Pencapaian Awal

Juni-Juli 2011

Seperti biasa semua mahasiswa/mahasiswi di kampus Alia merasakan dag dig dug der. Akhir semester seperti ini adalah masa dimana mereka harus mengikuti ujian akhir.

Alia sudah bertekad bahwa kali ini ia harus mendapatkan hasil yang memuaskan dan mengembalikan prestasi yang sudah biasa ia capai.

Sore itu, Alia terlihat sedang duduk di kamarnya. Ia sedang membolak balik lembar modulnya. Sepertinya ia sedang belajar, mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian besok pagi.

"Al.., bosan nih. Jalan-jalan yuk cari angin sekalian cemilan..hehe."

Isni tiba-tiba saja muncul di depan pintu seperti hantu. Sepertinya ia sedang menggoda Alia, bersandar ke pintu kamar mereka sambil cengar-cengir penuh makna. Namun, bukan Alia namanya jika ia bisa goyah hanya dengan godaan recehan Isni.

"Maaf ya Is, lain kali saja. Aku harus dapat nilai A setiap Makulnya. Jadi, aku harus menyiapkan amunisi untuk perang besok," Alia menolak Isni dengan senyuman hangat.

Isni tersenyum bangga. Ia mendekati Alia dan mendudukkan tubuhnya di samping Alia yang sedang duduk di meja belajar. Berbagi tempat duduk yang sama. Kamar mereka tidaklah luas. Hanya berukuran 2x3 meter, tetapi cukup untuk menampung kedua makhluk minimalis nan cantik seperti mereka.

Sore itu, mereka hanya memakai baju santai. Alia mengenakan celana trening hitam dan kaos pendek berwarna moca dengan rambut dikuncir satu. Sedangkan Isni memakai celana pendek sampai lutut dengan baju kaos sebahu berwarna pink.

"Al..."

"Hemmm..."

"I was kidding..."

"I know.."

"Btw, aku mau curhat nih."

"Curhat aja Is.." Alia menjawab santai tanpa mengalihkan pandangannya dari modul yang ia pegang.

"Tapi kalo kamu lagi belajar gini, aku curhatnya nanti aja deh..hehe"

Isni berbalik arah dan meninggalkan Alia di kamar sendiri. Ia sengaja meninggalkan Alia agar Alia bisa belajar dengan efektif.

***

Selesai shalat maghrib, Alia kembali membaca materi perkuliahannya. Ia terlihat sangat serius dan sepertinya tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Dari pintu kamar, Isni kembali memandang sahabatnya itu dengan senyuman bangga. Bagaimana tidak? Ia yang juga akan mengikuti ujian besok pagi tidak serajin dan segigih Alia saat ini.

Isni mengambil jurusan Sastra Inggris di salah satu Akademi Bahasa Asing Swasta di Kota itu. Mereka satu jurusan tetapi berbeda kampus.

"Al..kamu gak makan malam dulu? Aku udah bikin nasi goreng untuk kita."

"Iya, nanti ya Is..kamu duluan aja, aku belum lapar." Sambil tersenyum hangat Alia menolak kembali ajakan Isni.

"Ya sudah, aku makannya tunggu kamu selesai belajar aja. Jadi, kita bisa makan sama-sama. Sudah lama kita gak makan bareng," cebik Isni. Alia mengangkat kepalanya sambil tersenyum.

"Is...kalo kamu lapar, enggak papa makan duluan gih ntar perutmu sakit loh," saran Alia.

"Al..sejak kamu bekerja part time, kita jarang menghabiskan weekend bersama bahkan hanya untuk makan bareng pun tidak pernah." Isni tertunduk, tangan kanannya menyentuh daun pintu kamar. tampak raut kesedihan diwajahnya.

Alia menutup modulnya dan berjalan mendekati Isni. Ia mencoba memberi pengertian kepada sahabatnya itu.

"Is..maafin aku ya, maafin aku yang kurang memperhatikanmu akhir-akhir ini karena kesibukanku sendiri. Kamu pasti sedih ya?"

Alia meraih kedua bahu Isni menatapnya lekat-lekat. Ia tersenyum hangat, mencoba mentransfer perasaan bersalahnya.

"Gak papa Al..kamu sibuk juga untuk mempertahankan hidup sambil menyelesaikan studimu. Sebenarnya aku iri sama kamu Al..dalam keadaan sulit pun kamu masih berusaha sebaik mungkin untuk tetap tersenyum dan membuat dirimu seperti baik-baik saja tanpa harus bergantung kepada siapapun. Sedangkan aku? Untuk masalah uang bulanan saja aku masih mengandalkan orang tua."

