Aku Pernah Melamarmu

Alia masih merasa canggung. Ia tidak pernah berada di tempat yang semewah dan semegah ini.

Sesampainya di Restoran X, Kak Urai menggandeng tangan Alia dan mengajaknya masuk.

Semua mata tertuju pada mereka. Alia merasa aneh, apakah ada yang salah dengan dirinya sehingga menjadi bahan perhatian.

"Kak, kenapa mereka semua menatap kita?" bisik Alia.

"Bukan Kita, tapi kamu Al.." Kak Urai tersenyum hangat. Ia mengeratkan genggaman tangannya mencoba menguatkan Alia akan kecanggungannya.

Kak Urai mengajak Alia masuk ke sebuah lift di restoran tersebut. Alia merasa heran kenapa harus naik lift? Kenapa tidak duduk di meja-meja seperti pengunjung yang lainnya?

Alia mengekori Kak Urai keluar dari lift. Betapa terkejutnya Ia ketika melihat pemandangan yang sangat romantis di hadapannya.

Mereka sedang berada di roof top, disana terdapat sebuah meja makan dengan dua kursi. Di atas meja sudah tertata hidangan makan malam mereka.

Meja makan tersebut di kelilingi oleh tirai putih dan lampu hias. Di lantai tertata banyak lilin yang menyala membentuk gambar love.

Alia menutup mulut dengan kedua tangannya merasa kagum dan tak percaya bahwa Kak Urai memberikan kejutan seperti ini.

"Kak...ini meja kita?" Alia menatap Kak Urai lekat-lekat mencoba mencari kebenaran.

"Iya Al..aku sengaja siapin ini untuk kamu. Ayo duduk." Kak Urai menarik salah satu kursi dan mempersilakan Alia untuk duduk.

Wajah Alia memerah, dia merasa sangat diperhatikan. Tapi Alia masih menepis perasaan tersebut karena dia sadar siapa dirinya.

"Al.." panggil Kak Urai dengan lembut. Ia menatap mata Alia dengan hangat.

"Iya kak" Alia mengehentikan aktifitas makanannya.

"Apa kamu senang dengan persembahanku ini?"

"Maksud Kakak, tempat ini?" Alia menaikkan salah satu alisnya.

"Iya, semuanya" Jawab Kak urai dengan antusias.

"Suka sekali Kak. Tapi kenapa kakak repot-repot membawaku ke atas sini? padahal tidak masalah kalau kita makan di bawah seperti pengunjung lainnya."

"Kamu masih tidak mengerti Al?" Alia hanya menggelengkan kepala. Kak Urai menyerngitkan dahi. Sepertinya ia sedikit kesal dengan kepolosan Alia. Tiba-tiba Kak Urai meraih tangan Alia dan menggenggamnya.

"Aku sudah lama tertarik padamu Al..Aku menyukaimu sudah lama aku memendam perasaan ini." Jelas Kak Urai dengan tatapan yang penuh cinta.

"Kak..." Alia menarik tangannya berusaha melepaskan genggaman Kak Urai. "Apa kakak tidak salah bicara? Kakak sedang bercanda kan?" Selidik Alia, ia masih tidak bisa mempercayai ucapan Kak Urai.

"Aku tidak sedang bercanda Al. Aku serius. Bahkan Aku sudah pernah melamarmu kepada Ayahmu." sambung Kak Urai.

"Apa??? melamarku kepada Ayah??" Alia membelalakkan matanya dan menutup mulut dengan kedua tangannya. "Waaah kakak becandanya gak nanggung deh." Sela Alia.

"Baiklah, jika kamu masih belum percaya, kamu boleh bertanya langsung kepada ayahmu, tapi kamu tidak perlu khawatir aku mengerti posisimu sekarang kamu masih kuliah."

Penjelasan demi penjelasan yang diberikan Kak Urai, membuat Alia semakin terkejut dan terkejut lagi. Sepertinya malam ini malam penuh kejutan untuknya.

***

Setelah selesai makan malam Kak Urai mengantar Alia pulang. Di dalam mobil mereka saling terdiam tidak ada percakapan sama sekali. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali Kak Urai mencuri pandangan terhadap Alia.

Kak Urai merasa, sepertinya karena kejadian tadi membuat Alia sedikit canggung dan tidak nyaman.

Alia benar-benar terkejut dengan kebenaran yang baru saja ia ketahui. Bagaimana mungkin Ayahnya menerima lamaran seorang laki-laki atas dirinya tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.

Alia menyadari bahwa apapun yang diputuskan ayahnya adalah yang terbaik untuknya. Tetapi apakah salah jika ia menginginkan berumah tangga dengan laki-laki pilihannya sendiri kelak?

