Flashback
Hujan turun sangat deras menyirami bumi. Angin yang bertiup kencang menambah kabut tebal dalam hati Alia. Gadis itu nampak berdiri di samping jendela kamarnya dengan perasaan yang begitu kacau setelah mendengar tentang kebenaran yang disampaikan oleh Bibi Dora, adik dari Ayahnya. Air matanya mengalir deras yang beralun seirama dengan derasnya hujan.
PLAAAAAAK
Terdengar suara tamparan dan perdebatan yang teramat pelik yang berasal dari kamar Ayah dan Ibunya. Alia mencoba menyeka air mata yang membanjiri pipinya kemudian keluar dari kamarnya.
Ketika sampai di muka pintu kamar, ia memiringkan kepalanya dengan seksama memasang telinganya untuk mendengarkan kegaduhan apa yang sebenarnya terjadi di kamar sebelah.
"Kau berani sekali menamparku," teriak Ibu Nana. Tanpa basa basi Alia langsung membuka pintu kamar yang tertutup rapat tersebut.
Betapa tercengangnya Alia melihat Ibunya bersimpuh di lantai dengan isak tangis dan tangan kanan yang masih memegang pipi merahnya setelah menerima tamparan dari Pak Harry.
"Ibu ada apa ini?" Alia merangkul Ibunya yang masih terisak berat sembari menundukkan pandangannya. Karena merasa tidak mendapatkan jawaban dari Ibunya, Alia mengalihkan pandangan kepada Ayahnya.
"Ayah ada apa ini? Kenapa Ayah menampar Ibu?" Alia masih memasang wajah khawatir sambil menahan kegeramannya karena berita yang tadi pagi dia dengar dari mulut Bibi Dora.
Alia tidak habis pikir dengan sikap ayahnya yang dia rasa tidak seperti biasanya itu. Ya, selama 18 tahun hidup bersama orang tuanya Alia tidak pernah menyaksikan drama pertengkaran seperti yang ia saksikan saat ini. Jangankan bertengkar berdebat mulut saja tidak pernah.
Pak Harry dan Ibu Nana merupakan pasangan yang sangat harmonis. Mereka tidak pernah menampakkan permasalahan mereka kepada anak-anaknya. Dimata anak-anaknya mereka adalah sepasang suami istri yang baik-baik saja. Bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing dan saling melengkapi.
Walaupun Ibu Nana berasal dari keluarga berada, namun ia tidak keberatan dan dengan sabar menjalani hidup sederhana di rumah tua dengan dinding dari kayu yang sudah rapuh dan berlubang itu.
Ibu Nana adalah sosok yang sangat sabar dan patuh kepada suaminya. Dia selalu melayani suaminya dengan baik dan memberikan kasih sayang yang berlimpah kepada kedua putra putrinya.
Seperti yang Alia ketahui Pak Harry sangat menyayangi istri dan anak-anaknya tersebut. Tetapi kenapa hari ini Alia harus menyaksikan drama pertengkaran antara Ayah dan Ibunya? Padahal dia tahu, selama ini Ayahnya tidak pernah main tangan.
"Ayah, tolong jelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi?" teriakan Alia sangat keras tetapi dia yakin para tetangga juga tidak akan bisa mendengarnya karena suara gemuruh yang berasal dari hujan dan angin yang kencang.
Wajah Pak Harry yang awalnya merah membara terbakar amarah, tiba-tiba perlahan meredam setelah melihat anaknya itu menjatuhkan air mata di kedua pipi chubby nya.
"Ayah .... "
Belum sempat Pak Harry menyelesaikan kalimatnya. Ibu Nana sontak mengangkat wajahnya dan berteriak seraya menunjukkan jarinya kepada Pak Harry.
"Dia menampar Ibu karena wanita jalang itu. Ayahmu berani menukar Ibu dengan wanita murahan itu, naaak." Suara Ibu Nana memecah bersamaan dengan deraian air mata yang melukiskan betapa terlukanya hatinya.
Hati seorang istri yang mengetahui bahwa suami yang ia cintai selama ini telah berkhianat dan membagi cintanya dengan wanita lain.
Hati Ibu Nana serasa digores dengan sembilu. Setelah itu ditancapkan kemudian di geser kesana kemari. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kebenaran yang sudah dia ketahui beberapa waktu lalu dari kakak kandungnya.
Deg
Deg
Jantung Alia seperti berhenti berdetak, mendengar hal yang sama seperti yang ia dengar dari Bibi Dora.
"Jadi berita itu benar, Ayah?" Alia menatap ayahnya sendu. Kedua manik mata hitam bulat itu seakan menagih kilat pengakuan langsung dari Ayahnya.
Tanpa berpikir panjang Pak Harry yang kala itu tak kuasa menatap wajah anaknya hanya menganggukkan kepala menandakan tidak ada penolakan akan kebenaran bahwa dia memang memiliki istri lain selain Ibu Alia.
Alia yang sudah bersimbah air mata kemudian memeluk erat Ibu Nana dengan dekapan yang senyaman mungkin. Dia berusaha menenangkan wanita paruh baya yang sudah melahirkannya itu dengan mencium pucuk rambut Ibunya sambil membelai lembut punggung Ibu Nana.
Pak Harry yang tidak tega melihat Ibu dan anak itu langsung keluar meninggalkan luka yang teramat di hati istri dan putrinya. Alan, adik Alia yang kala itu masih duduk di bangku SD kelas 4 hanya menangis di ambang pintu kamar menatap sendu Kakak dan Ibu Kandungnya.
Flashback end
***
"Alia..."
Suara seseorang membuyarkan lamunan Alia yang duduk di samping jendela rumah kontrakannya.
Alia sesegera mungkin menyeka air mata yang membasahi pipinya berusaha menyembunyikan wajahnya.
"Kau sedang menangis ya?" Tanya Isni teman satu perantauan Alia. Isni adalah gadis berdarah melayu dan banjar, berparas cantik hidung mancung berkulit kuning langsat. Isni juga tidak lain adalah sahabat Alia sejak mereka duduk di bangku SMP.
"Kenapa menangis?" tanya Isni kembali sembari mengusap lembut pipi Alia.
"Aku hanya merindukan Ibu, Is..." Alia terpaksa berbohong untuk menyembunyikan alasan sebenarnya kenapa ia mendadak merindukan Ibunya. Tak tertinggal senyum teduh yang tersungging di bibir manisnya.
"Kita disini sama-sama jauh dari keluarga Al, kau tidak usah bersedih karena kau tidak sendirian. Kita disini berjuang demi masa depan. Semangat ya." Kata-kata Isni berhasil menenangkan kegundahan hati Alia saat itu.
"Ayo kita masak, aku sudah lapar nih." Ajak Isni sembari menarik lembut tangan Alia. Alia yang kala itu juga merasa lapar mengangguk patuh tanpa menolak. Ia sejenak kembali menatap ke luar jendela.
"Aku merindukanmu Ibu, semoga kalian baik-baik saja disana." Gumam Alia dalam hati. Kemudian Alia mengekori Isni ke dapur dan menyiapkan makan siang mereka bersama-sama.
.
.
.
.
Jangan lupa jempol dan sarannya ya man temaaan😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
mutoharoh
Mulai Baca 🤗🤗🤗🤗
Mampir juga ya kak ke karya ku 🤗🤗🤗👍
2021-06-30
0
Dhiini Alfianita
aliya yng sabar ya, aloya fkus aja kuliah, ye yu😂😕😥😥😥
2021-03-31
0
Titin
udah mampir ya sayang😥😥
mampirbalik di ceritaku Cintai Aku susmiku.
2021-01-30
0