MDIMH|17. Triple A

"Selamat datang ibu bapak, saya sengaja menyuruh wali murid untuk datang kesini terutama ibu dan bapak untuk memberitahukan kesalahan apa yang telah diperbuat oleh ketiga putra ibu dan bapak." sambutan kepala sekolah saat melihat kedatangan Jeniffer dan Andrian.

"Apa yang telah mereka perbuat?" tanya Andrian tanpa memperdulikan bagaimana tatapan Triple A.

"Begini ketiga putra bapak telah mendorong salah satu murid disini yang bernama Ravael. Kami baru mengetahuinya saat salah satu saksi di kejadian itu melaporkan langsung ke saya." ucap kepala sekolah itu yang ternyata bernama 'Mutia' terlihat dari sebuah name tag di sakunya.

"Papa Rae bisa menjamin kalau kami itu tidak bersalah pa, kami hanya membela wanita yang dibully oleh Ravael bukan bermaksud untuk mendorongnya. Kami hanya tidak suka saja melihat bagaimana perlakuan Ravael kepada seorang perempuan. Ravael saja bisa mendorong Helen kenapa kami tidak bisa mendorongnya kembali?" ucap Andrae membela dirinya dan kedua adiknya yang sayangnya tidak diperdulikan oleh Andrian.

"DIAM KAMU RAE!" bentak Andrian tidak segan-segan membuat Andrae terdiam.

"Mama percaya kan sama kita?" lirih Andrey menangis membuat Jeniffer tidak tega.

"Iya mama percaya sama kalian." ucap Jeniffer sambil memeluk Triple A.

"Saya bisa menjamin jika mereka yang bersalah pak Andrian, dari para saksi yang melihat kejadian itu secara langsung." ucap Mutia penuh kesungguhan, membuat Andrian menghelakan napasnya.

"Jika anak saya terbukti bersalah, saya selaku ayah dari mereka saya meminta maaf Bu Tia, saya menjamin perbuatan mereka tidak akan pernah terulang kembali kedua kalinya. Mohon maafkan perbuatan mereka pak bu." ucap Andrian menatap kedua orang tua Ravael yang kini telah menatapnya penuh permusuhan.

"Saya rasa kita tidak bisa langsung memutuskan siapa yang bersalah Bu Tia, saya disini perlu korban Helen bukan dari sekedar para saksi saja. Apakah benar Helen selama ini merasa dibully oleh nak Ravael atau tidak." ucap Jeniffer penuh keberanian sambil membalas tatapan mereka.

Apa salah anaknya jika hanya membantu seorang yang terbully?

Bukankah itu adalah hal yang bagus? Lantas, kenapa ketiga putranya malah disalahkan?

Mana keadilan yang sebenarnya yang hanya membela yang bersalah, menyalahkan yang benar.

"Apa maksud ibu? Bukankah sudah jelas tadi dikatakan bahwa saksi disana bilang jika anak ibu dulu yang mencari masalah dengan anak saya. Jadi kenapa anak saya yang malah disalahkan oleh anda?" ucap Ibu Ravael tidak terima sambil bangkit berdiri.

"Kenapa tidak suka? Dan saya juga sudah menjelaskan bukan disini saya juga tidak membutuhkan saksi, tapi saya membutuhkan seseorang yang bernama Helen itu untuk mengetahui yang pastinya." ucap Jeniffer kembali menantang, tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Andrian.

Sedangkan Ibu Ravael yang mendengar jawaban Jeniffer pun berkacak pinggang dan melototkan matanya kesal.

"JEN---" bentakan Andrian pun langsung terpotong oleh bentakan Jeniffer.

"DIAM KAMU MAS!" bentak Jeniffer menggunakan kembali kata-kata Andrian, membuat Andrian jengkel.

"Lihatlah ibunya saja bersikap seperti ini, bagaimana dengan ketiga putranya yang jelas-jelas tidak jauh berbeda dari ibunya sendiri." sinis Ibu Ravael membuat Jeniffer tertawa.

"Jelas mereka anak saya, jadi sudah sewajarnya mereka menurun dari salah satu orang tuanya. Dan pantas saja anak anda didorong oleh ketiga putra saya, ibunya saja bersikap seperti ini gak tau sopan santunnya, berlaku seenaknya menyalahkan anak orang." sinis Jeniffer balik membuat Ibu Ravael geram.

"KAMU!" geram Ibu Ravael membuat Jeniffer tersenyum.

