Zach menunggu keputusan dari Louis mengenai syarat yang dia barusan. Sedangkan Louis dengan matang memikirkan syarat Zach padanya.
"Syarat kedua aku ganti jika itu memberatkan kamu.Aku ingin kamu Louis mencari tahu apa kelemahan dari Henry dan laporknlan padaku. Jika kamu berkhianat maka aku akan membunuh kamu dan adikmu. " tegas Zach dengan aura membunuhnya.
Louis tidak ada pilihan lain selain menyetujui syarat yang diberikan Zach karena ini menyangkut nyawa adiknya Yurika.Dia menghela nafas panjang setelah itu kembali menatap Zachary.
"Oke Aku setuju dengan syaratmu. " pungkasnya.
Zach tersenyum puas dengan keputusan yang di ambil Louis. Dia mengangkat tangannya memberi kode pada Hendery. Hendery langsung pergi ke ruang eksekusi.
Tak lama kemudian Hendery kembali dengan membawa Yuri bersamanya.Hendery hanya diam membiarkan Yuri pergi.Yuri segera berlari menghampiri kakaknya dan mereka langsung berpelukan.
"Yuri, Kamu enggak apa apa 'kan? " tanya Louis dengan raut wajah cemasnya.
"Aku enggak apa apa Kak Louis sebaiknya kita pulang kak di sini aku takut sama mereka. " seru Yuri.
Louis mengajak adiknya pergi dari markas Black Sword.Mereka masuk ke mobil setelah itu melaju dengan kencang meninggalkan Markas Black Sword.
Erick dan Nicholas berjalan mendekati bossnya tersebut dan menepuk pundak Zach pelan.
"Kenapa kamu melepaskan adik dari keparat itu Zach? " tanya Nicholas dengan raut herannya.
"Tidak apa apa Nich. lagian Aku sudah mempunyai rencana yang bagus untuk membalas perbuatan Henry dan Louis di masa lalu. " geram Zach mengingat peristiwa itu.
Zach menghela nafas panjang setelah itu pergi ke tempat latihan diikuti oleh para anggota BS.
Sampai di ruang latihan, Zach mengambil sniper dan mulai menembakkan pelurunya ke sembarang arah melampiaskan emosinya yang tertahan.
Dor dor dor
Nicholas dan lainnya memilih membiarkan Zach bermain dengan pistolnya dan mereka tahu alasan yang membuat Zach menahan emosinya selama ini.
"Aku juga enggak sabar membantai Henry dan sampah sampahnya atas perbuatan mereka membuat aku dan Zach kehilangan orang tua dalam pembantaian berdarah di masa lalu. " batin Nicholas bergejolak.
Dua jam kemudian Zach meletakkan snippernya pada tempatnya.Nicholas datang memberikan sebotol air dan Zach menerimanya.Membuka tutupnya kemudian meneguknya hingga tak bersisa setelah itu membuangnya sembarang arah.
Dia mengambil handuk lalu mengusap keringatnya yang bercucuran.Tiba tiba Zach merindukan Gladys, gadis yang dia cintai sepenuh hati.Dia bergegas membersihkan tubuhnya di kamar mandi yang di sediakan ketika para anggota BS latihan.
Selesai mandi dan berganti pakaian, Zach menyambar kunci mobilnya dan berjalan melewati Nicholas dan lainnya.Setelah kepergian Zach, Erick menatap satu sama lain dengan senyuman penuh arti.
"Rick stop menatap kami seperti itu kami masih normal. " geram Hendery dengan raut wajah kesalnya.
Erick mendengus keras mendengar ucapan temannya tersebut.Nicholas memilih diam dan sedikit jengah dengan tingkah keduanya barusan.
"Sialan siapa yang mau sama kamu Hen. Lagian Aku masih suka wanita dan kamu masih jomblo jangan songong sih dasar unta karatan. " hardik Erick dengan mulut cabainya.
Henderik mendelik mendengarnya dan hendak mencekik Erick karena kesal namun Nicholas memberi tatapan tajamnya.Sontak membuat rasa kesal Hendery menguap dan memilih mengalah melihat tatapan setajam elang siap menerkamnya.
"Kekanakan. " desis Nicholas. Nicholas beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan markas.
Setelah kepergian Nicholas, Hendery segera menggeplak kepala Erick dengan keras setelah itu memainkan games mengabaikan ringisan Erick.Erick menghela nafas panjang meredakan kekesalannya.
🍂🍂
Sementara Zach kini tengah berduaan dengan kekasihnya di taman belakang mansion keluarga Whitney.Gladys tak melepaskan genggaman tangannya di tangan Zach dan Zach tak mempermasalahkannya.
"Honey ada apa sepertinya kamu tengah memikirkan sesuatu? " tanya Gladys menatap wajah kekasihnya yang sempurna di depannya
"Sweety dengarkan Aku beberapa hari ini tetaplah di Mansion kamu ini jangan ke mana mana ya. " seru Zachary.
Melihat wajah serius Zach membuat Gladys tidak bertanya dan dia memilih mengangguk kepalanya.Sontak membuat Zach tersenyum lega mendengarnya.
"Tapi Zach, Aku takut kamu akan terluka dalam rencana pembalasanmu pada musuhmu. " racau Gladys dengan raut khawatir.
"Sweety Aku seorang pria dan bisa menahan setiap luka jika musuh menyerangku.Tapi Aku akan marah besar jika mereka malah menyentuh dan berniat membunuh kamu. " tegas Zach.
Gladys langsung berhambur ke pelukan prianya.Dia merasa beruntung bertemu dengan pria seperti Zach meskipun Dia seorang mafia dan Zach langsung mendekapnya.
"Zach ceritakan tentang sosok ibu kamu? " tanya Gladys dengan lembut.
"Ibu sosok wanita yang baik, ramah, selalu tersenyum menatap keluarganya dan tegas makanya Ayah sangat mencintai Ibu. " Zach mengingat senyuman ibunya dulu saat dia masih kecil.
"Huh Aku jadi merindukan Ayah dan Ibu. " getirnya. Zach menelan kenyataan pahit di mana ingatan di masa lalu di mana orang tuanya tewas saat dia pergi bermain selalu membayanginya.
Gladys merasa bersalah membuat prianya bersedih.Segera dia tangkup wajah Zach lalu menatapnya hangat dan penuh cinta.
"Aku selalu bersamamu Sayang. " janji seorang Gladys pada Zach sang ketua mafia.
Hati Zach menghangat melihat ketulusan terpancar di kedua bola mata gadisnya.Dia merasa beruntung bisa di cintai gadis secantik Gladys.
"Tidak hanya parasmu yang cantik sayang tapi juga hatimu. " batin Zach dengan perasaan kagumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
A4
Gladis juga orangnya baikk Zach
2021-06-03
0
Susilawati Dewi
semoga bahagia slmnya
2021-03-26
0
Nurma farra
keren ceritanya 👍👍👍👍
2021-02-16
0