Dua minggu berlalu Dhea tak kunjung sadar juga, pada siang harinya Gilang sedang memegang tangan Dhea sambil menangis.
"kapan kamu sadar sayang" ucap Gilang dalam hati.
Mama Gilang yang sedang melihat anaknya itu pun ikut menangis.
Tangan Dhea bergerak dan perlahan mulai membuka matanya.
"Dhea kamu sudah sadar..... " ucap Gilang sambil tersenyum.
"si... siapa kalian? " tanya Dhea yang membuat Gilang dan Maya kebingungan.
"Dokter... dokter... " teriak Gilang.
Dokter datang dan memeriksa Dhea.
"Dok... mengapa Dhea tidak mengingat saya" tanya Gilang.
"akibat benturan yang sangat keras di bagian kepala pasien, mengakibatkan ia mengalami Amnesia atau lupa ingatan" balas dokter tersebut.
"kira - kira kapan dia bisa sembuh dok.... " tanya Gilang lagi.
"untuk waktunya saya tidak tahu, bahkan ada orang yang amnesia seumur hidupnya, tapi kalau saya lihat - lihat ingatan ibu Dhea bisa kembali normal" ucap Dokter
"Dhea ini mama mertua kamu sayang, kamu ingatkan" kata Maya sambil meneteskan air mata.
"aww.... " Dhea berteriak kesakitan sambil memegang kepalanya
"maaf Bu.... sebaiknya jangan dipaksakan, pasien akan sembuh pelan - pelan, kalau gitu saya permisi dulu" ucap dokter lalu meninggalkan ruangan.
"Dhea ini mama mertua kamu dan ini suami kamu nak.... " ucap Maya sambil meneteskan air mata.
"mama mertua, aku sudah menikah? " tanya Dhea
"iya sayang, ini suami kamu Gilang " balas Maya sambil menunjuk Gilang
"ayah dan ibuku mana? " tanya Dhea lagi
"ibu dan ayah kamu sudah meninggal Dhea" ucap Maya
"awww..... mengapa susah sekali mengingatnya" kata Dhea.
"sabar sayang pelan - pelan kamu akan mengingat semuanya " ucap Maya
"Dhea aku dan mama keluar dulu ya" kata Gilang lalu menarik tangan mamanya keluar.
"Ma.... lebih bagus kalau Dhea gak bisa ingat semuanya " ucap Gilang yang sudah berada diluar bersama mamanya
"kamu ini bicara apa, kamu mau istri kamu terus kesakitan" balas Maya
"bukan gitu ma, Dhea kan sudah tau semuanya, kalau dia ingat semuanya Dhea bakalan pergi lagi ma.... " ucap Gilang
"jadi maksud kamu, mau biarin Dhea kesakitan terus gitu" tanya Maya.
"ya gak gitu ma... " balas Gilang
"mama gak mau dengar omongan kamu, ayo kita masuk " kata Maya sambi menarik tangan Gilang masuk.
Dokter masuk.
"Bu Dhea besok sudah boleh pulang" ucap dokter yang menangani Dhea.
"iya dok.... Terima kasih " kata Dhea sambil tersenyum.
"Dhea kamu makan dulu ya sayang, biar Gilang yang suapin" kata Maya sambil menyerahkan piring berisi makanan Dhea ke Gilang.
Gilang menyuapi Dhea dengan sangat lembut.
"Mas..... apakah benar kita sudah menikah" tanya Dhea
"ya, tapi kita belum pernah melakukan hubungan suami istri" jawab Gilang
"kapan kita menikah" tanya Dhea lagi
"sebulan yang lalu " balas Gilang.
"kita sudah menikah sebulan, tapi kita tidak pernah melakukan hubungan suami istri, aku tidak yakin kalau kita benar - benar sudah menikah " kata Dhea
"lihat ini" ucap Gilang sambil menunjukkan foto pernikahan dia dan Dhea
"ah... ya kita memang sudah menikah" ucap Dhea
"tapi aku masih tidak yakin, aku gak mau satu kamar sama kamu kalau aku sudah boleh pulang dari sini " kata Dhea
"kenapa? " tanya Gilang
"tunggu aku mengingat semuanya " ucap Dhea
"kalau kamu gak bisa mengingatnya seumur hidup gimana? " tanya Gilang
"kata dokter tadi kan aku bisa mengingatnya kembali" balas Dhea
"ah... ya terserah kamu" kata Gilang
••••••••
**Bersambung.......
Jangan lupa like comment and vote ya😄😄😄**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️
2020-11-26
1