05.

Gita menatap lamat bayang dirinya di depan cermin.

Ia mengernyit jijik saat mendapati keadaan tubuhnya yang benar-benar menjijikkan untuk di pandang mata.

jemarinya menyusuri ceruk leher jenjangnya. Ada banyak tanda cinta yang tertera di sana.

Bibirnya mengaduh pelan saat jemarinya mengenai bekas lebam biru yang ada di belakang tubuhnya.

"Psikopat brengsek!" Makinya di depan cermin.

Ia memutar tubuhnya dan memunggungi cermin yang tersedia di dalam kamar mandi.

Wajahnya menoleh mencoba melihat keadaan tubuh bagian belakangnya yang terasa sakit karna siksaan dari Zayn semalam.

Ada sekitar 5 garis melintang yang membiru di permukaan punggungnya.

Akibat sabetan ikat pinggang yang mencambuki tubuhnya semalam.

Itu karena ia selalu mengumpat dan memaki saat Zayn berusaha menyentuhnya secara halus.

Dan itulah akibat yang ia terima.

Pria itu memperlakukannya seperti yang ia minta. Kejam bak psikopat yang tak berperi.

Cukup lama ia berdiam diri dalam kamar mandi.

Hingga gedoran pintu yang semakin kencang terdengar ber ulang, membuatnya terkesiap dan segera menyudahi kegiatannya di dalam sana.

"Cih! Aku pikir kau mati di dalam," ucap Zayn seraya bersandar santai di samping tembok.

Gita hanya diam, ia menunduk kan kepalanya ke bawah menghindari kontak mata dengan Zayn yang di anggapnya memiliki kelainan jiwa ini.

Langkahnya semakin cepat, tinggal sejengkal lagi ia nyaris bisa bebas dari manusia gila ini.

"Kau mau kemana?" Tanya Zayn yang kini telah terduduk di ranjang.

Tatapannya tajam, dengan senyuman bak tokoh antagonis di serial film.

"Pu-pulang. Aku harus bekerja bos." Gita berucap lirih

"Kau ikut denganku," titah Zayn tegas.

"T-tapi ... "

Zayn memandangi Gita dengan penuh keangkuhan, "dengar baby .. sudah berapa kali ku katakan. Aku paling tidak suka di bantah. Ingat satu hal! Kau sudah ku beli, hidupmu sepenuhnya di bawah kendali ku sekarang. Jangan macam macam."

Peringat nya serius .

Gita mengangguk cepat, ia mengurungkan kembali niatnya untuk kabur dan lebih memilih untuk cari aman dengan menuruti keinginan Zayn saat ini.

Mungkin, jika suatu saat nanti akan ada ilham yang turun dari langit .

Ia berharap, semoga kelak Zayn berkenan untuk melepasnya pergi sejauh mungkin dari jangkauan nya.

"Tapi, apakah Tuhan akan berkenan memberikan ilham untuk pendosa semacam dia?" Batin Gita dalam hati.

Lamunan nya seketika buyar setelah mobil Ferrari berwarna gold terang membunyikan klaksonnya berkali-kali di sampingnya.

Matanya kian membulat sempurna saat ia tau siapa orang yang berada di balik kemudi mobil cepat ini.

"Masuk!" Titah zayn seraya menarik paksa lengan Gita untuk segera masuk ke dalam mobil.

sementara Gita, gadis itu terseok-seok mengimbangi langkah kaki Zayn yang lebar.

Saat mobil hendak berpacu, Zayn melupakan sebuah koper milik Gita yang masih ada di luar mobil.

"Koper ku!" cicit gita lirih.

Namun alih-alih menyuruh Gita untuk turun dan mengambil barangnya.

Zayn malah memacu mobilnya secepat mungkin dan meninggalkan club milik adiknya yang ia singgahi semalam.

Gita merengut kesal, karna semua keperluan yang ia butuhkan ada di dalam kopernya yang tertinggal tadi.

Apa gunanya ia sibuk berkemas jika akhirnya barang yang ia siapkan tak ikut terbawa juga olehnya.

"Barang ku tertinggal," ucapnya lirih, takut kalau-kalau orang yang ia ajak bicara akan murka.

"Barang murahan milik mu, tak pantas untuk masuk dalam mobil ku. Beli apapun yang kau butuhkan dengan itu." Sembari melempar black card ke wajah Gita.

Gita menggeram kesal, tangannya mengepal erat saat jemarinya yang lain terulur untuk mengambil sesuatu yang di lemparkan padanya tadi.

"Habiskan sebanyak yang kau bisa," ucapnya setengah mencibir.

Gita meremat lengan bajunya kasar.

Harga dirinya serasa hancur berkeping-keping saat manusia dihadapan nya ini benar benar melihatnya bagai seekor kecoa kecil yang tak berguna.

Ia membuang mukanya menghadap ke arah kaca.

Menjaga agar bulir air yang sudah menggenang di pelupuk matanya tak sampai terjatuh.

Dadanya terasa sesak saat ia merasa bahwa tak ada kelembutan dari setiap tutur kata yang ia dengar dari mulut zayn untuknya.

