Sementara dibelakang Richo mematung melihat adegan barusan. kemudian dia menghampiri pria yang masih memeluk Aluna.
"Hei Bryan kenapa kau memeluk wanitaku?" nada Richo kesal. Karena baru saja dia mengatakan kepada temannya untuk melihat adegan yang akan dibuatnya kepada Aluna tetapi dia sendiri yang harus melihat adegan tersebut.
Aluna langsung memutar balik tubuhnya dan membalas pelukan Bryan.
"Kamu datang sayang?" dengan lirih Aluna berkata, entah mengapa air matanya ikut mengalir.
"hei, aku kan sudah disini. Jadi jangan menangis lagi." usap lembut Bryan di pipi Aluna.
Richo semakin kaget dengan adegan yang tersuguh dihadapannya.
"Berhentilah mengatai semua wanita adalah wanitamu Ric, dia adalah wanitaku, kekasih yang sudah kupacari tiga tahun ini." Ricko semakin kaget dan malu mendengar pernyataan Bryan yang juga dikenalnya.
Taman yang tadinya ramai, kini terlihat sepi. Mira, Nara, Ricko dan ketiga temannya sudah kembali masuk kerumah nenek Ami. Richo awalnya menolak, tapi ketiga temannya sudah menarik Richo untuk menjauhi taman. Kini tersisa dua insan manusia yang sedang mengobati rindu masing - masing di kursi taman tersebut. Aluna bersandar didada bidang milik Bryan. Parfum Maskulin lembut tercium disana. Aluna sangat menyukai bau parfum Bryan karena memang bau parfumnya lembut untuk ukuran parfum pria.
Sementara tangan Bryan mengelus lembut rambut Aluna yang hanya diikat satu.
"Sayang, kamu kok bisa ada disini? ini bukan mimpikan? Aluna menepuk kedua pipinya tidak percaya kalau pria yang memeluknya nyata.
"iya dong sayang. Bryan mengelus pipi yang tadi ditepuk oleh Aluna.
"Tapi tadi pagi waktu ditelpon, kamu bilang ngga bisa datang karena ada di Singapur, terus tadi juga bilangnya seminggu disana." Luna mengingat pembicaraan mereka tadi pagi ditelpon.
"Habisnya ada cewek cantik yang mematikan telepon dengan sepihak dan aku tahu abis nutup telpon dia ngapain." Sindir Bryan sambil tersenyum.
"Emang abis nutup telpon aku ngapain? " tuntut Aluna meminta jawaban sambil bangun dari dada Bryan dan menatap Bryan lekat.
"Ngapain Yah.." pikir Bryan sambil tangan nya menepuk dahinya seolah mencari jawaban disana.
"ihh" Aluna ngambek dan mulai berdiri dari duduknya.
melihat gelagat wanitanya Bryan langsung menarik lembut tangan Aluna dan mendudukkannya kembali. kemudian Bryan mencium dahi Aluna dan berkata "githu aja ngambek."
"Paling abis nutup telpon, hujan datang dari pipimu." canda Bryan kembali, karena dia kenal betul gadis yang membuatnya meninggalkan pekerjaannya di Singapura. Aluna tidak tahu apa yang Bryan tukarkan untuk bisa sampai di Indonesia demi untuk bertemu gadis yang dicintainya itu. Aluna hanya merona malu mendengar penuturan Bryan.
Bryan memang sangat mencintai Aluna karena hanya gadis itu yang membuat harinya menyenangkan, ditengah sibuk pekerjaannya. Bryan setelah lulus SMA sudah menggantikan ayahnya menjalankan perusahaan milik keluarganya. Karena Bryan merupakan anak pertama dari keluarga Wijaya. Diusianya yang masih muda bisa dibilang Bryan cukup sukses memimpin perusahaan milik ayahnya yang saat ini hanya mengawasi perusahaan dari rumah mereka yang berada di Singapura.
Bryan menatap lekat wajah Aluna yang merona karena malu dengan tebakan benar Bryan. Bryan menyentuh bibir mungil Aluna dengan tangannya.
"Tidak ada yang menyentuhnya kan?" Bryan bertanya pada Aluna dengan mata menyelidik.
"nggaklah, emang aku punya pacar selain kamu." jawab Aluna sembari menurunkan tangan Bryan.
Bryan dan Aluna sudah berjanji bahwa tidak ada ciuman bibir selama mereka pacaran. Mereka bertekad akan melakukannya pertama kali dimalam pertama mereka dan keduanya bisa menjaga janji mereka sejauh ini.
"Sayang sudah malam, aku balik dulu. " kata Bryan.
Aluna hanya bisa memajukan bibirnya pertanda dia tidak rela jika kebersamaan mereka berakhir.
"Nanti besok dan besoknya lagi aku kesini. kata Bryan lagi.
"benarkah? " Aluna sontak tersenyum bahagia.
"Iya sayang. Bryan kembali mencium lembut kening Aluna.
"Pokoknya selama kamu liburan disini, aku akan setia menemanimu." Bryan mencubit gemes pipi Aluna.
" asiiikkk," teriak Aluna sambil menghamburkan kembali pelukannya didada Bryan.
"Ya udah ayo kita kedalam pamitan sama yang lainnya. " Aluna menarik tangan Bryan kedalam rumah nenek Ami.
Semuanya senang melihat raut wajah bahagia sepasang kekasih yang baru masuk keruang tamu rumah nenek Ami. Kecuali Richo tentunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Mr.VANO
manis novelmu thor ak suka,,
2023-08-12
0
✰͜͡v᭄pit_hiats
kade #aya nu miheulaan eta😳😳😳😳
2021-12-08
0
Shintya Ulfa
jomblo nyimak loo
2021-11-26
0