Sedari Tadi sekar Bolak balik masuk kedalam kamar Dean, untuk Mengompres Kening Dean dengan Air Es, karena Demam Dean semakin Tingga, Yogi pun sudah menawarkan Diri Untuk menghubungi Dokter Pribadi keluarganya, namun Degan Tegas Dean Menolak Tawaran Yogi untuk memanggil Dokter supaya memeriksanya. Dia lebih memilih Sekar Yang Merawatnya hingga sembuh, dan Itu suatu perintah yang tidak bisa Dibantah.
Seuasai membuatkan Bubur, dan Teh Hangat Sekar pun kembali Masuk kedalam kamar Dean sambil membawa Nampan yang berisi Bubur, Teh dan Juga kotak Obat.
Ceklek
Sekar Pun mulai menaruh Nampan Itu diatas Nakas, dan Memeriksa Kain Kompresan Yang masih menempel di kening Dean.
" Alhamdulilah, demamnya sudah Turun. " Cicit Sekar pelan, sehingga Kedua Mata Dean terbuka Dengan pelan dan menatap Sekar dengan Senyum Lembutnya.
" Tuan sudah bangun.? " Tanya Sekar dan Dijawab Dengan Anggukan kepala Oleh Dean.
" Mari Tuan Minum obatnya Dulu." Ujar Sekar." saya bantu Duduk ya Tuan. " Lagi lagi Hanya diangguki kepala Oleh Dean sambil terus mengulas senyumnya pada Sekar, membuat Sekar menjadi gugup dan salah tingkah.
Dengan Telaten Sekar mulai Membuka Bungkus obat itu dan membantu Dean untuk meminum obat. lalu setelah itu Sekar pun membantu Dean Untuk bersandar Di kepala Ranjang, sambil menumpukan beberapa bantal Untuk menopang Tubuh Dean
" Sekarang Tuan makan buburnya dulu ya Tuan, supaya perut Tuan Tidak kosong. " Ujar sekar sambil mulai Menyendok Bubur Tersebut Untuk menyuapi Dean.
Dean Pun Masih saja terdiam dan Tersenyum Menatap Sekar yang nampaknya sudah mulai Sangat malu dan salah tingkah, karena sedari tadi majikannya itu Hanya Memandangnya terus menerus tanpa berucap sepatah katapun sambil terus mengulas senyumnya.
" Kamu Tau, Kamu Wanita Pertama Yang Sangat Bisa Memperlakukan Aku sebagai pria yang sangat Beruntung. "
setelah Sekian lama Dean terdiam Akhirnya mulai membuka suara, namun ternyata kata katanya itu sangat sulit Sekali untuk Dicerna Oleh sekar, hingga Membuat sekar Mengerutkan Dahinya.
" Maksud Tuan Apa.? " Tanya Sekar dengan wajah bingungnya
" Sekar. " Ujar Dean Tangannya mulai Meraih tangan Sekar yang Masih memegan sendok dan Mangkok, lalu Dean pun meletakan mangkok bubur beserta itu diatas Nakas, dan kembali memegang Telapak tangan sekar. membuat sekar tersentak kaget Karena Tangan Dean mulai menggenggam Tangannya.
" Tu Tuan. ------"
" Please Jangan Takut Sekar aku tidak Bermaksud untuk berbuat Yang macam macam sama kamu.! "
" To tolong Lepasin tangan Saya Tuan. "
Sekar berusaha menarik Tangannya supaya Terlepas dari Dean, namun Ternyata Sangat Sulit, Dean semakin menggenggam tangan Sekar dengan Erat sambil menatap Wajah Sekar yang sudah terlihat sangat kelimpungan Itu
" Kamu tau Sekar, sejak Kamu Hadir dan bekerja Di rumah saya, kamu seperti memberi Nyawa Hidup bagi saya dan Juga putri saya. " Ujar Dean dengan tatapan yang sangat dalam pada Sekar.
