Kebahagiaan Keyzia

Jadi bagaimana dok, apakah saya baik-baik saja?" Tanya Widia terlihat cemas.

"Ibu gak usah khawatir, karena kondisi ibu baik-baik saja. Selamat ya bu, Ibu akan segera mempunyai buah hati. Usia kandungan ibu sudah memasuki bulan ke 2." Ucap Dokter Ifi sambil tersenyum lebar.

Widia dan semua yang ada di ruangan itu pun bahagia. Akhirnya Widia bisa mengandung anak Anton suaminya. Setelah sekian lama Widia dan Anton menanti kedatangan buah hatinya. Bahkan harapan mereka hampir saja sirna karena Vonis dokter yang mengatakan kemungkinan kecil untuk Widia mempunya anak kembali karena kondisi Anton yang kurang subur. Namun berkat doa-doa yang mereka panjatkan setiap hari. Sehingga tak ada yang tidak mungkin jika Allah swt sudah berkehendak.

"Kalau begitu kami pamit dulu ya dok, sekali lagi terima kasih dok." Teh Ani bangkit dari duduknya dan langsung menyalami dokter Ifi dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Widia dan Putri pun ikut menyalami Dokter Ifi. Kemudian mereka keluar dari ruangan Dokter Ifi.

"Akhirnya penantian kalian akan terwujud, selamat ya sayang." Teh Ani memeluk Widia dengan hangat begitu juga Putri yang ikut memeluk Bundanya. Tak terasa air mata kebahagiaan pun turut serta dalam moment itu.

"Tapi Widia minta, jangan sampai ada yang memberitahukannya kepada Anton. Biar saja ini menjadi kejutannya saat ulang tahunnya minggu depan." Pinta Widia kepada Teh Ani dan Putri. Keduanya pun mengangguk tanda setuju dengan permintaan Widia.

***

Keyzia sedang asyik memainkan komputernya dengan menggunakan headphone. Setiap hari ia hanya bermain dengan komputernya setelah ia pulang dari kampus. Ia tak pernah mempunyai teman selain Yenny. Itu pun hanya di kampus mereka berteman. Kalau sudah di rumah, temannya hanya komputer itu saja. Sementara Amel selalu sibuk dengan dirinya sendiri. Ia bahkan tak pernah memperhatikan Keyzia sedikitpun.

"Keyzia mana Mel?" Tanya Ferdi yang baru saja pulang dari kantor.

"Di kamarnya." Jawab Amel singkat tanpa melihat ke arah Ferdi. Ferdi pun sudah terbiasa dengan sikap Amel yang seperti itu. Ferdi pun langsung pergi ke kamar Keyzia. Ia mengetuk pintu kamar Keyzia. Namun tak ada jawaban dari dalam. Ferdi langsung membuka pintu kamar Keyzia setelah menunggu beberapa saat.

"Key.." Panggil Ferdi namun Keyzia tak mendengar panggilan Ferdi. Ferdi pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung menghampiri anaknya tersebut.

"Kekey.." Ferdi pun melepaskan headphone yang Keyzia kenakan dengan lembut. Keyzia pun menoleh ke arah Ferdi dan sedikit cemberut.

"Papa, Kekey kan lagi dengerin musik." Rajuk Keyzia dengan sedikit kesal.

"Kamu setiap hari seperti itu kelakuannya. Emang kamu gak aa kegiatan lain? kumpul sama temen-temen kamu mungkin!" Ferdi duduk di tepi ranjang Keyzia.

Tumben banget papa perhatian sama aku, baru kali ini papa seperti ini. Gumam Keyzia dalam hati dengan rasa senang.

"Malah bengong." Ucap Ferdi sehingga membuyarkan lamunan Keyzia.

"Tumben papa perhatian sama aku." Ucap Keyzia sambil menunduk ke bawah.

"Memangnya papa gak boleh perhatian sama anak papa sendiri." ucap Ferdi

Seketika Keyzia langsung bahagia mendengar perkataan Papanya tersebut. Karena baru kali ini ia mendapatkan perhatian dan kata-kata yang barusan ia dengar adalah kata-kata yang sangat ia harapkan dari dulu. Akhirnya papanya memperhatikan dia. Akhirnya ia mendapatkan sedikit kasih sayang.

Keyzia pun langsung memeluk Ferdi dengan tangisan bahagia. Ferdinyang sedikit terkejut hanya bisa diam. Namun ia pun akhirnya membalas pelukan anaknya, Ferdi membelai lembut rambut Keyzia dan mencium puncak kepala Keyzia. Keyzia semakin menangis dan tangisannya terdengar oleh Amel. Amel pun penasaran dan langsung menuju ke kamarnya Keyzia.

Amel pun terkejut dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Ferdi dan Keyzia terlihat seperti ayah dan anak pada umumnya, tak terasa air matanya ikut mengalir di kedua pipinya. Sungguh keajaiban hari ini. Sudah bertahun-tahun lamanya ia menantikkan saat-saat seperti ini. Amel pun berlari ke dalam kamarnya. Ia menumpahkan tangisannya sendiri.

