(POV) Urai Abdillah Part 1

Aku sengaja datang ke Pontianak agar bisa bertemu langsung dengan Zalia Aliyanti (Alia). Gadis pujaan hatiku. Sudah lama aku menaruh hati padanya. Tapi perbedaan usia yang terbilang jauh membuatku sedikit minder untuk mendekatinya.

Banyak wanita yang ingin menjalin hubungan serius denganku tetapi aku selalu berdalih bahwa aku sudah memiliki kekasih. Mereka sedikit curiga bahkan hampir tidak percaya dengan pengakuanku itu karena memang mereka tidak pernah melihatku bersama wanita apalagi berkencan.

Siang itu sahabat lamaku Andri menelpon dan memberitahu bahwa tiga minggu kedepan akan dilaksanakan Kongres Organisasi Pelajar NU di Kota Palembang.

Dulunya saat masih melangsungkan pendidikan sarjanaku, aku menjabat sebagai Ketua Cabang di kota ku. Tetapi setelah menyelesaikan pendidikan strata satu, aku memindahkan ke pemimpinan tersebut kepada adik-adikku Iqbal dan Selvia. Namun acap kali aku masih berkecipung disana walaupun hanya sesekali memantau perkembangan kepemimpinan mereka.

Kali ini beruntung Andri mengabariku jauh-jauh hari tentang kegiatan tersebut, jadi disela-sela kesibukanku mengurus bisnis aku masih bisa membantu adik-adikku untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari kelengkapan berkas-berkas administrasi sampai pada kandidat yang nantinya akan ikut serta dalam kegiatan tersebut.

"Kak, gimana ni? Aira tidak bisa ikut untuk kegiatan kongres nanti. Siapa yang akan mendampingiku?" Ucap Selvia dari seberang telepon, sepertinya ia terlihat manyun dan putus asa. Ia kebingungan untuk mencari sosok pengganti sekretarisnya tersebut.

Aira berhalangan untuk ikut kegiatan ini berhubung sedang fokus dengan proposal penelitiannya. Siang itu, setelah kepulangan Aira dari Kantor kepengurusan, Aku menyempatkan mampir untuk sekedar memonitor persiapan mereka.

"Sudahlah Sel, kamu tidak perlu khawatir. Biar Kakak yang akan mencari penggantinya," ucapan Kak Urai memberikan angin segar untuk Selvia. Pasalnya ia sudah mencoba menghubungi beberapa kontak yang ia kenal tetapi hasilnya nihil. Mereka semua tidak bisa menggantikan Aira.

Sambil tersenyum penuh semangat Selvia mendekati Kakaknya yang saat ini duduk di sofa ruang meeting mereka. "Siapa kandidatnya Kak?" Ia menggelayuti lengan Kakak kesayangannya itu.

Selvia memang cenderung lebih manja kepada Kak Urai ketimbang kepada Kak Iqbal karena Kak Urai lebih lembut dan perhatian. Berbeda dengan Kak Iqbal yang cenderung lebih acuh dan cuek tetapi tidak menafikan bahwa ia juga sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya itu.

"Sabar..nanti kalau sudah fix kakak kabari ya, sebaiknya kamu persiapkan saja pemberkasannya. Jika sudah siap Kakak akan serahkan fotokopi kartu identitasnya." Tandas Kak Urai sambil mengelus puncak kepala adiknya itu.

Tanpa membantah Selvia pun mengerjakan apa yang dititahkan oleh Kakaknya itu. Selvia sebenarnya sangat penasaran dengan kandidat yang dimaksud Kak Urai yang akan mendampinginya nanti dalam Kongres tersebut. Namun ia percaya bahwa Kakaknya tidak akan asal pilih orang.

***

Sore itu setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku memutuskan untuk melakukan penerbangan langsung dari Kotaku ke Kota Pontianak. Dalam waktu tiga puluh menit aku sudah tiba di Kota yang biasa disebut dengan Kota Khatulistiwa itu.

