MDIMH|12. Jeniffer

Hukuman yang diberikan oleh Dafa pun telah selesai, Jeniffer dan Bella langsung duduk terlemas di lantai sambil mengelap keringatnya yang tiada hentinya keluar dengan selembar tisu yang diberikan oleh Dafa kepada mereka.

"Bagaimana besok-besok mau diulangin lagi?" tanya Dafa dengan tatapannya yang masih sibuk dengan sebuah kertas berisikan materi.

"Tidak pak." jawab mereka serempak dengan berbagai macam umpatan yang tidak pernah berhenti sedaritadi.

"Baguslah jika kalian sudah sadar dengan perbuatan kalian itu. Saya harap untuk next time kalian tidak mengulangnya lagi seperti tadi, atau tidak saya dengan senang hati memberikan hukuman yang lebih kejam lagi kepada kalian." ucap Dafa sambil menyeringai.

"Keluarlah hukuman kalian sudah selesai sampai disini." lanjutnya tanpa memperdulikan bagaimana tatapan mereka yang terlihat sekali ingin membunuhnya hidup-hidup.

"Baik pak."

***

"Dosen gila, sinting, kejam, peak ku rasa semua guru sudah gak ada lagi yang namanya berperikemanusiaan. Ya kali hukuman sebanyak itu masih saja dibilang kurang sama dia, mau nya apa coba." gerutu Bella sesudah keluar dari ruangan Dafa.

"Itu juga gara-gara kamu Bel ajak aku bicara tadi yasudah jadinya pak Dafa marah ke kita. Lagian hukuman yang kamu terima juga gak seberapanya dengan hukuman aku nanti." kesal Jeniffer menyalahkannya.

Sedangkan Bella yang disalahkan oleh Jeniffer pun hanya bisa memasang wajah cemberutnya, yang justru terlihat menyebalkan di mata Jeniffer.

"Gak usah sok imut, justru jijik aku ngelihatnya Bel." cibir Jeniffer sadis membuat Bella geram dan menggeplak kepalanya.

TAK!

Jeniffer yang digeplak pun menatap tajam kearah sahabatnya itu yang kini sedang memperlihatkan cengirannya dan mengangkat kedua jari telunjuk dan tengahnya menandakan 'damai'

"Sa---" ucapan Jeniffer pun langsung terhenti ketika dirinya melihat Andrian yang telah berjalan diikuti oleh Triple A yang entah bagaimana bisa Triple A berada di kampus, tempat mereka berada.

"Itu anaknya pak Andrian? Gila ganteng-ganteng banget Jen. Iri deh ku lihatnya." kagum Bella tanpa menyadari wajah pucat pasi Jeniffer.

"Tapi Jen kok muka mereka mirip kayak kamu ya, meski sebagiannya mirip pak Andrian sih." lanjutnya merasa janggal setelah menelitinya.

"Gak mungkinlah Bel, ya kali ku siapanya pak Andrian sampai anak-anaknya pun mirip sama aku. Yasudah yuk mending kita ke kelas saja, aku sudah capek banget setelah berjam-jam di ruangan pak Dafa." usul Jeniffer yang untungnya disetujui oleh Bella.

Dan mereka berdua pun langsung kembali ke kelas, dengan pertanyaan yang berkecamuk di kepala mereka masing-masing.

"Maafkan mama nak, mama bukannya gak mau mengakui kalian tapi mama terpaksa melakukan ini demi peraturan yang ada disini nak."

"Gila pak Andrian berarti daddy hot banget ya, beruntung banget yang jadi istrinya pak Andrian sudah tampan, keren, tegas, bahkan anak-anaknya pun gak kalah tampannya dari bapaknya."

Setibanya mereka di kelas, Jeniffer pun langsung duduk di tempatnya dan membuka handphonenya mengabaikan Bella yang sedang sibuk berceloteh tentang Andrian, suaminya.

Me : Mas

Satu pesan terkirim darinya yang tidak perlu menunggu waktu yang lama, langsung dibaca oleh penerimanya.

