Pada suatu pagi yang cerah Gilang baru saja sampai dikantor dan menjadi pusat perhatian para karyawati, Gilang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian dimanapun tapi wajahnya memang tampan bagi kebanyakan perempuan namun sifatnya yang angkuh dan cuek membuat para wanita tidak mau mendekati nya karena mereka yakin mereka bukanlah selera Gilang.
"Eh itu pak Gilang ganteng banget "
"iya Pak Gilang idaman banget "
"pak Gilang sudah ganteng, tajir lagi "
"pak Gilang punya gue "
"enak aja pak Gilang itu punya gue"
kata para karyawan wanita dikantor Gilang membuat para karyawan laki - laki Gilang hanya menggeleng.
"jangan mimpi kalian,mau dapetin pak Gilang segala, kalian itu bukan tipenya, kalau halu jangan ketinggian nanti jatuh kan sakit "kata karyawan laki - laki membuat para karyawan lainnya terkekeh
"kalo iri bilang aja, gak usah basa basi kamu sendiri jangan halu ketinggian mau dapetin gue segala" balas karyawan wanita
Gilang yang mendengar para karyawannya yang sedang mengobrol menjadi kesal, bagaimana tidak kesal di jam kerja mereka semua bukannya bekerja malahan menggosip apalagi yang mereka gosip kan adalah dia sendiri.
Gilang melirik para karyawannya yang sedang mengobrol dengan tatapan membunuh, para karyawannya paham dengan tatapan Gilang lalu bekerja dengan sangat cepat karena tidak ingin membuat mood Gilang semakin memburuk.
setelah melihat karyawannya mulai bekerja, Gilang langsung menuju ruangannya sendiri dan diikuti sekretaris cantik yang ada dibelakangnya.
Sementara itu Dhea sudah berada dikampus kebetulan pagi ini Dhea ada kelas, Dhea juga menjadi idaman para pria di kampusnya namun Dhea tidak mau lagi membuka hatinya karena prinsipnya adalah kalau mau buka hati untuk seseorang harus siap untuk sakit hati.
"Pagi Dhea " sapa sahabat Dhea yang bernama Fara sambil tersenyum, Dhea hanya memiliki sedikit teman gara - gara banyak sekali pria yang mau menjadikan mereka kekasihnya walaupun Dhea sama sekali tidak pernah mengganggu para pria - pria yang mendekati nya.
"pagi juga Fara, ada apa ini kok kelihatannya seneng banget" tanya Dhea yang ikut senang melihat sahabatnya juga senang
"iya, tadi aku liat cowo ganteng banget " balas Fara sambil senyum - senyum sendiri, Dhea mendorong kepala Fara agar Fara sadar dan tidak terlalu berharap dengan laki - laki yang dibilangnya sangat tampan
"emang nya kamu liat dimana? " tanya Dhea penasaran
"Dijalan, tapi sayangnya cuma liat sekilas aja,orangnya itu ganteng, keren, dan kayaknya orang tajir" balas Fara sambil cemberut cowok yang dimaksud Fara adalah Gilang.
"Astaghfirullah..... Fara gak boleh nilai orang dari hartanya, liat itu dari hatinya" kata Dhea
"iya deh.... tapi ganteng, coba aja dia ada dikampus ini,lagian kamu seneng banget jomblo coba kamu Terima salah satu cowo yang deketin kamu" balas Fara
"terserah deh kamu mau ngomong apa yang jelas aku gak mau....ayo kita masuk,sebentar lagi mulai " kata Dhea
"ya sudah ayo " ajak Fara
Dhea menerima mata kuliah sampai siang hari, sebentar lagi waktunya Dhea pulang kerumah nya dan memberi tahu ayahnya kalau dia mendapatkan nilai tertinggi dikelasnya.
Makan siang pun tiba Gilang sedang dalam perjalanan ke cafe menggunakan mobilnya, hari ini Gilang membawa mobilnya sendiri tidak seperti biasanya dia membawa supir.
Tiba - tiba hpnya bunyi dan terjatuh kebawah, Gilang menunduk untuk mengambil hpnya, namun ada orang yang menyebrang, Gilang tidak melihat kalau sudah lampu merah karena dia menunduk, tabrakan pun terjadi dengan sangat tragis karena Gilang melakukan mobilnya dengan sangat cepat.