Alia mengangkat dagu Isni tak luput membubuhi bibir dengan senyuman manisnya.

"Is...jalan kehidupan kita masing-masing sudah diatur . Kamu tidak perlu berkecil hati seperti ini. Buatlah orang tuamu bangga dengan cara lain." Nasihat Alia.

Kata-kata Alia berhasil membuat cairan bening membingkai bola mata Isni. Ia tersenyum haru dan menarik tubuh langsing Alia ke dalam pelukannya.

"Terima kasih Al..aku merasa sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu."

***

Kampus

Di Kelas A Prodi Bahasa Inggris Reguler A pagi ini diselimuti kabut ketegangan dan keheningan. Mereka sedang mengikuti Ujian Akhir mata kuliah Linguistic.

Seperti biasa Alia dan Friska duduk di baris paling belakang. Ruangan itu terlihat sangat hening karena semua makhluknya berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ada sekitar 30 orang di dalam ruangan itu dengan satu dosen pengawas di depan kelas.

Friska mulai melirik Alia, mencoba menggodanya.

"Ssssst...." ia mengerlingkan matanya ketika Alia menoleh kearahnya. Mengendap-ngendap seperti seorang maling contekan dan tersenyum penuh makna.

"Apa sih? Fokus Fris.." Bisik Alia.

"Aku sudah selesai Al..hehe."

"Ya sudah, keluar sana daripada disini bikin aku gak fokus aja," cebik Alia.

"Aku duluan ya, sayangku.."

Friska tersenyum nakal, ia bangkit dari duduknya, meraih lembar kerjanya dan meletakkannya di meja dosen pengawas. Gerakan Friska diikuti oleh beberapa teman lainnya.

***

Setelah melalui minggu ujian yang sangat menegangkan, Alia dan teman-temannya kembali merasakan ketegangan sesi kedua karena menanti nilai untuk setiap mata kuliahnya.

Alia tampak sedang memegang mouse dan wajahnya menghadap monitor komputer dengan cemas. Kali ini, ia sedang berada di warung internet langganannya.

Ia sedang membuka akun mahasiswanya, memasukkan nomor induk dan password miliknya. Akhirnya monitor menampilkan layar tabel nilai mulai dari makul pertama hingga makul terakhir yang dia ambil di semester dua ini.

Kali ini Alia hanya bisa mengambil 18 SKS dikarenakan IPK nya dibawah standar membuat Ia tidak bisa mengambil makul secara full. Tetapi hal itu tidak membuat Alia berkecil hati. Ia yakin bahwa akan ada hikmah besar dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.

Alia tersenyum puas, setelah melihat tampilan monitor komputer di hadapannya. Pancaran bahagia menyelimuti setiap titik wajah chubby nya. Manik mata hitam itu terlihat berkaca-kaca seperti tidak percaya akan kenyataan ini.

Sederetan nilai di tabel itu menampilkan nilai A beruntun dari atas sampai bawah hanya saja satu makul dengan nilai B. Alia sungguh terkesiap dengan hal itu, kedua bibirnya menganga.

Ia berteriak sambil berdiri dan mengangkat kedua tangannya untuk mengungkapkan betapa bahagia dirinya. Hal itu, membuat semua mata tertuju ke arahnya. Suasana hatinya yang teramat bahagia, membuat Alia lupa bahwa ia sedang berada di tempat umum.

"Ups.." Alia menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Sorry guys," sambil tersenyum malu Alia kembali ke tempat duduknya.

"Alhamdulillah, finally I did it...Ayah dan Ibu pasti senang mendengar berita ini." Gumam Alia dalam hati. Malam itu sungguh menjadi malam yang sangat membahagiakan bagi Alia. Ia pulang ke rumah kontrakan dengan hati yang berbunga-bunga.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alia akan tambah berbunga-bunga lagi kalo readers kasi like yang banyak nih🤭🤭🤭