Aku langsung menuju hotel yang sebelumnya sudah di booking oleh sekretarisku. Aku menginap disana dan berencana menemui Alia keesokan harinya.

Ya kalian benar, misi utamaku adalah menjadikan Alia kandidat pengganti sekretaris pengurus cabang Ikatan Pelajar Putri NU untuk mendampingi Selvia dalam Kongres nantinya. Walaupun sebenarnya aku tidak begitu yakin bahwa ia akan menerima tawaranku.

Sebenarnya aku bisa saja menghubunginya via telepon untuk mengutarakan niatku, tetapi aku sangat merindukan gadis manisku itu. Sudah dua tahun terakhir aku tidak pernah bertemu dengannya. Kami hanya bertukar kabar di sosial media. Ingin rasanya aku segera menemuinya saat ini juga untuk melepaskan rasa rinduku yang sudah menggunung.

Namun aku yakin saat ini ia sedang beristirahat setelah seharian berkutat dengan mata kuliah. Jadi aku harus sedikit bersabar dan menunda pertemuan ini esok hari.

***

Aku juga sudah meluaskan bisnisku, memiliki kantor cabang di kota ini. Aku menitipkan salah satu mobil koleksiku pada orang kepercayaanku. Aku melakukan itu agar bisa mempermudah perjalananku ketika aku berada di kota ini.

Aku sengaja tidak menginap di rumah pribadiku karena letaknya terlalu jauh dari pusat kota. Sedangkan hotel yang aku sewa saat ini tidak jauh letaknya dari kampus Alia. Jadi akan memudahkan ku untuk bertemu dengannya.

Kalian penasaran bagaimana aku bisa jatuh hati padanya? Gadis 18 tahunku, begitu dulu aku memanggilnya.

***

flashback 3,5 tahun silam

Saat itu pertama kali aku bersilaturrahmi ke rumahnya. Kebetulan aku ada sedikit keperluan dengan Ayahnya. Aku memang mengenal Pak Harry sejak kami bertemu dalam acara rakor (rapat koordinasi) organisasi yang sama.

Sejak saat itu, Pak Harry lebih sering memintaku datang ke rumahnya ketimbang bertemu di tempat umum, warung kopi misalnya.

Kami sedang berbincang-bincang di ruang tamu rumah Pak Harry. Beberapa saat kemudian datanglah bidadari kecil itu. Ia membawa nampan berisi minuman dan cemilan diatasnya. Awalnya aku tidak begitu memperhatikan, sampai Pak Harry berinisiatif mengenalkan putrinya itu kepada kami. Ya, aku dan temanku.

"Nah, ini putri Bapak yang sering Bapak ceritakan, namanya Alia." Tegas Pak Harry.

Kami berdua spontan mengalihkan perhatian kami kepada gadis SMA kelas XI itu. Ia tersenyum membungkukkan badan dan kepalanya memberi hormat. Ia mempersilakan kami menikmati hidangan yang ia letakkan di hadapan kami. Manis sekali. Bukan minumannya ya, hehe.

Pandangan pertama membuatku ingin berlama-lama dan terus memandang wajah cantiknya. Aku tidak ingin berpaling apalagi berbagi dengan teman di sebelahku.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah temanku ternyata ia menatap Alia dengan antusias dan tersenyum genit sambil berkata, "Waaaah, anak bapak cantik sekali, masih sekolah ya adek manis?"

Fix. Temanku ini memang tidak ada rasa malu. Bersikap barbar seperti itu di depan ayah sang gadis. Benar-benar memalukan.

Ku sikut lengannya dengan memicingkan mata memberi kode agar ia bersikap lebih sopan dan kalem.

Alia tersenyum melihat tingkahku yang terbaca olehnya. "Iya, saya masih kelas XI kak (SMA kelas 2), saya pamit ke belakang ya." Alia undur diri.

Sepeninggalan Alia kami meneruskan pembicaraan yang tadi terputus oleh intermezo barbarnya temanku.

Sejak saat itu senyumannya, paras cantiknya, dan kelembutannya menari-nari dibenakku. Sepertinya ia telah menyentuh sisi sensitifku yaitu hati. Ya, hatiku.

