Bab 4

.

.

.

Setelah menunaikan sholat 'isya. Nesa bersiap-siap hendak pergi ke taman kota. Ya, Nesa janjian ketemuan dengan Aris di sana. Setidaknya di taman kota Ayahnya, adiknya dan papanya Jo tidak akan memergokinya di sana.

Nesa memakai blouse kunyit dipadukan baggy pant bewarna hitam. Membuat kesan santai tapi enak dipandang. Untuk berpenampilan, Nesa memang jagonya. Selain berisik dan juga suka jeplak, setidaknya Nesa adalah perempuan cantik dan pintar. Buktinya dia lebih suka jurusan pendidikan Matematika yang notabene pelajaran yang sangat sulit bagi sebagian siswa dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas itu. Tapi Nesa enjoy aja dengan itu semua.

Nesa keluar kamar hati-hati. Memang sih, pergaulan Nesa tidak dibatasi oleh pak Bambang. Tapi pacaran??? Nesa bahkan belum pernah. Kalau suka dan mencintai sih Nesa sering banget. Meskipun cintanya tak pernah terbalaskan. Dan sampai sekarang, Nesa sulit untuk suka sama lawan jenis. Hingga akhirnya dia mengenal Aris yang juga satu jurusan. Nesa mulai cocok dengan Aris. Tapi masalah baru muncul begitu saja di hidupnya tanpa kemauannya. Menyebalkan. Begitulah menurut Nesa.

"Yah.... Nesa mau jalan...."ucap Nesa saat melihat pak Bambang duduk santai menikmati acara TV para ABG jatuh cinta. Pak Bambang memang sudah berumur kepala 40an. Tapi jiwa mudanya masih membara. Nesa bisa begidik sendiri jika pak Bambang berada di mana saat menjadi ABG kedua. Hiii... benar-benar tak bisa diceritakan.

Pak Bambang menatap Nesa sekilas. Raut mukanya mengatakan 'ganggu aja'.

"Mau kemana???"akhirnya pertanyaan itu muncul juga dari bibir pak Bambang.

"Bosen di rumah mulu... mau cari angin..."balas Nesa sekenanya. Jelas dia berbohong. Karena kalau jujur, bisa-bisa Nesa kena semprot.

"Sama siapa???"tanya pak Bambang lagi. Kali ini matanya terfokus pada acara TV itu.

Nesa mengerucutkan bibir sebal. "Mila..."

"Sekali-kali mbok sama si Jo to Sa.... ojo sama Mila terus...."

Nesa makin sebal. Kenapa sih ayahnya suka nyebutin nama Jo. Memangnya ayahnya kenal apa???

Nesa tak menggubris lagi ucapan pak Bambang itu. Nesa menghampiri pak Bambang dan mencium punggung tangannya.

"Assalamu'alaikum..."salam Nesa yang langsung pergi.

"Wa'alaikumussalam..."balas pak Bambang.

"Mbak Nesa mau kemana yah??"itu Dinda, adik Nesa yang kini duduk di bangku SMP kelas IX. Dinda yang baru saja dari dapur melihat Nesa yang berpamitan sama pak Bambang jadi penasaran.

"Oh itu... mbakmu mau jalan katanya..."jawaban pak Bambang diangguki Dinda tanda paham.

###

Di tempat lain.

Jo sedang duduk santai di atas motornya. Sesekali pandangannya mengarah ke orang-orang yang berjalan di sampingnya, bahkan di depannya.

Saat ini Jo berada di tengah keramaian taman kota. Padahal biasanya Jo sering ke warkop-warkop khusus anak muda. Tapi tidak hari ini. Karena suasana hatinya sedang tidak bersahabat. Jo memang masih ABG. Tapi setidaknya dia punya pemikiran yang mulai mendewasa.

Kenakalannya saat ini memang karena kurangnya perhatian. Ibunya meninggalkannya saat dia berusia 3 tahun. Yang jelas Jo tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Usia 3 tahun tak bisa mengingatkannya akan kebersamaan bersama sosok ibu. Dan pak Wahyu... mulai Jo SMP. Jo mau tidak mau harus berusaha mandiri. Hidup di perumahan seorang diri. Sering ditinggal pak Wahyu kesana-kemari mengurusi bisnis masa depan itulah yang sering pak Wahyu ucapkan. Pak Wahyu sering pulang malam, dan dengan terpaksa Jo harus tinggal bersama neneknya. Baru saat Jo sudah kelas XII SMA. Jo harus ikut pak wahyu hingga diharuskan pindah sekolah. Dengan alasan biar dekat dengan kantor. Ya walaupun begitu, Jo teteplah Jo yang dikenal dengan aksi bolosnya. Entah sampai kapan dia akan berhenti. Padahal ancaman guru tentang dia tidak akan lulus tetap tidak mempan bagi seorang Jo.