Hanya dibaca, dan tidak dibalas membuat Jeniffer menghelakan nafasnya karena ia yang sangat yakin jika suaminya itu masih dalam keadaan marah kepadanya.

Me : Mas, aku minta maaf mas aku tadi gak fokus itu karena diajak ngobrol sama Bella mas. Mas boleh marahin aku, tapi bukan diemin aku begini.

Mas : Dengan begitu, kamu gak bisa bedain mana waktu yang serius mana yang gak?

Me : Aku minta maaf

Mas : Sudah berapa kali kamu tidak disiplin Jeniffer, selama ini saya mengajarkanmu bagaimana caranya disiplin kamu masih ingat bukan soal itu? Kenapa sekarang sikapmu saat sebelum ada Triple A terulang kembali. Saya marah sama kamu Jeniffer.

Me : Maaf

Tidak ada jawaban berikutnya dari Andrian membuat Jeniffer hanya bisa terdiam, menundukkan kepalanya.

Jika boleh jujur, ia sangat menyesal sudah melanggar salah satu aturan yang dibuat oleh Andrian.

Ingin sekali rasanya ia keluar dari kelas ini dan menuju ke ruangan Andrian suaminya sekarang tapi mengingat Bella yang disebelahnya ia tidak mau membuat Bella curiga terhadap hubungan dirinya dengan hubungan Andrian.

Bisa habis dirinya jika Bella sahabat embernya mengetahui hal itu.

"Kamu kenapa Jen? perasaan tadi baik-baik saja." heran Bella melihat perubahan sahabatnya.

"Gak apa-apa Bel, I am fine." jawab Jeniffer memasang senyum palsunya.

Bukan Bella namanya jika ia mempercayai begitu saja, ia sangat yakin jika sahabatnya ini memiliki masalah yang tidak mau berbagi kepadanya. Terbaca dari bagaimana ekpresinya yang terlihat sendu dan frustasi membuat Bella merasa bingung dengannya.

Perasaan tadi sahabatnya itu baik-baik saja, kenapa semenjak sibuk dengan handphonenya sahabatnya itu bisa seperti ini?

Selintas jawaban masuk ke dalam pikirannya, ia sangat yakin jika sahabatnya ini bisa galau seperti ini pasti tidak jauhnya dari namanya putus cinta.

"Sudahlah Jen, aku tahu pasti kamu lagi putus cinta ya? Relakan Jen, gak gini juga caranya kamu putus cinta dari doimu itu. Seperti berkabung saja menangisi, galau-galau begini." bujuk Bella membuat Jeniffer menatapnya tajam.

Putus cinta?

'Gua begini karena gua gak dibales sama suami gua bukannya gua putus cinta setan.' maki Jeniffer dalam hatinya, tidak setuju dengan pemikiran sahabat sialannya itu.

"Siapa yang putus cinta?" tanya Jeniffer geram. "Kamu" jawab Bella dengan polosnya tanpa menyadari tatapan Jeniffer yang sudah setajam elang seperti ingin memangsanya.

"Daripada sedih-sedih begini, mending kita cari cowo baru yang mungkin saja mau sama kamu Jen." usul Bella bangga dengan idenya sendiri, membuat Jeniffer membulatkan matanya dan aksi menggeplak pun tak bisa lagi dihindari.

TAK!

"Kejam kamu Jen, Aku kan sudah usulin yang terbaik buat kamu tapi kenapa kepalaku yang jadi sasaran empuk sama tangan kamu itu." ringis Bella sambil mengusap kepalanya.

"Lagian usulan yang kamu kasih itu bukan membantu tapi menyesatkan Bel." kesal Jeniffer tidak memperdulilan ekspresi sahabatnya yang terlihat kesakitan atas jitakan sayangnya.

"Kamu menyebalkan Jenif." sungut Bella membuang mukanya.

Di tengah-tengah aksi perdebatan mereka, Baby pun datang dengan wajahnya yang terlihat penuh emosi dan dendam.