sehat selalu readersku🤲

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat

2020-12-31

1

Delfia

Delfia

aku lewatin bab ini..hihihi

2020-12-09

1

Husna

Husna

bener2 deh si friska,,

selamat ya Alia,,,😄😄😄

2020-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Merantau
2 Istri Baru Ayah
3 Teman Kampus
4 Sedikit Terusik
5 Sentilan Nilai
6 Kerja Part Time
7 Pencapaian Awal
8 Palembang
9 Makan Malam
10 Aku Pernah Melamarmu
11 Pertemuan/Marissa
12 Tatapan Penuh Damba
13 Siapa Dia?
14 Tanjung Priuk/Perpisahan
15 Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16 Lagi Ngapain?
17 Perjalanan Panjang
18 Sungai Musi dan Monpera
19 Menjemputmu
20 (POV) Urai Abdillah Part 1
21 (POV) Urai Abdillah Part 2
22 Pertemuan Kedua
23 Datang Berkunjung
24 Suaramu, Semangatku
25 Aku Jatuh Hati Padamu
26 So, Kita Jadian?
27 Tersulut Emosi
28 Makan Siang Untukmu
29 Kamu Sangat Berharga
30 Terbawa Kapal
31 Pulang Kampung
32 Dukungan Ibu
33 Penolakan Ayah
34 Dilema Level Satu
35 Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36 Dilema Level Dua
37 Partner Undangan
38 Pertemuan Tak Terduga
39 Sangat Berkesan
40 Galau Tingkat Dewa
41 Kejutan
42 Taman Bunga di Hati Alia
43 Kecewa
44 Khawatir
45 Api Cemburu
46 Mengungkap Kebenaran
47 POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48 POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49 Sorry Say Goodbye
50 Pulang
51 Menikah???
52 Emosi Sang Perindu
53 Penolakan Alia
54 Ghifana Aurora
55 Notifikasi Harapan
56 Seberkas Empati
57 Ensefalitis
58 Beasiswa Master
59 Merantau Sesi Kedua
60 Teman Tapi Modus
61 Ancaman
62 Nadzar Zalia
63 Bukan Akhir Cerita
64 Sosok Misterius
65 PENGUMUMAN
66 BONUS CHAPTER 1
67 BONUS CHAPTER 2
68 BONUS CHAPTER 3
69 BONUS CHAPTER 4
70 BONUS CHAPTER 5
71 BONUS CHAPTER 6
72 Audiobook Realeas
73 S2 Pernikahan
74 S2 Sosok Misterius
75 S2 Percikan Api
76 S2 Trauma Kecil
77 S2 Kekikukan Jimmy
78 S2 Pizza Time
79 S2 Ketakutan Fana
80 S2 Rubah Kecilku
81 S2 Oh, Alan ....
82 S2 Cemburu
83 S2 Salam Pembuka
84 S2 Ancaman Jimmy
85 S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86 S2 Izin Bekerja
87 S2 Oh, Jimmy ....
88 S2 Siapa Dia?
89 S2 Tak Akan Terulang Lagi
90 S2 Simulasi
91 S2 Seberkas Luka
92 S2 Sahabat Kocak
93 S2 Perasaan Tak Bertuan
94 S2 Cemburu Lagi
95 S2 Ratu Tiktok
96 S2 Pop Mie Dower
97 S2 Kado yang Tertunda
98 S2 Salah Paham
99 S2 Benang Merah
100 S2 Rencana
101 S2 Wedding Celebration Part 1
102 S2 Wedding Celebration Part 2
103 S2 Buka Kado Lagi
104 S2 Honeymoon?
105 S2 Senja Terindah
106 S2 Damai Selamanya
107 S2 Memalukan
108 S2 Selalu Menyebalkan
109 S2 Jembatan Masalah
110 S2 Tak Ada Kompromi
111 S2 Sentilan Kejam
112 S2 Bersabarlah
113 S2 Curiga
114 S2 Bertemu Lagi
115 S2 Curiga Lagi
116 S2 Titik Terang
117 S2 Urai dan Isni
118 S2 Menarik Perhatian
119 S2 Rahasia Ayah
120 S2 Karma
121 S2 Fakta Manis
122 S2 Prank
123 S2 Kilas Balik
124 S2 Kilas Balik 2
125 S2 Drama Pengusiran
126 S2 Menarik Bukti
127 S2 Sandiwara Asmara
128 S2 Kalah Telak
129 S2 I Need You
130 S2 Intermezzo
131 S2 Diculik
132 S2 Kenyataan Pahit
133 S2 Kebenaran
134 S2 POV Jimmy Part 1
135 S2 POV Jimmy Part 2
136 S2 Bebas
