.
.
.
Pukul 17.00 waktu setempat.
Terdengar suara salam dari luar rumah keluarga pak Bambang. Dinda sudah pulang tapi lagi mager di dalam kamarnya. Jadi Nesa yang pada akhirnya membuka pintu itu.
"Ayah udah pulang???"tanya Nesa setelah tahu siapa yang bersalam tadi.
"Udah, Ayah hari ini gak ada lembur. Jadi pulang cepet. Sebenarnya udah pulang dari jam 4 tadi..."jawab pak Bambang seraya duduk di sofa ruang tamu sambil melonggarkan dasinya.
Nesa hanya membulatkan bibirnya ber oh ria.
"Gimana kabarmu Sa?? Apa kalian baik-baik aja??"tanya pak Bambang yang kemudian Nesa menyusul duduk di samping Ayahnya.
"Baik aja sih Yah... kenapa??"tanya Nesa heran. Apa ada yang salah??? Batin Nesa.
"Gak apa sih,,, tadi Ayah sempet ketemu sama Papa mertuamu. Ayah gak nyangka aja, kalau tingkahmu kayak anak TK...."ungkap pak Bambang sedikit kesal.
Pasalnya pak Bambang dan pak Wahyu tadi niatnya hanya ngopi sore sebelum pak Wahyu pergi keluar kota. Eh pas pak Bambang nanya tentang anaknya, pak Wahyu keceplosan. Akhirnya deh cerita itu mengalir begitu saja dari mulut pak Wahyu yang menceritakan tentang beladiri di atas ranjang. Pak Bambang ikut percaya gara-gara cerita pak Wahyu yang sebenarnya tidak masuk akal. Dan karena pak Bambang malu, karena merasa Nesa yang lebih tua. Harusnya Nesa yang lebih dewasa. Dan jadilah seperti yang sekarang ini percakapan diantara Ayah dan anak itu.
'Ya Allah,, jadi papa ngadu ke Ayah??? kok bisa sih???' batin Nesa yang gak nyangka aja.
"Maksud ayah apa??" tanya Nesa pura-pura tidak tahu.
"Maksud ayah, kamu itu udah dewasa. Harusnya kamu bersikap yang patuh pada suami. Bukannya main kekerasan seperti itu!!! Ayah gak pernah sekalipun ngajarin kamu buat main kasar, tapi kenapa kamu kayak gitu sama suamimu???"
"Ya Allah, Nesa...Nesa....(pak Bambang menggeleng-gelengkan kepalanya) Ayah malu di depan pak Wahyu. Mana kamu cewek lagi... Astaghfirullah,, sabar-sabar... kasian suamimu..." pak Bambang berusaha mengelus dadanya.
Nesa semakin dibuat bingung. Kenapa ayahnya bisa percaya dengan omongan pak Wahyu?? Apa mereka ada hubungan??? Fikir Nesa dalam hati.
"Yah, sebenarnya ada hubungan apa ayah sama pak Wahyu???"tanya Nesa penasaran.
"Oke, Ayah akan cerita. Jangan dipotong. Cukup dengerin aja..."balas pak Bambang sarkastik. Kemudian menarik nafasnya dalam dan melepaskan dengan pelan.
"Begini Sa,,, ayah sama papa mertuamu dulu itu sahabatan. Saking akrabnya kita, semua orang menjuluki kita itu si kembar beda bapak ibuk. Dan pada saat kita wisuda SMA, kita mengikrarkan sebuah janji. Janji yang akan menjodohkan salah satu anak dari kita. Alasannya biar kita tetep ada hubungan selamanya. Ayah hampir 15 tahun tak jumpa dengan papamu. Tapi ternyata takdir mempertemukan kita gara-gara ulahmu yang di grebek warga itu... Bersyukurlah ayah, karena ayah dan pak Wahyu gak perlu repot-repot buat jodohin kalian..."
Nesa melongo tak percaya. Telinganya serasa kebas. 'Pantas aja, ayah langsung main setuju aja buat nikahin aku sama Jo. Ternyata alasan seperti ini.... dan berarti tandanya......"
"Sa...." suara pak Bambang membuyarkan lamunannya.
"Ya Yah...."jawab Nesa lesu.
"Mulai detik ini, belajarlah menjadi istri yang baik buat suamimu... berbakti dan jangan melawan suami jika suami mu tak salah. Ayah gak mau punya anak yang seperti itu... cukup sekali saja kalian berbuat kayak anak kecil. Saatnya kalian memperbaiki diri. Hidup baru, terima kenyataan kalau kamu udah menikah. Karena ayah rasa, ini memang takdir kalian. Kalian memang sudah berjodoh, rencana ayah yang hanya janji. Akhirnya terkabulkan oleh yang Kuasa..."
Nesa terus mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir Ayahnya. Ya, ayahnya memang benar. Harusnya Nesa bisa menerima kenyataan yang ada. Memulai hidup baru.
"Ayah ke kamar dulu, ingat pesan ayah. Berbakti pada suami. Di sini kamu yang lebih tua umurnya, jadi bersikaplah yang baik..." Nasehat pak Bambang yang akhirnya diangguki oleh Nesa.
Nesa berfikir sejenak. Fikirannya tentang Jo mulai terbuka. Dia harus menerima Jo sebagai suaminya. Mungkin untuk cinta akan berjalan dengan seiringnya waktu. Untuk sementara, Nesa akan menjalaninya seperti air yang mengalir saja.
