Ch6 rahasia emak

Fifi terbangun saat subuh .ia bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan ibadah subuh.setelah sholat subuh Fifi ingin ke dapur mencari minuman.saat keluar dari kama, ia melihat sudah banyak pelayan dan penjaga berkumpul di depan sebuah kamar.

Apa yang terjadi,Fifi mempercepat langkah nya ingin tau apa yang sedang terjadi.saat Fifi menerobos ke dalam kamar betapa terkejutnya dia,gadis yang semalam di temuinya sudah terbaring di atas tempat tidur dengan oksigen dan infus yang menancap di tangannya. juga Dokter yang berdiri disamping gadis itu, dia adalah Dokter keluarga mulyo.

Mengapa dia tiba-tiba jadi sperti ini, sedangkan semalam dia dalam keadaan sehat-saja. Fifi bertanya kepada bik Ida apa yang terjadi, lalu bik Ida menceritakan kalau non cahya berusaha bunuh diri dengan gantung diri.betapa terkejutnya Fifi saat bik Ida mengatakan kalau gadis itu mau bunuh diri.

"Tuan dan Nyonya besar dalam perjalanan pulang setelah dikabarkan keadaan anaknya beberapa saat lalu," kata bik Ida lagi.

Fifi terdiam merenungkan kenapa sampai terpikirkan oleh gadis itu untuk bunuh diri.keluarga yang kaya raya, hidup tak kekurangan seperti dirinya.tidak mungkin orang tuanya memaksa menikah pikirnya lagi, apa dia tidak bahagia.

 

Tidakkah dia tau kalau bunuh diri itu sangat di benci Allah dan tidaklah di terima amalannya semasa hidup. sungguh rugi orang-orang yang berpikir sperti itu.

Bunuh diri hanya untuk mengakhiri masalah dalam hidup,sedangkan aku rasa gadis itu tidak punya masalah yang rumit pikirnya lagi.

Huuufffffh..

Fifi menarik napas dalam..

 

*A*stargfirullahaladzim, gumamnya.

Fifi duduk di kursi yang diambilkan pelayan, sambil menatap gadis yang terbaring pucat di tempat tidur itu.

"Bik biar saya saja yang menjaga nya,Bibik teruskan saja pekerjaan.kalau dia terbangun, saya akan panggil."

Bibik mengangguk tersenyum dan berlalu pergi sambil mengantar kan dokter keluarga itu ke depan.

Dokter pun pamit ke rumah sakit lagi.karna ada pasien yang harus di periksa.

 

Fifi menggenggam tangan cahya.

 

Fifi tersenyum dan berkata.

"hai cahya nama aku fifi.

aku sempat senang saat bertemu dengan mu semalam, Aku merasa akan punya teman.tapi mengapa kamu ingin mengakhiri hidup mu? , apa kamu sedih karna sering di tinggal orang tua mu bepergian?, aku yakin orang tua mu pasti sangat menyayangi mu, apa kamu marah dengan keberadaan ku di sini?,"

Tolong jangan menyiksa dirimu lagi.

Sesungguh nya bersyukur lebih baik dari pada putus asa, sungguh engkau lebih beruntung di bandingkan diri ku.

Kamu punya segalanya,orang tua yang menyayangimu,segala yang kau mau bisa terwujud. Fifi tersenyum sambil mengadahkan kepalanya agar air mata nya tak jatuh.

Fifi melihat dua orang masuk ke dalam kamar .Fifi berdiri dan memberi salam, Fifi yakin kalau orang tu adalah orang tua cahya.

nyonya Inel tersenyum sebentar menatap Fifi, kemudian pandangan nya beralih ke tempat tidur .

Dimana putrinya terbaring. Nyonya Inel mencium kening putrinya, air mata menetes melihat keadaan putrinya.

 

Sedangkan suaminya hanya diam di samping istrinya.tak ada satu pun yang bicara.

Diam-diam Fifi mundur ingin keluar dari kamar, dia tak ingin mengganggu keluarga itu. namun tuan Mulyono memintanya tetap di situ.fifi kembali berdiri di sampingnya.

Saat keadaan sudah tenang tuan dan nyonya Mulyono mengajak Fifi duduk di ruang keluarga.Fifi pun sudah tak sabar ingin sekali bertanya,banyak sekali pertanyaan nya yang harus di lontarkan batinnya.