Jo melihat muda-mudi asyik berpacaran dengan pasangannya masing-masing. Jo menatap malas. Jo sendiri belum pernah pacaran. Padahal tampangnya lumayan tampan. Tapi kenapa setiap menyatakan cinta, Jo selalu ditolak. Dengan alasan karena Suka Bolos. Jo mikirnya itu bukan alasan yang tepat. Karena bukan Jo aja yang suka bolos. Tapi teman-temannya yang lain juga suka bolos, meskipun bolosnya tak sesering Jo. Jo akui itu. Hingga Jo akhirnya minder untuk jatuh cinta lagi. Apakah Nesa bakal membuatnya merasakan yang namanya jatuh cinta lagi?? Jawabannya lihatlah nanti.

Saat sedang asyik-asyiknya menikmati kesibukan orang-orang yang ada di sekitarnya. Jo dikejutkan akan kehadiran Nesa istrinya. Nesa tidak sendirian. Melainkan berjalan beriringan bersama Aris. Setiap berbicara dengan Aris, wajah Nesa selalu tersipu malu. Kini pandangan Jo terfokus pada kedua manusia itu. Iris matanya menatap tajam mengikuti pergerakan dua anak manusia yang terlihat sedang kasmaran.

***

Nesa sedang berjalan beriringan bersama Aris. Aris bukanlah laki-laki yang tampan. Aris identik dengan kata manis tapi tegas. Semua orang tahu, kalau setiap Aris mengajar para muridnya, dia selalu tegas tidak main-main. Tapi untuk urusan cinta??? entahlah, Nesa sendiri baru akan memasukinya. Entah bisa masuk atau langsung berhenti gara-gara pernikahan dadakannya itu.

"Sa... kamu tahu gak??" Aris menatap dalam-dalam kedua bola mata Nesa. Tatapan itu seolah ingin memberi tahukan sesuatu hal yang sangat penting.

"Ta-tahu apa??" Entahlah, setiap ditanya oleh Aris. Nesa selalu menjawabnya dengan kondisi gugup yang tidak bisa digambarkan.

"Aku mencintaimu Sa.... maukah kamu jadi pacarku???"

Nesa terpaku. Aris menembaknya. Ya Aris menyatakan cinta untuknya. Jantung Nesa berdebar-debar tak beraturan. Nesa menundukkan wajahnya. Mungkin wajahnya saat ini sudah merah merona.

Nesa menunduk sambil memikirkan jawaban yang tepat. Diterima apa ditolak. Hanya ada dua pilihan saat ini.

"A...ris a.. aku..." Nesa begitu gugup. Kata-kata dari mulutnya serasa tersendat-sendat tak sesuai dengan apa yang ada di otaknya saat ini.

"Ya... Nesa..."dengan sabarnya Aris mendengar setiap patah kata yang akan Nesa ucapkan.

"Mbak...."

Seketika Nesa dan Aris menoleh ke sumber suara yang memanggilnya mbak. Entah datang dari mana. Nesa merasa sebal sendiri dengan kehadiran Jo yang tak tahu dari mana itu. Ya kenapa Nesa melupakan Jo tadi?? Mungkin lain kali Nesa harus memikirkan tempat kencannya dengan Aris dimana. Biar tidak ada yang memergokinya termasuk Jo.

'Dasar bocaaaah... sudah mirip Jaelangkung saja. Datang tak diundang, pergi tak diantar..."geram Nesa dalam hati.

"Jo.... ngapain loe di sini???" Aris terkejut melihat kedatangan Jo yang secara tiba-tiba itu.

"Gue ada urusan..."jawab Jo dingin sambil menahan emosi.

Nesa masih diam seribu bahasa. Ingin sekali memaki Jo. Tapi suaranya tercekat di tenggorokan.

Kini tatapan Aris tertuju kepada Nesa. Meminta penjelasan atas sikap Jo.

Nesa yang ditatap akhirnya mengerti. Sesegara mungkin dia mengatur nafasnya.

"Dia murid SMA Negeri Bangsa..." hingga kata seperti itu muncul dengan lancar dari mulutnya.