" Apa maksud Tuan.? " Sekar pun Memberanikan Diri untuk menatap Pria itu
" Maaf, Karena Aku sudah Lancang Berani Menyukai Dirimu sekar. " Ujar Dean Dengan Tegas dan Juga Lugas tidak Ada sirat kebohongan sedikitpun Dibalik mata Hazel milik Dean.
Membuat kedua bola mata sekar Membola karna terbelalak mendengar Pengakuan Dari Seorang Dean Wiratama. Majikan Yang Baru Sebulan Dikenal Sekar Itu
" Ta tapi Tuan, i itu salah, Tuan sudah punya keluarga, dan saya pun juga Sudah berkeluarga tuan, jadi sangat tidak mungkin Jika Tuan Berkata seperti Itu pada saya. " Terlihat raut wajah Sekar sudah mulai menegang dan Gusar sudah dipastikan Sekar Saat Ini sangat kelimpungan
" Aku Tau kalau Perasaanku Ini Salah, tapi Aku bicara yang sejujurnya pada sekar, bahwa Aku menyukaimu, aku Mencintaimu. aku ingin Kamu menjadi bagian dari hidupku. " Kali ini Dean Mencoba Terus untuk membuat Sekar Percaya pada Ucapannya
" Tidak Tuan, jangan seperti ini, kalau sampai ini terjadi, kita akan Menyakiti Perasaan pasangan kita masing masing, dan saya tidak mau itu terjadi Tuan. " Ujar Sekar
" Bagaimana Aku Bisa menyakiti perasaan Pasanganku jika Berulang Kali Aku yang Disakiti. " Ucap Dean dengan Sendunya
" Maksud Tuan Apa.? " tanya Sekar dengan Menatap lamat lamat Dean
" Aku tidak pernah bahagia selama menikah dengan istriku, Aku dan Dia Menikah karena sebuah Paksaan dan Aku sama sekali tidak punya perasaan Apapun pada istriku, selain Rasa tanggung Jawab Seorang Suami pada istrinya. "
Ucapan Dean membuat Hati Sekar membeliak kaget, setelah Apa yang Dia dengar Dari mulut Majikannya itu.
" Aku yakin Tuan Anda Tidak sedang bersungguh sungguh dengan Ucapan Tuan, "
" Aku serius Sekar, aku benar benar Menyukaimu, bahkan Perasaan Suka itu sekarang sudah berubah menjadi Cinta. " ucap Dean sambil terus menggenggam erat tangan Sekar membuat Tubub sekar gugup, sekar memang tidak bisa memungkiri Jika Wajah Dean Tampan, selain itu Deam Juga Kaya dan termasuk Pria mapan, wanita mana Yang tidak Jatuh Hati padanya. Namun dengan segera Sekar menepis apa yang Ada difikiranya itu.
Dia benar benar tidak mau dianggap perusak Rumah tangga orang lain, dan Keluarga kecilnya sendiri yang Akan Hancur jika Dia berani berbuat macam macam.
" Ma Maaf Tuan saya Mau ijin kekamar Baby Shevva setelah itu saya Mau pulang karena sudah Tiba waktunya pulang. " Seru Sekar sambil menarik tangannya dari genggaman tangan Dean, lalu Dia pun Dengan cepat beranjak Dari Duduknya lagi keluar dari Rumah Dean Yang Wajahnya Nampak sedikit Kecewa.
Akan ku pastikan, suatu saat Nanti aku Pasti Bisa memiliki Hatimu sekar, aku Akan Berusaha Merebut Hatimu dari Suamimu...
.
.
.
.
Terlihat sekar Yang Baru saja Menjemput Anaknya dari Rumah Ibunya, Karena tadi setelah menjemput Daffa dari sekolah sekar pun menitipkan Daffa Ke rumah Neneknya atau lebih Tepatnya ibu kandung Sekar.
