Salah paham

Baik bu terima kasih." Putri tersenyum menatap Yunita. Yunita pun balas tersenyum kepada Putri, Putri baru melihat senyuman dosennya itu semenjak ia pindah ke kampus xx itu. Putri pun senang melihat senyum Yunita yang semakin terlihat cantik saat tersenyum. Namun senyuman Putri menghilang saat melihat Remon. Begitu pula Remon yang masih kesal terhadap ulah Putri tadi.

Putri bergegas menuju UKS. Sebenernya ia tak perlu ke UKS, karena menurut Putri lukanya hanya lecet biasa. Namun ia menghargai perhatian dari Bu Yunita.

"Pagi kakak dokter." Sapa Putri si depan pintu UKS sambil mengetuk pintu UKS yang terbuka.

"Pagi, silahkan masuk." Jawab Dokter itu dengan ramah.

"Terima kasih kakak dokter." Putri masuk ke dalam ruangan dan langsung duduk di tempat tidur UKS.

"Kenapa bisa lecet seperti ini?" Tanya Dokter itu.

"Ehm tadi jatoh kakak dokter." Putri sedikit meringis karena lukanya tersentuh Dokter itu.

"Panggil Rena aja. Ribet banget ngedenger panggilan kamu." Ucap Rena sambil mengobati luka Putri.

"Hehehehe iya kak dokter Rena."

"Ish ish ish, malah panjang banget manggilnya." Kesal Rena sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehehe maaf Rena." Putri terkekeh melihat Dokter Rena yang ternyata lucu.

"Sudah selesai." Ucap Rena setelah membalut luka Putri.

"Makasih Ren."

"Sama-sama."

"Yaudah kalau gitu aku ke kelas dulu ya." ucap Putri dan si jawab dengan senyuman dn anggukan Rena.

Putri pun segera balik ke kelasnya dan langsung duduk si bangkunya.

"Gimana lukanya, masih sakit gak?" Bisik Neneng di telinga Putri.

"Sudah lebih baik." Bisik Putri kembali.

"Kok bisa jatoh sih, emang kenapa?" Tanya Neneng lagi.

"Nanti aja aku ceritainnya! Gak enak sama Bu Yunita."

"Oh ok ok."

***

Widia terlihat sedang membeli kebutuhannya di supermarket. Ia mendorong trolly sambil melihat-lihat. Saat ia asyik melihat ke bagian product susu hamil. Trolly nya tak sengaja menabrak seseorang yang sedang berdiri disana.

"Ups maaf-maaf." Ucap Widia saat tahu trolly yang ia bawa menabrak seseorang.

"Iya gak papa." Jawab orang itu dan seketika mereka terkejut saat saling pandang. Ya ternyata suara itu milik Ferdi. Ferdi sedang mencari minuman dan ternyata hari keberuntungannya telah tiba. Rindu yang lama tertahankan,.dan sekarang ia bisa melihat orang yang sangat ia cintai berd di depan matanya.

Sementara Widia pun masih terkejut karena melihat Ferdi setelah sekian lama tak berjumpa. Ferdi langsung melangkah maju dan memeluk Widia. Sementara Widia terdiam karena ia masih terkejut.

"Akhirnya.. Akhirnya aku bisa melihat kamu lagi. Aku sangat merindukanmu. Kemana saja dirimu! Aku begitu ingin melihatmu." Ferdi tak kuasa membendung perasaannya. Ia menangis layaknya seorang perempuan. Widia yang sudah tersadar dari keterkejutannya langsung berusaha melepaskan pelukan Ferdi. Namun Ferdi diam tak bergeming. Malah ia mengeratkan pelukannya.

"Jangan menolakku, aku mohon! Biarkan aku seperti ini dulu. Hanya beberapa menit lagi!" Pinta Ferdi yang membuat Widia akhirnya diam saja.

Anton terpaku melihat Widia yang di peluk Ferdi dengan erat. Ia memundurkan langkahnya kebelakang. Ia pun syok dan tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat. Ia ke supermarket untuk menjemput Widia, karena tadi Teh Ani menelpon dan mengatakan kalau Widia pergi ke supermarket sendirian padahal ia sedang sakit. Jadi Teh Ani meminta Anton menjemput Widia ke supernarket xx. Takut kalau Widia akan kecapean dan langsung ambruk di tempat yang ramai itu.

Namun Anton tak menyangka kalau ia akan melihat pemandangan seperti itu. Ia mengepal tangannya dengan tatapan tajam karena menahan emosi.

Anton pergi dari sana sambil terlihat emosi. Langkahnya terburu-buru, bahkan ia menabrak seseorang dan pergi tanpa meminta maaf terlebih dahulu. Akhirnya umpatan pun keluar dari orang itu. Namun Anton tak menggubrisnya. Ia terus berjalan dan masuk ke dalam mobilnya yang sudag terparkir di parkiran.

