Fifi membantu Emak di dapur membuat sarapan pagi.Emak hanya memasak nasi goreng dan telor ceplok.Fifi membuat teh hangat untuk mereka sarapan.setelah selesai Dia memanggil Ilham dan Adik nya Imam untuk sarapan bersama.saat itu Ilham sedang duduk di teras rumah dengan Imam.mereka terlihat akrab.
Ilham orang nya ramah dan mudah bergaul.beda dengan bisma yang hanya bicara pada orang tertentu saja.
"Kak ayo sarapan dulu.ajak Fifi."
"Baik lah.ucap nya."
Fifi masuk ke rumah dan di ikuti Ilham dan Imam adiknya.mereka sarapan alakadarnya.Fifi melihat Ilham makan dengan lahapnya sampai nambah.
"Kak Ilham lapar apa doyan ucap gadis itu melihat Ilham."
""Ilham mengangguk penuh semangat. habisnya masakan emak sangat nikmat.kalah ama masakan restoran bintang 5. ucap nya di sela - sela makan."
"Alah bilang aja kakak emang kelaparan kan.."
Ilham tak menghiraukan Fifi yang terus bicara. bagi Ilham itu bukan alasan utama dia begitu lahap.namun hari ini untuk pertama kali nya dia merasakan masakan seorang ibu.selama ini dia tak pernah merasakan masakan ibu nya.
Karna dari kecil dia tak pernah mengenal sosok Ibu atau pun Ayahnya. terkadang dia berpikir kalau dia anak yang tidak di harapkan oleh kedua orang tuanya. jangankan bertemu fotonya saja Ilham tidak punya.
Fifi telah memberikan kebahagiaan yang luar biasa baginya tampa gadis itu menyadari.Ilham hanya sebatang kara yang dari remaja sudah merasakan pahit getir kehidupan.kalau saja saat itu dia tak bertemu dengan tuan mulyo mungkin nasibnya tak akan sebaik ini.
Flashback
Saat hari menjelang maghrib.disaat jalanan mulai sepi berdiri seorang remaja dengan pakaian lusuh dan ada beberapa noda darah di pakaiannya.
Anak itu berdiri sambil memegang bibirnya yang sobek akibat perkelahian dengan anak jalanan.dia berkelahi merebutkan sepotong roti.
Ya.sepotong roti yang hampir merenggut nyawanya akibat di keroyok. namun sepotong roti yang juga menjadi penyambung hidup baginya saat itu.
namun tetap saja dia tak dapat mempertahankan rotinya.
Roti yang dengan susah payah di dapatkannya dari hasil menjadi kuli angkut di pasar. Dia harus berjalan membawa barang belanjaan dan di beri uang sepuluh ribu.dan di belikannya roti.
Anak remaja itu Ilham.dia berdiri di depan restoran mewah dan melihat orang - orang di dalamnya tengah bersantap ria. sambil memegang perutnya yang keroncongan sedari pagi belum terisi.sedangkan malam sebelumnya hanya memakan nasi sisa yang di temukannya di kursi taman.
Saat pelayan restoran mengusirnya pergi karna dapat mengganggu selera makan pelanggan yang tentu dari kalangan atas.saat itu keluar bapak - bapak beserta satu orang laki - laki menghampirinya.
Bapak itu mengajaknya pulang dan memberikan makan dan tempat tinggal.
dia adalah Tuan Mulyo.orang yang sampai hari ini selalu di hormatinya.
Tuan mulyo mengirimnya ke luar Negeri untuk belajar. selama diluar Negeri Ilham dilatih khusus menjadi seorang pelindung.dan selama disana Ilham juga mempunyai teman yang bergerak di dunia bawah.
Menjadi penembak jitu dan beberapa keahlian lainnya dia dapatkan di luar negeri.tentu tuan Mulyo mengetahui semua yang dia lakukan.
Ilham juga belajar manajemen bisnis dan perkantoran. Dia termasuk anak yang cepat tanggap dan pintar.
Enam bulan yang lalu dia kembali ke Indonesia dan kuliah di kampus yang sekarang menjadi kampus Fifi juga. Karna tuan mulyo sedang membuat perusahaan baru anak cabang di beberapa kota di Jakarta. Dia diminta membantu kesulitan di beberapa bidang.