Sejak hari itu diam-diam aku menjadi fansnya. Rasa penasaran ingin mengenalnya lebih dekat membuat ku semakin semangat jika berkunjung ke rumahnya. Untungnya aku memang sudah menjalin hubungan baik dengan ayahnya jadi tidak ada kecurigaan atau modus disini, hehe.

Aku mulai memberanikan diri berbincang dengannya disaat ia mengantarkan minuman untuk kami. Walaupun hanya satu atau dua menit sudah membuatku begitu bahagia.

Aku sering menawarkan untuk menjemputnya ketika pulang sekolah karena aku tahu, Pak Harry bekerja dan tidak sempat menjemputnya. Untungnya niat baikku itu disambut dengan tangan terbuka. Setidaknya, aku selalu bisa dekat dengannya.

Hari demi hari dilalui bersamanya membuat perasaanku bertambah dan bertambah. Aku terjebak, aku terbuai dan terperangkap dalam perasaan ini, perasaan sayang dan ingin memiliki. Apalagi karakter Alia yang tidak neko-neko dan lebih dewasa membuatku nyaman berada didekatnya.

Ya, sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk menghadap Pak Harry. Aku ingin mengutarakan niat suciku. Aku ingin mempersunting Alia sebagai pendamping hidupku. Ibu dari anak-anakku kelak.

Pak Harry tidak menolak ataupun menerima lamaranku itu. Beliau hanya menegaskan jika aku benar bersungguh-sungguh tunggulah Alia sampai menyelesaikan pendidikan strata satunya.

Awalnya aku ingin menyanggah keputusan Pak Harry dengan memberi solusi bahwa aku tidak akan menghalangi Alia untuk kuliah walaupun sudah menikah. Tetapi aku mengurungkannya. Aku tidak ingin Pak Harry berpikir kalau aku terlalu terobsesi dengan putrinya.

Akhirnya, disinilah aku. Masih setia. Menunggu gadis 18 tahunku. Walaupun aku belum tahu apakah hatinya juga terpaut padaku?

