Suasana kelas Jeniffer dan Bella pun seketika hening disaat Andrian memutuskan hari ini juga akan diadakan kuis dadakan.
Bahkan dari mereka sendiri pun, tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun saat kuis dadakan itu mulai berlangsung, termasuk Jeniffer.
Mereka hanya bisa berpasrah pada nasib mereka masing-masing jika mereka nantinya mendapatkan nilai merah.
Serta mereka juga berharap ada keajaiban pemanggilan Andrian dari kantor dosen, agar Andrian bisa membatalkan kuis dadakannya dan diundurkan harinya.
Tapi sayang keberuntungan lebih berpihak kepada Andrian, tidak ada pemanggilan satu pun dari speaker kelas membuat mereka menghela napas serempak, dan berdoa pada Tuhan agar bisa menjawab soal-soal kuis dengan benar. Meski mereka sendiri pun tau itu adalah hal mustahil!
Mana ada orang bisa mendapatkan nilai baik, jika orang itu sendiri tidak belajar
Termasuk Jeniffer sendiri, ia hanya bisa menggurutu sikap suaminya dalam hatinya saja. Meski ia sendiri pun tau, Andrian tetaplah Andrian. Ia tetap profesionalitas, tidak memperlakukan dirinya istimewa dibandingkan para murid lainnya.
Jika di mansion, ia adalah seorang istri dan ibu, berbeda jika di kampus, seorang dosen dan siswi.
Terbuktinya adalah kuis dadakan ini, dirinya pun sama seperti mahasiswa-mahasiswi lainnya sama-sama tidak mengetahui kuis akan diadakan hari ini juga.
Mengingat suaminya kemarin tidak ada membicarakan kuis sama sekali dengan dirinya. Bahkan masalah kampus pun tidak pernah dibahas oleh mereka berdua saat mereka berdua sudah di mansion.
"Soal sudah saya bagikan, dan saya minta jangan ada yang kerja sama disini bahkan mencontek sedikitpun. Bagi yang mencontek ataupun kerja sama antar teman kalian, saya tidak ada toleransi." ucap Andrian tegas sambil mengedarkan tatapan tajamnya ke seluruh penjuru kelas.
Semua mahasiswa-mahasiswi pun hanya bisa mengangguk lemas, dan mulai fokus dengan soal yang sudah dibagikan.
Ada yang berdecak, ada yang mendengus bahkan ada juga yang menyerngitkan alisnya bingung.
Termasuk Jeniffer sendiri, ia dibuat mati kutu oleh soal kuis yang dibuat oleh suaminya.
Selama berlangsungnya kuis, Andrian bangkit dari posisi duduknya dan mulai berkeliling untuk mengecek kejujuran para mahasiswa-mahasiswinya.
Sampai dimana Andrian terhenti ditempat Jeniffer, ia diam-diam meneliti jawaban istrinya dari beberapa nomor yang sudah dijawab oleh istrinya.
"Ehem, kenapa baru dijawab segitu Jeniffer?" tanya Andrian memecahkan keheningan kelas, membuat para mahasiswa-mahasiswi menatapnya.
"Susah." ketus Jeniffer tanpa mau menatap Andrian.
"Tidak ada yang susah disini, saya hanya memberikan kuis sesuai dengan materi yang sudah saya berikan selama ini. Dan untuk kalian semua, jika kalian semua memperhatikan materi saya selama ini, pasti kalian bisa menjawabnya terkecuali yang kalian perhatikan bukan materi saya tapi sayanya." ucap Andrian tegas membuat mereka semua meneguk ludahnya masing-masing terutama para mahasiswi.
"Saya tidak mau tau, tepat jam saya habis semua jawaban harus dikumpulkan ke saya tidak ada tambahan waktu." lanjutnya sambil berpatroli kembali.
"Kertas apa itu?" tanya Andrian dingin saat dirinya tidak sengaja menangkap sebuah kertas di saku salah satu mahasiswi.
"Ini...." ucap mahasiswi itu tergugup sambil pucat pasi.
"Keluarkan kertas itu, dan kamu KELUAR!" perintah Andrian tegas tak terbantahkan membuat mahasiswi itu melaksanakannya dengan kepala menunduk.
Setelah memastikan mahasiswi itu keluar, Andrian pun langsung mengambil kertas itu dan membacanya.
Maaf selama ini aku gak bisa mengungkapkan bagaimana perasaanku selama ini, maaf selama ini aku sudah menghindarimu, maaf juga aku telah menyakitimu dan membuatmu marah kepadaku.
Hanya surat ini yang bisa ku tuliskan untukmu, sebenarnya selama ini aku sudah menyukaimu tapi berhubung kamu pernah memberitahuku kalau selama ini kamu hanya menganggapku sebagai sahabatmu, aku kecewa sangat kecewa dan itulah alasanku kenapa aku selama ini telah menghindarimu.
Tapi aku juga cukup senang saat kamu cemburu jika aku berdekatan dengan teman baru di kelas. Dan di surat ini, will you be my girlfriend?
