Apes

Aku disini mah, aku anak mama. Walaupun Mama bukan Mama kandung Widia. Tapi Widia sudah menganggap Mama seperti Mama kandung Widia." Teh Ani pun menggengam tangan Widia yang berada di depan lehernya.

***

Putri tiba di depan kampusnya. Ia pun melambaikan tangan ke arah Anton. Anton membalas lambaian tangan Putri sambungnya tersebut kemudian pergi menuju kantornya. Saat Putri masih menatap mobil Anton. Tiba-tiba mobil yang kemarin hendak menabrak dia berhenti di depannya sehingga Putri sedikit terkejut. Keyzia turun dari dalam mobil Ferdi.

"Makasih ya Pa, udah anterin Kekey." Ucap Keyzia dengan senyuman manis di bibirnya.

"Hai Key." Sapa Putri sambil tersenyum , Keyzia pun menoleh ke arah Putri dengan senyuman di wajahnya.

Oh astaga! dia tersenyum, wah ternyata dia bisa membalas senyumanku. Sungguh ajaib. Gumam Putri dalam hatinya

"Key, dia..??" Ferdi menunjuk Putri yang berada di samping Putri. Sementara Putri terlihat tidak suka melihat Ferdi.

"Oh dia temen kampus Kekey Pa, namanya Putri Anandita." Ucap Keyzia memperkenalkan Putri ke Keyzia. Keyzia dan Ferdi nampak sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Putri sibuk memikirkan bagaimana pria yang rese ini bisa menjadi papanya Keyzia. Dan perubahan sikap Keyzia yang di rasa terlalu ramah tidak seperti biasanya.

Sementara Ferdi terus menatap Keyzia dengan rasa yang sulit di artikan. Apalagi saat mendengar nama yang begitu tak asing buatnya. Ya! nama itu adalah nama yang sudah ia rencanakan bersama Widia apabila ia dan Widia mempunyai anak kelak.

"Pa,, papa..!" Teriak Keyzia sambil menggoyangkan bahu Ferdi. Ferdi pun langsung tersadar dan menjabat tangan Putri sambil tersenyum.

"Oh maaf, tadi saya banyak pikiran." Ucap Ferdi sambil terlihat gugup.

"Ah ya gak papa kok Om." Ucap Putri sambil melepaskan pegangan tangan yang sedari tadi menempel dengan tangan Ferdi.

"Yaudah kalau gitu aku ke dalam dulu ya Pa, Assalamualaikum." Ucap Kekey sambil mencium punggung tangan Ferdi. Putri hanya tersenyum ke arah Ferdi. Ia takut kalau harus bersalaman dengan Ferdi lagi. Apalagi saat melihat tatapan mata Ferdi yang membuat Putri semakin takut.

"Kamu ceria banget hari ini?" Tanya Putri yang terus menatap Keyzia dengan gembira.

"Hahahaha, iya aku seneng banget. Karena akhirnya..." Tiba-tiba Keyzia menghentikkan langkah dan ucapannya. Ia menatap Putri dengan tatapan aneh.

"Ngapain kamu ngikutin aku terus! Nanya-nanya mulu lagi. Kepo banget sih hidup kamu!" Keyzia meninggalkan Putri yang masih tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

"Gak waras kali tuh orang, sama kaya papanya tadi..Iiihhh." Putri tiba-tiba bergidik saat mengingat tatapan mata Ferdi yang seakan menatap kerinduan untuk orang yang di cintai.

"Ngapa Put." Tiba-tiba saja bahu Putri di tepuk dari belakang yang ternyata Erlin sudah ada di belakangnya.

"Gak papa Er, emm sendirian?" Tanya Putri lagi sambil kepalanya celingukan seolah mencari-cari.

"Iya lah sendirian emang kamu kira aku ama siapa?"

"Kirain bareng temen-temen yang lain."

"Kan rumah kita gak ada yang bareng, paling nanti ketemunya di kelas. Yaudah ayok ke kelas. Biar bisa ngegibah sebentar." Ajak Erlin

"No no no, masih pagi udah ghibah aja." ucap Putri sambil menggoyangkan telujuknya di depan Erlin dan memajukan bibirnya.

"Yes yes yes. Aku syuka itu hahahaha." Erlin tertawa kemudian ia berjalan sambil menggandeng lengan Putri.

"Eeh tunggu Er." Putri menghentikkan langkahnya dan menatap ke arah Reman yang sedang duduk menyendiri sambil memakan sebuah snack sendirian.

"Ada apa Put?" Tanya Erlin kemudian mengikuti arah penglihatan Putri.

