"Selamat pagi anak-anak sebelum memulai materinya perkenalkan nama saya Andrian Daylon Valentino dan kalian bisa memanggil saya Andrian." perkenalan singkat Andrian tanpa ada senyumnya sama sekali.
Meski begitu Andrian pun tetap digemari oleh mereka semua. Terbukti mereka yang banyak mengangkat tangannya untuk menanyakan hal-hal yang tidak penting. Semisalnya,
"Bapak sudah ada pasangan belum?"
"Bapak mau gak jadi pacarku?"
"Bapak kenapa ganteng banget sih?"
"Kalau dosennya model begitu, gua tiap hari juga betah di kelas lama-lama."
Dan masih banyak lagi sahutan-sahutan lainnya yang membuat Jeniffer berdecak sebal medengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka semua terhadap suaminya.
"Sebelum saya menjawab pertanyaan kalian semua, saya ingin memperkenalkan seseorang di sebelah saya yang bernama Cherly Jeniffer Valentino dan saya harap kalian semua bisa berteman baik dengannya." ucap Andrian sambil menatap istrinya yang kini sedang mengembungkan kedua pipinya dengan kesal.
Euggh gemas.
Ingin sekali Andrian langsung mencium kedua pipi istrinya itu jika saja disini tidak terdapat para siswa dan siswi lainnya.
"Bapak sama Jeniffer ada hubungan apa ya? Kok nama belakang kalian bisa sama?" tanya salah satu mahasiswi yang berdandan menor dan berpakaian terbuka.
Bagaimana tidak? bajunya yang hanya mencapai setengah perut hingga pusarnya pun terlihat dengan jelas dengan dipadukan celana pendek ketat yang memperlihatkan paha dan kaki jenjangnya.
"Kebetulan kami ini hanya sekedar kakak beradik." kesal Jeniffer sambil menekankan kata-katanya yang rupanya istrinya sedang cemburu dan menahan emosinya.
Siapa yang tidak terbakar coba melihat suamimu sendiri ditatap penuh kagum selain dirimu sendiri bahkan ada yang memberikannya sebuah kode ciuman terbang yang dilihat oleh dirimu sendiri yang statusnya sebagai seorang istri dari laki-laki yang mereka puja.
Itulah yang dirasakan Jeniffer sekarang melihat sikap keganjenan para siswi.
"Sudah-sudah, yang pertama saya sudah ada pasangan bahkan saya pun sudah menikah dan memiliki anak. Maka karena itu saya harap kalian semua untuk tidak pernah mengganggu saya dan keluarga saya dan semua ini saya lakukan karena saya yang mau menjaga istri saya dari para lelaki yang ingin mendekatinya. Untuk pertanyaan kedua, kembali lagi ke jawaban pertama dan untuk pertanyaan ketiga saya tidak tahu mungkin ini sebuah anugerah bagi diri saya sendiri. Saya harap kalian semua dapat mengerti dan tidak menanyakan saya lebih dalam lagi." jawaban Andrian tegas yang membuat para fans-fansnya pun patah hati secara massal. Karena mereka yang harus menerima kenyataan bahwa idola mereka ternyata sudah menikah. Sungguh beruntung sekali yang menjadi istrinya itu. Itulah yang ada di benak mereka masing-masing mengenai idola mereka itu.
Sedangkan Jeniffer yang mendengar jawaban suaminya pun langsung menghelakan nafasnya lega lalu tersenyum yang ternyata dibalas sebuah senyuman juga oleh suaminya yang memang sedari tadi suaminya terus menerus menatap kearahnya tanpa memperdulikan tatapan para cewek yang tidak menyukai tatapan yang diberikan oleh Andrian kepada dirinya.
"Jeniffer kamu bisa duduk disini" celetuk Bella disaat melihat Jeniffer yang sedang bingung mencari tempat untuk ia tempati.
"Makasih Bella."
"Sama-sama Jeniffer." balas Bella tersenyum dan pembahasan materi pun dimulai yang membuat seluruh siswa memperhatikannya ah lebih tepatnya memperhatikan dosennya.
Memperhatikan bibirnya saat menjelaskan, mukanya yang tampan bak titisan dewa yunani, dan sikapnya yang tegas dalam mengajar. Yang membuat diantara beberapa mereka pun ada yang membayangkan bagaimana jadinya jika mereka sendiri yang menjadi seorang istri dari Andrian Daylon Valentino.