Hanya cemo'ohan, ejekan, atau kata-kata yang lain yang mengiris batinnya.

"Hah!" Gita membuang napas beratnya.

"Life must go on git ! Lo harus kuat buat hidup lo sendiri. Jangan cengeng, karna itu nggak berguna!" Semangatnya pada dirinya sendiri.

"Keluar!" Titah Zayn saat mobilnya telah terhenti di salah satu apartemen mewah tempat ia tinggal.

Gita mengangguk, ia segera turun dari mobil dan mengikuti Zayn yang memimpin langkahnya.

Seperti biasa kaki kecilnya membuatnya terseok-seok untuk mengimbangi langkah kaki jenjang milik Zayn.

Membuat empunya berdecih kesal hanya karena menunggu seorang yang menurutnya lamban.

Pintu lift tertutup, perlahan mulai merangkak naik menyentuh angka 25.

Dan sekejap kemudian pintu lift kembali terbuka.

Zayn melangkah santai di sepanjang koridor apartemen yang sepi.

Di jam-jam seperti ini pasti banyak penghuni di dalamnya yang sedang keluar untuk melakukan aktivitas mereka.

Bunyi "bip" terdengar, setelah card acces yang ia pegang berhasil membuka pintu apartemen miliknya.

"Mulai sekarang Lo tinggal disini.

Gue mau keluar bentar. Dan satu lagi

nggak usah pake aku kamu. Gue nggak suka bahasa formal," ucapnya lagi seraya kembali menutup pintu dan menguncinya dari luar.

Zayn kembali memacu kendaraan nya menuju rumah orangtuanya.

Entah apa lagi sekarang, karena sejak pagi bundanya tak berhenti untuk menghubungi ponselnya.

Ingin sekali, ia bisa acuh saat bunda kesayangan nya itu mulai sibuk menelpon nya . Tapi ia tak bisa untuk melakukan hal itu.

Ia selalu merasa tak tega untuk menolak apapun yang berhubungan dengan ayu.

Hanya 10 menit lama waktu yang ia tempuh untuk sampai di pelataran rumah keluarganya.

Jalanan yang lengang, membuatnya berani untuk menjajal seberapa laju tunggangan baru yang ia miliki itu.

Deru mesin Ferrari gold itu masih menggeber kencang di pelataran rumah, bukan karena apa, Zayn memang sengaja melakukan itu untuk membuat reynand kesal.

"****! Mobil baru lu nih bang!" Sembari mengelus body bemper mobil zayn yang mengkilat.

Zayn terkekeh melihat reynand yang sedang fokus pada Ferarri baru yang ia punya.

"Brengsek lu! Gue di kasih bekasan. Lha elu beli lagi." Protesnya sembari melempar selembar kanebo ke arah Abangnya.

"Lha elu nggak bilang dek. Harusnya lu bilang kalo lu minta yang baru, bukan bekas gue!"

"Alah .. medit lu bang," jawab reynand kilas kemudian berlalu masuk ke dalam rumah, di ikuti Zayn dari belakang.

Baru juga mereka masuk, teriakan histeris dari keyra serasa memecahkan gendang telinganya.

"Abang!!" Teriaknya sambil berhambur ke pelukan Zayn.

Keyra Malik Ahmad

"Keyra kangen," cicitnya manja.

"Lepasin dek! Nggak malu apa di liatin sama bunda," ucap Zayn perlahan melepas pelukan dari gadis itu.

"Mana?" Tangan keyra menengadah, matanya membulat sempurna menatap manik gelap milik sang Abang.

"Apa?" Puranya tak tau.

"Ck ... oleh-oleh lah bang!" Rengek keyra manja.

"Beli sendiri, Abang nggak sempet buat beliin kamu."

"Hiiihhh ... Abang mah gitu." Rengek keyra yang seketika menghampiri ibundanya.

"Bund, Abang tu. Masak keyra nggak di bawain oleh-oleh sih!" Adunya manja pada sang ibunda.

Ayu menghela napasnya panjang, meletakkan majalah yang belum selesai ia baca itu ke atas meja. Putrinya ini memang selalu manja jika menyangkut anak sulungnya.

Dengan sabar ia mengusap lembut kepala keyra yang telah bersandar di bahunya.

"Bund!" Rengeknya yang hendak kembali mengadu.

"Jangankan elu dek, bunda aja nggak Abang beliin. Abang lupa sumpah." Jelas Zayn yang juga ikut bergelayut di lengan ayu.

"Bodo!" Jawab keyra kesal.

"Abang kasih duit aja ya! Lu beli sendiri." Tawarnya sembari membuka dompet miliknya.

"Bang! Kalo duit gue juga punya.

Ngapain gue minta, nggak butuh gue!" Ucapnya sambil ngeloyor pergi menjauh dari sang Abang. Kakinya menghentak- hentak melampiaskan kekesalannya.

"Huh!" Zayn menghela napasnya lelah.

"Udah lah kak. Kamu kayak nggak tau keyra aja, buruan gih ajak dia kemana gitu.

Biar berhenti ngambeknya," titah sang ibunda yang tengah mengusap lembut rambutnya.

