jam 07.00 malam
Di Markas Red Knight
Henry mengepalkan kedua tangannya dan merasa terhina atas hadiah yang diberikan Zach padanya yaitu mayat anak buahnya yang sudah di sayat wajah dan tubuhnya oleh geng Black Sword.
"Sial sepertinya Zach memberiku peringatan kecil tapi cih percuma aku tidak akan gentar melawan mafia brengsek itu, " desis Henry dengan mata berapi api menahan amarah.
"Alan, " teriak Henry.
"Iya Boss ada apa? cecar Alan.
"Kamu suruh orang untuk mengawasi geng Black Sword dan cari informasi yang berhubungan dengan Zachary, " perintah Henry.
"Siap boss saya permisi, " Alan berlalu pergi dari hadapan Henry.
Setelah kepergian Alan,Henry kembali berang mengingat Zachary sepertinya menyatakan benderang permusuhan.
dua orang pria datang menghampiri Henry yang tengah memikirkan cara untuk menghabisi Zachary.
"Henry, " ujar seeorang.
Henry menoleh dan tersenyum miring melihat siapa yang datang ke markasnya.Dia segera beranjak dari kursinya lalu menghampiri tamu spesialnya.
"Akhirnya kamu datang juga ke markasku, " ujar Henry sambil menyeringai.
"Ya hemm dari raut wajahmu sepertinya tengah kedal dengan musuhmu itu, " tebak pria di depannya sambil menyeringai.
"Ya Kau benar Louis, si keparat Zach memberi peringatan kecil padaku kemarin, " tandas Henry sambil mengeluarkan pistolnya.
Luis manggut manggut lalu duduk dikursinya begitu juga dengan Henry.
"Aku sarankan carilah kelemahan sikeparat itu terutama orang terdekatnya mungkin, "
Henry termenung mendengar saran yang diberikan Louis padanya namun tak lama kemudian dia kembali tersenyum miring kearah Louis.
"Yah kamu benar Louis aku sudah menyuruh Alan untuk mengorek informasi tentang si bedebah itu, "
tap.. tap.. tap suara langkah kaki mendekati mereka.
Alan datang sambil membawa informasi lalu dia segera memberitahu bossnya itu.
"Boss ternyata saat ini Zach tengah dekat dengan seorang gadis dan namanya Gladys Jeannie Whitney, " beber Alan.
Henry tersenyum iblis mendengar informasi yang disampaikan oleh Alan.Louis yang melihat raut wajah temannya ikut tersenyum miring dan dia bisa menebak apa yang akan dilakukan Henry.
"Sepertinya kini kamu punya rencana Henry? "
"Yeah tebakanmu sangat tepat sekali kawan, " balas Henry menyeringai.
🌱🌱🍁
Sementara di kediaman keluarga Whitney, kini mereka tengah makan malam bersama dan Zach turut hadir disana.
Berbeda dengan orang tuanya dan adiknya yang menyambut suka cita kehadiran Zach namun justru Rafael menatapnya dengan tatapan penuh kecurigaan terhadap Zachary.
"Nak Zach ayo makan yang banyak, " tawar Mommy Nadya dengan lembut.
"Iya Tante terimakasih, " sambut Zach dengan hangatnya.
Sementara Gladys sedari tadi mencuri pandangan kearah Zach.Merasa diperhatikan Zach menatap Gladys dengan manik mata tajamnya hingga tatapan mereka bertemu.
Rafael yang melihatnya langsung memutar bola matanya malas dan semakin menambah rasa ketidaksukaannya pada Zach.
"Gladys sebaiknya lanjutkan makanmu, " sahut Rafael dengan nada dinginnya.
Gladys langsung tersentak mendengar ucapan kakaknya dan dia langsung melanjutkan makannya begitu juga dengan yang lain.
Kini tatapan Zach dan Rafael bertemu dan keduanya saling melempar tatapan tajamnya satu sama lain.
Beberapa menit kemudian mereka selesai makan malam.Rafael beralih menatap adiknya dengan sorot mata tajamnya.
"Gladys, Sebaiknya kamu masuk ke kamar sekarang, "perintah Rafael pada adiknya.
"Kenapa kakak sekarang peduli padaku hah lagian aku belum mengantuk dan Aku masih ingin mengobrol dengan Zach, " protes Gladys dengan raut kesalnya.
Rafael semakin mengeluarkam aura dinginnya mendengar ucapan adiknya. Sementara mommy dan daddy menghela nafas panjang melihat perdebatan putera puterinya.
"Rafael diamlah nak jangan mengekang adikmu dia sudah besar, " sela Daddy dengan tegas.
"Tapi Daddy, " kata Rafael mencoba membantah ucapan Daddynya.
brak.. Gladys menggebrak meja dengan keras dan dia semakin kesal dengan sang kakak lalu dia beranjak dari sana.
Semua orang terkejut dengan apa yang dilakukan Gladys.
"Om, Tante saya akan menyusul Gladys di luar, " pamit Zach dengan ramah.
"Iya Nak, " balas Mommy Nadya sambil tersenyum tipis.
Zach segera beranjak dan langsung pergi meninggalkan meja makan.Kini di meja makan tinggal bertiga dan Mommy kembali menatap puteranya sambil menghela nafas pelan.
"Mom, Dad kenapa kalian membiarkan adikku dekat dengan pria itu, " cerca Rafael.
"Karena Mommy rasa Zach bisa menjaga adikmu Rafael dan apa alasanmu tidak menyukai nak Zach? " tanya Mommy dengan lembut.
"Aku merasa pria itu berbahaya dan akan membuat masalah dalam hidup Gladys, " jawab Rafael dengan raut wajah serius.
"Tapi Alasanmu tidak berdasar nak, " sahut Daddy memberi pendapat tentang pemikiran puteranya.
Rafael berdecak lalu bangkit dan pergi meninggalkan orang tuanya.Dia langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Orang tuanya sudah terbiasa dengan sikap puteranya yang keras kepala dan Mommy segera membereskan meja makan.
🌱🌱
Di luar Mansion, Zach mendekap tubuh mungil Gladys dari belakang.Gladys langsung memegang tangan Zach yang ada di perutnya.
"Maafkan atas sikap kak Rafael ya Zach, " papar Gladys dengan lirih.
"Sudahlah Sweety aku enggak papa kok lagian harusnya kamu tidak perlu bertengkar dengan kakakmu hanya karena aku, " bisik Zachary dengan lembut.
Gladys berbalik dan langsung memeluk tubuh Zach dan Zach membalasnya dengan erat.Dia menghirup aroma lavender dari tubuh gadisnya yang membuatnya tenang meskipun masih ada keraguan dalam hatinya.
Zach POV
Apakah pantas iblis sepertiku bersanding dengan malaikat yang suci tanpa dosa seperti kamu Gladys.
Entah kenapa setiap bersamamu aku selalu merasakan kenyamanan dan juga ada keinginan didalam hatiku untuk memilikimu dan juga melindungimu.
TBC
jangan lupa like vote dan komen ya sayang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
sari purwanti
buat henri jatyh cinta ma gladish
2021-06-10
0
Fira
aduh thor jangan buat glandys dlm bahaya
2021-05-17
0
Nur Hidayah Hafiz
kayak nya henry mau culik gladys deh...
2021-04-20
0