Tertanda
-S-
Entah apa yang dirasakan oleh Andrian saat ini setelah membaca surat itu, yang pasti tatapan Andrian sekarang pun terlihat sekali ia merasa geli sendiri dengan surat itu.
Surat itu berisikan kata-kata bucin, membuat Andrian heran dengan si pengirim surat.
Kenapa siswinya itu tidak ditembak langsung saja dengan acara-acara romantis?
Dating, dinner atau walking around ke tempat romantis misalnya. Kenapa harus dengan selembar kertas biasa, dengan tinta pena diatasnya?
"Unik sekali cara mereka" kagum Andrian dalam hati sambil tersenyum kecil.
"Peringatan tegas untuk kalian semua, jangan pernah ada kertas atau tisu sedikitpun baik di saku maupun jaket kalian masing-masing bagi kalian yang merasa menggunakan jaket. Siapapun yang ketauan oleh saya ada kertas maupun tisu yang tersimpan di saku ataupun jaket kalian nanti, saya akan memperlakukan kalian semua sama seperti saya memperlakukan teman kalian tadi. Dan saya minta kumpulkan hp kalian ke meja saya." perintah Andrian membuat para mahasiswa-mahasiswi secara bergantian menaruh hpnya diatas meja Andrian.
"Berisik banget sih pak Andrian." gumam Bella kesal yang langsung disenggol oleh Jeniffer.
Saat Jeniffer ingin mengumpulkan hpnya dan hp Bella, notif hp Jeniffer pun berbunyi membuat seisi kelas lagi dan lagi menatapnya, termasuk Andrian.
Ting!
W. Kelas : Maaf bu sudah mengganggu waktunya, saya ingin menyampaikan anak ibu telah membuat masalah di sekolah. Dan saya harap ibu bersedia hadir ke sekolah sekarang. Trims.
"Ada apa Jeniffer?" tanya Andrian menyelidikinya ketika melihat ekspresi istrinya terlihat menegang dan ketakutan.
"Eh?" tanya Jeniffer kikuk, tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
Jika jujur, suaminya pasti akan mengamuk ke Triple A, dan jika bohong suaminya tidak hanya mengamuk ke Triple A saja melainkan dirinya juga.
"Astaga nak nak, masalah apa yang sudah kalian perbuat sampai mama harus dipanggil begini." gelisah Jeniffer tanpa menyadari Andrian telah mendekatinya dan telah merebut handphonenya.
"Mati gua." lirih Jeniffer pucat pasi, saat suaminya sudah membuka password handphonenya.
Ya, selama ini tidak ada sedikitpun yang dirahasiakan dari mereka berdua. Jeniffer mengetahui password Andrian, dan Andrian pun mengetahui password Jeniffer.
Bahkan Andrian juga mempunyai email istrinya di handphonenya membuat dirinya bisa mengetahui siapa saja yang sudah mengirimi istrinya email.
Setelah membaca pesan yang baru saja masuk di handphone istrinya, seketika rahang Andrian pun mengeras dan mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.
"Kumpulkan kuis kalian, saya ada urusan tiba-tiba dan saya minta Bella untuk membawa kuis kalian ke meja saya. Dan kamu Jeniffer ikut saya." ucap Andrian sambil berlalu meninggalkan kelas tanpa memperdulikan tatapan terkejut dari para mahasiswa-mahasiswi.
Baru saja mereka memulai dan sekarang harus dikumpulkan?
Tanpa diminta kedua kali, Jeniffer pun langsung mengambil tasnya menghiraukan pertanyaan dari Bella, sahabatnya.
Yang ia takutkan hanya kemarahan Andrian dan hukuman apalagi yang akan diberikan Andrian untuk ketiga putranya.
Saat acara bazar saja, Triple A diberikan hukuman untuk membersihkan seisi mansion, ditambah penghentian uang jajan mereka.
Apalagi sekarang Andrian telah mengetahui ketiga putranya membuat masalah di sekolah.
Meski masalah yang dibuat oleh ketiga putranya adalah masalah pertamanya, tapi tetap saja ia sebagai seorang ibu ia was-was dengan nasib Triple A nanti.
"Mungkin mama bisa memaklumi kenakalan kalian nak, tapi gak untuk papa. Mama harap papa gak menghukum kalian seperti hukuman waktu itu lagi. Mama gak tega kalau hukuman itu diberikan kedua kalinya kepada kalian. Dan semoga saja tidak terjadi sesuatu nanti."
...***...
...A/N : Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini...
...SUKA+KOMEN+SHARE...
...-Tetap jaga kesehatan ya 🖤...
...My Dosen Is My husband...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Aminah Angel
haruskah menghukum anak usiamu dini sekeras, itu
2021-06-08
0
Rokiyah Yulianti
papa andrian tegas terhadap anak dan mama jennifer lembur terhadap anak, suami istri yg sempurna
2021-05-26
0