Kini Motor Sekar sudah sampai Dihalaman Rumah kontrakannya bersama Anaknya
" Yuk Nak, turunnya pelan pelan. " Seru Sekar sambil membantu Anaknya Turun dari atas motornya itu
" Ayo ma, cepetan masuk aku Laper nih. " Rengek Daffa sambil mengelus elus perutnya yang terasa Lapar itu
" Iya sayang yuk kita masuk. tadi mama sudah belikan Masakan kesukaanmu. "
" Hore Asik. " Ucap daffa penuh semangat.
Lalu mereka pun masuk kedalam Rumah mereka.
selang beberapa Menit tiba tiba ada yang mengetuk pintu Rumah Sekar,
yang tak lain adalah Ibu mertua Sekar. lalu sekar pun Segera membuka pintu Rumahnya itu
Ceklek.
" Ibu, Assalamualaikum Bu. tumben kesini.? " Ucap Sekar Sambil menyalami ibu mertuanya
" Walailaikumsalam. ibu nggak disuruh masuk kedalam Nih.? " Ujarnya Ketus
" Oh Ya maaf Bu, mari masuk bu. " Sekar mempersilahkan masuk kedalam Rumah kontrakannya itu.
Ibu Mertuanya Yang Bernama Ibu Laras itu Hanya memandang Sekeliling Isi Rumah Sekar dengan Tatapan sinis,kedua ekor matanya melirik kesana kemari dengan sinis untuk mencari letak kecacatan Rumah Kontrak Milik anak dan menantunya itu.
" Huh, engap Banget Sih Rumah kontrakanmu sekar,panas sampek Keringetan nih ibu, kasian Zaky pasti Kalau pulang kerja nggak Nyaman pulang ke rumah Yang nggak Ada bagus bagusnya ini. " Cibir Bu Laras. Sekar Hanya bisa menghela nafas panjangnya saja dan Mencoba untuk Tidak Mengambil Hati perkataan Ibu mertuanya dia berusaha Mengabaikan perkataan Ibu mertuanya yang nylekit itu.
karena dari dulu Ibu mertuanya itu Tidak menyukainya. Dulu Ibu Laras sudah Punya calon menantu idaman lainnya namun Ayahnya zaky menolak dengan Alasan Zaky akan dijodohkan dengan Anak sahabatnya yaitu Sekar. untuk itu bu Laras sampai sekarang pun Tidak menyukai sekar dan Juga Daffa cucunya. Dia Hanya Akan bersikap Baik jika didepan Zaky putra sambung yang Disayanginya.
" Maaf Bu, meskipun Sempit dan kurang nyaman Seperti tadi yang ibu bilang, tapi kami bertiga cukup bahagia untuk tinggal disini bu, asal tinggal saling bersama sama. " ujar sekar dengan mengulas senyum tipisnya.
Entah kenapa kali ini Mulut Sekar rasanya terasa gatal untuk tidak menimpali ucapan ibu mertuanya itu, Apa mungkin Efek dia Capek karena pulang kerja belum sempat istirahat sudah kedatangan ibu mertuanya yang bisanya cuma mencibirnya saja, membuat Kepala sekar rasanya ingin pecah dan Geram, namun tetap dia masih mengingat batasannya untuk tetap berlaku sopan pada ibu sambungnya itu
" Huh dasar menantu kurang Ajar bisanya ngebantah saja.! " Timpal Bu laras tak kalah ketus
" Mau minum Apa bu, biar sekar Buatkan. " Ucap Sekar tidak menanggapi Cibiran ibu mertuanya itu, karena percuma pasti akan larinya kemana mana dan akan terjadi perdebatan yang panjang.
