"Maaf ya mas, aku gak bisaa..a, aku udah terlanjur janji sama Amel dan Sisi.., besok aja kalau waktu penyerahan ke Pak Cipto aku temenin, ok" tolak Arin secara halus
Dimas mengerdikan bahunya sambil mengangguk. Senyumnya tersungging, ada gurat kecewa di garis wajahnya, tapi apa daya
Ini bukan kali pertama Arin menolak permintaan Dimas, entah untuk dalih kepentingan OSIS atau secara langsung Dimas meminta Arin untuk meluangkan waktu untuk sekedar jalan berdua. Dimas sangat mengerti maksut Arin yang seolah tak ingin memberikan harapan kosong padanya. Supaya Dimas tak terlalu banyak berharap
Suasana sudah mulai lengang sejak 45 menit yang lalu bel pulang berbunyi, yang terlihat hanya tinggal sisiwa siswa yang tengah sibuk dengan kegiatan Eskul di sekolah.
jegreek....
Suara pintu terkunci bersamaa dengan keluarnya Arin dan Anjani dari ruangan mading
"Mau langsung pulang Rin?" Tanya Anjani
"Iya Jani, udah ada janji sama Amel, Sisi dan Alfon, mereka udah jalan duluan"
"Ya udah kalau gitu kita pisah disini ya..aa..., da.aa..Ariinn" Anjani melambaikan tangannya.
mereka pun berpisah tepat di depan ruang UKS
Arin melanjutkan langkahnya keluar menuju gerbang sekolah yang melalui lapangan Basket, karna akan jauh lebih dekat ketimbang memutar arah melalui ruang kelas lagi
Disana juga masih tampak ramai, riuh tampak Anak anak Eskul basket yang sedang mengadakan latihan.
Arin berjalan terus sambil sesekali membuang
Pandangannya pada sekeliling, sesekali mempercepat langkahnya saat melihat jam tanganya sudah menunjukan hampir jam 14.30, tandanya sudah hampir 1 jam lebih ia terlambat menemui Amel, Sisi dan Alfon.
"Haahh.." sudah bisa di bayangkan mereka pasti akan mengomel panjang karena keterlambatan Arin
"Ariiiinnn"
Sontak suara itu memperlambat langkah Arin, matanya memandang sekeliling mencari dari mana suara panggilan itu datang
"Riiiinn"
Tampak lambaian tangan di kejauhan dari kerumunan Anak-anak anggota basket
"Ilhaamm"
Arinpun membalas dengan lambaian tangan sambil tersenyum lebar, menyambut Ilham yg tampak berlari ke arahnya
"Hheeyy....gue nyariin lu tau Riin dari kemaren" Hahh...dasar orang populeeer....susah banget ketemunya "
Plaakk
Arin menepuk pundak Ilham yang sudah berjalan mensejajarinya saat ini
"Lo kali yang sekarang sibuk, udah lupa sama gue..dah gak pernah kasih kasih kabar lagi"
"Hahahaha..." Tawa Ilham riang
"Besok dateng yaa...ngumpul sama Anak anak" Ajak Ilham
"Dimana" Arin mengeratkan genggaman tangannya yang menggantung pada pundak Ilham sebelah kiri, matanya berbinar menunjukan antusiasnya
"Dirumah gue donk, masa di rumah elu...bisa abis gue di cincang bokap lu"
Keduanyapun tergelak
"Siapa aja yang dateng" Tanya Arin makin penasaran
"Biasaaa...Lena, Panca, eemmm... ajakin sekalian tu si rese Amel sama Alfon. ntar dia ngamuk lagi kalau nggak di ajakin"
"Ok broo"
Arin menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O
Rasanya udah gak sambar menanti esok, membayangkan bertemu dengan sahabat sahabatnya sedari SD.
Arin, Ilham, Lena, Fitri, Panca dan Alfon adalah sahabat dari masa SD dan SMP. meski setelah SMA Lena dan fitri harus terpisah sekolah tapi eratnya persahabatan mereka membuat tak ada jarak. Jadi meskipun sudah lama tidak bertemupun tidak ada sama sekali rasa canggung.
Bila Ilham Panca Amel dan Alfon masih sering Arin temui karna mereka masih gabung dalam satu sekolah meskipun berbeda kelas. Sedang Alfon dan Amel masih terus setia bersama Arin karena mereka memang satu kelas
"Brooo..."
Tampak dari kejauhan teman Ilham datang mendekat. Dilihat dari kostum yg mereka kenakan mereka pasti dari Anak-anak basket juga
"Eeh..elu mau lanjut kemana Rin, mau pulang atau masih ada kegiatan lain..??" Tanya Ilham
"Gue ada janji sama Amel Alfon siang ini, tp dah telat banget deh kayaknya" Jawab amel sambil menengok jam tangan di lengan kanannya
"Eeh.. lu bareng aja sama Eza, ntar Eza yang anter lu ke tempat lu janjian sama Alfon"
"Eza..?"
Batin Arin, karna sama sekali belum pernah mengenal namanya
"Zaa..aa.," panggil Ilham pada salah seorang temanya yang memanggilnya tadi
"lo mau balikkan Broo..." Tanya Ilham pada temanya itu yang kemudian datang mengampiri Arin dan Ilham
"iya" Jawabnya singkat sekali
Arin memandangi sosok Eza dari ujung kepala sampai kaki, sama sekali ia belum pernah mengenal cowok itu.