Aris baru paham. Kenapa dia lupa dengan sekolah Jo yang baru?? Ck, Aris melupakan momen itu.

"Mbak gue mau ngomong sesuatu..." Jo menarik pergelangan Nesa meski sang empunya tidak setuju. Tapi Jo tak perduli itu. Yang penting saat ini membawa Nesa menjauh dari hadapan laki-laki yang bernama Aris.

Aris tak tinggal diam. Tangan kanan Nesa yang bergelantung diraihnya. Hingga terjadilah aksi tarik-menarik. Bahkan ucapan Nesa yang menyuruhnya berhentipun tak digubris oleh keduanya. Nesa makin emosi. Dia bukanlah tali tambang yang harus ditarik sana-sini demi kemenangan.

"Berhenti..."teriak Nesa yang kini sudah tersulut emosi.

Dan teriakan itu berhasil menghentikan aksi keduanya.

"Heh bocah... ngapain sih loe ada di sini??"kini Nesa benar-benar tak tahan dengan kedatangan Jo yang mengganggu acara kencannya ini.

"Ada hal penting. Tentang pelajaran..."jawab Jo asal.

Nesa menatap Jo malas. Dan kembali menatap Aris. "Ris... maaf ya... mungkin lain waktu akan gue jawab..."ucap Nesa hati-hati agar tidak melukai Aris. Aris menjawabnya dengan anggukan dan dibalas senyuman kecil oleh Nesa.

Kini dua bola mata Aris menatap tajam ke arah Jo. Jo yang ditatapnya membalas dengan tatapan dingin sedingin es dikutub utara.

"Urusan gue dan loe belum kelar..."ucap Aris kepada Jo sambil berlalu pergi. Aris tak terima dengan ini semua. Harusnya suasana ini berakhir bahagia. Bukan menjengkelkan seperti ini.

Jo hanya tersenyum dingin. Tanpa sadar ternyata sedari tadi tangan Nesa tetap digenggam oleh Jo.

Nesa yang baru menyadari itu, langsung menghempaskan tangan Jo secara kasar.

"Ish bocah... bisa gak sih jangan ganggu hidup gue..."

"Mbak..."

"Gue bukan mbak mu!" secepat kilat Nesa memotong ucapan Jo. Dia anti banget dipanggil mbak oleh si Jo. Entah alasannya apa. Nesa sendiri belum tahu pasti.

Jo menarik nafasnya dan membuangnya kasar.

"Oke baiklah...NESA..."balas Jo dengan menekankan kata Nesa.

Deggggg....

Tiba-tiba saja nafas Nesa serasa berhenti mendadak. Bukankah semua orang memanggilnya Nesa. Tapi kenapa panggilan yang keluar dari mulut Jo ini membuat aliran darahnya berdesir.

"Nesa... gue harap mulai sekarang loe jauhin cowok itu..."

Ucapan Jo itu membuat emosinya kembali lagi. "Apa urusannya sama loe??"

"Jelas itu urusan gue. Gue gak mau tahu. Pokoknya loe jauhin dia mulai detik ini!!!"

"Jangan mentang-mentang kalau kita sudah menikah lalu seenaknya loe nyuruh-nyuruh gue...

Inget ya... gue lebih dulu mengenal Aris dari pada loe..."jawab Nesa yang masih berada dipuncak emosinya.

"Gue gak peduli... siniin HP loe..." dengan paksa Jo meraih HP Nesa, menyimpan nomornya di sana. Dan menulis sesuatu untuk dikirim kan ke whatshap pribadinya. Lalu mengembalikan benda itu ke pemiliknya.

Nesa semakin geram. "Dasar loe ya..."

"Dasar apa hemmmm..."goda Jo menaik turunkan alisnya.

Nesa jadi salting sendiri. Tapi tak memudarkan emosinya.

"Bocah tengil..."jawab Nesa sambil berlari menjauh dari hadapan Jo.

jangan lupa Vote nya ya... makasih

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

Kok gemes ya jdi bacanya🤭🤭

2022-07-11

0

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

yeee mb nessa g boleh gtu 😄😄😄biar tengil masih bocah bang johan tetep suami kamu 🤩😄😄😄awas nanti jatuh cinta hlo 😅😅😅

2021-12-09

1

Rina Juwita

Rina Juwita

mantap

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 PENGUMUMAN
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Pengumuman Season
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
PENGUMUMAN
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Pengumuman Season

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!