" Nggak perlu, ibu datang kesini juga nggak lama lama kok, nggak betah ibu kalau lama lama disini, bisa bisa mati berdiri ibu. " Tukas Bu laras dengan sinisnya
" Ya sudah ibu datang kesini Ada perlu Apa.? " Tanya sekar tanpa basa basi lagi. karena dia sudah lelah dan butuh istirahat
" Ibu kesini mau pinjem Duit sama Zaky. " Jawab Ibu tanpa basa basi
Sekar hanya bisa melengos saat Bu laras mengutarakan niatnya, sekar sudah Bisa menebaknya dari Awal Tidak mungkin Jika tidak ada kepentingan yang mendesak ibu mertuanya itu bertandang ke rumah kontrakannya itu jika tidak ada niat dan tujuannya. padahal setiap bulan Sekar sudah Mentranfer Uang bulanan pada ibu mertuanya itu tapi Di Petengahan Bulan selalu saja ibu mertuanya itu mengeluh masalah soal uang. Disini Sekar dan suaminya mati matian untuk Hidup pas pasan dan bekerja dengan keras untuk segera membeli Rumah impiannya namun ibu mertuanya itu selalu saja mengusik kehidupan rumah tangganya karena memang kurang tegasnya sikap Suaminya. jadinya ibu mertuanya itu semakin mengerecoki kehidupan rumah tangga Sekar dan Zaky suaminya.
" Maaf Bu kalau Sekar Bersikap Lancang, Bukankah Kami sudah mengirimi uang Setiap bulan sama Ibu.? " Tanya Sekar dan justru membuat Bu laras semakin geram pada Sekar
" Ya itu kan Uang jatah bulanan Buat Ibu Sekar beda dong sama Minjam. " Ujar Bu laras dengan Ngegas
" Iya bu tapi Kami sudah tidak punya uang simpanan lagi bu. " Ujar Sekar yang Berusaha menolak dengan Halus
" Kamu pasti Bohong, nggak mungkin kalau Kamu nggak ads Uang simpanan, lagian Anak saya kan gajinya juga Gede sekitar 4 jutaan kan sedangkan Kamu kasih jatah Uang bulanan ibu dan Adek adek zaky cuma sejuta lima ratus, sisanya kan pasti masih banyak, kamu jangan Coba coba bohongin Ibu ya sekar. " Ujar Bu laras dengan Penuh Penekanan karena tersulut emosi
" Tapi bu. ------"
" Lagian ibu Cuma pinjam Uang Sejuta saja kok pelit Amat sih kamu, lagian uang ya kamu pakai juga Uang anak ibu kan, uang juga nggak mau minjam uang hasil jerih payahmu sekar. !" cerocos bu laras lagi
Sekar Hanya Bisa menghela nafas kasarnya, Sumpah kalau sudah begini jadi semakin menambah Emosi Sekar tersulur rasanya ingin meledak sekarang juga
" Bukannya kami pelit bu tapi. -------"
" Assalamualaikum, sayang. ------"
Tiba Tiba Suara Zaky Terdengar Dari Luar Rumah dan segera masuk kedalam Rumah membuat Ucapan sekar menggantung Diudara karena melihat Kehadiran sosok suaminya yang baru saja masuk kedalam Rumahnya. Tampat Raut Wajah Ibu mertuanya itu Berbinar dengan kedatangan putranya, sekar tau ibu Laras akan memainkan Dramanya lagi.
" Walaikum salam. " Jawab Sekar dan Bu laras
sekar pun langsung Meraih punggung tangan Milik suaminya lalu meraih Tas kerja yang menempel di punggung Suaminya, serta meraih Jas yang Ditenteng Oleh suaminya itu
Lalu Zaky pun Tersenyum hangat mengecup kening Istrinya lalu beralih menatap sang ibu lalu Menyalami sang ibu dengan penuh Sopan khas sebagai seorang Anak yang penurut. .
