Nikah Dadakan

Nikah Dadakan

Bab 1

.

.

.

Seorang mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di Indonesia sedang mondar-mandir mencari temannya. Pasalnya mereka berdua, Nesa dan Mila sedang jalan bareng mengitari sebuah pasar tradisional di sebuah kampung yang lumayan jauh dari universitasnya. Tiba-tiba saja Mila pamit ke toilet tapi tak kunjung juga kelihatan batang hidungnya, membuat Nesa geram. Dengan terpaksa Nesa harus mencari-cari keberadaan temannya di toilet-toilet yang ada di pasar itu. Dengan langkah tergesa-gesa Nesa mulai menjauh dari kerumunan orang-orang yang sedang menjajakan barang dagangannya atau para pembeli dan mungkin dari orang-orang yang sedang memanjakan indera penglihatannya.

Dengan sedikit kelelahan akhirnya Nesa menemukan toilet umum. Toiletnya hanya sebuah. Berbentuk persegi, satu pintu. Di depannya ada kotak seperti kotak amal tapi tidak ada yang menjaganya.

Nesa mendekat dan mencoba mengetuk pintu toilet tersebut. Tapi nihil tak ada sahutan.

"Mil.... Mila... Loe di dalam kan??"

Sunyi... masih tak ada sahutan dari dalam toilet itu.

Dengan terpaksa Nesa menarik gagang pintu. Ternyata tak ada orang. Karena Nesa merasa gerah, akhirnya Nesa melepas jaket almameternya dan berikut kemejanya. Karena setiap kemana-mana Nesa selalu membawa baju cadangan. Kemudian Nesa mengambil kaos santai di tas ranselnya.

Di waktu yang bersamaan. Seorang siswa kelas XII berlari di kejar satpam sekolahan. Siswa itu berniat bolos, tapi satpam di sekolahnya memergokinya. Hingga akhirnya terjadi aksi kejar-kejaran. Johan atau Jo murid ganteng tapi suka bolos itulah julukannya di sekolah. Dia segera melepas seragamnya dan memasukkan ke dalam tas agar satpamnya tak mengenalinya. Tapi karena satpam masih terus-terusan mengejarnya. Akhirnya Jo mengecoh dan dia menyelinap ke toilet pasar yang lumayan tidak ramai.

Dengan terburu Jo menarik gagang pintu dan masuk.

***

"Aaaaaaa...." Nesa yang belum sempat menggunakan kaos santainya terkejut dengan kedatangan seorang lelaki yang tidak dikenalnya.

Laki-laki itu panik langsung membekap mulut Nesa. "Mbak please... jangan teriak..."bisik Jo lirih pada Nesa. Jo takut kalau teriakan Nesa membuat dirinya tertangkap oleh satpam sekolahan.

Nesa yang mendapat bisikan itu jadi kalang kabut. Pikirannya tak menentu. Dia hanya pakai bra dan kaos yang masih mengalung dilehernya karena belum sempat ia masukakan ke tangan-tangannya. Pintu toilet dibuka membuatnya menjerit tak karuan.

Nesa jadi takut sendiri. Bagaimana kalau dia diperkosa. "Tolonggggg!!!!"teriak Nesa saat melihat tangan Jo melemah. Nesa kan cewek pintar. Jadi dia berusaha memanfaatkan kesempatan yang ada.

Jo yang panik akhirnya membekap dan tanpa sengaja memeluk Nesa.

Glekkk

Jo laki-laki normal. Kulit tangannya yang bersentuhan dengan kulit perut Nesa membuatnya panas dingin.

BRAKKKK!!!

Tiba-tiba pintu toilet terbuka dengan kasar. Di sana menampilkan beberapa orang dengan tatapan membunuh, sebagian marah dan banyak juga yang mencaci makinya. Reflek Jo menjauhkan tangan dan tubuhnya dari Nesa. Sedang Nesa dengan terburu-buru langsung menyelesaikan cara berpakaiannya.

"Ini pasangan mesum itu..."

"Ayo seret saja..."

"Bikin malu aja.."

"Desa ini akan tercemar gara-gara ulah mereka"

"Dasar anak jaman sekarang.. mesum gak tau tempat"

Suara-suara orang saling sahut menyahut memojokkan Nesa dan Jo.

Nesa gugup bukan kepalang. Keringat dingin mulai bermunculan di sekitar pelipisnya.