"Kenapa mau ribut? Ayuk ribut sekalian gua gak takut sama lu." ucap Jeniffer bar-bar tanpa menyadari berbagai macam ekspresi orang disitu.

Bahkan Triple A saja kini sudah menatap kagum melihat sendiri bagaimana sikap mamanya.

Terkecuali Andrian, ia yang sedari tadi diam menyaksikan pun menarik Jeniffer kedalam pelukannya, memisahkan mereka.

Termasuk ayah Ravael, ia juga berusaha menahan istrinya yang terlihat berang mendengar ajakan gelud Jeniffer.

"Gua gak takut sama lu! Dari tadi gua sudah berusaha sopan sama lu, lu nya saja kali yang kurang sopan santun selama ini." ucap Ibu Ravael sambil berusaha melepaskan dirinya.

"Lu sudah tua, lebih baik banyakin sikap baiknya daripada sikap jahatnya. Kasian kan kalau lu nanti masuk neraka bukan masuk surga. Gua sih lebih kasian sama suami lu itu yang harus nanggung seberapa banyak dosa lu itu." hina Jeniffer menyinggung Ayah Ravael juga.

Bukannya ia tidak mau sopan kepada sepasang paruh baya itu, tadinya ia pun masih mau mempertahankan sopan santunnya. Tetapi melihat sendiri bagaimana sikap Ibu Ravael, ia pun merasa segan.

Untuk apa ia menghormati Ibu Ravael, jika Ibu Ravael saja tidak bisa bersikap seramah sedikitpun.

"Ceplas-ceplos kayak setrikaan, pengen gua robek rasanya mulut itu tanpa sisa" gerutu Jeniffer dalam hati.

"Gausah banyak ngomong lu, jangan mentang-mentang gua kelihatan lebih tua dari lu bisa seenaknya hina gua kayak gitu. Meski gua sudah tua juga gua masih punya energi untuk gelud sama lu." ucap Ibu Ravael bersiap mengambil ancang-ancang setelah dirinya berhasil melepaskan dirinya.

Mungkin ayah Ravael sudah kewalahan menghadapi sikap istrinya, berbeda dengan Andrian yang masih terlihat kuat menahan Jeniffer dalam pelukannya meski sudah berkali-berkali Jeniffer memberontak.

"Lepas mas" ucap Jeniffer terlihat kesulitan.

"Jangan harap kamu saya lepaskan" ucap Andrian semakin mempereratkan pelukannya.

"Lepas"

"Tidak"

"Lepas"

"Tidak"

"Lepas Andrian"

"Tidak Jeniffer"

"Kalau kamu gak mau lepasin aku jangan salahin aku ya aku cubit." ancam Jeniffer yang sayangnya tidak membuahkan hasil apa-apa.

Tetapi dirinya pun tidak semudah itu saja untuk menyerah, dirinya berusaha lebih kuat untuk memberontak lagi membuat mereka harus terjatuh bareng ke lantai dan terguling.

Karena Andrian yang tidak siap dengan kekuatan Jeniffer tiba-tiba membuat dirinya tidak bisa menahan keseimbangannya.

Berbeda dengan seisi ruangan yang terlihat kaget ketika melihat sepasang suami istri itu terjatuh.

Berbeda juga dengan Jeniffer dan Andrian yang justru lebih mementingkan debat daripada memperhatikan bagaimana posisi mereka sekarang.

Andrian diatas, Jeniffer dibawah dan dalam posisi itu pun mereka terlihat sangat intim membuat Triple A langsung menutup matanya masing-masing termasuk Ravael yang ditutupkan matanya oleh tangan  ayahnya.

"Mending kita pulang saja, daripada berdebat disini. Lagian juga gak bagus Ravael melihat adegan gak senonoh begini." bujuk ayah Ravael yang untungnya diangguki oleh istrinya.

Diam-diam ayah Ravael pun merasa bersyukur dengan adegan itu. Berkat adegan itu, istrinya pun mau dibujuk pulang tanpa harus berdebat dengannya dahulu.

"Bangun mas ih" ucap Jeniffer merasa malu dengan keadaan sekitarnya.

"Gak akan saya lepaskan sebelum kamu berjanji tidak akan membuat kekacauan disini" ucap Andrian membuat Jeniffer mendengus.

"Jangan harap, jangan sampai aku menendang itu nya mas ya." ancam Jeniffer kedua kalinya membuat Andrian terkejut dan buru-buru berdiri dari tubuh Jeniffer.