"Maafkan papa ya, karena selama ini papa gak pernah merhatiin kamu. Mulai sekarang papa akan mencoba memperhatikan kamu dengan baik, papa akan berusaha menjadi papa terbaik untuk kamu." ucap Ferdi, Keyzia hanya mengangguk ia terus menangis dalam pelukan Ferdi. Ferdi mengingat saat ia berada di kantor sebelumnya.

Flashback on

"Pak saya boleh minta ijin pulang?" Ucap seorang pegawai hotel Ferdi.

"Kenapa Pak Dadang?" Tanya Ferdi

"Anak saya sakit pak, sementara istri saya sudah beberapa hari ini tidak pulang ke rumah, karena kami sedang bertengkar." Pak Dadang menangis di depan Ferdi sehingga Ferdi merasa iba.

"Anak kamu usia berapa?"

"17 tahun pak." Ucap Pak Dadang

"Sudah remaja ya, apa dia masih harus di perhatikan seperti itu?" Tanya Ferdi

"Anak adalah titipan pak, sudah sewajarnya kita memberikan perhatian kita terhadapnya, sekecil apapun perhatian kita kepadanya akan membuat ia merasa bahagia. Apalagi jika ia sedang sakit pak, Pasti di dalam hatinya ia ingin sekali mendapatkan perhatian dari orang yang ia sayangi." Perkataan Pak Dadang membuat Ferdi seketika tersadar. Selama ini ia kurang memperhatikan Keyzia, bahkan tidak memperhatikannya sama sekali.

Ferdi pun mengizinkan Pak Dadang untuk pulang ke rumahnya dan memberikan ia izin beberapa hari untuk merawat anaknya yang sedang sakit. Pak Dadang pun langsung tersenyum bahagia. Ia berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Ferdi karena kebaikan hati Ferdi. Ferdi semakin tersentuh dengan apa yang telah Pak Dadang lakukan hari ini.

Flashback off

Itulah mengapa Ferdi bersikap perhatian kepada Keyzia. Dan ia merasa pelajaran hari ini begitu bermakna. Ia merasa bersalah karena menganggap Keyzia sudah tak butuh perhatian darinya lagi setelah beranjak remaja. Ternyata perkiraannya selama ini salah. Ia selalu tenggelam dalam pikiran dan kesedihannya sendiri akibat berpisah dengan Widia. Sehingga Keyzia menjadi korban ke egoisannya.

***

Widia sedang sibuk mempersiapkan makan malam untuk keluarganya. Ia di bantu Putri dan Teh Ani.

"Sudah kamu istirahat saja jangan kecape'an." ucap Teh Ani

"Gak papa mah, aku bisa kok." Widia tersenyum. Tak berapa lama Anton pun pulang ke rumah. Ia langsung mencium kening Widia sehingga Widia merasakan mual saat di dekat Anton.

Hueeekkk.. hueekkk Begitulah Widia dan langsung pergi menuju toilet. Anton yang terkejut langsung menyusul Widia ke toilet.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Anton khawatir.

"Kamu mandi dulu sana!" Perintah Widia setelah merasa lebih baik namun masih di dalam kamar mandi.

"Apa kamu sakit?" Tanya Anton lagi masih cemas memikirkan Widia.

"Cuma sedikit mual, mending kamu mandi dulu sana, aku beneran gak tahan. Dan lagi kamu jangan pakai parfum itu, baunya bikin aku semakin mual." Teriak Widia di dalam kamar mandi.

"E i..iya iya aku akan mansi sekarang." Ucap Anton yang merasa aneh dengan sikap Widia. Namun ia tetap menuruti kemauan Widia.

"Lihat Bundamu, katanya kita harus merahasiakan semuanya dari Ayahmu. Tapi lihat itu, kelakuannya akan membuat Ayahmu mulai curiga hahaha." Teh Ani tertawa sambik menggeleng-gelengkan kepalanya karena lucu melihat tingkah Widia.

"Emang seperti itu yah Nek kalau sedang hamil?" Tanya Putri heran.

"Iya sayang, tapi tidak semua ibu hamil merasakan mual seperti itu. Tapi ada juga yang parah saat hamil sehingga harus di rawat dan melakukan istirahat total."

"Iih syerem juga ya. Kalau begitu Putru gak mau hamil aja akh."

"Hust ngawur kalau ngomong, jangan pernah mengatakan hal seperti itu lagi! Karena ucapan itu adalah doa. Kalau sampe terjadi sama kamu beneran bagaimana?" Tanya Teh Ani sewot

"Tinggal angkat anak aja Nek gampang kan!" Ucap Putri sambil duduk di meja makan.

"Semua ituntak segampang ucapan kamu, makanya kalau ngomong harus di jaga."

"Iya.. iya Putri minta maaf." Ucap Putri sambil memajukan bibirnya.

