Semenjak perdebatan Beberapa Hari yang Lalu membuat Zaky dan sekar saling mendiamkan, dan Hanya berbicara seperlunya dan Itu menambah mereka saling Menyakiti Hati mereka satu sama Lain. Hanya Karena Gengsi Mereka berdua rela Saling mendiamkan satu sama lain.
seperti Biasa Zaky selalu pulang Terlambat, Dia Tiba Dirumahnya saat Anak dan istrinya sudah telelap tidur. bahkan jarum jam masih menunjukan Pukul 21.00 malam namun sekar Sudah terlelap tidur, karena saking capeknya Dengan Aktivitas seharian yang bekerja diluar, sehingga Membuat Sekar langsug ketiduran sepulang Kerja sore tadi, tapi tetap sekar tidak lupa akan Kewajibannya dia tetap memasak dan menyiapkan makanan untuk Suaminya, sedangkan Daffa Sudah Makan malam Bersamanya seusai memasak.
setelah itu langsung mengajak Daffa tidur seusai menemaninya belajar. karena kedua mata Sekar sudah sangat mengantuk
Zaky pun Membuka pintu kamar milik Daffa putranya, lalu diapun masuk kedalam dan membenarkan Selimut berkarakter itu pada Tubuh Anak dan Istrinya yang tengah terlelap meringkuk seperti seorang bayi. dan saling berpelukan satu sama lain. membuat Hati Zaky terenyuh dan Temaram, ingin sekali dia rasanya ikut tidur bersama mereka berdua dan memeluk istri dan juga putranya, namun Niatnya kembali terurungkan, nampaknya Ego masih tetap menyelimuti dirinya, dia tau Hubungannya saat ini bersama istrinya lagi tidak baik baik saja, jika dia gegabah dan bertindak lancang sudah dipastikan Istrinya itu akan bertambah marah besar padanya, untuk itu Dia memilih bersabar saat tiba waktu yang Tepat untuk Berbaikan dengan Istrinya
Cup
Dikecupnya kening Anak dan istrinya itu bergantian dengan lembut. terlebih Kecupan lembut pads istrinya terbilang cukup lama, entah kenapa Rasa sesak didadanya timbul begitu saja, Dia Rindu wanita ini, dia Rindu dengan Istrinya wanita yang Selalu di puja setiap saat.
" Selamat Tidur Istriku, selamat tidur putraku,Good night semoga mimpi indah, aku kangen kalian berdua. " batin Zaky dalam Hatinya
Dengan Hati Hati Zaky Melepaskan Kecupannya dari Anak dan istrinya supaya terbangun oleh Kehadirannya. dia pun beranjak melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Putranya dan menutup pintunya kembali.
Lalu dengan langkah Gontai dia menuju kekamar mandi yang Melintasi tempat ruang makan yang Hanya disekat oleh Dapur mini itu.Zaky pun melirik Sekilas makanan kesukaanya Sudah tersaji diatas meja, namun entah kenapa Selera makannya begitu Hilang, bukan tidak ingin memakan masakan istrinya namun Dia Merasa sedih Jika harus makan sendirian tanpa ditemani Anak dan istrinya, hal itu yang Membuat Zaky Melewatkan waktunya untuk makan masakan Istrinya dirumah. dan tanpa sadar Zaky Pun sudah menyakiti Istrinya yang sudah bersusaah payah Capek capek memasakannya, namun sama sekali Tidak dia sentuh.
Keesokan harinya Zaky pun Sudah bersiap siap untuk kekantor Dengan Pakaian yang Sudah Rapi. dia pun Keluar dari kamarnya dan Pergi Ketempat meja makan yang Disana sudah Ada Dafa putranya dan juga Sekar yang kini sedang Sibuk menyuapi Daffa makan. sedang sarapan Untuk zaky pun sudah terjadi
" Papa papa, tadi malam papa pulangnya jam berapa? Kok Daffa ngrasa Papa tadi malam Cium kening Daffa. hehehe. " Cicit Daffa sambil mengunyah makannanya
" kalau makan Jangan sambil bicara nak nanti tersedak. " Timpal Sekar sambil masih fokus menyuapi Daffa dengan Menggunakan tanganya. Dan daffa pun sangat Lahap Jika disuapi Oleh sekar hanya menggunakan tangannya saja.