Harapan tinggallah harapan. Sekarang takdirnya sudah dituliskan. Alia hanya bisa pasrah dengan keputusan Ayahnya. Walaupun sebenarnya ia tidak mencintai Kak Urai.

"Al..maafkan aku jika semua yang aku lakukan malam ini membuatmu merasa tidak nyaman," Kak Urai mencoba memecah keheningan diantara mereka.

Sambil tersenyum hangat Alia menoleh ke arah Kak Urai yang masih fokus menyetir mobil, "Tidak ada yang perlu dimaafkan Kak, justru aku berterima kasih untuk ajakan makan malamnya." Alia kembali tertunduk ia ingin menyembunyikan kekecewaannya.

Ya, Alia kecewa. Bukan kecewa kepada Kak Urai tetapi kecewa kepada keputusan Ayahnya. Dia masih tidak percaya bahwa Ayahnya akan mengambil keputusan besar akan hidupnya. Menuliskan garis takdir masa depan yang dia sendiri tidak menginginkannya.

***

Setengah jam berlalu, mereka sudah sampai di kontrakan Alia. Alia turun dari mobil disusul oleh Kak Urai.

"Al..."

Alia berbalik arah menatap Kak Urai di belakangnya membuat mereka saling berhadapan.

Kak Urai menatap mata Alia dengan tatapan hangat dan penuh cinta, tatapan yang tidak pernah berubah sejak awal mereka saling mengenal. Tetapi kenapa Alia baru menyadarinya setelah sekian lama.

Laki-laki yang sering mengantarnya ke sekolah dan selalu berkunjung ke rumahnya itu ternyata sangat menginginkannya walaupun dengan cara harus menjadi teman dari ayahnya.

Sebenarnya Kak Urai memiliki bisnis pribadi dengan Pak Harry. Ia membutuhkan jasa Pak Harry untuk membantunya melancarkan bisnis barunya. Kak Urai mengenal Pak Harry dari salah satu coleganya.

Sejak saat itulah Ia sering berkunjung ke rumah Pak Harry yang ternyata Ayah dari gadis pujaannya.

Setelah cukup lama mengenal Pak Harry, Ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan niat baiknya untuk mempersunting Alia.

Pak Harry awalnya menolak lamaran Kak Urai berhubung saat itu Alia masih duduk di bangku SMA. Tetapi Pak Harry memberikan pengecualian. Jika Kak Urai benar-benar menginginkan Alia menjadi Istrinya maka ia harus menunggu sampai Alia menyelesaikan pendidikan sarjananya. Bukan Kak Urai namanya jika ia tidak menerima tantangan tersebut.

***

Alia tertunduk di hadapan Kak Urai. Laki-laki itu benar-benar membuatnya tidak berdaya walaupun sebenarnya hatinya menolak. Ia hanya menganggap Kak urai sebagai teman ayahnya tidak lebih.

Kak Urai mengangkat dagu Alia sehingga Ia bisa dengan leluasa memandang kecantikan wajah gadis pujaannya itu.

"Kamu belajar yang rajin ya, tidak usah memikirkan perkataan ku tadi. Aku hanya ingin kamu tahu kebenarannya. Walaupun sebenarnya aku belum mengetahui isi hatimu. Tetapi aku berharap kau juga merasakan hal yang sama. Tapi jika hatimu menolak, kamu bisa mengatakannya padaku kapanpun kamu mau."

Alia tak bergeming, ia bingung harus berkata apa. Ia menatap manik mata kak Urai mencoba mencari kebohongan didalamnya. Tapi sepertinya ia tidak menemukannya. Kak urai benar-benar sangat menginginkannya.

"Ya sudah, kamu masuk gih. langsung istirahat ya besok kamu harus kuliah. Terima kasih sudah mau menemaniku makan malam ini."

Alia hanya menganggukkan kepala tanpa mengatakan sepatah kata pun. Di hadapan Kak Urai dirinya bahkan tidak bisa menjadi diri sendiri.

Setelah memastikan Alia masuk ke dalam rumah, Kak Urai masuk ke dalam mobil dan kembali ke kamar hotel yang Ia sewa selama di kota itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hmmmmm kalau bukan kak Urai? siapa pujaan hatinya Alia? Penisirin? stay tune ya guys😍 Jangan lupa like dan komen yah🙏

Terpopuler

Comments

MyNameIs

MyNameIs

oke, udah di kamar dari SMA ya thor

2021-01-24

1

Nurwana

Nurwana

mudah mudahan berjdoh.

