episode 20

Dengan wajah merah menahan malu, Sheva berteriak lalu menutup kembali seluruh tubuhnya dengan selimut berwarna putih polos itu.

"Ah..benar-benar memalukan." Sheva terus menggerutu ulahnya yang tidak tau diri tersebut. Beberapa saat kemudian Sheva yang masih berada di balik selimut tersebut tidak mendengar suara Aron sama sekali.

"Apa dia sudah pergi ? Kenapa tidak bersuara sama sekali." Ucap Sheva menerka-nerka dalam hatinya, tanpa pikir panjang ia membuka perlahan selimut yang menutupi seluruh tubuh mungilnya. Dan astaga yang benar saja Aron masih berada di hadapannya.

Lelaki itu terlihat duduk santai dengan melipat kedua tangannya, tatapan sombong khas dirinya menatap tajam wajah Sheva.

"Apa kau suka bermain petak umpet ?" Tanya Aron sinis pada Sheva dengan menaikkan salah satu alisnya.

"A...aku, ah kenapa kau masih di sini ?" Tanya Sheva dengan raut wajah yang merah karena malu.

"Ini rumahku, kenapa kau bersikap seolah rumah ini adalah milikmu ?" Jawab Aron santai.

Belum juga Sheva ingin menjawab perkataan lelaki itu, Aron sudah berdiri dari duduknya dengan cepat kilat mencium kening mulus Sheva dengan lembut.

Melihat perlakuan Aron padanya membuat Sheva menjadi salah tingkah. Perasaannya campur aduk antara senang, gugup, malu dan marah. Perlakuan Aron padanya benar-benar berbeda dan itu berhasil membuat Sheva luluh padanya.

Selama ini ia hanya menonton adegan morning kiss di dalam drama dan berharap suatu hari nanti ia akan melakukannya dengan suaminya kelak, tetapi hari ini ia tidak menyangka mendapatkan morning kiss dari lelaki yang ia benci sebelumnya namun entah sejak kapan perasaan bencinya sudah menjadi perasaan yang sulit di ungkapkan.

"Bersiaplah siang nanti aku akan membawamu ke suatu tempat." Setelah mengatakan itu Aron berjalan meninggalkan Sheva tanpa ingin mendengar jawaban dari wanita itu sama sekali.

"Selalu saja semaunya, kau pikir aku ini apa ? Ahk menyebalkan." Teriak Sheva di dalam kamar itu.

-

Di dalam ruang kerja Aron, tampak Oskar yang berdiri mengutak - ngatik tablet yang ia pegang di tangannya untuk melihat email atau berita terbaru hari ini. Tidak berselang lama ekspresi wajahnya berubah menjadi tegang.

"Tuan." Panggil Oskar pada Aron yang sedang duduk angkuh di kursi kebesarannya.

"Katakan." Ucap Aron dengan tatapannya masih melekat pada berkas yang ada di meja kerjanya.

"I..ini tuan sa..saya." Ucap Oskar yang tampak gugup hingga membuat kemarahan Aron memuncak. Oskar tau betul jika ia mengatakannya maka sikap Aron akan berubah drastis.

"Apa kematianmu ingin kau percepat ?" Nada yang ketus, dingin dan mengancam terdengar dari suara berat Aron, tatapannya kini menatap Oskar dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

"Maaf tuan." Ucap Oskar kemudian membungkukkan badannya.

"Saya mendapatkan email dari orang yang tidak di kenal jika anak dari tuan Frit Blen dan Nyonya Key Anastasya saat ini masih hidup dan sedang merencanakan untuk membalaskan dendamnya pada tuan." Lanjut Oskar.

Mendengar perkataan Oskar membuat Aron semakin emosi, kala mengingat bagaimana orang tuanya di bunuh berapa tahun lalu dengan sangat tragis.

-AUTHOR POV-

Sebulan kemudian setelah Aron membunuh Frit Blen dan istrinya, ia mendapatkan kabar dari guru silatnya jika pelaku pembunuhan kedua orang tuanya bukanlah Frit Blen melainkan orang lain.

Bukan hanya itu, Aron juga mendapatkan informasi dari gurunya bahwa memang benar jika orang tersebut ingin menghancurkan keluarga Aron dengan menjadikan Frit Blen sebagai kambing hitamnya.

Aron tau betul jika perbuatannya benar-benar tidak dapat di ampuni karena telah membunuh seseorang yang tidak bersalah sama sekali.

Selama beberapa tahun terakhir ia selalu mencoba untuk mencari keberadaan siapa pelaku pembunuhan tersebut namun ia tidak dapat menemukannya hingga saat ini.

Namun hari ini ia menemukam jawaban ternyata pikirannya tidak salah jika ada orang lain yang masih memantau kejadian itu sampai sekarang.

- POV END -

"Temukan orang yang mengirim berita itu segera Oskar." Ucap Aron marah dengan rahang yang sudah mengeras.