"Giliran diancam gitu saja takut." gumam Jeniffer yang masih dapat didengar oleh semuanya.

Sedangkan Andrian yang mendengar gumaman istrinya sendiri pun emosinya semakin meningkat dan langsung keluar meninggalkan mereka semua.

Ia bukannya tidak sopan meninggalkan begitu saja tanpa pamit, tetapi ia sedang berusaha menahan emosinya yang sedari tadi terus ditahannya.

Ia tidak mau sampai perdebatan ia dengan istrinya dilihat betul oleh kepala sekolah anaknya.

Sudah cukup ia sedari tadi berdebat soal kekacauan istrinya yang terus memberontak darinya, tapi tidak untuk rumah tangganya.

Ia sedari tadi terus menahan emosinya karena ia tidak mau perdebatan dirinya dengan Jeniffer menjadi tontonan ketiga putranya.

Meski dirinya akui ia masih marah dengan Triple A, tapi ia masih memikirkan bagaimana perasaan ketiganya saat melihat bagaimana perdebatan dirinya dengan Jeniffer karena perbuatan mereka.

Dan ia tidak mau hal itu terjadi!

"Pokoknya saya tidak terima jika ketiga putra saya disalahkan begitu saja oleh sekolahan ini. Saya ibunya saya lebih tau bagaimana sikap putra saya dibandingkan anda Bu Tia. Dan tolong bilangin ke mak lampir itu, saya tidak akan pernah mengakui masalah ini karena sampai kapanpun saya tetap lebih mempercayai putra saya sendiri daripada para saksi disana. Ayuk Triple A kita nyusul papa, nanti kita ditinggal lagi soalnya mobil mama ditinggal di kampus, mama tadi kesini bareng papa." ucap Jeniffer sambil menuntun kedua tangan putranya dengan diikuti oleh Rae di belakangnya meninggalkan Mutia yang masih takjub terbengong melihat bagaimana kelakuan sepasang suami istri itu, ah lebih tepatnya sikap Jeniffer sedari tadi.

"Bagaimana bisa wanita seperti itu menjadi seorang ibu?"

...***...

...A/N : Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini...

...SUKA+KOMEN+SHARE...

...-Tetap jaga kesehatan ya 🖤...

...My Dosen Is My husband...

Terpopuler

Comments

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

salut si sama papa andrian, tidak membenarkan perbuatan anaknya jg yg katanya mendorong temannya grgr membantu teman wanita nya di bully. dan lebih salut sama mama jennifer, akupun pasti bakal marah kalo anakku di tuduh tanpa bukti yg jelas hmm

2021-05-26

0

Nhya HA💜RM

Nhya HA💜RM

bingung deh sma andrian,,iya tau klw dy menjaga keluargax tp didikn yg tdk percya sma anakx ga bs dibenarkn seharusx jgn lsung emosi,dn klw.mmg bnr anakx membela tmnx yg dibully bukankah itu sikap yg baik drpd menutup mata pura2 tdk melihat,yg ada malah klw sdh besar bs membenarkn bullying dn bs jdi dy jg ikut membully... dosen kok emosian bgt!! apa krn sekolahx sh tinggi banget yah?? jdi pintarx diluar kepintaran org biasa.

2021-02-13

0

Alanna Th

Alanna Th

memang ada tuh guru yg belain anak yg meskipun salah krn status orgtuany; punya jbtn/saham d sekolah, shg pembullyan brlngsng terus!