2021-01-14

1

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, 10 like untuk ceritamu.
semangat up & smg ceritanya sukses yah.
aku tunggu feedback nya di ceritaku. 😊😍

2021-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Merantau
2 Istri Baru Ayah
3 Teman Kampus
4 Sedikit Terusik
5 Sentilan Nilai
6 Kerja Part Time
7 Pencapaian Awal
8 Palembang
9 Makan Malam
10 Aku Pernah Melamarmu
11 Pertemuan/Marissa
12 Tatapan Penuh Damba
13 Siapa Dia?
14 Tanjung Priuk/Perpisahan
15 Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16 Lagi Ngapain?
17 Perjalanan Panjang
18 Sungai Musi dan Monpera
19 Menjemputmu
20 (POV) Urai Abdillah Part 1
21 (POV) Urai Abdillah Part 2
22 Pertemuan Kedua
23 Datang Berkunjung
24 Suaramu, Semangatku
25 Aku Jatuh Hati Padamu
26 So, Kita Jadian?
27 Tersulut Emosi
28 Makan Siang Untukmu
29 Kamu Sangat Berharga
30 Terbawa Kapal
31 Pulang Kampung
32 Dukungan Ibu
33 Penolakan Ayah
34 Dilema Level Satu
35 Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36 Dilema Level Dua
37 Partner Undangan
38 Pertemuan Tak Terduga
39 Sangat Berkesan
40 Galau Tingkat Dewa
41 Kejutan
42 Taman Bunga di Hati Alia
43 Kecewa
44 Khawatir
45 Api Cemburu
46 Mengungkap Kebenaran
47 POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48 POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49 Sorry Say Goodbye
50 Pulang
51 Menikah???
52 Emosi Sang Perindu
53 Penolakan Alia
54 Ghifana Aurora
55 Notifikasi Harapan
56 Seberkas Empati
57 Ensefalitis
58 Beasiswa Master
59 Merantau Sesi Kedua
60 Teman Tapi Modus
61 Ancaman
62 Nadzar Zalia
63 Bukan Akhir Cerita
64 Sosok Misterius
65 PENGUMUMAN
66 BONUS CHAPTER 1
67 BONUS CHAPTER 2
68 BONUS CHAPTER 3
69 BONUS CHAPTER 4
70 BONUS CHAPTER 5
71 BONUS CHAPTER 6
72 Audiobook Realeas
73 S2 Pernikahan
74 S2 Sosok Misterius
75 S2 Percikan Api
76 S2 Trauma Kecil
77 S2 Kekikukan Jimmy
78 S2 Pizza Time
79 S2 Ketakutan Fana
80 S2 Rubah Kecilku
81 S2 Oh, Alan ....
82 S2 Cemburu
83 S2 Salam Pembuka
84 S2 Ancaman Jimmy
85 S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86 S2 Izin Bekerja
87 S2 Oh, Jimmy ....
88 S2 Siapa Dia?
89 S2 Tak Akan Terulang Lagi
90 S2 Simulasi
91 S2 Seberkas Luka
92 S2 Sahabat Kocak
93 S2 Perasaan Tak Bertuan
94 S2 Cemburu Lagi
95 S2 Ratu Tiktok
96 S2 Pop Mie Dower
97 S2 Kado yang Tertunda
98 S2 Salah Paham
99 S2 Benang Merah
100 S2 Rencana
101 S2 Wedding Celebration Part 1
102 S2 Wedding Celebration Part 2
103 S2 Buka Kado Lagi
104 S2 Honeymoon?
105 S2 Senja Terindah
106 S2 Damai Selamanya
107 S2 Memalukan
108 S2 Selalu Menyebalkan
109 S2 Jembatan Masalah
110 S2 Tak Ada Kompromi
111 S2 Sentilan Kejam
112 S2 Bersabarlah
113 S2 Curiga
114 S2 Bertemu Lagi
115 S2 Curiga Lagi
116 S2 Titik Terang
117 S2 Urai dan Isni
118 S2 Menarik Perhatian
119 S2 Rahasia Ayah
120 S2 Karma
121 S2 Fakta Manis
122 S2 Prank
123 S2 Kilas Balik
124 S2 Kilas Balik 2
125 S2 Drama Pengusiran
126 S2 Menarik Bukti
127 S2 Sandiwara Asmara
128 S2 Kalah Telak
129 S2 I Need You
130 S2 Intermezzo
131 S2 Diculik
132 S2 Kenyataan Pahit
133 S2 Kebenaran
134 S2 POV Jimmy Part 1
135 S2 POV Jimmy Part 2
136 S2 Bebas
137 S2 I Love You More
138 S2 Haru Biru
139 S2 Pelipur Lara
140 S2 Kejutan
141 S2 Surga di Izmir
