Keesokan harinya Dhea sudah boleh pulang dari rumah sakit, namun ingatannya masih belum kembali.
didalam mobil Dhea terus menatap kearah luar mobil.
"apakah dia benar - benar suamiku, tapi aku tidak yakin, ya Allah kembalikanlah ingatanku, mengapa setiap aku ingin mengingat semuanya kepala ku menjadi sakit " lamunan Dhea.
"apa yang kamu pikirkan, apakah kamu masih tidak yakin kalau aku suamimu, nanti aku akan tunjukkan buku nikah kita, tapi kamu tenang saja aku tidak akan macam - macam, aku akan bersabar sampai ingatan mu kembali"kata Gilang, sebenarnya Gilang tidak ingin Dhea mengingat semuanya karena dia tau kalau itu akan menghancurkan pernikahannya buktinya saja Dhea sampai kabur pada saat itu.
" ya aku percaya, tapi aku merasa ada yang aneh saja, walaupun aku amnesia tapi aku merasakan dulu aku membencimu, apakah itu benar?"tanya Dhea sebenarnya Dhea tidak mau menanyakan hal itu karena takut menyakiti hati Gilang.
"ti.. tidak kamu tidak pernah membenci ku, malahan kamu sangat mencintai ku, lagi pula apa juga yang membuat mu membenci aku, aku juga tidak pernah selingkuh dari mu" balas Gilang sambil fokus menyetir.
"ah ya, baiklah aku percaya" ucap Dhea, mama Gilang yang duduk di belakang hanya diam mendengarkan obrolan Gilang dan Dhea.
Akhirnya mereka bertiga sampai.
"Ma.... mampir dulu ya...." ajak Gilang.
"iya " kata Maya
Mereka bertiga pun langsung masuk kedalam rumah.
"Dhea aku akan mengambil buku nikah kita, kamu tunggu di sini dulu" ucap Gilang dan langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil buku nikahnya.
Gilang melihat Beni sedang menelfon seseorang dan dia menguping nya.
"halo Melisa " ucap Beni dan itu membuat Gilang kaget.
"Halo kak apakah kakak sudah menjalankan rencana kita"
"sudah kakak sudah menabrak Dhea dan sepertinya dia terluka parah "
"Bagus kak, tetap awasi Gilang dan ibunya "
"itu pasti" kata Beni dan langsung mematikan teleponnya.
Beni berbalik badan dan dia kaget melihat Gilang berada dibelakangnya.
"ternyata kamu kakaknya Melisa yang sudah membebaskan Melisa dari penjara, jangan - jangan kamu juga yang ingin menikam aku menggunakan pisau dari belakang, dan kamu juga yang menabrak Dhea, kurang ajar lihat saja kamu aku tidak akan membiarkanmu lolos" ucap Gilang dengan nada tinggi sehingga membuat mamanya dan Dhea menghampiri mereka berdua.
"iya..... aku yang membebaskan Melisa dari penjara, aku juga yang ingin menikammu dari belakang, dan aku juga yang menabrak Dhea sampai dia koma kan hahahaha..... ini belum seberapa lihat saja pembalasan ku yang berikutnya" kata Beni sambil tertawa.
"apa kamu seyakin itu, aku tidak akan membiarkanmu lolos, kamu dan adikmu akan berakhir di penjara, memang ya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, ayah dan ibunya orang jahat anaknya juga jahat, aku tidak akan meloloskan mu kali ini" ucap Gilang
"punya bukti apa kamu hahahaa.... kamu hanya bisa bicara tapi tidak bisa melakukannya, waktu itu kamu bilang adikku akan berakhir di penjara, tapi sekarang dia sudah bebas hahaha... "
"tidak punya bukti katamu, lalu ini apa... " kata Gilang sambil memutar rekaman suara yang dia rekam tadi pada saat dia dan Beni berkelahi.
" ini buktinya jangan harap kali ini kamu akan bebas, ma.... tolong telepon polisi, dan adik mu juga akan ku penjarakan lagi lihat saja nanti, siapa yang akan tertawa " lanjut Gilang.
"Brengs*k lihat saja nanti aku pasti akan bebas dengan cepat, sudah cukup kamu membuat ayah dan ibuku menderita, dan sekarang kamu mau membuat aku dan Melisa menderita" ucap Beni
"ibu dan ayahmu menderita karena perbuatan mereka sendiri, dan kalian berdua menderita karena perbuatan kalian yang sangat diluar akal sehat manusia, apa kalian sudah gila, ya aku fikir kalian berdua memang lah gila, membalas dendam tanpa tau kebenarannya" kata Gilang
"ibu dan ayahku menderita karena mu... apa tadi kamu bilang gila, mungkin kamu yang sudah gila lihat saja adikku tidak akan tertangkap karena dia sudah pergi jauh dari Indonesia, dan kamu ingin aku seperti ayahku, itu tidak akan mungkin setelah aku bebas, dendam ini masih ada dan kalian semua tidak akan hidup tenang" ucap Beni
"sejauh apa pun adikmu pergi, aku pasti akan menemukannya , gara - gara kamu Dhea menjadi seperti ini , kami juga pasti akan hidup tenang lihat saja, yang benar pasti akan menang dan yang salah pasti akan kalah" balas Gilang
"yang salah itu kamu, memenjarakan orang sembarangan, kamu lihat akibatnya sekarang ayah ku meninggal dan ibuku sakit jiwa, dendam ini gak bakal berakhir sebelum kalian mendapatkan balasan yang setimpal" balas Beni
"Kamu tidak tahu cerita yang sebenarnya, jika kamu tau pasti kamu bisa menyimpulkan siapa yang salah, orang tua mu lah yang salah, aku tidak membunuh mereka berarti itu bukan salah ku melainkan salah kedua orang tua mu" ucap Gilang
"aku tidak peduli, apa pun alasannya orang tuaku lah yang benar dan kamu yang salah " balas Beni.
**Bersambung.......
Jangan lupa like comment and vote ya 😄😄
Biar aku makin semangat ngelanjutin cerita nya**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👌❤️
2020-11-26
1
Desrayanii
5 Like buatmu kakak
semangaat 😍😍
Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"
2020-11-21
0
Efauzyah
Duh ceritanya bikin penasaran, Ayo thor semangat up lagi ya..
Salam dari "Aku seorang wanita selingkuhan"
Mampir ya, tapi jangan kesel soalnya ceritanya nyebelin 😁✌
2020-11-16
0