"Yaudah, iya, iya bund!" Jawab Zayn segera beranjak menghampiri sang adik yang tengah berada di kamarnya.

*T**ok..tok*..

"Dek!" Panggil Zayn dari luar pintu.

"Hmm."

"Ikut Abang yuk! Kita cari apa gitu .."

"Nggak!" jawab keyra cepat.

"Ehhm, Kita ke mall.

Beli tas, sepatu, boneka, mau?

"Nggak!"

"Mobil?"

"Nggak!"

"Motor?" Tawar Zayn ngarang.

Tetapi tak ada sahutan dari dalam sana.

Senyap untuk sesaat sebelum akhirnya keyra muncul dengan wajah yang berbinar.

"Seriusan bang?" Tanyanya penuh harap.

" Apaan?"

"Motor!" Jawab keyra dengan senyumnya yang merekah.

Zayn mengurut pelipisnya pelan, merutuki kecerobohan nya karna tawar menawar dengan adiknya yang manja ini.

"Ehm ... nggak mau yang laen aja?" Tawarnya lagi.

Keyra menggeleng pelan, matanya yang berbinar cerah menandakan keinginan yang nyata di sana. Dan ia tahu pasti abangnya tak akan menolak jika ia sudah memasang mode wajah seperti ini.

"Hah! Yaudah deh, ayok!" ucap Zayn lesu.

Keyra jingkrak-jingkrak kegirangan.

"Akhirnya ... keyra punya motor!" Teriaknya sembari merengkuh lengan sang Abang.

"Kenapa si lu dek, bagusan juga mobil.

Elu cewek, masak naik motor sih?"

"Ya Allah Abang, naik mobil tuh nggak enak nggak bisa nyelip-nyelip.

Nggak bisa ngebut kalo jalanan lagi macet."

"Serah elu lah dek!" Pungkas zayn meninggalkan kediaman mereka. Mobilnya melaju menuju showroom motor keluaran terbaru yang sudah di sebutkan oleh sang adik sejak tadi.

Bukan kaleng-kaleng motor yang keyra idam-idam kan bukan lah motor matic keluaran terbaru, melainkan salah satu moge keluaran terbaru yang memiliki harga fantastis.

"Key, lu nggak salah ini?" Yakin Zayn saat tangan keyra sibuk meneliti body kawasaki ninja H2, warna silver.

"Enggak bang! Ya ini." Tunjuk keyra yakin.

"Key! Lu cewek!" Protesnya lagi.

"Jangan-jangan Abang nggak ada duit ya?" Cela keyra sambil merengut kesal.

"Bukan masalah duit dek. Ni motor, motor gede, sedangkan elu cewek dek. Abang cuma takut elu kenapa-kenapa di jalan."

"Nggak bang, keyra nggak bakalan ngebut.

Janji deh," ucapnya penuh rayu,

membuat Zayn tak lagi bisa untuk menolak keinginan sang adik.

Selesai urusan motor, Zayn yang hendak pulang membawa serta keyra ke dalam mobilnya di tolak mentah-mentah oleh keyra.

Ia malah ingin menunggangi motor barunya itu dengan berdalih mencoba.

Walaupun sudah berselisih selama 10 menit, keyra tetap kekeuh dengan keinginannya pulang dengan mengendarai motor barunya.

Membuat Zayn mengumpat ria dalam hati.

Baru saja ia masuk dalam mobil.

Keyra sudah menggeber kencang motornya, dan secepat kilat melaju menyusuri jalanan yang sepi.

Zayn mendadak panik, bukan karna apa.

Melainkan motor yang memiliki kapasitas mesin 998 CC itu tengah melesat di bawah kendali adik perempuannya.

Jika sampai ia lengah sedikit penyesalan di kemudian hari bisa menghancurkan hati seisi rumah.

Zayn segera memacu mobilnya, melesat cepat mengikuti sang adik yang tak lagi terlihat.

"Sialan bocah! Bilangnya nggak ngebut ini malah ugal-ugalan." Gerutu Zayn semakin menambah kecepatan, hingga ia berhasil menemukan jejak keyra yang bergerak pelan memasuki wilayah komplek perumahan.

Zayn menggeleng pelan, ia menutup pintu mobilnya dengan kasar saat ia sudah sampai di depan rumah.

Terlihat senyum kepuasan yang terpancar dari wajah sang adik.

"Gila lu ya dek ! Teriak Zayn yg malah mendapat cengiran kuda dari sang adik

"Ya Allah bang ! Bentaran doang ! Makasih ya bang !! Ucapnya sembari memeluk sang Abang.

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Ingat bang Zayn lo punya adik perempuan jgn sampai kelakuan bejatmu sama Gita berdampak karma pada keyra .....inget2 pesen mbah ....

2023-01-14

0

kis

kis

beli moge kayak beli kerupuk aja gampang 😁😁

2021-05-24

2

Husna Hamid

Husna Hamid

munafik bgt si zayn dgn sikap sayang ma adiknya,, klw sayang ma adik gl bakalan ngerusak perempuan lain.

2021-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!