"Ini semua tidak seperti apa yang kalian fikirkan!!!"teriak Nesa dengan sekuat tenaga.

"Kami tidak melakukan apa-apa..."bela Jo yang berusaha dingin tapi tidak menutupi kegelisahannya. Jo bingung harus bagaimana?

"Alah... mana ada maling ngaku"

"Iyo.. maling ngaku penjara penuh"

Sahutan dari orang-orang yang makin membuat Nesa gemetar.

"Sudah bapak-bapak,,, ibuk-ibuk... lebih baik kita bawa mereka ke kantor kepala desa..."salah seorang warga yang ngakunya pak RT.

##

Setelah dikarak beramai-ramai. Kini mereka berdua duduk di kursi untuk disidang.

"Maaf bapak-bapak... ibuk-ibuk.. kalau boleh tahu,, ini kronologinya gimana ya??"tanya pak Tejo yang menjabat sebagai kepala desa.

"Tadi saya lihat ada cewek ini masuk ke toilet. Tak berapa lama disusul laki-laki ini..."ucap ibu-ibu tua yang kelihatan suka bergosip. "Terus saya ngajakin ibu-ibu dan bapak-bapak yang lain untuk menyelidiki..."lanjut ibu itu yang diangguki orang-orang di sana.

"Tapi semua itu bukan seperti apa yang kalian lihat..."ucap Nesa yang mulai meneteskan air matanya. Jo makin tak karuan. Dia males sebenarnya dengan hal-hal beginian.

"Kami tidak melakukan apa-apa... aku aja gak kenal sama mbak ini..."ucap Jo yang membuat orang-orang semakin tak percaya.

"Udah pak kades... kawinin aja mereka"

"Iyo... maling mana mau ngaku"

"Orang aku tadi lihat sendiri.. mbaknya dipeluk mase. Mana bajunya sudah sampe kepala lagi"celetuk orang yang melihat bagaimana posisi keduanya saat pertama kali pintu dibuka.

"Iyo... lawong bra ne kelihatan..."sahut yang lain yang semakin membuat Nesa makin malu. Air matanya tak bisa terbendung lagi.

Joe hanya pasrah dan membuang nafasnya kesal. Niat hati kabur dari satpam. Eh, malah ditangkap basah oleh warga. Mana kejadian yang memalukan lagi.

Dari ujung. Pak kades mulai kasak-kusuk dengan warganya. Tampang semuanya terlihat sangat serius. Sebagian mencibir kelihatn tak suka. Hingga akhirnya pak kades mulai mendekat lagi ke tempat keduanya duduk.

"Nama kamu siapa nak??"tanya pak kades kepada Nesa.

"Nesa pak..."jawab Nesa lirih.

"Kalau kamu nak??"tanya pak kades kepada Jo.

"Johan..."jawab Jo malas.

"Begini nak Johan dan nak Nesa... menurut rundingan dari warga desa sini. Kalian akan dinikahkan hari ini juga..."

"APA????"jawab Nesa dan Jo bersamaan. Mereka saling pandang dan jangan tanyakan wajah terkejutnya.

"Gak bisa pak... saya masih kuliah"tolak Nesa.

"Aku juga gak bisa.. masih SMA"balas Jo dingin tapi ketus.

"Kami tidak perduli kalian masih kuliah apa masih SMA?? karena kalian sudah mesum di kampung kami. Jadi kalian harus menerima resikonya"ucap salah seorang yang kini berdiri di samping pak kades.

"Sekarang kalian hubungi keluarga kalian masing-masing.. "perintah pak kades.

Dengan terpaksa Nesa menghubungi ayahnya. Ibu??? Dia anak piatu. Begitu pula dengan Jo. Dia anak piatu dan hanya punya sang papa.

###

Pak Bambang yang tak lain adalah ayah Nesa telah sampai di kantor kepala desa Bumi raya dengan raut wajah yang cemas. Kemudian disusul dengan kedatangan pak Wahyu yang tak kalah cemasnya.

Saat mereka hendak berjalan ke arah gerbang. Tanpa disengaja keduanya saling tatap.

"Loh Bambang.. apa kabar??"tanya Wahyu antusias.

"Ini Wahyu kan?? Aku baik Yu... lha kamu,??"sapa balik pak Bambang.

