Keesokan harinya Gilang sudah boleh pulang dan sudah menyuruh orang untuk menyelidiki tentang kecelakaan yang menimpanya.
Gilang dan Dhea sudah berada di rumah, namun tiba - tiba ada telepon.
"halo bos... " kata orang dibalik telepon
"halo ada apa... " balas Gilang.
"saya sudah menyelidiki kasus kecelakaan boss... dan ternyata ada orang yang sudah menyabotase mobil boss.... " ucap orang dibalik telepon yang ternyata orang suruhan Gilang.
"apa..... siapa orangnya??.... " tanya Gilang
"Melisa boss.... " jawab orang suruhan Gilang.
"siapa dia.... " tanya Gilang lagi.
"dia adalah anak dari mantan pembantu dan supir boss.... " kata orang itu
"apakah kamu sudah menangkap dia... " tanya Gilang.
"sudah boss... saya sudah menyekap dia di gedung XX jalan XX..... " balas orang suruhannya itu.
"saya akan segera kesana sekarang.... " balas Gilang
"Dhea aku harus pergi sebentar" kata Gilang
"kemana?" tanya Dhea
"aku harus menangkap orang yang sudah membuatku begini" balas Gilang
Gilang pun langsung menuju gedung yang dimaksud orang suruhannya itu. Gilang datang bersama orang kepercayaannya bernama Beni.
Sesampainya disana Gilang langsung disambut oleh orang suruhannya.
(Kaki Gilang masih mengalami kelumpuhan oleh karena itu Gilang memakai kursi roda)
"siapa kamu.... " bentak Gilang
"mau apa kamu menyekap ku...... " tanya wanita itu.
"untuk apa..... hahahaha... kamu seperti tidak pernah melakukan kesalahan kepadaku hah..... " bentak Gilang.
"yang aku lakukan belum seberapa, dari pada yang kamu lakukan kepada ayah dan ibuku.... " kata wanita itu yang bernama Melisa.
"aku tidak kenal dengan ayah dan ibumu" jawab Gilang.
"Ayahku adalah mantan supirmu dan ibuku adalah mantan pembantu dirumahmu, dan kamu memenjarakan mereka berdua...... tanpa kesalahan.... " ucap Melisa
"siapa nama ayah dan ibumu..... " tanya Gilang.
"David dan Meitia, apa kamu tau apa yang mereka lakukan setelah masuk penjara, ibuku menjadi sakit jiwa setelah mendengar kabar ayahku bunuh diri di penjara..... " jawab Melisa sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.
"tanpa kesalahan katamu..... tentu saja mereka mempunyai kesalahan, sehingga aku menjebloskan mereka ke penjara" balas Gilang dengan wajah yang memerah karena menahan emosinya.
"apa kesalahan mereka HAH...... " tanya Melisa dengan nada marah.
"aku paling tidak suka dengan penghianatan, mereka berdua yang membuat ayahku stroke dan akhirnya meninggal, dan tidak hanya itu mereka berdua juga ingin membunuh ibuku dengan cara memasukkan racun ke makanannya.... " jawab Gilang.
"tapi tetap saja gara - gara kamu memasukkan ayah dan ibuku ke penjara, ayah ku menjadi depresi dan akhirnya bunuh diri, apa kamu tau rasanya hidup tanpa orang tua hah..... " kata Melisa sambil menahan tangisnya.
"apa itu salahku hah.....kamu lihat gara - gara kamu aku lumpuh.... " ucap Gilang
"itu tidak ada apa - apanya dengan apa yang aku rasa kan saat ini.... " kata Melisa yang perlahan air matanya menetes.
"aku juga pernah merasa kehilangan ayahku gara - gara ayah dan ibumu,sebentar lagi polisi akan datang dan menangkapmu" kata Gilang sambil tersenyum sinis.
"brengs*k, awas saja kamu aku akan membalas atas perlakuan mu terhadapku.... " kata Melisa
"silahkan..... aku tidak takut, pak tangkap dia.... " Kata Gilang yang sudah melihat polisi datang.
"lihat saja nanti..... GILANG...... " ucap Melisa yang tangannya sudah diborgol polisi.
"Gilang lihat saja nanti.... " teriak Melisa dari kejauhan.
Mobil polisi langsung melaju kencang.
"kita lihat saja nanti Gilang, kamu bisa menangkapku tapi kamu tidak bisa menangkap kakakku, aku pastikan kamu dan ibumu tidak akan selamat" gumam Melisa dalam hati sambil melirik dua polisi yang berada disampingnya.
Gilang pun langsung pulang, dibantu oleh Beni (orang kepercayaan Gilang).
Sampainya Gilang dirumah dia langsung beranjak ke kamarnya .
"Diamana Dhea???.... " tanya Gilang ke pembantu nya.
"non Dhea lagi dikamarnya tuan.... " jawab pembantu itu.
"Beni tolong antarkan aku ke atas " ucap Gilang
"baik tuan.... " jawab Beni.
Gilang dan Beni menaiki lift yang sudah tersedia disana.
"kamu boleh pergi " kata Gilang yang sudah berada di depan kamar Dhea.
"baik tuan.... " ucap Beni lalu pergi.
Gilang membuka pintu kamar Dhea dan dia melihat Dhea sedang tertidur pulas sambil memeluk foto ke dua orang tuanya
"aku tidak tau, bagaimana sikap mu jika kamu mengetahui kalau aku yang sudah membunuh ayahmu..... apakah kamu masih mau menganggap ku sebagai suamimu... " ucap Gilang dalam hati sambil melihat Dhea.
Gilang menutup pintu kamar Dhea dan langsung pergi ke kamarnya.
•••••••••
***Bersambung.......
Jangan lupa like, Comment, and vote ya 😄😄😄***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
hadir😍
2020-12-18
1
DeputiG_Rahma
like
2020-11-30
0
ARSY ALFAZZA
❤️👌👌👌
2020-11-26
0