Setelah makan malam, Dira membantu Farah membereskan piring dan gelas kotor selesai itu Dira pamit untuk ke kamar
Dira masuk ke kamar dan melihat Arif sedang menghitung uang, "kamu ngapain" tanya Dira duduk di sebelah Arif, "menghitung penghasilan bulan ini, aku bagi semua untuk membeli barang yang ada di bengkel, terus di kasih ke ibu, terus kasih ke kamu" ucap Arif memberikan uang ke Dira
"uang nya memang tidak seberapa dengan uang penghasilan mu, tapi aku hanya melakukan kewajiban ku untuk menafkahi mu" sambung Arif, "aku tidak masalah berapapun penghasilan mu, karna kau hanya menjalankan kewajiban mu" tambah Dira, "dan ini aku terima" sambung Dira menerima uang yang sodorkan Arif kepada nya
"oh ya tadi siang Disa ngajak aku ke mall terus aku beliin kamu ini" ucap Dira beranjak dari duduk nya lalu mengambil paper bag kecil, "apa itu" tanya Arif
"ini, nomor ku sudah ada di situ, jadi kalau ada apa-apa tinggal hubungi saja, atau kalau aku sibuk kamu bisa panggil Hendra" jelas Dira memberikan handphone kepada Arif
"apa tidak berlebihan" tanya Arif, "tidak" balas Dira, "lalu itu apa isi nya" tanya Arif, "sama, aku tadi bingung mau pilih yang mana jadi aku beli semua" jawab Dira
"lebih baik uang nya di tabung dari pada di hamburkan seperti itu" nasehat Arif, "hmm" dehem Dira
"2 hari lagi aku akan keluar kota, kamu bersiaplah" ucap Dira, "aku? untuk apa" tanya Arif, "kau itu suami ku, mana mungkin aku meninggalkan mu disini sementara aku di sana pergi dengan Hendra"
"kalau dulu aku masih bisa bebas karna aku belum menikah, jadi ikutlah" jelas Dira lalu membaringkan tubuh nya di atas kasur
"lalu bengkel ku" tanya Arif, "hanya 2 minggu, tapi akan aku usahakan selesai cepat dan untuk bapak sama ibu kau tenang saja, semua nya sudah ku atur" kata Dira
"ja--aaaa!!!" teriak Dira saat tiba-tiba listrik nya padam, "Dira tenang, aku disini" ucap Arif, ia dengan perlahan mendekat ke arah Dira
"A…Arif kau di mana" tanya Dira ketakutan, "aku disini" kata Arif langsung menggenggam tangan Dira, "sebentar aku akan mencari lilin" sambung Arif melepas genggaman nya, tapi Dira langsung menggenggam erat lengan Arif
"jangan pergi, aku takut" ucap Dira, "nggak usah takut, yasudah kamu ikut aku, aku akan mencari lilin" Dira mengangguk
Arif dan Dira keluar dari kamar, "Arif ini lilin nya, taro di kamar mu kasihan Dira" ucap Farah memberikan lilin kepada di Arif, "makasih bu" balas Arif, Farah mengangguk lalu kembali ke kamar nya
"ayo kita ke kamar lagi" ajak Arif, "hmm" dehem Dira. mereka berdua kembali masuk ke kamar Arif meletakkan lilin itu di atas meja kecil yang ada di dalam kamar
"apa kamu akan terus memeluk lengan ku seperti ini" tanya Arif, "hmm" dehem Dira melepas pelukan nya, "ayo tidur, ini sudah malam" Dira mengangguk lalu membaringkan tubuh nya di atas kasur disusul oleh Arif
Duarrrrr
"Arif!!" Dira reflek memeluk Arif, karna biasa nya kalau ada petir, Dira dan Disa akan langsung berlari ke kamar Ray dan Gauri. tubuh Arif langsung menegang saat tiba-tiba ada sesuatu yang menempel pada dada bidang nya
astaghfirullah, cobaan apa lagi ini. batin Arif
"Dira bisakah kamu melepas sedikit pelukan mu" tanya Arif dengan nada suara sedikit berat, "tidak, aku tidak akan melepas nya" tolak Dira
"kau bisa membangunkan singa yang sedang tidur Dira" kata Arif, Dira melepas pelukan nya, "apa maksud mu" tanya Dira tak mengerti
"jangan di mengerti, lebih baik kita tidur" kata Arif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nanang Aja
singa hitam
2025-01-05
0
resia
sinha tnpa taring 😂
2021-05-30
1
Sulati Cus
buahahaha polos bgt si Dira
2020-12-23
2