"Pantas saja sikap kamu beda akhir-akhir ini. Ternyata kamu masih memikirkannya dan diam-diam bertemu dengannya di belakangku!!" Teriak Anton geram sambil memukul setir kemudinya. Untung saja ia belum menyalakan mesin mobilnya. Kalau gak pasti akan terdengar klakson yang cukuo kencang.

Anton pun menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari supermarket dengan perasaan terluka. Ya dia merasa dirinya sudah di khianati oleh Widia. Padahal mereka sudah bersama selama belasan tahun. Namun Widia masih belum bisa melupakan Ferdi.

Sementara di dalam supermarket, Widia mencoba melepaskan pelukan Ferdi lagi.

"Maaf Mas, Aku sesak." Ucap Widia sambil terbatuk-batuk. Ferdi pun melepaskan pelukannya dan menggenggam jemari Widia. Namun Widia langsung menolaknya dan menyembunyikan kedua tangannya di belakang.

"Maaf mas, kita sudah bukan mukhrim, tak sepantasnya kita terlalu dekat sepertu ini. Apa kata orang lain saat melihat kejadian tadi." Ucap Widia sambil menatap trolly belanjaannya. Ia tak berani menatap Ferdi.

"Tapi aku masih mencintai kamu, selama ini aku gak bisa hidup tenang, aku selalu memikirkanmu." Ucap Ferdi yang masih mencoba memegang lengan Widia namun Widia secepat mungkin menghindar.

"Maas." Teriak Widia sambil menatap tajam ke arah Ferdi.

"Kita itu sudah resmi berpisah 20 tahun yang lalu. Dan seharusnya kamu tidak perlu bertindak seperti itu tadi! Aku hanya gak mau kalau suami ku akan salah paham karena kelakuan kamu terhadapku tadi." Widia pun akhirnya membuat Ferdi tercengang dengan kata-katanya.

"Kamu sudah menikah?" Tanya Ferdi tak percaya.

"Ya, dan pernikahan kami sangat bahagia. Jadi aku mohon lupakan aku!"

"Bagaimana aku bisa melupakanmu? Aku hanya mencintaimu. Hanya kamu yang aku cintai." Ferdi menatap Widia penuh harap.

"Maaf mas, lebih baik kamu lupakan aku. Dan lagi hubungan kita hanya masa lalu permisi." Widia pergi meninggalkan Ferdi tanpa membawa belanjaannya. Ia takut Ferdi akan terus mengejarnya. Ia pun langsung menghentikkan taksi dan masuk ke dalam taksi. Ia menoleh ke belakang takut-takut Ferdi akan membuntutinya. Ia pun merasa lega saat tak melihat Ferdi yang mengikutinya.

"Kemana bu?" Tanya sang supir taksi.

"Ke jalan xx no x." Pinta Widia setelah berhasil mengatur nafasnya.

Tak berapa lama kemudian Widia pun tuba dirumahnya. Ia segera turun dari dalam taksi dan membayar ongkosnya.

"Ambil saja kembaliannya pak." Ucap Widia

"Makasih bu, makasih." Jawab sang supir taksi dengan sangat gembira.

Widia melangkah masuk ke dalam rumahnya dan langsung terduduk di sofa ruang keluarganya.

"Sudah pulang Wid?" Tanya Teh Ani dan membuat Widia menoleh ke arahnya kemudian mengangguk sambil mengatur nafasnya kembali.

"Capek banget sih, emangnya kamu habis di kejar-kejar setan apa, sampai ngos-ngosan seperti itu." Kata Teh Ani lagi sambil memberikan minuman kepada Widia. Widia pun mengambil minumannya dan langsung meminun habis isinya.

"Oh ya belanjaan kamu mana Wid? Apa Nak Anton yang bantu bawa?" Tanya Teh Ani sambil celingukan mencari Anton. Ucapan Teh Ani membuat Widia terkejut. Ia menyemburkan minuman yang masih di mulutnya.

"Ehh hati-hati dong kalau lagi minum, kalau tersedak bagaimana?" Tanya Teh Ani sambil menepuk halus pundak Widia.

"Maksud Mama Anton tadi.." Ucap Widia terputus

"Iya tadi Anton bilang ingin menjemput kamu setelah Mama bilang kamu lagi di supermarket sendirian. Memangnya kamu gak bertemu nak Anton?" Tanya Teh Ani dan hanya di jawab dengan gelengan Widia.

"Apa jangan-jangan dia melihatnya?" Tanya Widia sambil terus berfikir.

"Melihat apa? Apa maksud kamu Wid?" Tanya Teh Ani lagi tak mengerti.

"Ma, tadi tuh Widia ketemu sama Ferdi di supermarket, dan tiba-tiba saja ia memeluk aku dengan sangat erat. Aku sudah berusaha melepaskan pelukannya. Namun ia bilang hanya sebentar dan.. dan aku terpaksa menurutinya."