2021-01-06

2

lihat semua
Episodes
1 MDIMH|Sinopsis
2 MDIMH|01.Kampus
3 MDIMH|02. Yayasan
4 MDIMH|3. Penghinaan
5 MDIMH|4. Hukuman
6 MDIMH|5. Bazar
7 MDIMH|06.Berantem
8 MDIMH|07. Pulkam
9 MDIMH|08. Keluarga
10 MDIMH|09. Kembali
11 MDIMH|10. Tugas Sialan
12 MDIMH|11. Hukuman lagi
13 MDIMH|12. Jeniffer
14 MDIMH|13. Cemburu
15 MDIMH|14. Ngambek
16 MDIMH|15. Gagal
17 MDIMH|16. Kuis
18 MDIMH|17. Triple A
19 MDIMH|18. Sidang
20 MDIMH|19. Rindu
21 MDIMH|20. Kampus
22 MDIMH|21. Andrian
23 MDIMH|22. Rumor
24 MDIMH|23.Milikku
25 MDIMH|24. Games
26 MDIMH|25. Bullying
27 MDIMH|26. Hamil?
28 MDIMH|27. Kampus
29 MDIMH|28. Persiapan
30 MDIMH|29. Festival
31 MDIMH|30. Kekacauan
32 MDIMH|31. Triple A
33 MDIMH|32. Terkunci
34 MDIMH|33. Pesan
35 MDIMH|34. Jeniffer
36 MDIMH|35. Minuman
37 MDIMH|36. Bella
38 MDIMH|37. Cemburu
39 MDIMH|38. Tuan Kecil
40 MDIMH|39. Keseruan
41 MDIMH|40. Triple A Vs Bella
42 MDIMH|41. Obat
43 MDIMH|42. Pertengkaran
44 MDIMH|43. Jeniffer Vs Bella
45 MDIMH|44. Perang Dingin
46 MDIMH|45. Keluarga Bella
47 MDIMH|46. Valentino
48 MDIMH|47. Ibu
49 MDIMH|48. Kasih
50 MDIMH|49. Ibu Bella
51 MDIMH|50. Pemakaman
52 MDIMH|51. Erlan
53 MDIMH|52. Yayasan
54 MDIMH|53. Aula
55 MDIMH|54. Markas
56 MDIMH|55. Erlan
57 MDIMH|56. Andrae
58 MDIMH|57. Andrae 2
59 MDIMH|58. Andrian
60 MDIMH|59. Samuel
61 MDIMH|60. Malaikatku
62 MDIMH|61. Triple A
63 MDIMH|62. Kebahagiaan
64 -Keluarga-
65 Exp Part : Kelahiran
66 Season 2|Prolog
67 MDIMH 2|1.Jesslyn
68 MDIMH 2|2. Aldric
69 MDIMH 2|3. Milikku
70 MDIMH 2|4. Hubungan
71 MDIMH 2|5. Sidang
72 MDIMH 2|6. Sekolah
73 MDIMH 2|7. Cafe
74 MDIMH 2|8. Kecoa
75 MDIMH 2|9. Kecoa 2
76 MDIMH 2|10. Makan Malam
77 MDIMH 2|11. Materi
78 MDIMH 2|12. Hadiah
79 MDIMH 2|13. Hadiah 2
80 MDIMH 2|14. Andre
81 MDIMH 2|15. Andre 2
82 MDIMH 2|16. Violence
83 MDIMH 2|17. Andrian
84 MDIMH 2|18. TOD
85 MDIMH 2|19. TOD 2
86 MDIMH 2|20.Erlan
87 MDIMH 2|21. Jennita
88 MDIMH 2|22. Aldric
