Polisi datang dan menangkap Beni.
"tunggu sebentar, dengar ini baik - baik Gilang, kamu, istri kamu, dan ibu kamu tidak akan tenang selama ada aku dan Melisa masih hidup, ingat itu baik - baik , setelah aku bebas nanti aku akan melanjutkan dendam ayah dan ibu ku lihat saja nanti" Ucap Beni kedua tangan Beni sudah diborgol
"aku tidak akan membiarkan mu bebas dengan cepat, dan Melisa aku akan cepat menemukannya , jangan coba - coba kamu menyakiti ibu dan istriku, jika itu terjadi aku tidak akan membiarkan mu hidup..... pak bawa dia " kata Gilang dan polisi langsung menyeret Beni.
"Mas...siapa dia, mengapa dia ingin mencelakai ku apa salah ku, apakah aku pernah membuat kesalahan yang sangat besar " tanya Dhea sambil menatap Gilang.
"tidak sama sekali, sebenarnya orang yang dia incar itu aku, dia ingin membalas dendam kepada ku, makanya dia mencelakai orang terdekat ku, misalnya kamu, mama, kak Galang dan istrinya, paham...... kamu itu baik, kamu tidak pernah melakukan kesalahan besar , ingat itu..... " balas Gilang, sebenarnya Gilang mau bercerita semuanya tapi dia takut Dhea kembali mengingatnya dan pergi dari kehidupan Gilang.
Sedangkan di kantor polisi.
"pak saya tidak bersalah, saya difitnah pak.... jangan percaya Gilang dia itu pembohong pak... " ucap Beni.
"diam, kamu yang pembohong , menurut kamu apa alasan saya menangkap mu ya itu karena aku mempunyai bukti yang kuat, dengarkan ini" balas polisi itu dan langsung memutarkan perekam suara yang Gilang kirim.
"itu bukan suara saya pak.... Gilang itu memfitnah saya, saya gak bersalah pak... Gilang lah yang salah bukan saya" kata Beni
"lalu ini.... kamu mau bilang kalau ini bukan kamu" ucap polisi itu sambil memperlihatkan rekaman CCTV sebelum kejadian Dhea tertabrak, pada saat itu Beni belum memakai masker dan topinya.
"ahh.... sial, susah sekali membodohi polisi ini.. aku membutuhkan bantuan Melisa, tapi kalau aku menyuruhnya kesini pasti dia akan tertangkap juga, ok baiklah Gilang aku akan diam disini sampai hukuman ku berakhir dan setelah itu aku akan melanjutkan pembalasan" ucap Beni dalam hati
"ikut saya ke sel tahanan, dan ini ganti baju kamu, pakai ini" kata polisi itu sambil menyodorkan baju tahanan.
Selesai berganti baju Beni langsung dibawa ke sel tahanan.
"sebentar lagi waktunya bersih - bersih " ucap polisi itu sambil mengantar Beni ke tahanan.
"eh... lo, lo itu napi baru, sebentar lagi kan bersih - bersih elo harus bersihin toilet, ngerti!!! " kata salah satu napi preman yang bernama Bruto.
"kenapa harus gue kan banyak napi yang lain, jangan mentang - mentang elo itu napi lama bisa seenaknya sama napi baru" balas Beni.
"berani banget ya elo... pegang dia " perintah Bruto kepada anak buahnya.
Bruto memukuli Beni sampai babak belur.
"berhenti" teriak polisi
"ayo bersihkan kantor ini sampai bersih" lanjut polisi itu.
Mereka membagi tugas dan sesuai kata Bruto tadi Beni membersihkan toilet.
"Gilang ini semua gara - gara kamu, lihat saja aku tidak akan tinggal diam, mana bau sekali lagi toilet ini, setelah ini aku harus mengabari Melisa agar dia berhati-hati, Gilang brens*k " ucap Beni dalam hati.
Sementara itu Melisa, ingin menghubungi Beni tapi tidak bisa.
dalam bahasa Inggris.
"Melisa ada apa? " tanya nenek Melisa.
"kak Beni handphone nya tidak bisa dihubungi, sudah dari tadi aku mencoba menghubungi nya tapi tidak bisa" balas Melisa
"mungkin saja kakak mu sedang sibuk, sehingga handphone nya dimatikan atau memang tidak ada jaringan" kata nenek Melisa
**Bersambung.....
Jangan lupa like, comment and vote ya kak 😊😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
5 like sampai sini dulu ya👍
2020-12-19
1
Daratullaila🍒
Hai author aku mampir lagi membawa like, semangat up nya💪
Jangan lupa baca episode baru CIC
Salam dari Calon Istri Ceo☺💖
2020-12-17
0
Pujas_erha🤓
Hallo kaka.😃.
aku udah hadir.🤗.
8 like mendarat untuk mu..❤
semangat kak🤓
2020-12-17
0