"Astaghfirullah.... aku nabrak orang, gimana ini? semoga saja dia masiih hidup" kata Gilang dalam hati yang masih mematung didalam mobil.
Para warga yang melihat kejadian itu menggedor - gedor mobil Gilang karena Gilang masih mematung didalam mobil tidak berani keluar.
"hei tanggung jawab, cepat turun" teriak warga sambil menggedor - gedor mobil Gilang, Gilang turun dari mobil dengan perasaan takut, Gilang takut orang yang ditabrak nya meninggal dunia dan dia masuk kedalam penjara
"bapak - bapak tenang dulu, saya gak sengaja" kata Gilang mencoba menenangkan para warga yang sedang marah - marah.
"sengaja, gak sengaja kamu harus tanggung jawab... lihat itu lampu merah " balas warga sambil menunjuk lampu lalulintas
"iya - iya Pak saya pasti tanggung jawab, tolong bawa bapak itu masuk kedalam mobil saya" perintah Gilang, para warga pun langsung menggendong orang yang tertabrak itu.
Setelahnya Gilang langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit milik keluarganya.
sampainya dirumah sakit orang itu langsung dilarikan ke UGD karena keadaannya sangat kritis.
"Ya Allah selamatkan orang itu, hamba tidak sengaja menabraknya" kata Gilang dalam hati sambil mondar-mandir di depan ruang UGD.
Dokter yang menangani orang tersebut keluar, kakak Gilang yang bernama Galang yang menangani orang itu dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan antara sedih dan senang.
"kak bagaimana keadaannya? " tanya Gilang yang penasaran
"orang itu kritis, dia menyuruhmu pulang agar anaknya tidak menemuimu, bapak itu sudah memaafkanmu karena kamu sudah mau bertanggungjawab, sebaiknya kamu pergi sekarang" kata Galang perasaan sedih yang ada digantinya adalah kalau sampai orang itu meninggal otomatis itu semua kesalahan Gilang dan perasaan senang yang ada dihatinya karena orang yang Gilang tabrak telah memaafkannya dan tidak akan menuntut apa pun ke Gilang
"iya kak..... " balas Gilang lalu pergi karena tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.
Sementara itu dikampus
Dhea baru saja selesai dengan mata kuliahnya dan tidak sabar ingin menunjukkan nilai nya yang bagus itu namun tiba - tiba ada yang menelepon nya.
"Halo apakah ini Dhea Amelia Purwanto anak dari bapak Purwanto? " tanya orang itu
"iya saya sendiri, ini siapa ya? " tanya Dhea
"Saya suster dari rumah sakit Permana, ayah anda mengalami kecelakaan dan sekarang kritis, ayah anda ingin bertemu dengan anda sekarang" kata Suster itu
"baik Sus.... saya segera kesana sekarang.... " Dhea mematikan telepon nya dan langsung menuju rumah sakit yang disebutkan suster itu.
"ya Allah apa yang terjadi mengapa ayah hamba sampai kritis seperti ini.. " ucap Dhea dalam hati sambil melajukan motornya, Dhea tidak peduli dengan keselamatan nya sendiri dan melakukan motornya dengan kecepatan tidak stabil.
setelah lama berkendara akhirnya Dhea sampai dirumah sakit dan langsung mencari keberadaan ayahnya.
"sus.... dimana ruangan bapak Purwanto.... " tanya Dhea.
"sebentar ya saya cek dulu...... " jawab Suster itu
"ruangan bapak Purwanto No. 18 , silahkan mbak langsung kesana"lanjut suster itu sambil menunjuk jalan kearah ruangan rawat ayah Dhea
Dhea pun langsung mencari ruangan yang dimaksud suster tersebut.
Setelah menemukan ruangan yang dimaksud suster tadi Dhea langsung membuka pintu dan melihat ayahnya terbaring tak berdaya.
bersambung.......
jangan lupa like, comment and vote 😄😄😄😄
**Hai guys ini karya pertama aku jadi kalau ada salah kata mohon maaf 🙏
Mohon sarannya ya, supaya aku bisa memperbaiki kesalahan aku dalam menulis.
Terima kasih sudah mau mampir dan membaca novel ini, semoga saja tidak bosan 😄**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Narra2
mulai hadir kak 👍👍👍👍
2020-11-21
1
Ruby_
lanjut bacaa
2020-11-21
0
Nandha Nandha
penasaran doong
2020-11-16
1