"Cepat kamu bantu Bunda kamu keluar dari kamar mandi, Nenek sudah lapar."

"Ok Nenek sayang." Putri pun menghampiri Bundanya ke kamar mandi.

"Bundaa sudah selesai belum, hayuk kita makan. Nenek sudah menunggu." Putri mengetok-ngetok pintu kamar mandi. Widia pun akhirnya keluar dari kamar mandi sambil mengelap keringat yang membasahi dahinya.

"Sudah hayook." Ajak Widi sambil terus memegangi perutnya.

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

semangat ❤

2020-11-03

1

Dewi Ws

Dewi Ws

like.

2020-10-31

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🌿🐾

2020-10-28

2

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Putri
2 Hari pertama ke kampus
3 Lelaki misterius
4 positif
5 Kebahagiaan Keyzia
6 Kenapa selalu kesal dengan Anton
7 Apes
8 Salah paham
9 Terpesona
10 David
11 Menjadi Teman
12 Mati aku..
13 Di antar pulang
14 Halalkan aku
15 Luka lama
16 Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17 Keyzia
18 Keyziaa
19 Gugup
20 perkenalan resmi
21 PUTRI KEYZIA COMEBACK
22 Sakit hati
23 Hampir saja
24 Lain kali janji yah
25 kebahagiaan dan kesedihan
26 seandainya itu nyata adanya
27 bagai disambar petir
28 kecelakaan
29 menjenguk Amel
30 kepribadian ganda
31 Bel pengganggu
32 Dasar cowok
33 kalian saling kenal
34 Kakak Iparr
35 Jangan panggil kakak ipar
36 Nenennnnnggg !!!
37 Ada apa dengan David
38 Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39 Mencari keberadaan Putri
40 Akhirnya Putri kembali
41 Sam suami Neneng
42 Ke rumah David
43 Kenapa rasanya aneh
44 Diam-diam memperhatikan
45 Apa kamu menyukai ku?
46 Siapa Ayah kandungku
47 Putus???
48 Gosip kampus
49 Kedatangan Pak Irfan
50 Maafkan Opa
51 Akhirnya terbongkar
52 Bukan salah mereka
53 Perasaan Putri dan Keyzia
54 Terkejut
55 Bibir ku terkontaminasi
56 Wajah Amel
57 Luka Putri
58 Ke rumah Firman
59 Sama sama terkejut
60 Perasaan kurang nyaman
61 Kabar duka
62 Menginap di rumah Ferdi
63 Berusaha mendapatkan kembali
64 Sarapan bersama
65 Jangan lupa bahagia
66 Bertemu di Cafe
67 Makan bersama
68 Aku menyukaimu
69 Akhirnya berhasil
70 Telpon lagi telpon lagi
71 Sama sama terluka
72 Menikahlah dengan ku
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kembalinya Putri
2
Hari pertama ke kampus
3
Lelaki misterius
4
positif
5
Kebahagiaan Keyzia
6
Kenapa selalu kesal dengan Anton
7
Apes
8
Salah paham
9
Terpesona
10
David
11
Menjadi Teman
12
Mati aku..
13
Di antar pulang
14
Halalkan aku
15
Luka lama
16
Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17
Keyzia
18
Keyziaa
19
Gugup
20
perkenalan resmi
21
PUTRI KEYZIA COMEBACK
22
Sakit hati
23
Hampir saja
24
Lain kali janji yah
25
kebahagiaan dan kesedihan
26
seandainya itu nyata adanya
27
bagai disambar petir
28
kecelakaan
29
menjenguk Amel
30
kepribadian ganda
31
Bel pengganggu
32
Dasar cowok
33
kalian saling kenal
34
Kakak Iparr
35
Jangan panggil kakak ipar
36
Nenennnnnggg !!!
37
Ada apa dengan David
38
Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39
Mencari keberadaan Putri
40
Akhirnya Putri kembali
41
Sam suami Neneng
42
Ke rumah David
43
Kenapa rasanya aneh
44
Diam-diam memperhatikan
45
Apa kamu menyukai ku?
46
Siapa Ayah kandungku
47
Putus???
48
Gosip kampus
49
Kedatangan Pak Irfan
50
Maafkan Opa
51
Akhirnya terbongkar
52
Bukan salah mereka
53
Perasaan Putri dan Keyzia
54
Terkejut
55
Bibir ku terkontaminasi
56
Wajah Amel
57
Luka Putri
58
Ke rumah Firman
59
Sama sama terkejut
60
Perasaan kurang nyaman
61
Kabar duka
62
Menginap di rumah Ferdi
63
Berusaha mendapatkan kembali
64
Sarapan bersama
65
Jangan lupa bahagia
66
Bertemu di Cafe
67
Makan bersama
68
Aku menyukaimu
69
Akhirnya berhasil
70
Telpon lagi telpon lagi
71
Sama sama terluka
72
Menikahlah dengan ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!