"Iya yakinlah, Nad tolong bantu aku ketemu sama dia ya, sumpah aku pengen banget ketemu sama sosok sebenarnya. "
Nadia tersenyum tipis.
"Maaf ya, aku nggak bisa, aku harus profesional , aku duluan ya aku ada kelas setelah ini " ujarnya lalu meninggalkan Razi dan Radit.
..."Sekali-kali orang yang bersikap datar dan acuh tak acuh itu harus merasakan hal yang sama agar mereka sadar betapa tidak enaknya sikap datar dan acuh tak acuh yang mereka tunjukkan. "...
...Fachrul Razi Al Kaady...
***
Hari sabtu Zahira lewati dengan berkas-berkas di ruang kerjanya, sedangkan Nadia dan Radit tengah ada acara dinner romantis sudah lama Radit menaruh hati pada Nadia dan hari ini ia bermaksud melamarnya.
Zahira menghela napas dalam-dalam dan kembali berkutat dengan berkas-berkas di depannya.
Ting
Zahira melirik hp yang berlogo apel di gigit itu ia melihat pesan masuk.
Amira.
Hari senin ibu harus menghadiri rapat di kantor.
^^^Zahira^^^
^^^Saya akan berangkat besok, nanti saya kabari kamu untuk jemput saya di bandara dan sekalian pesankan saya hotel selama tiga hari.^^^
Amita
Baik bu.
Zahira segera memesan tiket ke malaysia via aplikasi di hpnya. Ia bisa sekalian refreshing dan jalan-jalan selain untuk menghadiri rapat di kantor.
Dan yang paling penting Zahira bisa mengunjungi makam perempuan yang telah melahirkan nya.
Zahira menyunggingkan senyumnya lalu segera membereskan pekerjaan nya dan pergi ke restoran miliknya untuk makan.
Satu jam kemudian ia sudah sampai dan segera memesan makanan.
"Pesan seperti biasanya ya, saya mau lihat lihat-lihat dulu, kalo selesai tolong kasih tahu saya" ucapnya ramah pada pelayan restoran tersebut Yang dibalas dengan anggukan.
Zahira melihat sekilas dekor dari restorannya itu hingga tanpa sengaja ia melihat Razi tengah makan dengan seorang perempuan. Mereka terlihat akrab dan serasi mungkin pacarnya pikirnya. Zahira acuh tak acuh melanjutkan melihat-lihat bagian lainnya.
"Selamat datang bu" kata para pelayan yang di balas dengan senyuman datar dari Zahira.
Semua pelayan sudah hafal pada sikap pemilik restorannya itu, dingin, berwajah datar, namun Zahira sangat baik sehingga banyak yang betah kerja di restoran Zahira.
Zahira hendak naik ke atas di lantai dua namun niatnya terhenti saat melihat Nadia dan Radit turun dari lantai dua.
"Kalian dinner romantis disini? " tanyanya saat mereka di hadapan nya.
"Iya, nggak perlu ngeluarin duit" jawab nya enteng yang langsung di pelototi oleh Nadia.
"Aku mau makan dulu ayo duduk di sana, sekalian ada yang ingin aku sampaikan"
Mereka berjalan ke meja yang sudah ia pesan makanan.
"Nggak mau pesan kalian? "
"Boleh deh yang manis-manis, karena lagi bahagia pengen yang manis"
"Mbak, tiramisu cake dua dan jus alpukat dua" kata Nadia.
"So apa yang mau kamu bicarakan Ra? " tanya Radit di sela-sela Zahira makan.
Zahira menatap tajam Radit sehingga Radit terdiam dan mengerti bahwa selama ini jika mereka makan tidak boleh bicara.
Radit menatap ke arah jendela dan melihat Razi yang tengah bersama seorang perempuan. Ia ingin menghampirinya tapi tak enak pada Zahira.
Beberapa saat kemudian setelah Zahira selesai makan.