Brak!

Gebrakan meja pun mulai terdengar di meja guru membuat suasana kelas menjadi hening dan menatap kearahnya.

"Perhatian semuanya! Gua disini mau menyampaikan jika cewek miskin yang gak selevel kita ini lebih baik dikeluarkan dari kuliah ini karena gak pantas cewek rendahan kayak mereka bisa masuk ke kuliah ini yang lebih berkelas daripada derajat mereka itu. Bahkan kemarin saja, disaat dihukum dia sok caper di hadapan pak Andrian pakai acara pingsan-pingsan segala. Gua yakin itu pasti itu bukan pingsan beneran, tapi mau godain pak Andrian saja yang statusnya sudah menikah. Dasar ******!" cemoh Baby sambil menumpahkan air selokan ke arah Jeniffer.

"Kamu tau darimana kalau dia digendong sama pak Andrian?" tanya Bella tidak percaya.

"Well, pantaslah dia berteman dengannya orang status mereka gak jauh beda kok sama-sama miskin." hina Baby sambil meniupkan jari-jarinya yang berkutek merah.

"Aku tanya darimana kamu tahu soal itu Baby bukan yang lain." geram Bella dengan hinaan yang diberikan oleh Baby, si ratu pembully.

"Ini buktinya, perhatikan baik-baik." ucap Baby sambil memperlihatkan sebuah foto ke satu kelas.

Banyaknya para siswi yang berbisik-bisik mengenai hal itu bahkan ada juga yang terang-terangan ikut mencemohnya juga sama seperti Baby, membuat Bella tidak tega melihat keadaan Jeniffer yang memprihatinkan.

Sudah basah kuyup, hinaan dimana-mana bahkan banyaknya lemparan kertas yang digulung yang sayangnya tetap membuat Jeniffer diam, tidak emosi dan tidak juga berbuka suara.

"Terkadang orang perlu disadari juga biar ingat statusnya itu seperti apa, kalau gak diginiin kan gak akan sadar juga sama dirinya sendiri itu siapa. Pokoknya mulai detik ini jangan pernah dekat-dekat sama pak Andrian lagi, karena pak Andrian itu lebih cocok sama gua bukan sama lu." ancam Baby sambil menunjuk Jeniffer.

"Lu kayak jelangkung ya, datang tak diundang pulang tak diantar. Datang-datang mending ramah tamah, basa-basi eh ini malah marah-marah kayak orang kesurupan." ucap Jeniffer tenang tidak memperdulikan bagaimana tatapan tajam Baby kearahnya.

"Masih berani juga lu hah ngejawab gua? Hebat ya masih ada nyali juga cewek miskin ini." geram Baby sambil bertepuk tangan memuji kehebatan Jeniffer di hadapannya.

"Queen of bullying, apa yang perlu dibanggakan dari jabatanmu itu? Menghina, mencaci, merendahkan apa itu perlu dibanggakan untuk sekedar menunjukan mana yang rendah mana yang tinggi? Gua rasa kayaknya gua yang lebih tinggi disini, buat apa harta lu bejibun kalau etika saja gak ada. Gua masih mending miskin tapi etika gua ada." sarkas Jeniffer membuat semuanya terdiam.

"TUTUP MULUT LU ******!" bentak Baby tidak terima dengan ucapan Jeniffer.

Jeniffer yang dibentak oleh Baby pun menyeringai, karena di dunia ini tidak ada yang ia takutkan selain kemarahan suaminya sendiri.

Bagaimana pun juga sebelum ia menikah dengan Andrian, dan memiliki anak ia juga termasuk wanita bad girl yang tidak takut dengan gertakan apapun termasuk orang yang di hadapannya ini.

"****** lu bilang? Lebih baik ngaca, siapa yang lebih pantas dibilang ****** disini? Gua atau lu? Kalau gua ****** dari segi mana gua sampai dibilang ******. Gua rasa semua orang juga akan tahu siapa ****** yang sebenarnya." ucap Jeniffer langsung berlalu keluar meninggalkan Baby yang kini sedang memaki dirinya di hadapan seisi kelasnya.