Zaky pun Mencoba bersikap Acuh dan Dingin, namun tetap dia bersikap lembut pada Putranya.
" Papa tadi malam pulangnya Telat sayang, Mungkin Saja itu perasaan Daffa saja dan hanya Mimpi." Tutur Zaky sambil menyesap Kopi Buatan sekar.
entah kenapa pagi ini rasanya dia masih sangat ngantuk hingga mau tidak mau dia harus meminum Kopi Buatan Sekar. hal itu membuat Sekar Tertawa dalam hatinya dan merasa Lega karena Hari ini Suaminya mau menyentuh kopi yang Dibuatnya hari ini, bukan Tidak mungkin Suaminya itu nanti juga bakal Menyentuh makanan Masakannya kan. pikir Sekar.
" Kok berasa nyata ya pah. " Ujar Daffa sambil tersenyum menampilkan Gigi gigi ratanya yang kecil kecil itu membuat kadar ketampanan bocah Itu semakin Meningkat
karena Perpaduan Gen Antara wajah cantik dari sang mama dan Wajah tampan yang sepertinya Diatas Kadar ketampanan milik sang papah. karena memang Wajah Daffa Lebih Dominan mirip dari Sang mama.
Zaky pun tersenyum dan mengacak acak pucuk rambut kepala Daffa dengan gemas.
" Sudah, jangan Terlalu difikirin belajar Yang rajin ya di sekolah, papa berangkat Dulu. "
" Iya pah. " jawab Daffa sambil menyalami Papanya.
" Bentar Ya sayang. " Sekar pun Beranjak dari Tempat duduknya sambil masih menenteng Piring yang sedari tadi Dibawanya lalu mengejar Suaminya yang keluar dari Tempat Meja makanya dan menghentikan langkah suaminya yang kini sedang Berada Di ruang tamu sambil mau menekan Hendel Pintu rumahnya
" Mas Tunggu. "
Zaky pun Menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Istrinya yang Kini telah berada dibelakangnya.
" Ada Apa.? "
" Sampai kapan kamu Harus mendiamkanku seperti ini mas.? " tanya Sekar Dengan Mata yang Sudah berkaca kaca. Sekar sudah Tidak tahan Lagi dengan Sikap suaminya yang beberapa hari terakhir ini sudah Banyak perubahan.
Hingga Pada akhirnya Dia memberanikan Diri Untuk memulai Mengajak Suaminya berbicara Duluan, karena Dia pun sebenarnya Juga merindukan Sosok penyayangan Suaminya seperti dulu. Apalagi Semalam Suaminya menghampirinya kedalam Kamar Putranya dan memberikan Kecupan Hangat pada keningnya dan Juga Putranya, membuat Sekar yakin jika suaminya pun sama sama merindukan Kebersamaan Hangat keduanya.
Sekar Pikir mungkin Saat ini dari keduanya harus salah satu mengalah supaya mereka tidak berlarut larut dalam masalah. bukankah Jika Didalam Suatu Hubungan Harus bisa Jadi Air Jika salah satu dari Pasangan Jadi apinya, supaya bisa Menyiram Kobaran Api yang tengah menyala nyala supaya padam dan Kembali Tentram kembali Dalam Hubungan Sepasang Suami istri.
karena Memang Wajar Didalam suatu ikatan pernikahan Pasti ada saja Pertengkaran dan Perselisihan Kecil, dan Itu Adalah Kerikil kerikil kecil dalam mengarungi sebuah bahtera Rumah tangga, tinggal bagaimana saja kita supaya bisa bijak dalam mengatasi Masalah rumah tangga tersebut. sekarpun terlintas ingat perkataan mbak ning jika ada masalah dengan pasangan masing masing harus diselesaikan dengan kepala dingin, bukan terus mengindari seperti saat ini.
