Setelah mengantar Aluna ke rumah nenek Ami, Bryan langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya. Karena bagi Bryan hari ini terasa berat.
Ketika dia sudah berbaring di ranjang dan meraih ponselnya ada beberapa panggilan di sina.
" Astaga Fiona, aku lupa menghubunginya. " batin Bryan...
Bryan kemudian menghubungi Fiona.
"Hallo... " Fiona akhirnya mengangkat Telpon Bryan di dering pertama ponselnya.
"Hallo Fiona, apakah kamu sudah balik ke hotel? " Tanya Bryan memastikan.
"Iya. Tadi aku sempat tunggu kamu. Tapi karena kamu ngga balik - balik dan ngga bisa dihubungi jadi aku balik sendiri pake Taxi online." Jawab Fiona.
"Syukurlah kalau begitu. " ucap Bryan.
"Apakah kamu kuatir Bryan? " Fiona merasa Bryan kuatir padanya.
"Tentu saja aku kuatir. Karena kamu adalah anak dari teman papa dan juga sekarang menjadi temanku. " Jawab Bryan seadanya.
" Jadi hanya karena itu kamu kuatir. " Batin Fiona.
"Maaf tadi aku meninggalkanmu di Restoran. " Bryan meminta maaf perihal dirinya yang meninggalkan Fiona tanpa mengatakan apa pun kepada gadis itu.
"Tidak apa - apa Bryan. Tetapi aku bingung, tadi kamu langsung pergi begitu saja seperti mengejar seseorang. Apa yang sebenarnya terjadi? "
Tanya Fiona yang memang penasaran dengan sikap Bryan sewaktu di Restoran, yang meninggalkannya begitu saja.
"Tadi aku mengejar Aluna. " Bryan menjawab dengan jujur karena memang dirinya mengejar Aluna yang langsung lari melihat Bryan bersama perempuan lain.
"Aluna siapa? " Tanya Fiona yang memang lupa kalau nama pacar Bryan adalah Aluna. Karena Bryan hanya sekali menyebut nama Aluna sewaktu bersama Fiona.
"Aluna pacar aku. Tadi dia melihat kita di Restoran. Jadi aku mengejarnya dan menjelaskan semua padanya agar dia tidak salah paham. Aku sudah menjelaskan padanya perihal kita telah dijodohkan dan kamu akan membantu membujuk papa untuk merestui hubungan kami. " Bryan menjelaskan dengan jujur perihal kejadian tadi.
"Oh pacar kamu. " Jawab Fiona sambil menikmati pemandangan malam dengan lampu kerlap kerlip dari Jendela hotel kamar yang dia tempati.
" Oh yah, Fiona nanti aku hubungi lagi. Soalnya ada panggilan masuk dari Aluna. "
Tanpa menunggu jawaban Fiona, Bryan langsung mengakhiri panggilannya bersama Fiona dan menjawab telepon dari Aluna kekasihnya. Sedangkan Fiona yang hendak melanjutkan kata - kata tampak menggerutu kesal karena Bryan sudah mengakhiri sambungan telpon dengannya.
" Lagi telponan sama siapa? " Tanya Aluna karena nomor Bryan yang dihubunginya tengah sibuk.
"Aku tadi menghubungi Fiona. Aku hanya memastikan kalau dia sudah balik ke hotel."
Jawab Bryan jujur.
"hhm, sebegitu perhatiannya. " Aluna memang sedikit cemburu. Karena bagaimanapun Fiona adalah gadis yang dijodohkan oleh orangtua Bryan sendiri. Walaupun tadi di taman Bryan sudah menjelaskan semuanya dan meyakinkan Aluna bahwa hanya dia gadis yang dicintainya.
" Kamu jangan berfikir yang aneh - aneh sayang. Kita kan sudah sepakat tadi." Bryan mengingatkan Aluna perihal apa yang mereka bicarakan di taman.
Flashback
Kalau begitu tinggalkan aku dan sudahi hubungan kita Bryan. " Ucap Aluna yang membuat Bryan kaget dan melepaskan genggaman tangan Aluna.
"Aluna jangan seperti ini. Aku akan berusaha semampuku untuk membujuk papa dan meyakinkan lebih keras bahwa hanya kau perempuan yang aku cintai. " Bryan sedikit kesal karena dengan gampangnya Aluna ingin mengakhiri hubungan mereka.
"Bagaimana Kalau papamu tetap tidak bisa menerima hubungan kita? dan tetap menjodohkan mu dengan perempuan lain? " Aluna kembali menatap pria yang menunduk karena kesal dengan pernyataan Aluna tadi.
" Fiona akan membatalkan perjodohan ini, dia hanya meminta aku menemaninya selama liburan disini dan aku hanya minta berjuanglah bersama - sama denganku Aluna. Kita akan menghadapinya bersama - sama. Kamu mau kan berjuang bersama denganku? " Bryan akhirnya menatap Aluna. Ada ketulusan dibalik setiap ucapan yang dia sampaikan membuat Aluna percaya bahwa Bryan tidak akan meninggalkannya apapun yang akan terjadi nanti.
" Baiklah. Ayo kita berjuang bersama. " Aluna meraih tangan Bryan dan mengangkatnya keatas seperti memberi dukungan kepada dirinya maupun Bryan.
Flashback End
"Iya aku tidak akan berfikir yang aneh - aneh. Jika kamu akan menemaninya selama beberapa hari lagi aku akan mengerti. " Aluna mencoba merelakan Bryan dengan Fiona beberapa hari lagi demi untuk pembatalan perjodohan antara Fiona dan Bryan. Karena Fiona telah menjanjikan hal itu.
Setelah mereka membahas masalah Fiona, mereka membahas hal - hal kecil seperti menanyakan mengapa Aluna bisa sampai ke kota, kesehariannya dan lain - lain seperti kebiasaan mereka selama berpacaran.
Kemudian Aluna mengakhiri teleponnya dengan Bryan karena mereka sudah sangat lama berbicara dan sangat mengantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Mr.VANO
baik bangat alunany,,brian juga tak kalh penyayangny
2023-08-13
0
Jeng Anna
Jadi Aluna selama 3 tahun berpisah sama Bryan ngapain ya? kerja, kuliah atau apa gitu...kok ga nyusul ke kota aja jd ga perlu bolak-balik kota - kampung biar bisa deketin camer
2021-12-13
0
Raya S
berjuang bersama semoga ada mujijat biar flora mutusin perjodohan itu kalo lihat gelagatnya flora bakalan mempertahankan perjodohan itu deh
2021-10-02
0