"Pagi bundaa...."
"pagi...sayang..."
Arin menyapa bunda yg tengah sibuk di dapur menyiapkan sarapan
"kak Rio mana bunda..?
"sepertinya sedang mandi nak"
Arin menanyakan keberadaan kakak laki lakinya yg belum terlihat batang hidungnya. padahal biasanya kak Rio sudah duduk manis bersamanya menikmati sarapan pagi
"Ayah kok gak keliatan bunda...? dari semalam Arin gak liat Ayah.."
tanya Arin sambil menyantap roti berlapis selai kacang yg di ambilnya dari atas meja. serta mengambil segelas susu hangat yg sudah bunda siapkan di hadapannya
"kemarin siang mendadak Ayah ada urusan kantoor.., Ayah ada perjalanan dinas keluar kota dalam beberapa hari sayang...."
"berapa hari bunda.." tanya Arin penasaran
"tiga hari naakk..."
bagi Arin terasa sudah biasa kalau Ayah sampai berhari hari tidak pulang karena harus keluar kota untuk perjalanan dinasnya. begitulah resiko jika bekerja sebagai kontraktor seperti Ayah. bahkan Ayah pernah pergi selama satu bulan ke kalimantan untuk menyelesaikan proyeknya
"nanti kalau Ayah telfon bunda , bilang ke Ayah jangan lupa oleh olehnya buat Arin ya bunda.."
"kenapa gak telfon sendiri sajaa...?"
"Arin takut mengganggu Ayah.."
senyum bunda tersungging melihat tingkah manja putrinya yg tidak berubah, selalu minta di belikan oleh oleh tiap kali Ayahnya dinas keluar kota
meski kadang Ayahnya bersikap over protectif terhadap putri bungsunya itu namun disisilain ayah selalu memanjakannya dengan kasih sayang luar biasa pula
"pagi..jeleek..."
"pagi kak..."
Arin menjawab sapaan kak Rio yg terlihat baru keluar dari kamarnya menuju meja makan.
kak Rio adalah kakak kedua Arin. tak jauh berbeda dari Arin kak Rio juga nggak kalah cakep, tubuhnya tinggi dan atletis. kesibukan kak Rio kini tengah merampungkan pendidikan S2 nya.
sedangkan kakak pertama Arin adalah kak Fikri yg kini tinggal di kota B. karna pekerjaanyalah yg mengharuskan ia tinggal jauh dari keluarga.
keluarga Arin adalah keluarga yg harmonis. keakraban antar keluarga selalu terjalin baik terbukti dari kedekatan Arin dan kakak kakaknya. mungkin itu jugalah yg menjadikan Arin tumbuh menjadi pribadi yg periang dan penyayang
setelah menyelesaikan sarapanya Arin bergegas mengambil tas dan perlengkapan sekolahnya
"mau bareng kak Rio, apa diantar pak kusno..?"
"sama kak Rio jg boleehh..."
*
"
Sesampainya di depan gerbang sekolah kak Rio menepikan mobilnya. Arin segera berpamitan dan mencium punggung tangan kakaknya.
Arin bergegas turun dari mobil, dan melambaikan tangan pada kakaknya
"ati ati ya jeleek...yg bener sekolahnyaa..jangan nakal"
pesan kak Rio pada adik bungsunya itu sambil melajukan kembali mobilnya
seperti rencana semalam yg telah Arin susun, hari ini sepulang sekolah ia akan segera menjenguk Alfon bersama sahabat sahabatnya yg lain.
haahh...desah Arin perlahan, rasanya sudah tidak sabar ingin segera melihat bagaimana keadaan Alfon saat ini. dalam hati ia bergumam mungkin dalam beberapa hari kedepan harinya akan sedikit terasa sepi karna tidak ada tingkah lucu dan konyol Alfon yg selalu menggemaskan walau tak jarang juga membuatnya jengkel.
sepanjang perjalananya menuju kelas lamunanya terus hilir mudik tak jelas. mengingat kisah persahabatanya dengan Alfon. sudah hampir sebelas tahun Arin mengenal sosok Alfon. sedari mereka masih duduk di sekolah dasar. Alfon yg gemulai, lucu, konyol, ramai dan selalu bisa menghidupkan suasana.yg terpenting Alfon adalah sahabat yg selalu mendengar keluh kesah Arin saat suasana hatinya sedang buruk. ide gilanya selalu saja muncul tanpa kenal kondisi " ya tuhan Alfon...semoga kamu baik baik saja" Arin menggumam lirih
"Hay...putri cantiiik.."
lamunan Arin tiba tiba saja membuyar saat terdengar suara yg tak asing di telinganya. Arin menoleh ke arah Asal suara itu
terlihat sosok Eza muncul dari arah belakang, senyumnya mengembang
"oo..hay..Ezaa.." jawab Arin sedikit agak kaget.