 

Fifii duduk dengan tenang sambil menunggu apa yang akan di sampaikan tuan besar tersebut.dengan berdebar-debar Fifi mendengarkan dengan jelas kalau tuan Mulyono tidak ada hubungan keluarga dengan Emaknya.

Saat emaknya melahirkan Fifi di salah satu rumah sakit swasta di kota nya yang tak lain pemilik rumah sakit tersebut adalah tuan Mulyono. karna rumah sakit itu menerima pengobatan gratis bagi siapa pun yang memerlukan, dari kalangan menengah ke bawah.

Saat itu keluarga tuan Mulyono jg masih menetap di kota yang sama.

 

Saat bersamaan istri nya juga melahirkan di rumah sakit itu, namun kondisi istrinya tidak memungkinkan memberikan ASI ke Cahya anaknya.

Sedangkan Cahya tidak mau minum susu formula yang di berikan pada nya.

Emaknya menawarkan bantuan dengan memberikan ASInya yang melimpah kepada Cahya. saat itu Cahya sangat membutuhkan dan Cahya tak menolak susu yang di berikan Emaknya.

sampai kondisi istri nya membaik dan bisa memberikan anaknya ASI Cahya menyusu dengan Emak Fifi.

Fifi tersenyum mendengarkan penuturan tuan Mulyono tentang Emaknya. sebelum Fifi bertanya, tuan Mulyono melanjutkan lagi kata-kata nya.

Pada saat umur Cahya berumur setahun, keluarganya pindah ke kota. karna dia ingin mengembangkan bisnisnya yang mulai naik daun.

Sebelum pindah, tuan Mulyono menyempatkan bertemu emaknya, dan memberikan alamat nya sekarang dan juga nomor telepon. Dia berharap suatu hari nanti Fifi bisa bertemu dengan anak nya.

Walau pun sudah bertahun-tahun tak bertemu, tapi tuan Mulyono tetap memantau perkembangan Fifi tampa sepengetahuan Emakny. jadi tuan Mulyono bisa tau kemampuan Fifi di bidang akademik mau pun yang lainnya melalui orang suruhan yang selalu mengikuti Fifi tampa dia tau.

Saat kelulusan pun, tuan Mulyo sudah tau kalau Bapaknya akan menikahkan Fifi dengan Bagas anak jurangan bata.

Lalu dia mengirim orang untuk menemui Emaknya dan mengabarkan akan menjemput Fifi tengah malam itu.

Tuan Mulyo juga sudah menyebar foto Fifi ke penjaga dan pelayan, Dia mengatakan kalau sbentar lagi fifi akan sampai.

Fifi mengucap syukur dalam hati nya . terima kasih Mak,sungguh tak bisa ku balas air susu mu. dulu air susu mu menjadikan aku tumbuh dan berkembang dengan baik, sekarang air susu mu lagi yang menyelamatkan aku dari orang seperti Bagas.sungguh luar biasa Allah mengatur semua ini, perlahan air mata nya menetes mengingat Emaknya.

*Y*a Allah jangan jadikan aku kufur akan nikmat mu..batinnya.

Fifi menghapus air matanya,

"Kalau orang suruhan tuan yang menjemput saya mengapa saya di turunkan di jalan,tanya fifi lagi".

Heheheh...

Tuan mulyono tertawa kecil.

" Itu untuk melihat kesiapan kamu, apa bisa bertahan di kota besar ini, jawab tuan Mulyono enteng".

"Dan ternyta kamu mampu."

"Dan saya yakin,kalau kamu juga bisa menjadi penerus saya nanti nya."

"APA ?",,

Fifi gak salah dengar. kalau tuan Mulyono ingin dia menjadi penerus perusahaan dan aset lainnya.

Jantung Fifi berdegup kencang.

"Tidak."

"Saya ingin kamu menjadi penerus saya akan datang,ucap tuan mulyono."

"Mengapa harus Fifi???"..

Terpopuler

Comments

TK

TK

nyicil like

2021-01-07

0

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

mimpi apa semalem tiba-tiba jadi penerus

btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah

2021-01-07

1

Wulandari

Wulandari

Heii Author..

ROMANTIKA REMAJA DAN MIKAYLA udah mampir ya..😍😍😍😍😍

jangan lupa mampir balik ya Kak Author🤗🤗

tatap semangat💪💪💪

2020-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!