Sementara itu seorang pria kini tengah membuang puntung rokoknya kedalam asbak. Kini dia tengah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan Zachary dan organisasinya Black Sword. Episode 3
"Alan, kita pergi ke markas kita Red Knight sekarang juga, " titah Henry.
"Siap bos, " jawab Alan singkat.
mereka keluar dari mansion dan langsung masuk kedalam mobil.Alan langsung melajukan mobilnya menuju ke Markas Red Knight untuk membahas rencana mereka.
markas Red Knight.
Henry langsung duduk di kursi kebanggaannya sementara anak buahnya duduk dibawah.Alan mendekati bossnya tersebut lalu membisikkan sesuatu pada Henry.
"Senjata apa saja yang dimiliki oleh Zachary?" tanya Henry penasaran.
"Rifles, Snipper Rifles, Machine Gun, Grenade Launcher, Mortir, Pistol, Shot gun dan submachine gun, Boss, " jawab Alan.
"Hemm semua senjatanya sangat kita perlukan dan sebaiknya kita cari cara untuk mencurinya dari Zachary, " ujar Henry sambil menyeringai licik.
"Tapi Boss kita harus berhati hati karena Zach dan anak buahnya pasti akan memperketat penjagaan disekitar gudang tempat senjata milik mereka disimpan dan kita tidak tahu mereka menaruhnya dimana, " tegur Alan dengan raut wajah seriusnya.
Henry menopang dagunya dan dia membenarkan apa yang dikatakan Alan barusan namun tak lama kemudian dia tersenyum licik menghiasi wajahnya.
"Aku punya rencana yang bagus agar bisa mencuri senjata2 itu, " ungkap Henry dengan seringainya.
"Apa rencanamu boss? " tanya Alan dengan rasa penasarannya.
"Akan aku beritahu nanti, " ucap Henry dengan senyum miringnya.
🍁.........🍁
Malam harinya, Zach keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.Dia memakai kaos hitam dan celana panjangnya lalu luarnya dilapisi jaket kulit penampilan Zach menambah kesan maskulin yang melekat pada dirinya.
Drt.. Drt suara ponsel berdering..
Zach merogoh ponselnya kemudian diapun langsung mengangkatnya tanpa banyak berfikir.
"Halo ada apa?" tanya Zach dengan nada datarnya.
"Sepertinya Henry tengah menyusun rencana boss untuk mencuri senjata senjata kita, " jawab Erick.
"Tetap suruh anak buahmu untuk mengawasi mereka Erick, " titah sang boss tirani.
"Siap Boss, " jawab Erick.
tut Zach menutup teleponnya lali memasukkan ponselnya kedalam saku.Kini dia tengah tersenyum miring memdengar kabar tentang musuhnnya sekaligus telah mengetahui informasi mengenai Gladys.
"Lebih baik aku mengurus gadis bungsu keluarga Whitney itu dulu karena dia membuatku sedikit tertarik sekaligus penasaran, " gumam Zach sambil tersenyum penuh makna.
Zach langsung pergi ke ruang rahasianya yang ada didalam mansion.Dia menggunakan sidik jarinya untuk membuka pintu euangan rahasia tersebut.
ctak..berhasil, pintu terbuka lalu diapun masuk kedalam sana.Dia melihat beberapa senjata kesayangannya berada ditempatnya. Zach mengambil pistol lalu menyembunyikan nya dalam jaket.Setelah itu keluar dari sana dan kembali mengunci pintunya dengan otomatis.
Zach melangkahkan kakinya keluar dari mansion pribadinya.Dia tersenyum senang melihat kedatangan teman temannya yang kini menunggunya di luar.
"Boss, Kamu sepertinya terlihat senang malam ini memangnya ada apa? " tanya Erick anggota termuda di Black Sword.
"Jangan banyak tanya sebaiknya kita langsung mengawasi kediaman keluarga Whitney sekarang juga, " titah Zach dengan nada datarnya.
Erick mendengus mendengar perintah dari boss tirannya itu namun tak lama kemudian dia mengangguk dan mereka langsung masuk kedalam mobil setelah itu melaju dengan cepat.
Selama didalam mobil, Zach tengah menghubungi seseorang dan setelah selesai dia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.
Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai juga tak jauh dari Mansion keluarga Whitney. Zach keluar dari mobilnya dan diapun memicingkan matanya melihat Gladys bersama dengan seorang pria dam keduanya tertawa bersama di teras.
"Ck sepertinya pria itu sangat penting dalam hidup Gladys, " batin Zach.
"Boss sebaiknya boss bunuh saja pria yang bersama dengan gadis incaranmu itu, " celetuk Hendery yang berada di belakang Zach.
"Ck jangan terlalu terburu buru lebih baik kita sekap dia dan siksa pria itu sampai mati, " ujar Zach tanpa belas kasihan.
Hendery dan lainnya langsung menelan ludahnya kasar mendengar ucapan boss mereka yang kejam dan sadis.Setelah itu mereka semua kembali memperhatikan Gladys bersaka dengan seorang pria di teras depan.
Sementara Gladys diam diam melirik kearah Ardan pria yang diam diam disukainya. Sedangkan Ardan sendiri kini tengah tersenyum membayangkan wajah Renata.
"Dys, Aku menyukai seorang gadis namun aku tidak berani mengungkapkannya pada gadis itu, " ucap Ardan sambil menghela nafas pelan.
"Jangan jangan Ardan menyukaiku, " batin Gladys dengan percaya dirinya.
"Memangnya siapa yang kamu sukai Dan? " tanya Gladys dengan pipi bersemunya.
"Renata, " jawab Ardan dengan jujur.
Deg bagai tersambar petir di malam hari, Gladys terkejut mendengar pengakuan Ardan.Dia mengira dirinyalah yang disukai Ardan namun ternyata Renata.
Hal itu membuat hatinya hancur berkeping keping.Ardan menoleh lalu mengerutkan dahinya bingung melihat reaksi terkejut dari Gladys.
"Dys kamu kenapa kok murung? " tanya Ardan dengan raut bingungnya.
"Eh enggak kok Dan coba kamu nyatakan perasaanmu pada Renata daripada kamu pendam sendiri, " tegur Gladys tersenyum menahan sakit hatinya sekaligus rasa kecewa.
"Ide kamu bagus juga Dys ya sudah aku pulang dulu ya soalnya sudah malam, " pamit Ardan.
Gladys tersenyum lalu mengangguk kecil memperhatikan Ardan yang masuk kedalam mobil dan melambai sekilas setelah itu melajukan mobilnya keluar dari halaman rumahnya.Sedangkan Gladys langsung menitikkan air matanya karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
Dari kejauhan Zach menyuruh Henderik dan Nicholas untuk menculik Gladys dan membawanya kehadapannya.Nicholas mengangguk lalu mereka berdua bergegas mendatangi Gladys yang tengah patah hati.
TBC
Jangan lupa vote like dan komen..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Lizam Zaki
kasih visual masing2 donk thoor
2021-04-30
0
Nur Hidayah Hafiz
sakit tak berdarah..cinta tapi tak dicintai
2021-04-20
1
Susilawati Dewi
kasian gladys
2021-03-26
0