'Enak banget itu orang ngatain gua ****** segala, ****** gimana coba gua memang salah gua dekat sama suami gua sendiri? Baru tau gua selama ini ada larangan untuk dekat sama suami sendiri' dengus Jeniffer dalam hatinya sambil berjalan menuju dimana ruangan Andrian berada.

Selain meminta maaf kepada Andrian, ia juga ingin menanyakan perihal Triple A yang datang ke tempat kuliahnya karena tidak mungkin Triple A akan datang jika tidak ada urusan yang penting.

Sibuk berkecamuk di kepalanya, membuat Jeniffer tidak fokus dengan yang ada di hadapannya membuat ia merasa menabrak seseorang dan hampir saja terjatuh jika tidak segera ditangkap oleh orang itu.

'Cantik sekali orang ini, aku belum pernah melihatnya selama ini.'

...***...

...A/N : Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini...

...SUKA+KOMEN+SHARE...

...-Tetap jaga kesehatan ya🖤...

...My Dosen Is My Husband...

Terpopuler

Comments

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

bagus jennifer, ga perlu takut sama mereka2 yg udah ngehina kamu. oh nooo pembinor kek nya

2021-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 MDIMH|Sinopsis
2 MDIMH|01.Kampus
3 MDIMH|02. Yayasan
4 MDIMH|3. Penghinaan
5 MDIMH|4. Hukuman
6 MDIMH|5. Bazar
7 MDIMH|06.Berantem
8 MDIMH|07. Pulkam
9 MDIMH|08. Keluarga
10 MDIMH|09. Kembali
11 MDIMH|10. Tugas Sialan
12 MDIMH|11. Hukuman lagi
13 MDIMH|12. Jeniffer
14 MDIMH|13. Cemburu
15 MDIMH|14. Ngambek
16 MDIMH|15. Gagal
17 MDIMH|16. Kuis
18 MDIMH|17. Triple A
19 MDIMH|18. Sidang
20 MDIMH|19. Rindu
21 MDIMH|20. Kampus
22 MDIMH|21. Andrian
23 MDIMH|22. Rumor
24 MDIMH|23.Milikku
25 MDIMH|24. Games
26 MDIMH|25. Bullying
27 MDIMH|26. Hamil?
28 MDIMH|27. Kampus
29 MDIMH|28. Persiapan
30 MDIMH|29. Festival
31 MDIMH|30. Kekacauan
32 MDIMH|31. Triple A
33 MDIMH|32. Terkunci
34 MDIMH|33. Pesan
35 MDIMH|34. Jeniffer
36 MDIMH|35. Minuman
37 MDIMH|36. Bella
38 MDIMH|37. Cemburu
39 MDIMH|38. Tuan Kecil
40 MDIMH|39. Keseruan
41 MDIMH|40. Triple A Vs Bella
42 MDIMH|41. Obat
43 MDIMH|42. Pertengkaran
44 MDIMH|43. Jeniffer Vs Bella
45 MDIMH|44. Perang Dingin
46 MDIMH|45. Keluarga Bella
47 MDIMH|46. Valentino
48 MDIMH|47. Ibu
49 MDIMH|48. Kasih
50 MDIMH|49. Ibu Bella
51 MDIMH|50. Pemakaman
52 MDIMH|51. Erlan
53 MDIMH|52. Yayasan
54 MDIMH|53. Aula
55 MDIMH|54. Markas
56 MDIMH|55. Erlan
57 MDIMH|56. Andrae
58 MDIMH|57. Andrae 2
59 MDIMH|58. Andrian
60 MDIMH|59. Samuel
61 MDIMH|60. Malaikatku
62 MDIMH|61. Triple A
63 MDIMH|62. Kebahagiaan