142 S2 Kabar Gembira
143 S2 Sindiran Maut
144 S2 Salam Terakhir
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Merantau
2
Istri Baru Ayah
3
Teman Kampus
4
Sedikit Terusik
5
Sentilan Nilai
6
Kerja Part Time
7
Pencapaian Awal
8
Palembang
9
Makan Malam
10
Aku Pernah Melamarmu
11
Pertemuan/Marissa
12
Tatapan Penuh Damba
13
Siapa Dia?
14
Tanjung Priuk/Perpisahan
15
Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16
Lagi Ngapain?
17
Perjalanan Panjang
18
Sungai Musi dan Monpera
19
Menjemputmu
20
(POV) Urai Abdillah Part 1
21
(POV) Urai Abdillah Part 2
22
Pertemuan Kedua
23
Datang Berkunjung
24
Suaramu, Semangatku
25
Aku Jatuh Hati Padamu
26
So, Kita Jadian?
27
Tersulut Emosi
28
Makan Siang Untukmu
29
Kamu Sangat Berharga
30
Terbawa Kapal
31
Pulang Kampung
32
Dukungan Ibu
33
Penolakan Ayah
34
Dilema Level Satu
35
Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36
Dilema Level Dua
37
Partner Undangan
38
Pertemuan Tak Terduga
39
Sangat Berkesan
40
Galau Tingkat Dewa
41
Kejutan
42
Taman Bunga di Hati Alia
43
Kecewa
44
Khawatir
45
Api Cemburu
46
Mengungkap Kebenaran
47
POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48
POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49
Sorry Say Goodbye
50
Pulang
51
Menikah???
52
Emosi Sang Perindu
53
Penolakan Alia
54
Ghifana Aurora
55
Notifikasi Harapan
56
Seberkas Empati
57
Ensefalitis
58
Beasiswa Master
59
Merantau Sesi Kedua
60
Teman Tapi Modus
61
Ancaman
62
Nadzar Zalia
63
Bukan Akhir Cerita
64
Sosok Misterius
65
PENGUMUMAN
66
BONUS CHAPTER 1
67
BONUS CHAPTER 2
68
BONUS CHAPTER 3
69
BONUS CHAPTER 4
70
BONUS CHAPTER 5
71
BONUS CHAPTER 6
72
Audiobook Realeas
73
S2 Pernikahan
74
S2 Sosok Misterius
75
S2 Percikan Api
76
S2 Trauma Kecil
77
S2 Kekikukan Jimmy
78
S2 Pizza Time
79
S2 Ketakutan Fana
80
S2 Rubah Kecilku
81
S2 Oh, Alan ....
82
S2 Cemburu
83
S2 Salam Pembuka
84
S2 Ancaman Jimmy
85
S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86
S2 Izin Bekerja
87
S2 Oh, Jimmy ....
88
S2 Siapa Dia?
89
S2 Tak Akan Terulang Lagi
90
S2 Simulasi
91
S2 Seberkas Luka
92
S2 Sahabat Kocak
93
S2 Perasaan Tak Bertuan
94
S2 Cemburu Lagi
95
S2 Ratu Tiktok
96
S2 Pop Mie Dower
97
S2 Kado yang Tertunda
98
S2 Salah Paham
99
S2 Benang Merah
100
S2 Rencana
101
S2 Wedding Celebration Part 1
102
S2 Wedding Celebration Part 2
103
S2 Buka Kado Lagi
104
S2 Honeymoon?
105
S2 Senja Terindah
106
S2 Damai Selamanya
107
S2 Memalukan
108
S2 Selalu Menyebalkan
109
S2 Jembatan Masalah
110
S2 Tak Ada Kompromi
111
S2 Sentilan Kejam
112
S2 Bersabarlah
113
S2 Curiga
114
S2 Bertemu Lagi
115
S2 Curiga Lagi
116
S2 Titik Terang
117
S2 Urai dan Isni
118
S2 Menarik Perhatian
119
S2 Rahasia Ayah
120
S2 Karma
121
S2 Fakta Manis
122
S2 Prank
123
S2 Kilas Balik
124
S2 Kilas Balik 2
125
S2 Drama Pengusiran
126
S2 Menarik Bukti
127
S2 Sandiwara Asmara
128
S2 Kalah Telak
129
S2 I Need You
130
S2 Intermezzo
131
S2 Diculik
132
S2 Kenyataan Pahit
133
S2 Kebenaran
134
S2 POV Jimmy Part 1
135
S2 POV Jimmy Part 2
136
S2 Bebas
137
S2 I Love You More
138
S2 Haru Biru
139
S2 Pelipur Lara
140
S2 Kejutan
141
S2 Surga di Izmir
142
S2 Kabar Gembira
143
S2 Sindiran Maut
144
S2 Salam Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!