula dia berjalan menuju ruangan yang dimaksud, dia melihat mantan tunangan nya yang bernama jonathan sedang duduk di kursi tunggu dengan wajah frustasi nya. Dia mulai melambaikan tangan nya pada Brianna yang menghubungi nya tadi.
“Bri,” sapa vallery pada Brianna yang ada di depan pintu sebuah ruangan.
“Hem,” jawab Brianna hanya dengan sebuah deheman.
“Ada apa sih sama zea? Kamu gangguin aku yang lagi ena ena tau,” kata vallery pelan.
“Bukan nya kemarin kalian uda ena ena ya? Sekarang ena ena lagi?” Tanya Brianna nggak percaya.
“Kemarin gagal. Barusan mau berhasil eh kamu nyuruh aku cepet cepet datang ke rumah sakit,” kata vallery kesal.
“Jangan ngrumpi di sini, bikin kepalaku semakin sakit saja,” suara jonathan memperingati mereka berdua untuk diam.
🦋🦋🦋
Malam itu juga setelah memastikan kondisi zea sudah membaik. Vallery dan Brianna berniat pergi ke sebuah caffe. Tentu saja vallery akan meminta ijin pada Rizal dulu karena ini sudah terlalu malam. Mereka berdua hanya ingin menghilangkan penat yang ada.
“Ke caffe mana?” Tanya Brianna.
“Ke caffe temen nya Rizal aja,” kata vallery cepat seraya mengemudikan mobil nya menuju caffe tersebut.
Mereka berhenti di sebuah caffe bertuliskan ‘THINK BEER, THINK LEVELS BREWHOUSE’. Sebuah café semi bar, dengan suasana yang begitu cozy dengan nuansa industrial modern ditambah alunan live music.
🐡Aku malam ini ke Brewhouse, jangan salah paham.
Vallery.🐡
Itulah pesan singkat yang dikirimkan vallery pada Rizal ketika dia sampai di café milik sahabat Rizal yang dulu menjadi langganan vallery untuk minum, tapi akhir akhir ini perempuan tersebut sudah tidak pernah minum lagi.
Rizal membaca pesan yang dikirimkan vallery untuk nya, rizal mulai mengerutkan dahi nya dan mulai berpikir untuk apa gadis itu ke bar semalam ini sendiri.
“Ku pesankan taxi ya,” Tanya Rizal yang sedang berada di café bersama delisha.
Tadi delisha memang sengaja mengajak Rizal bertemu di café seraya membawa sebuket bunga berwarna pink untuk vallery.
“Ada apa?” Tanya delisha heran.
“Aku harus menjemput vallery,”
“Memangnya dia tidak membawa mobil?”
“Dia sedang di bar saat ini,”
“Di bar? Aku akan ikut,” kata delisha cepat.
“Baiklah,” kata Rizal seraya mengehembuskan napas nya berat.
Hanya butuh beberapa menit untuk mencapai bar yang dimaksud. Dengan cepat mereka berdua memasuki café semi bar tersebut. Dia mulai menghampiri teman kuliah beda jurusan yang merupakan pemilik café itu.
“Idih, cowok alim kayak kamu mau mampir ke cafeku juga,” kata Farrel.
“Aku sedang menjemput cewekku,” sahut Rizal.
“Cewek? Yakin cowok kayak kamu punya cewek yang kluyuran ke cafeku?” Tanya farrel heran.
Rizal mengedarkan pandangan nya pada lampu disko dan music yang berdentum cukup keras. Disana dia melihat vallery dengan pakaian mini nya sedang menikmati music seraya menari menghentakkan kaki nya bersama teman perempuan nya tertawa ceria.
“Itu cewekku,” kata Rizal seraya menunjuk vallery.
“Do… dokter vallery? Yang sedang ngedance sama dokter Brianna itu?” Tanya farrel tak percaya.
“Hem,” sahut Rizal.
“Jangan bercanda, mereka nasrani,” sahut farrel.
“Terserah mau percaya atau tidak,” kata Rizal cukup kesal.
“Dia pelanggan setiaku, jago menari, bro,” kata farrel menatap rizal heran.
“Tidak ada yang terjadi setelah pembicaraan kita tadi siang kan?” Tanya delisha.
“Aku harap begitu,” sahut Rizal masih setia menatap vallery yang sedang menari bersama Brianna.
Vallery berhenti ketika melihat kekasihnya sedang memperhatikan nya. Dia menarik tangan Brianna untuk mengikuti nya menemui rizal yang sedang berdiri di samping delisha.
“Hai vallery, ini untukmu,” kata delisha seraya memberikan sebuket bunga berwarna pink.
Vallery menerimanya dengan tersenyum ramah.
“Wah kebetulan sekali seperti warna kesukaanmu, kak valle,” celetuk Brianna.
“Aku tidak suka warna pink seperti kamu dan zea,” sahut vallery.
“Tapi bajumu sekarang juga berwarna pink,” sahut Brianna sedikit mengejek vallery yang sedang membulatkan mata pada nya.
Jangan lupa like, comment and vote ya guys 🙏🙏😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
Vel menjaug dlu.biar tau sebenernya Rizal itu serius ga sm km. tapi keluatan nya Delisha sll aj dekat am Rizal. kaya nya nich si Delisha mau sm Rizal.
2022-10-06
0
Riska Wulandari
ini Delisha knp ngintilin mulu sih..
2022-03-21
0
Fitria Dafina
Delisha jangan terlalu dekat dong sama Rizal.. Kasihan Vallery:-):-)
2021-09-08
0