64 -Keluarga-
65 Exp Part : Kelahiran
66 Season 2|Prolog
67 MDIMH 2|1.Jesslyn
68 MDIMH 2|2. Aldric
69 MDIMH 2|3. Milikku
70 MDIMH 2|4. Hubungan
71 MDIMH 2|5. Sidang
72 MDIMH 2|6. Sekolah
73 MDIMH 2|7. Cafe
74 MDIMH 2|8. Kecoa
75 MDIMH 2|9. Kecoa 2
76 MDIMH 2|10. Makan Malam
77 MDIMH 2|11. Materi
78 MDIMH 2|12. Hadiah
79 MDIMH 2|13. Hadiah 2
80 MDIMH 2|14. Andre
81 MDIMH 2|15. Andre 2
82 MDIMH 2|16. Violence
83 MDIMH 2|17. Andrian
84 MDIMH 2|18. TOD
85 MDIMH 2|19. TOD 2
86 MDIMH 2|20.Erlan
87 MDIMH 2|21. Jennita
88 MDIMH 2|22. Aldric
89 MDIMH 2|23. Jesslyn
90 MDIMH 2|24. Kehilangan
91 MDIMH 2|25. Andrae Vs Samuel
92 MDIMH 2|26. Aldric
93 MDIMH 2|27. Aldric 2
94 MDIMH 2|28. Kehangatan
95 MDIMH 2|29. Pertunangan
96 MDIMH 2|30. Pertunangan 2
97 MIMDH 2|31. Kasus
98 MDIMH 2|32. Kasus 2
99 MDIMH 2|33. Jeniffer
100 MDIMH 2|34. Kegagalan
101 MDIMH 2|35. Rencana
102 MDIMH 2|36. Terluka
103 MIMDH 2|37. Aula
104 MDIMH 2|38. Jesslyn
105 MDIMH 2|39. Jesslyn 2
106 MDIMH 2|40. Kebencian
107 MDIMH 2|41. Pengkhianat
108 MDIMH 2|42. Pengkhianat 2
109 MDIMH 2|43. Jennita
110 MDIMH 2|44. Rindu
111 MDIMH 2|45. Ayah
112 MDIMH 2|46.Andrian
113 MDIMH 2|47. Kenyataan
114 MDIMH 2|48.Saudara
115 MDIMH 2|49.Jodoh
116 MDIMH 2|50.Kejutan
117 -Cinta Sejati-
118 MDIMH 3|1. Afzal
119 MDIMH 3|2. Alfa
120 MDIMH 3|3. Bully
121 MDIMH 3|4. Bully 2
122 MDIMH 3|5. Andrian
123 MDIMH 3|6. Aula
124 MDIMH 3|Info
125 MDIMH 3|7. Andrey
126 MDIMH 3|8. Andrae
127 MDIMH 3|9. Andrae 2
128 MDIMH 3|10. Adara
129 MDIMH 3|11. Adara 2
130 MDIMH 3 |12. Kebaikan
131 MDIMH 3|13. Andrae
132 MDIMH 3 |14. Restu
133 MDIMH 3|15. Ortu Ara
134 MDIMH 3|16. Pernikahan
135 MDIMH 3|17. Ribut
136 MDIMH 3|18. Maaf
137 MDIMH 3|19.Friska
138 MDIMH 3|20. Masa Lalu
139 MDIMH 3|21. Masa Lalu 2
140 MDIMH 3|22. Andre
141 MDIMH 3|23. Rae Vs Rey
142 MDIMH 3|24. Anissa
143 MDIMH 3|25. Andrey
144 MDIMH 3|26. Bayi
145 MDIMH 3|27. Bayi 2
146 MDIMH 3|28. Cinta?
147 MDIMH 3|29. Aggie
148 MDIMH 3|30. Beasiswa
149 MDIMH 3|31. Pernikahan 2
150 MDIMH 3|32. Perkenalan
151 MDIMH 3|33. Xavera
152 MDIMH 3|34. Xavera 2
153 MDIMH 3|35. Hilmawan
154 MDIMH 3|36. Alya
155 MDIMH 3|37. Xavera
156 MDIMH 3|38. Rencana
157 MDIMH 3|39. Xavera
158 MDIMH 3|40. Nara
159 MDIMH 3|41. Flashblack
160 MDIMH 3|42. Erlan
161 MDIMH 3|43. Erlan 2
162 MDIMH 3|44. Akhir
163 MDIMH 3|45. Akhir 2
164 MDIMH 3|45. Akhir 2
165 MDIMH 3|46. Andrian
166 -Pelangi-
167 Exp part : My Dosen Is My Husband
168 Exp part 2 : Ayah
Episodes

