Matahari membuat lukisan garis tipis berbelok dinding hingga lantai. Tapi gorden tebal yang melapisi jendela-jendela serba lebar dan tinggi melindungi seisi kamar dari tumpahan cahaya nya yang menyilaukan.
Kamar itu masih gelap, hening dan tenang. Sebenarnya Zahira sudah terjaga, tepatnya ia tidak bisa terlelap semalaman. Padahal kamarnya begitu nyaman, luas, berlangit-langit tinggi, harum, dan sangat lengkap.... untuk dirinya sendiri.
Selain garis tipis sinar matahari yang bandel menyelinap masuk, sejak tadi Zahira hanya termenung sendirian.
Terdengar ketukan di pintu, Zahira langsung mempersilahkan orang itu masuk.
"Ada apa? "
Seorang perempuan tersenyum kepada Zahira, ia menatap wajah Zahira lekat-lekat, ia melihat mata Zahira memerah dan kantung matanya terlihat seperti panda.
"Kau tidak bisa tidur lagi ya? " tanyanya dengan nada khawatir.
"Aku hanya sedikit tidak enak badan, makannya aku tidak bisa tidur" sahutnya pendek.
Perempuan bernama Nadia itu menghela nafas.
"Jangan mencoba berbohong kepadaku, aku ini sahabat sekaligus asisten mu, aku sudah lama mengenalmu dan tinggal bersamamu"
Zahira menatap Nadia dengan senyum datar.
"Lain kali kita bicarakan ini, sekarang aku mau mandi, siap-siap mengajar, aku udah telat kalo nggak cepat-cepat siap-siap"
Zahira beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.
"Nad ...., pihak penerbit buku mau ketemu kamu lusa, jangan lupa tanyain pemasaran bukunya, banyak yang minat apa nggak? " teriaknya dari kamar mandi.
Nadia memutar bola mata nya merasa kesal terhadap Zahira.
"Iya aku udah tahu! " ujarnya ketus lalu meninggalkan kamar Nadia.
Zahira tampak sudah terlihat rapi dengan seragam mengajarnya, rok dan baju warna hitam dengan pashmina cream di kepalanya, ia membersihkan kacamata yang ia pegang lalu memakai nya.
"Kamu nggak mau kuliah? " tanya Zahira melihat Nadia yang masih memakai baju tidur.
"Aku masuk siang, ini roti buat mengganjal perutmu. nanti siang kan kamu ngajar di megare, nanti aku bawain makan siang. "
Kata Nadia menyodorkan kotak makan berisi roti.
"Makasih ya aku berangkat dulu, kamu mau bawa motor atau mau pesan taksi online? " tanyanya sekali lagi lalu beranjak pergi.
"Aku bareng Ayu, oiya Ra jangan lupa, jangan terlalu cuek kalo orang-orang tau kalo ibu Zahira adalah penulis novel-novel yang mereka sukai, pasti mereka akan ogah baca novel mu, dan berkurang lah jutaan idola mu."
Nadia cengengesan mengejek Zahira, sedangkan yang di ejek hanya memperlihatkan wajah tidak peduli.
"Aku berangkat dulu, sampai ketemu nanti siang" ujar Zahira lalu memakai helm dan menghidupkan motornya dan dalam beberapa saat motornya sudah berada dijalan Raya.
Zahira adalah seorang guru muda disebuah SMK di Sidoarjo, lebih tepatnya dia mengajar di SMK YPM 1 taman Sidoarjo. Dia berasal dari Surabaya namun dua tahun belakangan dia tidak pernah pulang dan tinggal di Sidoarjo, lebih tepatnya di sebuah perumahan tawangsari.
Selain menjadi seorang guru, Zahira juga penulis novel terkenal selama dua tahun ini, bahkan banyak perusahaan perfilman yang ingin bekerja sama dengan nya, namun hanya beberapa yang di terima untuk bekerja sama. sekalipun Zahira penulis novel terkenal, ia tidak pernah menampakkan diri di hadapan publik, bahkan ia menggunakan nama belakangnya di semua novel yang telah ia terbitkan yaitu Al Mahyra.
Segala urusan Nadia yang mengurusnya, karena Nadia adalah asisten sekaligus sahabatnya.
Zahira mempunyai banyak jutaan penggemar di instagram, twitter, bahkan di dunia nyata, muridnya pun adalah pembaca Setia ceritanya. bahkan dalam setengah hari ceritanya di update, pembacanya mencapai 5,89 k.
Tapi siapa sangka Zahira adalah gadis yang cukup muda, umurnya baru 23 tahun, dia cantik, pintar, dan sangat religius dalam hal agama, bahkan di usianya yang masih muda, ia sudah sukses dalam dunia bisnis kuliner ataupun perusahaan. tapi ia gadis yang jutek, dingin, jarang bergaul, keras kepala, dan sangat menjauhi yang namanya pria, entah apa alasannya namun yang jelas dua tahun belakangan ia tidak pernah dekat dengan siapapun.
Zahira adalah sosok gadis misterius bagi kalangan orang yang mengenal nya, banyak pria yang ingin mendekati nya bahkan jajaran guru di tempat nya mengajar, namun ia tidak pernah mau dan tetap bersikap dingin.
"Aku hanya ingin menikmati kehidupan ku dengan kemauan ku, salah ataupun benar, aku akan siap menghadapi apa yang akan terjadi, sekalipun ada bagian cerita yang tak mampu orang lain pahami dari diriku, dan mengira aku begitu angkuh dengan kehidupan ku. tapi mereka juga tidak tahu apa yang kurasakan dalam dua tahun ini, mereka mengira sosok Zahira begitu menikmati kehidupannya, namun mereka tidak tahu bahwa aku pun sangat menderita menjalaninya, hanya saja allah selalu menjadi alasan aku berusaha agar terlihat baik-baik saja. "
Zahira Al mahyra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Dwi Agustin N Muftie
nulis kata mau itu "mau" ya Thor jangan "mauk". gak enak baca n dengernya..
2022-05-28
0