Dan saat Emak menelpon tuan Mulyo menceritakan kondisi Fifi saat itu. Tuan mulyo memberikan tugas untuk menjadi
bodyguard gadis itu secara diam - diam. tentu menjadi anak sopir hanya formalitas semata.
Sejak saat itu Ilham bersumpah setia di hadapan tuan Mulyo.
Flashback end
Selesai sarapan Fifi membereskan meja dan mencuci piring membantu Emaknya.sedang Ilham berkeliling rumah sambil menikmati matahari pagi.
Fifi mencari Ilham dan menemukannya tengah duduk di bawah pohon seri dibelakang rumah.Fifi duduk di samping Ilham.
Fifi melihat Ilham sedang sibuk dengan ponselnya.saat dia tau Fifi sedang melihatnya lama.
"Ada apa ? tanya Ilham."
Fifi meraih tangan laki - laki itu.
"Terima kasih.ucap nya tulus."
Ilham balas tersenyum dan mengangguk..
Wahai hati tolong sadar lah..
jangan terlalu bermimpi.
jangan sampai engkau terluka nanti saat engkau bangun dia bukan untukmu.
melihat senyuman dan berada didekat nya saja sudah suatu anugrah yang di hadiahkan tuhan.
maka bersyukurlah..
Karna Ilham mengatakan akan pulang ke Jakarta nanti malam.maka Fifi mengajaknya berkeliling di kota kecil itu.
Fifi bersiap untuk mengajak Adiknya Iman ke Mall di kota itu. walau tak sebesar di Jakarta namun kota kelahirannya juga ada Mall.
"Dek ayo bersiap". ucap nya mengajak adiknya.
" Kemana kak " .
" Ayo ikut aja" ..
"Baiklah"
Iman yang sudah siap menunggu kakaknya di depan rumah menunggu Fifi yang pamitan dengan Emak.
"Mak Fi mau main dulu ya sama kak Ilham dan Imam."
"Iya..hati - hati ya."
ucap Emak yang lagi menjemur pakaian di halaman belakang.
"Iya mak".. Fifi bergegas keluar rumah.di sana sudah menunggu Ilham dan adiknya.
"Ayo kita berangkat."
Fifi melihat mobil yang mengantarnya pulang semalam sudah kembali berada di depan rumahnya. seperti jaelangkung datang tak di undang pulang tak diantar.
Mereka masuk ke dalam mobil. Imam duduk di depan. sedangkan Fifi dan Ilham duduk di belakang.
"Kak ini mobil siapa ?" Fifi penasaran dengan mobil itu.
"Ya mobil tuan mulyo lah. gak mungkinkan mobil aku. mana sanggup bayar cicilannya."
Hmmm..Fifi tak bertanya lagi. dia percaya kalau itu memang mobil tuan mulyo.karna tuan Mulyo memang mempunyai beberapa perusahaan dan juga rumah sakit di kota itu.
Setelah berkendara setengah jam mobil memasuki mall. mereka turun di depan mall dan sang supir pergi entah kemana.
Fifi mengajak adiknya menuju tempat penjualan handphone. Dia ingin membelikan adiknya HP. Agar dia bisa berkomunikasi dengan Emak dan adiknya jika dia sudah kembali ke Jakarta besok.
Fifi membayar dengan kartu yang diberikan bisma. setelah membeli HP Fifi mengajak Adiknya berbelanja keperluan rumah tangga. mereka berkeliling mall sebentar saja. namun sudah membuat Ilham dan Imam kerepotan membawa barang belanjaan Fifi yang menggunung.
Fifi tertawa gembira melihat Ilham dan adiknya kewalahan.
"Maaf ya dek Kakak khilaf . ucapnya dengan senyum bahagia."
"Lain kali aku nggak akan mau di ajak ke mall". kenapa nggak sekalian aja mallnya di beli." Oceh adiknya.
Ilham hanya geleng - geleng.
Ternyata semua wanita akan gila saat berbelanja..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
silviaanugrah
hai thor, aku datang bawa 15 like untuk karyamu.
semangat up dan smg ceritanya sukses ya. aku tunggu feedback nya ke cerita ku😉
2021-02-04
0
Adel
like untukmu thor...😄
2021-01-26
0
pinnacullata pinna
ya iya lah pas bgt dibayarin 😂🤣
klo suru bayar sendiri baru mikir 🤣🤣🤣
btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏
2021-01-07
1