Updated 168 Episodes

1
MDIMH|Sinopsis
2
MDIMH|01.Kampus
3
MDIMH|02. Yayasan
4
MDIMH|3. Penghinaan
5
MDIMH|4. Hukuman
6
MDIMH|5. Bazar
7
MDIMH|06.Berantem
8
MDIMH|07. Pulkam
9
MDIMH|08. Keluarga
10
MDIMH|09. Kembali
11
MDIMH|10. Tugas Sialan
12
MDIMH|11. Hukuman lagi
13
MDIMH|12. Jeniffer
14
MDIMH|13. Cemburu
15
MDIMH|14. Ngambek
16
MDIMH|15. Gagal
17
MDIMH|16. Kuis
18
MDIMH|17. Triple A
19
MDIMH|18. Sidang
20
MDIMH|19. Rindu
21
MDIMH|20. Kampus
22
MDIMH|21. Andrian
23
MDIMH|22. Rumor
24
MDIMH|23.Milikku
25
MDIMH|24. Games
26
MDIMH|25. Bullying
27
MDIMH|26. Hamil?
28
MDIMH|27. Kampus
29
MDIMH|28. Persiapan
30
MDIMH|29. Festival
31
MDIMH|30. Kekacauan
32
MDIMH|31. Triple A
33
MDIMH|32. Terkunci
34
MDIMH|33. Pesan
35
MDIMH|34. Jeniffer
36
MDIMH|35. Minuman
37
MDIMH|36. Bella
38
MDIMH|37. Cemburu
39
MDIMH|38. Tuan Kecil
40
MDIMH|39. Keseruan
41
MDIMH|40. Triple A Vs Bella
42
MDIMH|41. Obat
43
MDIMH|42. Pertengkaran
44
MDIMH|43. Jeniffer Vs Bella
45
MDIMH|44. Perang Dingin
46
MDIMH|45. Keluarga Bella
47
MDIMH|46. Valentino
48
MDIMH|47. Ibu
49
MDIMH|48. Kasih
50
MDIMH|49. Ibu Bella
51
MDIMH|50. Pemakaman
52
MDIMH|51. Erlan
53
MDIMH|52. Yayasan
54
MDIMH|53. Aula
55
MDIMH|54. Markas
56
MDIMH|55. Erlan
57
MDIMH|56. Andrae
58
MDIMH|57. Andrae 2
59
MDIMH|58. Andrian
60
MDIMH|59. Samuel
61
MDIMH|60. Malaikatku
62
MDIMH|61. Triple A
63
MDIMH|62. Kebahagiaan
64
-Keluarga-
65
Exp Part : Kelahiran
66
Season 2|Prolog
67
MDIMH 2|1.Jesslyn
68
MDIMH 2|2. Aldric
69
MDIMH 2|3. Milikku
70
MDIMH 2|4. Hubungan
71
MDIMH 2|5. Sidang
72
MDIMH 2|6. Sekolah
73
MDIMH 2|7. Cafe
74
MDIMH 2|8. Kecoa
75
MDIMH 2|9. Kecoa 2
76
MDIMH 2|10. Makan Malam
77
MDIMH 2|11. Materi
78
MDIMH 2|12. Hadiah
79
MDIMH 2|13. Hadiah 2
80
MDIMH 2|14. Andre
81
MDIMH 2|15. Andre 2
82
MDIMH 2|16. Violence
83
MDIMH 2|17. Andrian
84
MDIMH 2|18. TOD
85
MDIMH 2|19. TOD 2
86
MDIMH 2|20.Erlan
87
MDIMH 2|21. Jennita
88
MDIMH 2|22. Aldric
89
MDIMH 2|23. Jesslyn