" Lhoh Ibu tumben kesini Ada perlu Apa.?" Tanya Zaky Setelah Mendaratkan Bokongnya Di sofa panjangnya
sedang Sekar masih berdiri melihat Perbincangan Anak dan ibu itu
" Gini Lo Zaky, ibu datang kesini mau pinjam Uang sama kamu dan Juga istrimu. " bu laras mulai bicara
" Pinjam uang.? " Kening Zaky mulai mengkerut. " Bukannya Ini baru Pertengahan bulan ya bu, masa uang Jatah bulanan Yang Zaky kirimkan ke ibu sudah Habis.? " Tanya Zaky dengan Wajah yang tak terbaca
" Ya kan beda Nak sama minjem, kalau minjam kan ibu bakal kembalikan kalau sudah punya uang,lagian biaya sekolah adik adikmu sekarang semakin tinggi belum Uang saku dan kebutuhan Ibu dan adek adekmu lainnya, uang segitu mana cukup buat sebulan Nak. " Desah Bu laras menampilkan Wajah Memelas sejurus Andalan Untuk memeras putra sambungnya itu, padahal jika dipikir pikir Uang Jatah SPP dan buku adik adik Zaky juga sudah Dibayarkan Oleh Zaky Diawal bulan tapi ibu selalu saja memakai Alasan itu untuk selalu meminjam uang Yang tidak tau rimbanya uang pinjaman itu akan di kembalikan, namun Zaky dan Sekar pun mengerti hingga tidak mempersalahkan jika ibu juga tidak mengembalikan pinjaman uangnya, tapi kalau terus menerus Lama lama Anak dan menantunya itu juga mulai mempertanyakan keman larinya uang ya diberikan oleh ibunya selama ini. bukannya pelit atau perhitungan sama orang tua sendiri, namun Seharusnya Sang ibu juga harusnya mengerti jika Anak dan menantunya juga punya kebutuhan lainnya jadi Harus Bisa mengertilah keadaan sang Anak dan menantunya.
Zaky hanya saling melempar tatapan pada Istrinya yang wajahnya sudah ditekuk berlipat lipat. lalu beralih menatap Wajah Tua Milik bua laras yang Sudah membesarkannya selama 29 Tahun Lalu. karena memang Bu laraslah Yang merawatnya dari kecil ketika dirinya masih berusia setahun Ditinggal oleh ibu kandungnya yang pergi menikah dengan pria lain menurut cerita dari Alm ayahnya yang sebelum meninggal. membuat Zaky Semakin tidak tega pada Bu laras dan punya tanggung jawab besar pada sang ibu dan juga kedua adek adeknya
Lalu.
" Ya sudah Sayang Kamu pinjami Ibu uang Ya? " Ujar Zaky pada sekar istrinya membuat sekar mendengkus kesal
" Tapi mas. ---"
Lagi lagi ucapan sekar menggantung di udara
" Udah sayang nggak apa apa. " Ujar Zaky sambil mengedipkan matanya lalu beralih menatap ibunya kembali. " Ibu mau pinjam uang berapa.? "
Ya beginilah Zaky si Pria Penyayang tak Tidak Pernah Tega pada melihat keluarganya sedang dalam kesulitan apalagi jika menyangkut tentang Ibu sambungnya dia akan seperti Anak Ayam yang penurut pada induknya
" Sejuta Saja kok Zak. " Cicit Bu laras dengan wajah sendunya
" Kamu ambil Sedikit uang Tabungan kita ya sayang, nanti Mas ganti. " Ujar Zaky dan lagi lagi Sekar Harus menuruti perkataan Suaminya untuk Mengurangi Uang Tabungannya yang dia sisihkan untuk membeli Rumah. kalau terus begini Kapan Bisa Beli Rumahnya sedangkan hampir setiap bulan Uang tersebut Sedikit demi sedikit berkurang.dan Mungkin ini yang paling besar Berkurangnya karena biasanya Sekar hanya menguranginya Dengan Jumlah ratus ribu saja Bukan sejuta seperti saat ini
Tidak ada punya Pilihan lagi, Sekar dengan wajah penuh Paksaan akhirnya berbalik masuk kekamar dan mengambil uang tersebur lalu setelah itu kembali kedepan dan menyerahkan lembaran Uang seratus ribuan pada suaminya
" Makasih ya sayang. " Ujar zaky Dengan lembut dan Sekar hanya diam dan menganggukan kepalanya saja
lagi lagi dia harus membatin
" Ini bu uangnya. tolong Di pergunakan dengan baik ya bu, sampai Tanggal Akhir bulan. " Ujar Zaky pada ibunya dan menyerahkan Uang tersebut
" Iya nak makasih ya, kamu memang Anak ibu yang paling baik, Nggak seperti istrimu itu. --" Ujar Bu laras sambil meliril kearah Sekar
" Bu. ----" desah Zaky yang seakan tak suka ibunya itu mulai Menyudutkan istrinya
" Iya deh iya, kalau gitu Ibu permisi pulang Dulu ya, ibu pinjam dulu uangnya. " Ujar Bu laras. " Assalamualaikum. " pamitnya lalu beranjak dari duduknya untuk segera pamit pulang.