flashback end

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

dukung aku dengan tetap tap favorit dan votenya ya man temaaan, thank you🙏

Terpopuler

Comments

MyNameIs

MyNameIs

kasian juga ya, lama2 nunggu Alia, jatuh hati sama orang lain

beginilah cinta ,penderitaannya tiada akhir,, kwkwkwkwkw

2021-01-30

1

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

like datang, kembali, hadir ,lagi.....😁🖐🖐🖐🖐🖐

2020-12-12

0

Husna

Husna

uuups lama juga ya memendam rasa, aku gak ngebayangin gmna rasanya😊

2020-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Merantau
2 Istri Baru Ayah
3 Teman Kampus
4 Sedikit Terusik
5 Sentilan Nilai
6 Kerja Part Time
7 Pencapaian Awal
8 Palembang
9 Makan Malam
10 Aku Pernah Melamarmu
11 Pertemuan/Marissa
12 Tatapan Penuh Damba
13 Siapa Dia?
14 Tanjung Priuk/Perpisahan
15 Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16 Lagi Ngapain?
17 Perjalanan Panjang
18 Sungai Musi dan Monpera
19 Menjemputmu
20 (POV) Urai Abdillah Part 1
21 (POV) Urai Abdillah Part 2
22 Pertemuan Kedua
23 Datang Berkunjung
24 Suaramu, Semangatku
25 Aku Jatuh Hati Padamu
26 So, Kita Jadian?
27 Tersulut Emosi
28 Makan Siang Untukmu
29 Kamu Sangat Berharga
30 Terbawa Kapal
31 Pulang Kampung
32 Dukungan Ibu
33 Penolakan Ayah
34 Dilema Level Satu
35 Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36 Dilema Level Dua
37 Partner Undangan
38 Pertemuan Tak Terduga
39 Sangat Berkesan
40 Galau Tingkat Dewa
41 Kejutan
42 Taman Bunga di Hati Alia
43 Kecewa
44 Khawatir
45 Api Cemburu
46 Mengungkap Kebenaran
47 POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48 POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49 Sorry Say Goodbye
50 Pulang
51 Menikah???
52 Emosi Sang Perindu
53 Penolakan Alia
54 Ghifana Aurora
55 Notifikasi Harapan
56 Seberkas Empati
57 Ensefalitis
58 Beasiswa Master
59 Merantau Sesi Kedua
60 Teman Tapi Modus
61 Ancaman
62 Nadzar Zalia
63 Bukan Akhir Cerita
64 Sosok Misterius
65 PENGUMUMAN
66 BONUS CHAPTER 1
67 BONUS CHAPTER 2
68 BONUS CHAPTER 3
69 BONUS CHAPTER 4
70 BONUS CHAPTER 5
71 BONUS CHAPTER 6
72 Audiobook Realeas
73 S2 Pernikahan
74 S2 Sosok Misterius
75 S2 Percikan Api
76 S2 Trauma Kecil
77 S2 Kekikukan Jimmy
78 S2 Pizza Time
79 S2 Ketakutan Fana
80 S2 Rubah Kecilku
81 S2 Oh, Alan ....
82 S2 Cemburu
83 S2 Salam Pembuka
84 S2 Ancaman Jimmy
85 S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86 S2 Izin Bekerja
87 S2 Oh, Jimmy ....
88 S2 Siapa Dia?
89 S2 Tak Akan Terulang Lagi
90 S2 Simulasi
91 S2 Seberkas Luka
92 S2 Sahabat Kocak
93 S2 Perasaan Tak Bertuan
94 S2 Cemburu Lagi
95 S2 Ratu Tiktok
96 S2 Pop Mie Dower
97 S2 Kado yang Tertunda
98 S2 Salah Paham
99 S2 Benang Merah
100 S2 Rencana
101 S2 Wedding Celebration Part 1
102 S2 Wedding Celebration Part 2
103 S2 Buka Kado Lagi
104 S2 Honeymoon?
105 S2 Senja Terindah
106 S2 Damai Selamanya
107 S2 Memalukan
108 S2 Selalu Menyebalkan
109 S2 Jembatan Masalah
110 S2 Tak Ada Kompromi
111 S2 Sentilan Kejam
112 S2 Bersabarlah
113 S2 Curiga
114 S2 Bertemu Lagi
115 S2 Curiga Lagi
116 S2 Titik Terang
117 S2 Urai dan Isni
118 S2 Menarik Perhatian
119 S2 Rahasia Ayah
120 S2 Karma
121 S2 Fakta Manis
122 S2 Prank
123 S2 Kilas Balik
124 S2 Kilas Balik 2
125 S2 Drama Pengusiran
126 S2 Menarik Bukti
127 S2 Sandiwara Asmara
128 S2 Kalah Telak
129 S2 I Need You
130 S2 Intermezzo
131 S2 Diculik
132 S2 Kenyataan Pahit