Zaky Menghela nafas kasarnya dan menatap tajam Pada sekar
" Sampai kamu mau menuruti Perintahku Untuk berhenti bekerja Dari pekerjaanmu.! " Ujarnya dengan Dingin
Bahkan Kini Nafasnya pun terlihat naik turun terlihat sedang Menahan Amarah yang kini mulai tersulut Lagi
" Mas sudah aku katakan berapa kali jika aku tidak bisa berhenti bekerja begitu saja. "
" Kenapa? Apa karena kamu ingin secepatnya ingin memiliki Rumah.? " Tanya Zaky dengan Nada suara yang Sudah naik satu oktav
Namun Sekar hanya terdiam, dia bingung harus mengatakan Apa, karena sekarang Bukan Ambisi ingin memiliki Rumah saja yang membuatnya Tidak bisa berhenti dari Pekerjaannya karena sudah terikat kontrak oleh majikannya. Dia bingung Apa dia Harus berkata Jujur pada suaminya .Kalau Dia berkata Jujur Dia takut Suaminya Akan semakin murka karena Keteledorannya yang Tidak teliti dalam Mengambil keputusan dan Lancang Tidak meminta Ijin Pada suaminya terlebih dahulu apalagi sekat juga masih menyembunyikan Pekerjaan sekar yang sebenarnya, dan itu semakin membuat sekar Takut dan Khawatir jika Harus mengatakan yang sejujurnya pada suaminya dan akan memperkeruh suasana. mau tidak mau sekar Harus punya Alasan lain pada suaminya dan tetap Harus menyembunyikan semuanya dari Suaminya.
" Kenapa Diam.! " Bentak Zaky pada sekar yang Sedari tadi masih diam dan tidak memberi jawaban. membuat Sekar Terhentak Dan pangkal bahunya terangkat keatas saat sang suami pertama kali membentaknya begitu kasar
Zaky pun Hatinya merasa sakit dan iba menatap sorot mata istrinya yang tengah berkaca kaca, namun kembali dia kalah dengan Egonya dan tidak bisa menahan kekesalannya.apalagi Sekar pun tak memberi Respon dan jawabannya
" Kalau memang Itu mau kamu, akan Aku kabulkan, besok aku akan meminjam sejumlah uang pada Perusahaan tempatku bekerja Supaya Aku bisa secepatnya membelikanmu Rumah impianmu, apapun persyaratannya dan Juga Sejumlah Bunga pinjaman itu Besar aku akan tetap Lakukan." Tutur Zaky
" Setelah itu Aku minta kamu berhenti bekerja dan Fokus Urus Anak dirumah. " Sambung Zaky dengan tatapan yang Sulit terbaca
" Jangan mas. "
Raut wajah sekar kini Menegang dan penuh kekhawatiran bagaimana kalau zaky benar benar Nekat untuk meminjam uang diperusahaan Dimana Zaky bekerja, akan tambah Runyam lagi, apalagi mengingat Bunga dari pinjaman Perusahaan Zaky sangatlah Besar dan itu akan membuat Zaky dan sekar semakin keteteran untuk memenuhi Kebutuhannya.
" Aku berangkat kerja Dulu. dan Ingat kata kataku Itu tadi. "Ujar Zaky dengan dingin
lalu Melangkahkan kakinya pergi dari Rumah Dan. meninggalkan Sekar yang masih diam termangu akan Perkataan suaminya.
" Ya Allah Apa yang Harus Aku lakukan sekarang, tolong bantu Hamba. "
.
.
.
_ Bersambung_
Jangan Lupa kasih Dukungannya ya jika suka
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
𒁍﷽⃟handoko ᶳᵏˢ𖤍💫
waduh makin runyam
2021-11-19
0
Vera Veronica
f
2021-07-31
0