" Walailaikumsalam. " jawab Zaky dan Sekar
Lalu bu laras pun segera keluar dari Rumah dan Pulang meninggalkan Rumah kontrakan Anak dan menantunya itu dengan menggunakam Taxi Online yang Tadi sudah dia pesaan memang Gaya kehidupan Bu laras sangat dibilang seperti orang kaya padahal sebaliknya pas pasan. karena sudah terbiasa Hidup dengan gaya Wah Sebelum Ayah Zaky meninggal membuatnya sedikit lupa diri akan Kehidupannya sekarang.
Zaky pun beringsut untuk menghampiri istrinya yang mungkin sedang Dirundung kesal itu
" Sayang aku mau minta maaf atas ucapan ibuku tadi. " Ujar Zaky
" Sudahlah mas aku capek juga baru pulang kerja kamu juga pasti capek baru pulang kerja, aku sudah siapin Air Hangat lengkap dengan baju dan handuk Dikamar mandi, kamu buruan gih mandi sana. " Ucap Sekar menahan kesal
" Sayang kamu marah.? " Tanya Zaky dengan perasaan tak enak hati karena Istrinya terlihat bersikap dingin denganya
" Udahlah mas aku nggak bahas itu dulu, bosen ujung ujungnya kita bakal berantem lagi, kamu kan memang selalu Menomorsatukan ibumu. " ucap sekar dengan Ketus
" Kok kamu gitu Sih. " emosi Zaky sudah mulai terpancing
" Udah mandi sana, setelah itu makan, tadi aku sudah siapkan makan malammu juga Mas, oiya malam ini aku mau tidur dikamae Daffa, dah Aku Masuk kamar daffa dulu, ngantuk mau istirahat. " Ujar Sekar dengan wajah malas dan berlalu meninggalkan Suaminya yang sudah nampak geram, lalu sekar pun masuk kedalam kamar Anaknya tanpa menghiraukan panggilan dari suaminya
" Sekar.-" Teriak zaky
" Aku belum selasai bicara sekarr. " Geram Zaky namun tak juga membuat istrinya menghentikan Langkahnya yang kini sudah masuk kedalam kamar Daffa anaknya
membuat Emosi Zaky kembali meletup letup lalu diapun masuk kedalam kamar mandi dan membanting Pintu kamar mandi itu dengan keras
BRAK. .
.
.
.
.
_bersambung_
Jangan lupa kasih Like dan komen juga votesnya ya jika Suka
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rena Agustina
ulah si Zaky yg ga tegas sama ibunya bakal jd awal kehancuran rumah tangga lu zaky
2021-12-02
0
Dede Ida Marpaung
alhamdulillah selama berumah tangga mertua ngak pernah merepotkan,malah bantu belikan susu utk cucunya
2021-07-02
0
itttti ajahh 🆘❀⃟⃟✵
ortu wajib tapi istri lebih hak
2020-11-17
2