Posturnya tinggi besar, kulitnya putih. Sorot matanya tajam, ia tampak tak banyak bicara, lumayan ganteng "Lumayan juga siih" Arin bergumam dalam hati
"Kenapa juga sih, Ilham malah nitipin gue sama anak ini" Arin terus membatin
"Eheemm..." Seolah bisa membaca ekspresi pikiran Arin. Ilham memperkenalkan Eza pada Arin
"Riiin... ini Eza temen satu kelas gue. Anak kelas XI IPA. sekaligus temen basket gue. Dijamin lo aman kok sama dia. Dia udah jinak dari lama" Banyolan Ilham sekedar mencairkan suasana antara Arin dan Eza
"Zaa..a...ini Arin sahabat gue, gak perlu gue jelasin juga lo pasti dah kenalkan siap Arin"
Arin sedikit kaget saat tanpa di duga tiba tiba Eza mengulurkan tanganya
"Gue Eza"
Dengan sesikit ragu ragu Arin membalas uluran tangan Eza
"Gue Arin"
Ekspresinya Eza begitu datar, hanya sekejap saja sorot matanya menatap Arin sebelum akhirnya segera memalingkan pandanganya.
"Ok, gue duluan ya..., sorry ya Riin. bukanya gue gak mau nganterin lo...gue masih ada kegiatan lain sama anak anak basket. Tapi di jamin kok lo aman sama Eza"
"Ok broo...gue titip Arin yaa.... inget, jangan sampe ada yg lecet".
Eza tersenyum miring membalas ucapan Ilham yg berlalu pergi meninggalkan suasana dalam kebisuan.
"Eee...motor gue di parkiran"
Suara Eza memecah kebisuan. Arinpun mengikuti langkah kaki Eza menuju tempat parkir yang ada di belakang gedung sekolah
"cih..pelit banget ngmongnya, kayak gak iklas gitu gue nebeng. Kalau gak kesorean juga gue males nebeng sama elo" Gerutu Arin dalam hati melihat ekspresi datar Eza
Arin berdiri didepan pintu parkiran dan tak lama Ezapun datang dengan motor meticnya, bukanya lekas naik Arin malah berdiri mematung sambil memandangi Eza
"Kenapa..? raguuu..sama motor gue..? biar motor gue jelek gak usah khwatiiir, di jamin nyampe kok kalau cuma nganterin lo doank"
"Eh... bukan...bukan gituu, cuma gue takut aja kalo bakal ngerepotin elo"
"Bisa ngomong juga nih anak" Batin Arin
"Makin repot lagi kalo nanti kita kesorean karena nungguin lo...berdiri disitu aja"
"Ee..h iya"
Arin tampak kikuk dan segera berjalan menuju motor Eza, diterimanya sebuah helm berwarna merah untuk di pakai
Sepanjang perjalanan tak ada dari salah satu merekapun yang berusaha memulai obrolan, mereka tampak asik dengan lamunan mereka masing masing
"Lo mau gue anter kemanaa..?"
"Ee..ehh..iya"
Arin tampak kaget mendengar suara Eza yg memulai pembicaraan
"Di food court dekat area Mall X"
"Lo udah lama temenan sama Ilhaam...?
"Ee..ee udah dari SD kami temenan"
"oooo...."
"Ya ampuun..cuma segitu doaaank...ooo...gitu doank...?" Arin terus mendumal dalam hati meladeni sikap cool si cowok bernama Eza ini. antara cool dan sombong beda beda tipis
Dari kejauhan Mall X sudah tampak, Eza memacu motornya dengan santai membelokkan motornya tepat di depan food court yang di tuju Arin
Arin menoleh kesana kemari seolah mencari sesuatu sambil menekan nekan layar ponselnya,
"Helmnya neng.."
Arin terkejut saat Eza melirik meminta helmnya
"Oo..iya...ma..aff.." Arin menyerahkan helm yg tanpa sadar masih erat di peluknya.
"Pantas saja nih anak gak Pergi-pergi juga dari tadi" sungut Arin dalam hati
"Makasih ya Za"
Eza mengangguk
"Yakin gak apa apa sendirian...?"
"Iya gak apa apa kok, nanti aku pulang di antar Alfon"
"Ok...bye " Ucap Eza singkat, sambil berlalu meninggalkan Arin yang masih mamandanginya heran
"Iiihh....kenapa ada cowok kayak gitu sih, sombong banget"
Konsetrasi Arin kembali pada ponselnya yang terus di pakai untuk menghubungi Amel
Hallo Riin...kemana aja sih looo, garing nih kita nungguin lo dari tadi
cerocos Amel dari seberang telfon
"Gue udah di depan mall X nih, lo dmna...?"
Ok, gue jemput
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Ayu Lundong
kebanyakan tokoh td bingung , 😄
2022-01-15
1
Dwi Handayani
Amel itu Mela, Sisi itu Sely, begitu kah thor?
2020-07-17
1
Arie Kashiya
lanjut...😁
2020-04-19
2