Nesa melirik jam dinding yang ada di ruang tamunya. "Hmmmm, hampir maghrib. Gue harus masak buat Jo dan Ayah..." setelah berucap seperti itu. Nesa langsung melenggang menuju ke dapur. Nesa berkutat di dapur sendiri tanpa bantuan Dinda.
Sesekali Nesa berfikir tentang rumah tangganya. Apa dia harus melakukan haknya? Aah, biarkan saja. Selama Jo diam, dia juga akan diam. Salahkah kalau dia ingin mengulur waktu sebentar??? Setidaknya setelah Nesa wisuda barulah mereka melakukan itu.
"Awwww..." Nesa mengaduh saat tak sengaja tangannya tergores pisau yang ia gunakan untuk mencincang bumbu dapur.
"Kebanyakan nglamun sih?? jadinya gitu kan???"Suara orang yang tak asing membuyarkan keadaan Nesa saat ini.
"Jo??? Kok udah pulang???"tanya Nesa yang langsung mencium punggung tangan Jo dengan sedikit malu.
Jo tersenyum kecil. "Udah, tadi Dinda yang ngebukain pintunya. Pas aku cari kamu di kamar, kamunya gak ada. Tau-taunya di dapur..."celetuk Jo dengan gaya khas anak-anak ABG.
"Iya, aku lagi masak menu buat makan malam kita. Kok tumben sih dah pulang??kenapa?"tanya Nesa yang langsung diangguki oleh Jo.
"Tadi Papa nelpon aku, katanya jam 6 harus pulang.. yaudah, aku ngikut aja..."jawab Jo santai sambil meraih tangan Nesa yang sempat kena pisau tadi. Jo mengamatinya, dan tanpa rasa jijik Jo menyesap jari tangan Nesa yang sedikit berdarah akibat tergores oleh pisau.
Mata Nesa membola. 'Ya Allah, jantung ini....'
Jantung Nesa berdebar-debar tak karuan. Setiap apa yang dilakukan Jo kepadanya membuat jantung Nesa berdetak tak normal. Bahkan Nesa belum sempat berolahraga agar tak kena serangan jantung.
"Ooopsss!!!" Dinda menutup matanya karena malu. Harusnya dia tadi tetep di kamar bukannya ke dapur. Dinda merutuki dirinya sendiri, malu dan kesel bercampur aduk pada dirinya yang merasa bersalah karena mengetahui adegan seperti itu.
Jo langsung mengeluarkan jari Nesa dari mulutnya. Jo hanya nyengir sambil garuk-garuk tengkuknya yang gak gatal.
"Dinda??? Ngapain sih di situ?? Sini bantuin mbak..."pinta Nesa yang pura-pura tidak terjadi apa-apa tadi.
Dinda langsung menatap Jo malu dan mengucapkan kata permisi, yang kemudian membantu Nesa menyelesaikan menu makan malamnya.
***
Jo dan Nesa sudah berada di apartement. Tadi sebelum pulang, pak Bambang minta Jo harus bersikap dewasa dan jangan ada kekerasan lagi. Kalo ada kekerasan lagi, pak Bambang tak segan-segan akan mengambil Nesa secara paksa. Jo tahu itu adalah ancaman belaka, karena sebagai suami harusnya dia melindungi istri?? Dan yang kemarin Jo lakukan adalah,, Nesa yang justru ngelindunginnya dari pukulan Aris. Tapi semua kejadian itu justru berubah menjadi manis sekarang. Intinya, setiap masalah pasti ada hikmahnya.
"Ada Pe-eR gak???"tanya Nesa pada Jo.
"Gak ada... bentar lagi UN. Mungkin sebulanan lagi. Jadi hanya ngasah ulang tentang soalnya, terus ngehafalin rumus-rumusnya..."balas Jo santai ngikutin Nesa yang duduk di karpet bulu, punggungnya ia sandarkan di bibir ranjang. Jo-pun melakukan hal yang sama kayak Nesa. Keduanya kini menikmati acara TV yang ada di kamar mereka.
"Mau dibantuin ngehafalin gak???"tawar Nesa sambil menatap Jo lekat.
Jo yang ditatap seperti itu sedikit deg-degan, tapi berusaha bersikap senormal mungkin. "Boleh..."balas Jo tersenyum. 'Tumben si Nesa gak marah-marah lagi?? Dia kesambet apa? Eh jangan, mudahan dia tetep kayak gini. Makasih ya Allah,, kalau dia bersikap seperti ini, wajahnya begitu manis..."batin Jo sambil senyam-senyum sendiri.
"Kamu kenapa??" tanya Nesa heran.
"Nes..."
Nesa menaikkan alisnya bingung. Bukannya menjawab, si Jo malah manggil namanya. "Apa??" tanya Nesa.
"Boleh gak aku praktekin sesuatu ke kamu???" tanya Jo penuh harap.
Nesa jadi parnoan sendiri. Apa Jo akan minta haknya??? Begitulah kata-kata yang terngiang-ngiang di otaknya.
"Prak-te-kin ap-pa???" tanya Nesa gugup, karena tiba-tiba Jo menggenggam tangannya erat.
"Aku mau kita---"
Maaf author gantungin, bersambung dulu ya...
jangan lupa bantu vote ya... biar authornya semangat. Makasih yang udah setia ngasih vote+like+komennya. love kalian...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐
Penasarn ni thor🤭🤭
2022-07-11
0
Tri Sulistyowati
yahhhhh....
2021-06-29
0
0316 Toiyibah,S,Pd.
jgn di gantung
2021-05-25
0