"Bentar Er." Putri pun berjalan dengan sangat hati-hati. Ia menghampiri Reman yang sedang asyik makan. Saat Reman membuka mulutnya hendak memakan camilannya tiba-tiba saja Putri memasukkan gantungan kunci tasnya ke dalam mulut Reman. Sontak saja Reman kaget dan mengaduh kesakitan karena telah menggigit benda yang keras.

Putri tertawa terbahak-bahak. Erlin yang menyaksikkan kekonyolan Putri pun ikut tertawa dan tanpa sengaja menepuk bahu seorang lelaki. Lelaki itu pun memegang tangan Erlin yang masih asyik tertawa. Saat ia meras tangannya di pegang seseorang. Ia pun langsung menoleh ke arah orang tersebut.

"Masya Allah." Kaget Erlin saat melihat Pak Ardi yang sedang berdiri di sampingnya sambil memegang tangannya dan tersenyum ke arahnya. Hampir saj Erlin hendak terjatuh kalau saja ia tak di pegangi Pak Ardi.

"Me..ma maaaf pak." Ucap Erlin terbata-bata sambil ketakutan.

"Kalau kamu ingin pegang saya, jangan disini. Gak enak sama yang lain." Ucap Pak Ardi sambil terus tersenyum nakal ke arah Erlin. Erlin semakin ketakutan dan ia pun berlari menghampiri Putri bahkan sampai menabrak tubuh Putri hingga mereka berdua pun terjatuh di lantai.

"Aw aw aw sakiiit.." Ucap Putri sambil merintih kesakitan begitu pula Erlin ia juga merintih kesakitan. Sementara Remon tertawa puas karena tanpa ia balas kejahilan Putri. Putri malah sudah kena imbasnya.

"Hahaha syukurin loh, emang enak, makanya jangan jahil jadi orang! Hahahaa rasain tuh!" Remon terus tertawa sementara Putri menatap Remon dengan kesal.

"Bukannya nolongin malah ngetawain." Keluh Putri sambil terus memegangi lengannya yang sedikit lecet.

"Maless.. Kamu aja udah jahilin aku, apa ada kata maaf yang terucap dari bibir kamu?" Ledek Remon kemudian pergi begitu saja tanpa membantu membangunkan Putri dan Erlin yang masih terjatuh di lantai.

"Awas kamu Re.." Teriak Putri kesal.

"Kamu juga sih Put, masih pagi udah jahilin orang, apesnya nular dech." Erlin terlihat kesal kepada Putri.

"Ish ish ish siapa yang udah berlari kaya orang habis di kejar setan dan nabrak aku coba!" Putri kembali mengomel dan menatap Erlin dengan kesal.

"Jadi kamu mau nyalahin aku?" Tanya Erlin dengan emosi juga.

"Siapa lagi yang bisa di salahin coba! Gak ada orang lagi disini selain kamu dan aku...Oh no." Tiba-tiba saja Putri dan Erlin tersadar kalau ini sudah waktunya masuk kelas. Mereka pun mencoba bangun, namun mereka malah saling tarik menarik. Kemudian mereka akhirnya bisa terbangun juga. Mereka langsung berlari ke arah kelas mereka. Mereka pun langsung menghentikkan larinya dan berhenti tepat di depan kelasnya.

"Kalian kenapa baru datang?" Tanya Yunita dengan tegas sambil menatal tajam ke arah Putri dan Erlin. Semua mata pun tertuju ke arah Putri dan Erlin. Sementara yang di tatap malah menunduk ketakutan.

"Maaf bu." Ucap Putri ketakutan.

"Putri sini kamu!" Panggil Yunita dengan tegas. Erlin mendorong Putri agar mendekat ke Yunita. Sementara Erlin langsung duduk di tempat duduknya.

"Lengan kamu kenapa? Kok bisa lecet begitu." Yunita memegang lengan Putri dan melihat luka di siku Putri sambil terlihat khawatir.

"Maaf Bu, tadi gak sengaja terpeleset." Kata Putri kesakitan menahan perih lukanya.

"Ya sudah kamu sebaiknya pergi ke UKS dulu. Obati dulu lukamu!" Perintah Yunita

"Baik bu terima kasih." Putri tersenyum menatap Yunita. Yunita pun balas tersenyum kepada Putri, Putri baru melihat senyuman dosennya itu semenjak ia pindah ke kampus xx itu. Putri pun senang melihat senyum Yunita yang semakin terlihat cantik saat tersenyum. Namun senyuman Putri menghilang saat melihat Remon. Begitu pula Remon yang masih kesal terhadap ulah Putri tadi.

-

-

-

-

Jangan lupa like,komentar dan Vote nya kakak semuanya. Terima kasih sudah selalu menyemangati author.. Siapa yang penasaran dengan Visual pemainnya cung hidungnya😅😅😅 canda ya say..kabooorrrr💃💃

Terpopuler

Comments

Dewi Ws

Dewi Ws

like...