"Aku juga baik. Kenapa kamu di sini??"selidik pak Wahyu. Pak Bambang dan pak Wahyu mereka saling sahabatan sewaktu di SMA. Karena kehidupan dan kesibukan masing-masing mereka jarang berjumpa. Mungkin baru sekarang ini mereka bertemu setelah berpisah sekian lama.

"Ini anakku nelpon katanya ada masalah... lha kamu sendiri??"pak Bambang balik nanya.

"Sama... anakku juga telpon begitu..."

"Jangan-jangan...."duga kedua orang itu dan melangkah terburu-buru. Pikiran pak Bambang kalau anak pak Wahyu perempuan pasti mereka saling cakar mungkin.

Sedang fikiran pak Wahyu, mengira Jo tawuran dengan anaknya pak Bambang.

Dengan sigap kedua orang itu menghampiri keberadaan anak mereka masing-masing. Pak Bambang terkejut ternyata anak pak Wahyu seorang laki-laki. Begitupun pak Wahyu. Lantas apa urusan anak ini yang notabene beda lawan jenis.

Seperti mengerti dengan fikiran dua orang itu. Pak kades akhirnya buka suara.

"Maaf bapak-bapak... Karena warga kampung ini telah memergoki kelakuan anak bapak yang melakukan hal tidak senonoh. Jadi semua warga memutuskan agar mereka dinikahkan sekarang juga..."

"Astaghfirullah..."

"Ya Allah..."

Pak Bambang dan pak Wahyu terkejut bukan main.

Nesa meraih tangan ayahnya. "Ayah... bukan seperti itu kejadiannya..."

Pak Bambang masih diam seribu bahasa.

"Jo... apa yang kamu lakukan?? Papa kecewa sama kamu..."pak Wahyu dengan raut kecewa akhirnya memarahi anaknya. "Ini semua gak seperti apa yang mereka bayangkan pa??"bela Jo yang kemudian dipotong oleh pak kades.

"Bagaimana bapak-bapak... apa kalian setuju???"

Pak Bambang menatap pak Wahyu. Begitupun sebaliknya dengan pak Wahyu. Pak Wahyu yang mengerti akhirnya mendekati pak Bambang.

"Mbang... aku benar-benar gak habis pikir. Ternyata anak kita saling kenal. Bagaimana menurutmu?"tanya pak Wahyu dengan suara sepelan mungkin agar tak didengar orang lain.

"Aku juga gak nyangka Yu... ternyata mereka juga saling ngebet. Jadi ya gimana lagi. Kita tak usah susah payah harus menjodohkan mereka kan?" ucap pak Bambang dan di respon pak Wahyu.

"Bener kamu Mbang... akhirnya kita besanan..."

"hahaha..." kedua orang itu cekikikan. Bukannya sedih karena anaknya digrebek warga. kedua orang tua itu malah seneng dan bersyukur.

"Kami setuju..."jawab pak Bambang dan pak Wahyu serempak.

"Alhamdulillah... kita laksanakan ijab qabulnya sekarang"

#

#

#

Tak menyangka keduanya resmi menikah. Tepatnya Nikah Dadakan.

Nesa syok dengan keadaan ini. Ayahnya menyetujuinya menikah dengan brondong yang usianya 3 tahun lebih muda darinya. Nesa tak pernah membayangkan ini semuanya.

Sedang Jo terlihat fine-fine aja. Apa bedanya antara menikah dan tidak menikah? Toh mereka masih hidup dengan terpisah. Karena syarat yang diajukan oleh Nesa. Agar mereka tidak hidup satu atap beberapa waktu. Dan disetujui oleh kedua belah pihak keluarga. Akhirnya mereka akan hidup bersama jika Joe sudah mampu menafkahi Nesa.

Kesempatan ini jelas dimanfaatkan oleh pak Wahyu. Karena Jo adalah ahli waris tunggal di perusahaan kecilnya. Jadi suatu saat pak wahyu akan membujuknya.

Terpopuler

Comments

Rezeki

Rezeki

ada yg punya ortu gini lagi gak..pinjam boleh

2024-09-19

1

cinta

cinta

kak onel folbacak kak

2023-03-19

0

💞⍣⃝𝒊𝒄𝒓

💞⍣⃝𝒊𝒄𝒓

cusss..
masuk list favorit lagi..

2022-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 PENGUMUMAN
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Pengumuman Season
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
PENGUMUMAN
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Pengumuman Season

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!