"Ya ampun Wid, bagaimana kalau sampai Anton melihatnya dan salah paham terhadapmu. Aduhh coba sekarang kamu hubungi nak Anton." Teh Ani terlihat cemas memikirkan kesalah pahaman yang terjadi antara Widia dan Anton.

"Gak di angkat ma." Ucap Widia yang terus menerus mencoba menghubungi nomor ponsel Anton. Ketegangan pun terlihat di wajah Widia dan Teh Ani.

Terpopuler

Comments

Momy

Momy

helehhhhh cemburu

2020-12-29

1

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Kembaranku mana? 🤔🤔🤔

2020-11-01

1

Dewi Ws

Dewi Ws

like

2020-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Putri
2 Hari pertama ke kampus
3 Lelaki misterius
4 positif
5 Kebahagiaan Keyzia
6 Kenapa selalu kesal dengan Anton
7 Apes
8 Salah paham
9 Terpesona
10 David
11 Menjadi Teman
12 Mati aku..
13 Di antar pulang
14 Halalkan aku
15 Luka lama
16 Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17 Keyzia
18 Keyziaa
19 Gugup
20 perkenalan resmi
21 PUTRI KEYZIA COMEBACK
22 Sakit hati
23 Hampir saja
24 Lain kali janji yah
25 kebahagiaan dan kesedihan
26 seandainya itu nyata adanya
27 bagai disambar petir
28 kecelakaan
29 menjenguk Amel
30 kepribadian ganda
31 Bel pengganggu
32 Dasar cowok
33 kalian saling kenal
34 Kakak Iparr
35 Jangan panggil kakak ipar
36 Nenennnnnggg !!!
37 Ada apa dengan David
38 Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39 Mencari keberadaan Putri
40 Akhirnya Putri kembali
41 Sam suami Neneng
42 Ke rumah David
43 Kenapa rasanya aneh
44 Diam-diam memperhatikan
45 Apa kamu menyukai ku?
46 Siapa Ayah kandungku
47 Putus???
48 Gosip kampus
49 Kedatangan Pak Irfan
50 Maafkan Opa
51 Akhirnya terbongkar
52 Bukan salah mereka
53 Perasaan Putri dan Keyzia
54 Terkejut
55 Bibir ku terkontaminasi
56 Wajah Amel
57 Luka Putri
58 Ke rumah Firman
59 Sama sama terkejut
60 Perasaan kurang nyaman
61 Kabar duka
62 Menginap di rumah Ferdi
63 Berusaha mendapatkan kembali
64 Sarapan bersama
65 Jangan lupa bahagia
66 Bertemu di Cafe
67 Makan bersama
68 Aku menyukaimu
69 Akhirnya berhasil
70 Telpon lagi telpon lagi
71 Sama sama terluka
72 Menikahlah dengan ku
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kembalinya Putri
2
Hari pertama ke kampus
3
Lelaki misterius
4
positif
5
Kebahagiaan Keyzia
6
Kenapa selalu kesal dengan Anton
7
Apes
8
Salah paham
9
Terpesona
10
David
11
Menjadi Teman
12
Mati aku..
13
Di antar pulang
14
Halalkan aku
15
Luka lama
16
Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17
Keyzia
18
Keyziaa
19
Gugup
20
perkenalan resmi
21
PUTRI KEYZIA COMEBACK
22
Sakit hati
23
Hampir saja
24
Lain kali janji yah
25
kebahagiaan dan kesedihan
26
seandainya itu nyata adanya
27
bagai disambar petir
28
kecelakaan
29
menjenguk Amel
30
kepribadian ganda
31
Bel pengganggu
32
Dasar cowok
33
kalian saling kenal
34
Kakak Iparr
35
Jangan panggil kakak ipar
36
Nenennnnnggg !!!
37
Ada apa dengan David
38
Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39
Mencari keberadaan Putri
40
Akhirnya Putri kembali
41
Sam suami Neneng
42
Ke rumah David
43
Kenapa rasanya aneh
44
Diam-diam memperhatikan
45
Apa kamu menyukai ku?
46
Siapa Ayah kandungku
47
Putus???
48
Gosip kampus
49
Kedatangan Pak Irfan
50
Maafkan Opa
51
Akhirnya terbongkar
52
Bukan salah mereka
53
Perasaan Putri dan Keyzia
54
Terkejut
55
Bibir ku terkontaminasi
56
Wajah Amel
57
Luka Putri
58
Ke rumah Firman
59
Sama sama terkejut
60
Perasaan kurang nyaman
61
Kabar duka
62
Menginap di rumah Ferdi
63
Berusaha mendapatkan kembali
64
Sarapan bersama
65
Jangan lupa bahagia
66
Bertemu di Cafe
67
Makan bersama
68
Aku menyukaimu
69
Akhirnya berhasil
70
Telpon lagi telpon lagi
71
Sama sama terluka
72
Menikahlah dengan ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!