"Baik tuan." Setelah mengatakan itu Oskar berjalan keluar ruangan meninggalkan Aron.

Semua berkas yang tadinya berada di atas meja kerja Aron sekarang sudah tiba di lantai dan tampak sudah berhamburan dimana-mana.

"Sebelum kau menemukanku, aku akan menemukanmu terlebih dahulu, brengsek." Ucap Aron.

"Aku bukan seorang bocah kecil yang akan kau tipu lagi. Karena kali ini kau akan mati di tanganku." Lanjut Aron dalam hati. Rahangnya mengeras, kedua tangannya tampak di kepal kuat hingga urat-urat tangannya kelihatan.

Tanpa Aron sadari Sheva sudah berada di dalam ruang kerjanya beberapa saat yang lalu. Sheva bahkan menyaksikan ketika Aron membuang dan melempar kertas kesembarangan arah.

Sheva gemetar karena ketakutan. Karena baginya Aron yang sekarang sangat berbeda dengan Aron tadi pagi yang sangat lembut padanya.

Sheva berniat untuk memanggil Aron agar sarapan bersamanya namun niatnya ia urungkan saat melihat Aron yang tampak sedang emosi.

Aron membalikkan badannya dan mendapati Sheva sedang berdiri mematung menatapnya dengan mata yang penuh dengan pertanyaan di dalamnya.

"Kenapa kau kesini ?" Tanya Aron dengan suara yang datar.

"Aku..." Sheva tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena Aron sudah memotong pembicaraan terlebih dahulu.

"Jangan pernah kembali lagi kesini." Ucap Aron tegas dengan mata yang tajam menatap Sheva.

"Kau kenapa jadi..."

"Cepat keluar." Bentak Aron pada Sheva. Dengan satu tangannya menunjuk ke arah pintu besar itu.

Mendengar Aron membentaknya membuat Sheva mengerutkan dahinya, kenapa dia sangat marah ? apa salahku padanya ? itulah yang ada di pikiran Sheva sebelum ia di kagetkan kembali oleh suara dingin Aron.

"Kenapa kau melamun, kau ingin di seret keluar ?" Teriak Aron saat melihat Sheva melamun padahal ia menyuruh wanita itu untuk segera keluar.

Sheva segera keluar dengan raut wajah yang sedih serta kebingungan. Ia berjalan ke ruang makan yang sudah di penuhi oleh berbagai jenis makanan dana buah di atas meja tersebut.

Sheva tidak memakan sarapannya sama sekali, ia masih terus kepikiran atas tingkah Aron barusan padanya. Hingga tidak lama Aron menyusulnya ke meja makan untuk sarapan bersamanya.

Sheva tidak menatap wajah Aron, ia kembali memainkan makanan dengan menggunakan sendok di piringnya, sedangkan Aron tampak menikmati sarapanya dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Aron memberhentikan aktivitas makannya saat melihat Sheva yang sejak tadi hanya memainkan makanannya dan tidak berniat untuk memakannya sama sekali.

"Makanlah !" Ucap Aron datar.

Sheva tidak mempedulikan ucapan Aron sama sekali yang menyuruhnya untuk makan, malah ia semakin memainkan sendok hingga menimbulkan bunyi.

"Apa kau ingin aku membuatmu menjadi seseorang yang benar-benar tidak memiliki pendengaran ?"

Tbc ... 🌵

Jangan lupa untuk memberikan Vote pada Author yah dan minta sarannya bagaimana menurut kalian setelah membaca cerita ini ?

Terpopuler

Comments

Mila Digga ILm

Mila Digga ILm

visualnya thor ,biar ngayalnya makin sukses 😂😅

2021-03-06

0

DD😇

DD😇

DUKUNG TERUSSS AUTHORRR.. TETAP SEMANGAT YAAA BERKARYANYAAA😘😘😘

2020-10-30

0

Chory Anggela

Chory Anggela

aq dukung karya mu thorr..ini bner2 menarik dan keren,karakter aron yg keras bukan main dan sheva yg cengeng ..😍😍😍😍

aq punya visual sndiri bayangin ini ..ada 2 sih ..tp bkn artis drakor gt..

couple 1 : pasangan yg ad di film action en brazos de un assesino ..wah ini sih cwe cwok kraktr ny pas bgt..uuuwwuuuwww2 gmn gt 😘😘😘😘

couple 2 : aq gnti cwo ny aq pke artis michelle morrone 😍😍😍😍 uuuwwaaauuuuuu...hott..

ini sih visual aq klo yg lain mah terserah ..klo pnasaran jom tengok visual aq ada di ig kok ..


apa pun visual qt msing2 pkokny aq dukung authorrr biar dpt rangking..
crita ny bguss...
manis2 seru gmn gt..
smngat thorr up ny ..
smoga bnyak yg bc novel ini..
sukses terus thoorrr...aamiin
oia thorr buat grup dong ..hehehhe pance dan bnyk mau 😍😍😍

2020-10-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!