"Jadi kapan kamu ngelamar Nadia secara Resmi? "
"Aku sih ngomong ke orang tuaku dulu, lagian Nadia belum lulus kuliah, nunggu dia selesai kuliah dulu mungkin, kan tinggal beberapa bulan lagi"
"Kalo kalian mau nikah sih aku nggak apa-apa, tapi tetap kerja bareng aku kan? "
"Kalo kerja sih tetep Ra, cuma ya misah tempat tinggal kita, nggak enak tinggal bareng kamu, lagian kalo kita nikah aku harus tanggung jawab terhadap istri"
"Baiklah masalah itu kita bicarakan nanti, malam ini aku akan berangkat ke malaysia "
"Apa?????? " Nadia terkejut "Ngapain? " tanyanya kemudian.
"Apa liburan atau gimana? Perasaan hampir tiap bulan kamu selalu ke sana? "
Zahira mengatur nafasnya untuk mengatakan bahwa ia ada urusan pekerjaan.
"Ada rapat di perusahaan, sebagai pimpinan direktur utama aku harus datang untuk membicarakan kontrak kerja dengan perusahaan luar negeri "
"Kamu pimpinan direktur utama di negeri jiran? " tanya Nadia hati-hati.
Zahira menganggukkan kepalanya.
"Astaga, selama ini kamu tiap bulan ke malaysia karena kamu direktur di sebuah perusahaan di sana, dan kamu tidak mengatakannya pada kami tega sekali " ucapnya sinis.
"Sudahlah kamu ini berlebihan, sebenarnya ada alasan lain tiap bulan aku ke sana, ini lebih penting dari pekerjaan, untuk empat hari ke depan kamu akan tinggal sendirian di rumah tapi agar kamu tidak kesepian aku sudah minta temanmu nginap di rumah " jelasnya sambil menghela nafas. "Kulkas sudah ku isi, jika kamu tidak ingin masak tinggal pesan atau tinggal kamu minta restoran untuk mengirim pesanan makanan dari sana"
"Baiklah, tapi jangan lupa ya belikan sesuatu kalo pulang "
Zahira menganggukkan kepalanya.
"Ayo pulang aku harus berkemas" ajaknya pada Nadia dan Radit.
Ketika mereka hendak pulang Razi menyapa mereka.
"Hey, kalian disini? " tanyanya.
"Iya lagi ketemu sama Al Mahyra" kata Nadia sinis.
"Dimana sekarang orangnya? Aku pengen ketemu? "
"Nad ayo duluan aku harus siap-siap nih" kata Zahira menghiraukan keberadaan Razi.
Nadia mengangguk lalu pamit ke Radit karena ia harus mempersiapkan barang-barang Zahira.
◈
Sekitar jam delapan Radit dan Nadia mengantar Zahira ke bandara juanda Surabaya.
"Hati-hati disana, jangan lupa jaga kesehatan selama di malaysia "
Zahira memutar bola matanya dengan malas.
"Aku akan baik-baik Nad, laporan kerjanya kamu kirim lewat email ya, mungkin hari jum'at aku pulang in syaa allah "
"Oke deh, pokoknya yang tenang kamu di sana dan semoga lancar pertemuannya "
"Aamiin aku berangkat ya da... " kata Zahira melambaikan tangannya lalu naik ke dalam pesawat.
Sepanjang perjalanan Nadia hanya merenung karena merasa kesepian sampai ia tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di depan rumah Zahira.
"Udah sampek Nad"
" ah... Iya, aku masuk dulu hati-hati di jalan" katanya melambaikan tangan lalu masuk.
Dua hari kemudian Nadia beraktivitas pergi kuliah tidak merasa bosan karena harus di rumah. Saat ini pu ia tengah makan dengan Radit.
"Zahira udah hubungi kamu Nad? " tanya Radit yang tengah memeriksa pekerjaannya.
"Udah, dia baik-baik aja di sana tapi dia bilang dia akan seminggu di sana karena kliennya ngadain acara untuk para direktur, kalo nggak datang katanya nggak enak" jelasnya panjang lebar.