89 MDIMH 2|23. Jesslyn
90 MDIMH 2|24. Kehilangan
91 MDIMH 2|25. Andrae Vs Samuel
92 MDIMH 2|26. Aldric
93 MDIMH 2|27. Aldric 2
94 MDIMH 2|28. Kehangatan
95 MDIMH 2|29. Pertunangan
96 MDIMH 2|30. Pertunangan 2
97 MIMDH 2|31. Kasus
98 MDIMH 2|32. Kasus 2
99 MDIMH 2|33. Jeniffer
100 MDIMH 2|34. Kegagalan
101 MDIMH 2|35. Rencana
102 MDIMH 2|36. Terluka
103 MIMDH 2|37. Aula
104 MDIMH 2|38. Jesslyn
105 MDIMH 2|39. Jesslyn 2
106 MDIMH 2|40. Kebencian
107 MDIMH 2|41. Pengkhianat
108 MDIMH 2|42. Pengkhianat 2
109 MDIMH 2|43. Jennita
110 MDIMH 2|44. Rindu
111 MDIMH 2|45. Ayah
112 MDIMH 2|46.Andrian
113 MDIMH 2|47. Kenyataan
114 MDIMH 2|48.Saudara
115 MDIMH 2|49.Jodoh
116 MDIMH 2|50.Kejutan
117 -Cinta Sejati-
118 MDIMH 3|1. Afzal
119 MDIMH 3|2. Alfa
120 MDIMH 3|3. Bully
121 MDIMH 3|4. Bully 2
122 MDIMH 3|5. Andrian
123 MDIMH 3|6. Aula
124 MDIMH 3|Info
125 MDIMH 3|7. Andrey
126 MDIMH 3|8. Andrae
127 MDIMH 3|9. Andrae 2
128 MDIMH 3|10. Adara
129 MDIMH 3|11. Adara 2
130 MDIMH 3 |12. Kebaikan
131 MDIMH 3|13. Andrae
132 MDIMH 3 |14. Restu
133 MDIMH 3|15. Ortu Ara
134 MDIMH 3|16. Pernikahan
135 MDIMH 3|17. Ribut
136 MDIMH 3|18. Maaf
137 MDIMH 3|19.Friska
138 MDIMH 3|20. Masa Lalu
139 MDIMH 3|21. Masa Lalu 2
140 MDIMH 3|22. Andre
141 MDIMH 3|23. Rae Vs Rey
142 MDIMH 3|24. Anissa
143 MDIMH 3|25. Andrey
144 MDIMH 3|26. Bayi
145 MDIMH 3|27. Bayi 2
146 MDIMH 3|28. Cinta?
147 MDIMH 3|29. Aggie
148 MDIMH 3|30. Beasiswa
149 MDIMH 3|31. Pernikahan 2
150 MDIMH 3|32. Perkenalan
151 MDIMH 3|33. Xavera
152 MDIMH 3|34. Xavera 2
153 MDIMH 3|35. Hilmawan
154 MDIMH 3|36. Alya
155 MDIMH 3|37. Xavera
156 MDIMH 3|38. Rencana
157 MDIMH 3|39. Xavera
158 MDIMH 3|40. Nara
159 MDIMH 3|41. Flashblack
160 MDIMH 3|42. Erlan
161 MDIMH 3|43. Erlan 2
162 MDIMH 3|44. Akhir
163 MDIMH 3|45. Akhir 2
164 MDIMH 3|45. Akhir 2
165 MDIMH 3|46. Andrian
166 -Pelangi-
167 Exp part : My Dosen Is My Husband
168 Exp part 2 : Ayah
Episodes