133 S2 Kebenaran
134 S2 POV Jimmy Part 1
135 S2 POV Jimmy Part 2
136 S2 Bebas
137 S2 I Love You More
138 S2 Haru Biru
139 S2 Pelipur Lara
140 S2 Kejutan
141 S2 Surga di Izmir
142 S2 Kabar Gembira
143 S2 Sindiran Maut
144 S2 Salam Terakhir
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Merantau
2
Istri Baru Ayah
3
Teman Kampus
4
Sedikit Terusik
5
Sentilan Nilai
6
Kerja Part Time
7
Pencapaian Awal
8
Palembang
9
Makan Malam
10
Aku Pernah Melamarmu
11
Pertemuan/Marissa
12
Tatapan Penuh Damba
13
Siapa Dia?
14
Tanjung Priuk/Perpisahan
15
Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16
Lagi Ngapain?
17
Perjalanan Panjang
18
Sungai Musi dan Monpera
19
Menjemputmu
20
(POV) Urai Abdillah Part 1
21
(POV) Urai Abdillah Part 2
22
Pertemuan Kedua
23
Datang Berkunjung
24
Suaramu, Semangatku
25
Aku Jatuh Hati Padamu
26
So, Kita Jadian?
27
Tersulut Emosi
28
Makan Siang Untukmu
29
Kamu Sangat Berharga
30
Terbawa Kapal
31
Pulang Kampung
32
Dukungan Ibu
33
Penolakan Ayah
34
Dilema Level Satu
35
Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36
Dilema Level Dua
37
Partner Undangan
38
Pertemuan Tak Terduga
39
Sangat Berkesan
40
Galau Tingkat Dewa
41
Kejutan
42
Taman Bunga di Hati Alia
43
Kecewa
44
Khawatir
45
Api Cemburu
46
Mengungkap Kebenaran
47
POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48
POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49
Sorry Say Goodbye
50
Pulang
51
Menikah???
52
Emosi Sang Perindu
53
Penolakan Alia
54
Ghifana Aurora
55
Notifikasi Harapan
56
Seberkas Empati
57
Ensefalitis
58
Beasiswa Master
59
Merantau Sesi Kedua
60
Teman Tapi Modus
61
Ancaman
62
Nadzar Zalia
63
Bukan Akhir Cerita
64
Sosok Misterius
65
PENGUMUMAN
66
BONUS CHAPTER 1
67
BONUS CHAPTER 2
68
BONUS CHAPTER 3
69
BONUS CHAPTER 4
70
BONUS CHAPTER 5
71
BONUS CHAPTER 6
72
Audiobook Realeas
73
S2 Pernikahan
74
S2 Sosok Misterius
75
S2 Percikan Api
76
S2 Trauma Kecil
77
S2 Kekikukan Jimmy
78
S2 Pizza Time
79
S2 Ketakutan Fana
80
S2 Rubah Kecilku
81
S2 Oh, Alan ....
82
S2 Cemburu
83
S2 Salam Pembuka
84
S2 Ancaman Jimmy
85
S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86
S2 Izin Bekerja
87
S2 Oh, Jimmy ....
88
S2 Siapa Dia?
89
S2 Tak Akan Terulang Lagi
90
S2 Simulasi
91
S2 Seberkas Luka
92
S2 Sahabat Kocak
93
S2 Perasaan Tak Bertuan
94
S2 Cemburu Lagi
95
S2 Ratu Tiktok
96
S2 Pop Mie Dower
97
S2 Kado yang Tertunda
98
S2 Salah Paham
99
S2 Benang Merah
100
S2 Rencana
101
S2 Wedding Celebration Part 1
102
S2 Wedding Celebration Part 2
103
S2 Buka Kado Lagi
104
S2 Honeymoon?
105
S2 Senja Terindah
106
S2 Damai Selamanya
107
S2 Memalukan
108
S2 Selalu Menyebalkan
109
S2 Jembatan Masalah
110
S2 Tak Ada Kompromi
111
S2 Sentilan Kejam
112
S2 Bersabarlah
113
S2 Curiga
114
S2 Bertemu Lagi
115
S2 Curiga Lagi
116
S2 Titik Terang
117
S2 Urai dan Isni
118
S2 Menarik Perhatian
119
S2 Rahasia Ayah
120
S2 Karma
121
S2 Fakta Manis
122
S2 Prank
123
S2 Kilas Balik
124
S2 Kilas Balik 2
125
S2 Drama Pengusiran
126
S2 Menarik Bukti
127
S2 Sandiwara Asmara
128
S2 Kalah Telak
129
S2 I Need You
130
S2 Intermezzo
131
S2 Diculik
132
S2 Kenyataan Pahit
133
S2 Kebenaran
134
S2 POV Jimmy Part 1
135
S2 POV Jimmy Part 2
136
S2 Bebas
137
S2 I Love You More
138
S2 Haru Biru
139
S2 Pelipur Lara
140
S2 Kejutan
141
S2 Surga di Izmir
142
S2 Kabar Gembira
143
S2 Sindiran Maut
144
S2 Salam Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!