Ditempat berbeda yaitu dikediaman Indra Wijaya. Sama halnya dengan Aluna, Indra Wijaya mondar mandir di depan pintu kamar anaknya Bryan. Sambil sesekali mengetuk pintu kamar Brya, karena Bryan yang tak kunjung keluar.
"Bryan cepatlah kita bisa terlambat ke Restoran. Jangan membuat kesan yang buruk di hari pertama bertemu calon Mertuamu. " Seru Indra Wijaya dari balik pintu kamar Bryan.
Dengan langkah malas akhirnya Bryan membuka pintu karena ayahnya tak kunjung berhenti menggedor pintu kamarnya dan alangkah terkejutnya Indra Wijaya ayahnya melihat anaknya masih belum bersiap - siap dan dengan mata seperti khas baru bangun tidur.
"Apa - apaan kamu Bryan? Kenapa jam segini belum siap - siap. Ini sudah hampir pukul 7 malam. Papa sudah membuat janji dengan Om Hendra bahwa kita akan sampai pada pukul 7 malam ini. " Marah Indra Wijaya kepada Bryan.
"Kan papa yang buat janji, bukan Bryan " Jawab Bryan enteng tanpa menatap ayahnya.
"Jangan kurang ajar kamu Bryan! Papa melakukan semua ini demi kebaikanmu, demi masa depanmu. " Bentak Indra Wijaya.
"Kebaikan apa pa? Dengan memisahkan Bryan dengan Aluna sama halnya papa telah menghancurkan masa depan Bryan. " Jawab Bryan lirih, dapat terlihat jelas kesedihan dimatanya mengatakan hal itu.
"Kamu tidak akan bahagia dengan gadis itu Bryan. " Seru Indra Wijaya kembali.
Bryan tersenyum getir mendengar ucapan ayahnya.
"Bryan yang menjalaninya pa, yang menentukan kebahagiaan Bryan adalah Bryan sendiri dan Aluna alasan kebahagiaan Bryan Pa. Jadi Bryan mohon sama papa, restui hubungan Bryan dan Aluna. Bryan tidak meminta apa - apa dari papa, hanya itu saja." Bryan benar - benar mohon sampai berlutut di hadapan seorang Indra Wijaya.
Awalnya Indra Wijaya merasa kasihan dengan anaknya. Tapi egonya terlalu tinggi bahkan kenyataan Aluna yang berasal dari kampung dan dari keluarga biasa membuat Indra Wijaya membuang jauh - jauh rasa iba terhadap anaknya. Awalnya dia berusaha menyentuh bahu anaknya. Tapi diurungkannya kembali.
"Bangun Bryan. Papa tidak mengajarkanmu menjadi seseorang yang berlutut hanya demi seorang wanita. Papa tetap pada pendirian papa. Fiona adalah gadis yang cocok denganmu. Bersiap - siaplah, Jika dalam waktu 15 menit kamu belum juga bersiap - siap. Maka 15 menit berikutnya papa akan menyuruh orang suruhan papa membawa mayat gadis itu dihadapanmu. " Ancam Indra Wijaya.
" Pa..... " Teriak Bryan.
"Pilihan ada di tanganmu Bryan. Jadi jika kamu masih ingin melihatnya hidup, bersiap - siaplah. " Kemudian Indra Wijaya meninggalkan Bryan yang masih berlutut didepan pintu kamarnya. Hatinya hancur mendengar ancaman seorang Indra Wijaya yang tidak pernah main - main dengan ucapannya.
Akhirnya Bryan memilih untuk mengikuti keinginan ayahnya. Dia masuk kedalam kamar dan bersiap - siap. Sesekali dia berfikir untuk menghubungi Aluna perihal ketidak hadirannya dalam lamaran hari ini. Tapi kembali dia mengurungkan niatnya karena takut Aluna akan kecewa dengan alasan ketidak hadirannya.
"Aluna maafkan aku. maafkan aku. " Batin Bryan.
Setelah selesai bersiap - siap Bryan mencari ponselnya dan berjalan menuju pintu kamarnya. Kemudian dia menghentikan langkahnya karena melihat ada 21 panggilan tidak terjawab dan ada 10 chat dari Aluna tentunya. Dia pun mulai membaca satu - satu chat itu.
"Sayang sudah sampai dimana? "
" Sayang kamu datangkan? "
" Sayang aku sedikit berdandan hari ini. Aku jadi sedikit cantik he he he. "
" Kamu memang cantik." batin Bryan.
"Sayang belum sampai juga? "
"Apa kapalnya terlambat berlayar? " Bryan tahu Aluna tetap berpikir positif, walaupun sudah hitungan jam dia menunggunya.
"Sayang :(? "
"Jangan buat aku kuatir? Kamu baik - baik saja kan?
"Bryan kamu dimana? "
"Tolong hubungi aku. "
"Jika kamu tidak bisa datang tolong setidaknya kabari aku. Aku akan berusaha mengerti dengan apa yang terjadi. "
Pesan Aluna yang terakhir menyadarkan Bryan bahwa Aluna akan mengerti situasi yang Bryan hadapi dan mereka akan mencoba menghadapi setiap masalah bersama.
Disaat Bryan akan menghubungi Aluna kembali ayahnya memanggilnya. Jadi Bryan tidak jadi menghubungi Aluna karena takut akan diketahui ayahnya.
Sementara Aluna masih terus menunggunya dan berharap kedatangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Botte Chizzy
thor masih adakah di dunia nyata cewek yg masih peawan dan berpacaran secara sehat ? zaman skrg mah udah gak ada lagi cewek perawan dan pacaran sehat seperti cerita aluna 😂
2021-11-10
0
Birin Heni
kasih kbr Aluna walau sebentar kasihan next
2021-10-09
0
Raya S
kasihan Aluna menunggu kasih tau dong Bryan kl km ada halangan tdk bisa hadir
2021-10-02
0