"apaan sih putri cantiiik" gumam Arin dalam hati, membuat pipinya sedikit bersemu merah
"bagaimana tidurnya semalam..?
"gue gak bisa tidur semalem Zaa..?
"lo...kenapa.aa.?"
tanya Eza dengan nada agak penasaran
"jangan jangan mikirin gue yaa..." liriknya sambil tersenyum genit
"jangan GR..deh...zaa.." Arin menyebik sambil memukul pundak Eza
pipi Arin makin merona merah. desiran aneh itupun kembali muncul dari dalam dadanya
entah sejak kapan mereka jadi seakrab ini. seperti sudah sangat terbiasa saling ledek dan puji. Eza yg ia kenal kini jauh dari kesan dingin seperti saat awal mereka berkenalan. ada rasa nyaman saat ngobrol dan jalan dengan cowok satu ini
"aku lg kepikiran Alfon..Zaa.." tiba tiba air wajah Arin berubah murung, nada bicaranya terdengar sendu
"loh..kenapa sama Alfon...?"
"kemarin Alfon ternyata mengalami kecelakaan Zaa.. sepulang dari mengantar Fitri"
"ya ampun....terus sekarang gimana kondisinya" Mata Eza membulat menunjukkan keterkejutanya
Arin menceritakan ihwal kecelakaan yg menimpa Alfon serta keadaannya sekarang. seperti yg di dengarnya dari Alfon melalui sambungan telfon semalam.
"terus rencananya gimana...?" tanya Eza
"sepulang sekolah nanti rencananya gue sama anak anak mau nengokin ke rumahnya"
"gue boleh gabung gak...?" tanya Eza sambil sambil tersenyum
"ya bolehlaah zaa..., aneh aja kalau gue ngelarang lo buat ikuut.."
jawab Arin memastikan.
ezapun membalas dengan senyum dan anggukan kepala.
langkah kaki mereka berhenti tepat di depan pintu kelas Eza
"well.....sampai nanti ya catiik...jangan lupa tunggui guee.."
"ok.." balas arin dengan senyum dan sedikit kerlingan matanya
"manisnyaaa...."
gumam Eza sambil memandangi punggung Arin yg terus berlalu meninggalkanya
entah sejak kapan ada desiran aneh dalam dadanya tiap kali bertemu dan memadang gadis cantik itu. rasa tidak percaya diri kerap kali muncul. "secaraaa maannn...gadis ini Ariana Kamilaaa...gadis pujaan di sekolah ini teriak Eza dalam hati
tapi begitu Eza lebih mengenal sosok Arin, ternyata ia tidak hanya cantik, ia juga gadis yg sangat baik, rendah hati dan penyayang
"Zaa....jaket lo masih di gue..." teriak Arin dari kejauhan
menyadarkan lamunan Eza tentang sosok gadis kini sudah lenyap di belokan koridor sekolah
"aarrghh...." Eza mengacak acak rambutnya berusaha menghilangkan fikiran gila di kepalanya sambil melangkah kedalam kelas (mulai jatuh cinta nieee...)
*
*
sesampainya di kelas Amel dan Sisi sudah menanti Arin dengan penuh rasa penasaran.
o ya..semalam sebelum tidur arin memang sudah mengabari sahabat sabatnya yg lain termasuk Amel dan Sisi tentang kejadian yg menimpa Alfon.
"kita jadikan riiinn..." tanya Sisi
"hhmm.." jawab Arin sambil mengangguk
"semoga Alfon beneran gak kenapa napa" nada bicara Amel mengguratkan kekhawatiran
Arin tersenyum dan menepuk nepuk punggung Amel yg sedang duduk disampingnya berusaha menenangka. meskipun dalam benaknya jg di liputi rasa penasaran mengenai keadaan Alfon saat ini
*
*
***Ada yg penasaran sama kondisi Alfon? hheeee...
simak terus ya guy,s
jangan lupa mohon dukunganya untuk novel perdana dari author ini ya...dengan like dan komentarnya.supaya author makin semangat nulisnya
terimakasiiihh....😘😘😘😘***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
kasihan alfon.....
2020-07-16
1