Updated 168 Episodes

1
MDIMH|Sinopsis
2
MDIMH|01.Kampus
3
MDIMH|02. Yayasan
4
MDIMH|3. Penghinaan
5
MDIMH|4. Hukuman
6
MDIMH|5. Bazar
7
MDIMH|06.Berantem
8
MDIMH|07. Pulkam
9
MDIMH|08. Keluarga
10
MDIMH|09. Kembali
11
MDIMH|10. Tugas Sialan
12
MDIMH|11. Hukuman lagi
13
MDIMH|12. Jeniffer
14
MDIMH|13. Cemburu
15
MDIMH|14. Ngambek
16
MDIMH|15. Gagal
17
MDIMH|16. Kuis
18
MDIMH|17. Triple A
19
MDIMH|18. Sidang
20
MDIMH|19. Rindu
21
MDIMH|20. Kampus
22
MDIMH|21. Andrian
23
MDIMH|22. Rumor
24
MDIMH|23.Milikku
25
MDIMH|24. Games
26
MDIMH|25. Bullying
27
MDIMH|26. Hamil?
28
MDIMH|27. Kampus
29
MDIMH|28. Persiapan
30
MDIMH|29. Festival
31
MDIMH|30. Kekacauan
32
MDIMH|31. Triple A
33
MDIMH|32. Terkunci
34
MDIMH|33. Pesan
35
MDIMH|34. Jeniffer
36
MDIMH|35. Minuman
37
MDIMH|36. Bella
38
MDIMH|37. Cemburu
39
MDIMH|38. Tuan Kecil
40
MDIMH|39. Keseruan
41
MDIMH|40. Triple A Vs Bella
42
MDIMH|41. Obat
43
MDIMH|42. Pertengkaran
44
MDIMH|43. Jeniffer Vs Bella
45
MDIMH|44. Perang Dingin
46
MDIMH|45. Keluarga Bella
47
MDIMH|46. Valentino
48
MDIMH|47. Ibu
49
MDIMH|48. Kasih
50
MDIMH|49. Ibu Bella
51
MDIMH|50. Pemakaman
52
MDIMH|51. Erlan
53
MDIMH|52. Yayasan
54
MDIMH|53. Aula
55
MDIMH|54. Markas
56
MDIMH|55. Erlan
57
MDIMH|56. Andrae
58
MDIMH|57. Andrae 2
59
MDIMH|58. Andrian
60
MDIMH|59. Samuel
61
MDIMH|60. Malaikatku
62
MDIMH|61. Triple A
63
MDIMH|62. Kebahagiaan
64
-Keluarga-
65
Exp Part : Kelahiran
66
Season 2|Prolog
67
MDIMH 2|1.Jesslyn
68
MDIMH 2|2. Aldric
69
MDIMH 2|3. Milikku
70
MDIMH 2|4. Hubungan
71
MDIMH 2|5. Sidang
72
MDIMH 2|6. Sekolah
73
MDIMH 2|7. Cafe
74
MDIMH 2|8. Kecoa
75
MDIMH 2|9. Kecoa 2
76
MDIMH 2|10. Makan Malam
77
MDIMH 2|11. Materi
78
MDIMH 2|12. Hadiah
79
MDIMH 2|13. Hadiah 2
80
MDIMH 2|14. Andre
81
MDIMH 2|15. Andre 2
82
MDIMH 2|16. Violence
83
MDIMH 2|17. Andrian
84
MDIMH 2|18. TOD
85
MDIMH 2|19. TOD 2
86
MDIMH 2|20.Erlan
87
MDIMH 2|21. Jennita
88
MDIMH 2|22. Aldric
89
MDIMH 2|23. Jesslyn
90
MDIMH 2|24. Kehilangan
91
MDIMH 2|25. Andrae Vs Samuel
92
MDIMH 2|26. Aldric
93
MDIMH 2|27. Aldric 2
94
MDIMH 2|28. Kehangatan
95
MDIMH 2|29. Pertunangan
96
MDIMH 2|30. Pertunangan 2
97
MIMDH 2|31. Kasus
98
MDIMH 2|32. Kasus 2
99
MDIMH 2|33. Jeniffer
100
MDIMH 2|34. Kegagalan
101
MDIMH 2|35. Rencana
102
MDIMH 2|36. Terluka
103
MIMDH 2|37. Aula
104
MDIMH 2|38. Jesslyn
105
MDIMH 2|39. Jesslyn 2
106
MDIMH 2|40. Kebencian
107
MDIMH 2|41. Pengkhianat
108
MDIMH 2|42. Pengkhianat 2
109
MDIMH 2|43. Jennita
110
MDIMH 2|44. Rindu
111
MDIMH 2|45. Ayah
112
MDIMH 2|46.Andrian
113
MDIMH 2|47. Kenyataan
114
MDIMH 2|48.Saudara
115
MDIMH 2|49.Jodoh
116
MDIMH 2|50.Kejutan
117
-Cinta Sejati-
118
MDIMH 3|1. Afzal
119
MDIMH 3|2. Alfa
120
MDIMH 3|3. Bully
121
MDIMH 3|4. Bully 2
122
MDIMH 3|5. Andrian
123
MDIMH 3|6. Aula
124
MDIMH 3|Info
125
MDIMH 3|7. Andrey
126
MDIMH 3|8. Andrae
127
MDIMH 3|9. Andrae 2
128
MDIMH 3|10. Adara
129
MDIMH 3|11. Adara 2
130
MDIMH 3 |12. Kebaikan
131
MDIMH 3|13. Andrae
132
MDIMH 3 |14. Restu
133
MDIMH 3|15. Ortu Ara
134
MDIMH 3|16. Pernikahan
135
MDIMH 3|17. Ribut
136
MDIMH 3|18. Maaf
137
MDIMH 3|19.Friska
138
MDIMH 3|20. Masa Lalu
139
MDIMH 3|21. Masa Lalu 2
140
MDIMH 3|22. Andre
141
MDIMH 3|23. Rae Vs Rey
142
MDIMH 3|24. Anissa
143
MDIMH 3|25. Andrey
144
MDIMH 3|26. Bayi
145
MDIMH 3|27. Bayi 2
146
MDIMH 3|28. Cinta?
147
MDIMH 3|29. Aggie
148
MDIMH 3|30. Beasiswa
149
MDIMH 3|31. Pernikahan 2
150
MDIMH 3|32. Perkenalan
151
MDIMH 3|33. Xavera
152
MDIMH 3|34. Xavera 2
153
MDIMH 3|35. Hilmawan
154
MDIMH 3|36. Alya
155
MDIMH 3|37. Xavera
156
MDIMH 3|38. Rencana
157
MDIMH 3|39. Xavera
158
MDIMH 3|40. Nara
159
MDIMH 3|41. Flashblack
160
MDIMH 3|42. Erlan
161
MDIMH 3|43. Erlan 2
162
MDIMH 3|44. Akhir
163
MDIMH 3|45. Akhir 2
164
MDIMH 3|45. Akhir 2
165
MDIMH 3|46. Andrian
166
-Pelangi-
167
Exp part : My Dosen Is My Husband
168
Exp part 2 : Ayah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!