137 S2 I Love You More
138 S2 Haru Biru
139 S2 Pelipur Lara
140 S2 Kejutan
141 S2 Surga di Izmir
142 S2 Kabar Gembira
143 S2 Sindiran Maut
144 S2 Salam Terakhir
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Merantau
2
Istri Baru Ayah
3
Teman Kampus
4
Sedikit Terusik
5
Sentilan Nilai
6
Kerja Part Time
7
Pencapaian Awal
8
Palembang
9
Makan Malam
10
Aku Pernah Melamarmu
11
Pertemuan/Marissa
12
Tatapan Penuh Damba
13
Siapa Dia?
14
Tanjung Priuk/Perpisahan
15
Halu-Haluin Tokohnya Yuk
16
Lagi Ngapain?
17
Perjalanan Panjang
18
Sungai Musi dan Monpera
19
Menjemputmu
20
(POV) Urai Abdillah Part 1
21
(POV) Urai Abdillah Part 2
22
Pertemuan Kedua
23
Datang Berkunjung
24
Suaramu, Semangatku
25
Aku Jatuh Hati Padamu
26
So, Kita Jadian?
27
Tersulut Emosi
28
Makan Siang Untukmu
29
Kamu Sangat Berharga
30
Terbawa Kapal
31
Pulang Kampung
32
Dukungan Ibu
33
Penolakan Ayah
34
Dilema Level Satu
35
Aku Mencintaimu (Kak Urai)
36
Dilema Level Dua
37
Partner Undangan
38
Pertemuan Tak Terduga
39
Sangat Berkesan
40
Galau Tingkat Dewa
41
Kejutan
42
Taman Bunga di Hati Alia
43
Kecewa
44
Khawatir
45
Api Cemburu
46
Mengungkap Kebenaran
47
POV Aufar Dwi Anggara Part 1
48
POV Aufar Dwi Anggara Part 2
49
Sorry Say Goodbye
50
Pulang
51
Menikah???
52
Emosi Sang Perindu
53
Penolakan Alia
54
Ghifana Aurora
55
Notifikasi Harapan
56
Seberkas Empati
57
Ensefalitis
58
Beasiswa Master
59
Merantau Sesi Kedua
60
Teman Tapi Modus
61
Ancaman
62
Nadzar Zalia
63
Bukan Akhir Cerita
64
Sosok Misterius
65
PENGUMUMAN
66
BONUS CHAPTER 1
67
BONUS CHAPTER 2
68
BONUS CHAPTER 3
69
BONUS CHAPTER 4
70
BONUS CHAPTER 5
71
BONUS CHAPTER 6
72
Audiobook Realeas
73
S2 Pernikahan
74
S2 Sosok Misterius
75
S2 Percikan Api
76
S2 Trauma Kecil
77
S2 Kekikukan Jimmy
78
S2 Pizza Time
79
S2 Ketakutan Fana
80
S2 Rubah Kecilku
81
S2 Oh, Alan ....
82
S2 Cemburu
83
S2 Salam Pembuka
84
S2 Ancaman Jimmy
85
S2 Mengungkap Teka-Teki 1
86
S2 Izin Bekerja
87
S2 Oh, Jimmy ....
88
S2 Siapa Dia?
89
S2 Tak Akan Terulang Lagi
90
S2 Simulasi
91
S2 Seberkas Luka
92
S2 Sahabat Kocak
93
S2 Perasaan Tak Bertuan
94
S2 Cemburu Lagi
95
S2 Ratu Tiktok
96
S2 Pop Mie Dower
97
S2 Kado yang Tertunda
98
S2 Salah Paham
99
S2 Benang Merah
100
S2 Rencana
101
S2 Wedding Celebration Part 1
102
S2 Wedding Celebration Part 2
103
S2 Buka Kado Lagi
104
S2 Honeymoon?
105
S2 Senja Terindah
106
S2 Damai Selamanya
107
S2 Memalukan
108
S2 Selalu Menyebalkan
109
S2 Jembatan Masalah
110
S2 Tak Ada Kompromi
111
S2 Sentilan Kejam
112
S2 Bersabarlah
113
S2 Curiga
114
S2 Bertemu Lagi
115
S2 Curiga Lagi
116
S2 Titik Terang
117
S2 Urai dan Isni
118
S2 Menarik Perhatian
119
S2 Rahasia Ayah
120
S2 Karma
121
S2 Fakta Manis
122
S2 Prank
123
S2 Kilas Balik
124
S2 Kilas Balik 2
125
S2 Drama Pengusiran
126
S2 Menarik Bukti
127
S2 Sandiwara Asmara
128
S2 Kalah Telak
129
S2 I Need You
130
S2 Intermezzo
131
S2 Diculik
132
S2 Kenyataan Pahit
133
S2 Kebenaran
134
S2 POV Jimmy Part 1
135
S2 POV Jimmy Part 2
136
S2 Bebas
137
S2 I Love You More
138
S2 Haru Biru
139
S2 Pelipur Lara
140
S2 Kejutan
141
S2 Surga di Izmir
142
S2 Kabar Gembira
143
S2 Sindiran Maut
144
S2 Salam Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!