"Ada yang mau bertanya?" tanya Andrian akhirnya disaat dirinya sudah merasa cukup untuk penjelasannya.
"Saya pak."
"Ya kamu siapa namamu?" tanya Andrian menatap ke arah salah satu siswi itu yang berpenampilannya sangat mewah daripada yang lain.
"Saya Baby saya mau tanya, kenapa bapak memilih bekerja sebagai seorang dosen daripada seorang model? Fisik bapak sangat mendukung. Dan setau saya jika menjadi seorang model bayarannya akan lebih besar dari seorang dosen. Kebetulan juga, karena orang tua saya produksi para agen model, dan saya kasihan sama bapak saya mau menawarkan kerja sama model ke bapak. Apakah bapak mau menjadi seorang model? Untuk bayaran tenang saja tiap bulan pasti dibayar tinggi sama orang tua saya." ucap Baby dengan santai tanpa menyadari wajah Andrian yang sudah merah padam.
Sudah cukup kesabarannya, memang ini cewek minta disleding sama Jeniffer.
"Kurang ajar! Maksud lu apa hah?! Seorang model? Maaf ya pak Andrian tidak mungkin nyaman dengan pekerjaan itu sebagai seorang Model. Jadi, tolong lu hargai batas privasi pak Andrian. Jangan orang yang sudah menjadi seorang dosen, diminta pindah untuk dunia model." cibir Jeniffer tajam membuat Baby langsung tersinggung dan mulai berdiri dari tempatnya.
"Kenapa lu yang sewot? Gua tanyanya ke pak Andrian bukan ke lu cewek miskin." cibir Baby balik tanpa disadari olehnya kini Andrian sudah menatapnya tajam mendengar sebuah penghinaan yang dilontarkan Baby kepada istrinya.
"Baby kamu ikut saya sekarang." "Dan Jeniffer kamu juga ikut." perintah Andrian tegas dan langsung berjalan keluar kelas meninggalkan jam pelajaran yang masih tersisa satu jam kedepan.
"Gara-gara lu sialan, awas aja nanti gua bakal balas perbuatan lu." ancam Baby yang justru membuat Jeniffer menyeringai.
"Gua tunggu tanggal main lu Baby." "Bella aku ke ruangan pak Andrian ya." pamit Jeniffer yang diangguki oleh Bella.
"Tunggu." "Jeniffer aku cuman mau bilang hati-hati sama Baby ya. Dia orangnya suka ngebully orang dan aku harap kamu gak jadi korban pembullyan dia selanjutnya. Dia terlalu dimanja sama kedua orang tuanya dan orang tuanya pun terlalu menuruti kemauannya yang membuat Baby menjadi orang yang berkuasa, dan menindas. Karena kamu tahu sendiri bukan, orang yang suka dimanja itu pasti dibelain bukan?" ucap Bella terdengar khawatir akan keadaannya yang membuat Jeniffer tersenyum dan memeluknya.
"Gak usah khawatir aku pasti bisa jaga diriku sendiri. Jadi semuanya pasti baik-baik saja Bella." ucap Jeniffer meyakinkannya yang membuat Bella menghembuskan nafasnya lega dan tersenyum.
"Apalagi ada mas yang selalu jaga aku dan anak-anak."
"Mudah-mudahan gak kena hukum pak Andrian ya. Semangat Jenif." dukungan Bella mampu membuatnya tertawa.
"Makasih Bella." "Yasudah aku ke ruangan pak Andrian ya gak enak mereka sudah menunggu lama." pamit Jeniffer sebelum berlalu menuju dimana ruangan suaminya berada.
"Aku bersyukur bisa memiliki sahabat sepertimu, Bella."
...***...
...A/N : Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini....
...SUKA+KOMEN+SHARE...
...Tetap jaga kesehatan ya!...
...My Dosen Is My Husband...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Pecinta Halu
Masih kurang seruuu
2023-02-08
0
bini seokjin💜
Jennifer dan Andrian berapa umur nya ,,??
2022-04-06
0
Rokiyah Yulianti
waw keren, mama jennifer langsung ngegas begitu pak suami di hina. mantulll
2021-05-26
0