2020-10-31

1

𝗩⃝🌟Sitirah🍓🍒🐉❤🕊️𝕯🐒💳🏁

𝗩⃝🌟Sitirah🍓🍒🐉❤🕊️𝕯🐒💳🏁

mantep

2020-10-29

1

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

vote hadir

2020-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Putri
2 Hari pertama ke kampus
3 Lelaki misterius
4 positif
5 Kebahagiaan Keyzia
6 Kenapa selalu kesal dengan Anton
7 Apes
8 Salah paham
9 Terpesona
10 David
11 Menjadi Teman
12 Mati aku..
13 Di antar pulang
14 Halalkan aku
15 Luka lama
16 Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17 Keyzia
18 Keyziaa
19 Gugup
20 perkenalan resmi
21 PUTRI KEYZIA COMEBACK
22 Sakit hati
23 Hampir saja
24 Lain kali janji yah
25 kebahagiaan dan kesedihan
26 seandainya itu nyata adanya
27 bagai disambar petir
28 kecelakaan
29 menjenguk Amel
30 kepribadian ganda
31 Bel pengganggu
32 Dasar cowok
33 kalian saling kenal
34 Kakak Iparr
35 Jangan panggil kakak ipar
36 Nenennnnnggg !!!
37 Ada apa dengan David
38 Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39 Mencari keberadaan Putri
40 Akhirnya Putri kembali
41 Sam suami Neneng
42 Ke rumah David
43 Kenapa rasanya aneh
44 Diam-diam memperhatikan
45 Apa kamu menyukai ku?
46 Siapa Ayah kandungku
47 Putus???
48 Gosip kampus
49 Kedatangan Pak Irfan
50 Maafkan Opa
51 Akhirnya terbongkar
52 Bukan salah mereka
53 Perasaan Putri dan Keyzia
54 Terkejut
55 Bibir ku terkontaminasi
56 Wajah Amel
57 Luka Putri
58 Ke rumah Firman
59 Sama sama terkejut
60 Perasaan kurang nyaman
61 Kabar duka
62 Menginap di rumah Ferdi
63 Berusaha mendapatkan kembali
64 Sarapan bersama
65 Jangan lupa bahagia
66 Bertemu di Cafe
67 Makan bersama
68 Aku menyukaimu
69 Akhirnya berhasil
70 Telpon lagi telpon lagi
71 Sama sama terluka
72 Menikahlah dengan ku
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kembalinya Putri
2
Hari pertama ke kampus
3
Lelaki misterius
4
positif
5
Kebahagiaan Keyzia
6
Kenapa selalu kesal dengan Anton
7
Apes
8
Salah paham
9
Terpesona
10
David
11
Menjadi Teman
12
Mati aku..
13
Di antar pulang
14
Halalkan aku
15
Luka lama
16
Bagaimana pun juga aku lelaki normal
17
Keyzia
18
Keyziaa
19
Gugup
20
perkenalan resmi
21
PUTRI KEYZIA COMEBACK
22
Sakit hati
23
Hampir saja
24
Lain kali janji yah
25
kebahagiaan dan kesedihan
26
seandainya itu nyata adanya
27
bagai disambar petir
28
kecelakaan
29
menjenguk Amel
30
kepribadian ganda
31
Bel pengganggu
32
Dasar cowok
33
kalian saling kenal
34
Kakak Iparr
35
Jangan panggil kakak ipar
36
Nenennnnnggg !!!
37
Ada apa dengan David
38
Putri terjatuh dan tak sadarkan diri
39
Mencari keberadaan Putri
40
Akhirnya Putri kembali
41
Sam suami Neneng
42
Ke rumah David
43
Kenapa rasanya aneh
44
Diam-diam memperhatikan
45
Apa kamu menyukai ku?
46
Siapa Ayah kandungku
47
Putus???
48
Gosip kampus
49
Kedatangan Pak Irfan
50
Maafkan Opa
51
Akhirnya terbongkar
52
Bukan salah mereka
53
Perasaan Putri dan Keyzia
54
Terkejut
55
Bibir ku terkontaminasi
56
Wajah Amel
57
Luka Putri
58
Ke rumah Firman
59
Sama sama terkejut
60
Perasaan kurang nyaman
61
Kabar duka
62
Menginap di rumah Ferdi
63
Berusaha mendapatkan kembali
64
Sarapan bersama
65
Jangan lupa bahagia
66
Bertemu di Cafe
67
Makan bersama
68
Aku menyukaimu
69
Akhirnya berhasil
70
Telpon lagi telpon lagi
71
Sama sama terluka
72
Menikahlah dengan ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!