90
MDIMH 2|24. Kehilangan
91
MDIMH 2|25. Andrae Vs Samuel
92
MDIMH 2|26. Aldric
93
MDIMH 2|27. Aldric 2
94
MDIMH 2|28. Kehangatan
95
MDIMH 2|29. Pertunangan
96
MDIMH 2|30. Pertunangan 2
97
MIMDH 2|31. Kasus
98
MDIMH 2|32. Kasus 2
99
MDIMH 2|33. Jeniffer
100
MDIMH 2|34. Kegagalan
101
MDIMH 2|35. Rencana
102
MDIMH 2|36. Terluka
103
MIMDH 2|37. Aula
104
MDIMH 2|38. Jesslyn
105
MDIMH 2|39. Jesslyn 2
106
MDIMH 2|40. Kebencian
107
MDIMH 2|41. Pengkhianat
108
MDIMH 2|42. Pengkhianat 2
109
MDIMH 2|43. Jennita
110
MDIMH 2|44. Rindu
111
MDIMH 2|45. Ayah
112
MDIMH 2|46.Andrian
113
MDIMH 2|47. Kenyataan
114
MDIMH 2|48.Saudara
115
MDIMH 2|49.Jodoh
116
MDIMH 2|50.Kejutan
117
-Cinta Sejati-
118
MDIMH 3|1. Afzal
119
MDIMH 3|2. Alfa
120
MDIMH 3|3. Bully
121
MDIMH 3|4. Bully 2
122
MDIMH 3|5. Andrian
123
MDIMH 3|6. Aula
124
MDIMH 3|Info
125
MDIMH 3|7. Andrey
126
MDIMH 3|8. Andrae
127
MDIMH 3|9. Andrae 2
128
MDIMH 3|10. Adara
129
MDIMH 3|11. Adara 2
130
MDIMH 3 |12. Kebaikan
131
MDIMH 3|13. Andrae
132
MDIMH 3 |14. Restu
133
MDIMH 3|15. Ortu Ara
134
MDIMH 3|16. Pernikahan
135
MDIMH 3|17. Ribut
136
MDIMH 3|18. Maaf
137
MDIMH 3|19.Friska
138
MDIMH 3|20. Masa Lalu
139
MDIMH 3|21. Masa Lalu 2
140
MDIMH 3|22. Andre
141
MDIMH 3|23. Rae Vs Rey
142
MDIMH 3|24. Anissa
143
MDIMH 3|25. Andrey
144
MDIMH 3|26. Bayi
145
MDIMH 3|27. Bayi 2
146
MDIMH 3|28. Cinta?
147
MDIMH 3|29. Aggie
148
MDIMH 3|30. Beasiswa
149
MDIMH 3|31. Pernikahan 2
150
MDIMH 3|32. Perkenalan
151
MDIMH 3|33. Xavera
152
MDIMH 3|34. Xavera 2
153
MDIMH 3|35. Hilmawan
154
MDIMH 3|36. Alya
155
MDIMH 3|37. Xavera
156
MDIMH 3|38. Rencana
157
MDIMH 3|39. Xavera
158
MDIMH 3|40. Nara
159
MDIMH 3|41. Flashblack
160
MDIMH 3|42. Erlan
161
MDIMH 3|43. Erlan 2
162
MDIMH 3|44. Akhir
163
MDIMH 3|45. Akhir 2
164
MDIMH 3|45. Akhir 2
165
MDIMH 3|46. Andrian
166
-Pelangi-
167
Exp part : My Dosen Is My Husband
168
Exp part 2 : Ayah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!