"Di pikir-pikir Zahira hebat banget ya Nad"
"Iya, tapi aku kasihan sebenarnya sama Zahira masih suka sedih kalo ingat kejadian itu, apalagi orang itu sekarang muncul lagi"
Radit langsung menutup laptopnya karena terkejut.
"Kamu tahu darimana? "
"Sebenarnya kemaren saat aku sama Zahira ke restoran karena ada pertemuan itu kami merasa ada yang ngikutin, awalnya aku nggak percaya tapi setelah aku lihat sendiri aku baru yakin"
"Terus? "
"Dia ngirim surat ke Zahira" ucapnya lesu.
"Entah apa maunya tuh pria bisa-bisanya dia muncul lagi setelah semua yang dia lakukan, tapi nanti kita bahas kalo Zahira sudah pulang, lagian bentar lagi kita mauk pindah kan"
Razi muncul dan berjalan ke arah mereka.
"Selamat ya untuk kalian" katanya tersenyum lebar yang di jawab lemas oleh Nadia.
"Makasih"
"Oiya kapan rencananya kalian mau pindah? Dan dimana gadis dingin itu? "
"Zahira namanya Raz" Radit memandang tajam ke arah Razi.
"Iya maksudku Zahira dimana dia aku tidak melihatnya di sekolah? "
"Lagi ngantor dia"
Ting...
Dering ponsel Nadia berbunyi.
Zahira
Sepertinya aku akan tinggal di malaysia banyak yang mauk ngadopsi..
^^^Nadia^^^
^^^Kalo kamu tinggal disitu aku pastiin semua penggemar Al Mahyra demo besar-besaran^^^
Zahira
Oiya Nad esok jangan lupa kamu ada pertemuan dengan penerbit, dan ada kabar baik untukmu
^^^Nadia^^^
^^^Kabar baik apa?^^^
Zahira
Ada yang tertarik untuk memasarkan novelku di negara ini. 😁😁
^^^Nadia^^^
^^^Alhamdulillah deh kalo gitu, kamu baik-baik di situ dan kabarin kalo mauk pulang nanti aku sama mas Radit jemput.^^^
Zahira
Iya, nanti aku kabarin. Oiya Nad kamu lihat instagram aku yang Al Mahyra official ya, kamu pasti suka deh.
^^^Nadia^^^
^^^Memangnya ada apa?^^^
Zahira
Kamu lihat aja, udah dulu ya aku ada rapat see you. ❤
Nadia langsung melihat instagram Zahira yang bernama Al Mahyra official dan matanya langsung terbelalak saat melihat sebuah foto yang hanya menunjukkan seorang gadis berfoto di pantai menggunakn gamis putih dan topi putih, terlihat sangat manis namun wajahnya tak terlihat karena sedang berpaling.
"Aaa.......... Ini Al Mahyra" teriaknya beberapa mahasiswa yang sedang stalking akun instagram milik Zahira itu sehingga membuat Razi Radit dan Nadia kaget.
Suasana kantin jadi riuh akibat dari postingan Zahira itu bagaimana tidak heboh selama ini akun instagram itu hanya memperlihatkan pose sepatu dan buku.
"Ada apa sih kok pada heboh? "
Tanya Razi yang keheranan.
"Kamu lihat aja instagram Al Mahyra nanti kamu tahu"
Razi langsung melihat hpnya dan langsung membelalakkan matanya saat melihat instagram milik Al Mahyra. Ia tertegun melihat foto seorang gadis yang mengenakan gaun abaya putih dengan motif bunga di bawahnya, senada dengan kerudung berwarna hitam yang melekat di kepalanya, alisnya terlihat tebal dan rapi dan jangan lupakan iris matanya yang hitam pekat. Entah seperti apa wajahnya tapi ia terlihat manis meski wajahnya tertutup masker.
...
...
..."Aku selalu penasaran pada mereka yang memilih untuk menutup rapat-rapat tentang hidupnya dan memberi penjelasan singkat dalam kata-kata. "...
...Fachrul Razi Al Kaady...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments